16. Ketakutan

Hana memandang Hasan. Ia terdiam sesaat. Hasan melirik Hana, kemudian menggandeng tangan Hana.

"Udah, ayok!" ucap Hasan sambil menarik tangan Hana.

Hana membiarkan Hasan menggandeng tangannya. Saat kejadian kemaren, Hana merasa aman jika berada di sisi Hasan.

Setibanya di kelas, Hana langsung duduk dibangkunya dan Hasan menuju bangkunya sendiri. Baru saja meletakan tasnya, Damar datang dengan tergopoh dan langsung duduk disamping Hana.

Hosh! Hosh! Hosh!

"Kamu kenapa, Dam?" tanya Hana heran.

"Ka-ka-ka, mu. Ka–mu, gak papa, Han?" tanya Damar dengan nafas tersengal.

Hana kemudian mengeluarkan botol minuman kepada Damar.

"Nih, minum dulu, Dam!" ucap Hana sambil menyerahkan botolnya.

"Makasih, Han!" ucap Damar sambil meraih botol pemberian Hana, dan segera meminumnya.

Sementara Hasan, tampak cuek dengan mereka berdua, ia lebih memilih bermain hape.

"Ada apa, Dam? Kamu koq kayak khawatir gitu," tanya Hana.

"Kamu gak papa kan?" tanya Damar khawatir.

"Nggak, aku nggak papa! Kenapa emangnya?"

"Syukurlah! Soalnya ...."

"Dam, ini hape mu!" ucap Hasan yang tiba-tiba datang.

Damar dan Hana sontak memandang Hasan. Hasan tersenyum ke arah Damar. Damar kemudian menyautnya.

Hasan kemudian keluar meninggalkan kelas.

"Em, Han, aku keluar dulu yah!" tanya Damar sambil beranjak dari tempat duduknya.

Hana mengangguk dengan heran kepada Damar. Damar kemudian menyusul Hasan.

"San, tunggu!" teriak Damar.

Hasan tampak acuh, dia terus berjalan menuju taman. Hasan duduk di bangku sambil menikmati indahnya pemandangan.

Damar kemudian ikut duduk di samping Hasan.

"Kenapa, Dam?" tanya Hasan diiringi senyuman.

"Nanya lagi! Jelas-jelas aku khawatir. Kemaren kamu pergi tanpa bilang apa-apa! Apa yang terjadi kemaren, San!" tanya Damar khawatir.

"Nggak terjadi apa-apa!" jawab Hasan datar.

"Kamu jangan bohong, San!"

"Eh, kamu suka sama, Hana? Banyak banget foto Hana di hapemu!" tanya Hasan sambil tersenyum meledek.

Damar yang mendengarnya kaget, ia kemudian memukul lengan Hasan.

"Kamu ngintipin galeri ku? Gak sopan tau!"

"Hihihi, gak sengaja. Aku iseng aja! Maaf deh,"

Damar menekuk wajahnya, "sekarang, kamu harus jujur sama aku, apa yang terjadi sama Hana kemaren? Aku sama khawatirnya sama kamu, San! Hana sahabatku dari SMP,"

Hasan memandang Damar datar, ia kemudian tersenyum.

"Sahabat apa gebetan nih!"

"Eh, masih ngledek aja ya, kamu! Aku serius, San! Cepat katakan! Sebenarnya ada apa?"

Hasan terdiam sejenak,

"Kenapa kamu gak tanya Hana, aja langsung! Aku gak enak kalo mau cerita,"

"Dia mana mungkin mau cerita sama aku,"

"Kan kamu sahabatnya, masa iya gak mau cerita,"

Damar menghela nafas, ia merasa kesal dengan sikap Hasan yang bertele-tele.

"Terserah kamu, San! Jangan anggep aku temen," jawab Damar ngambek.

"Idih, marah?" tanya Hasan sambil memperhatikan wajah Damar yang berang.

"Iya deh, aku kasih tau. Tapi kamu jangan bilang sama siapa-siapa yah, sama Yusi, juga gak boleh tau,"

Damar melirik Hasan, "iya! Memangnya apa yang terjadi!"

Hasan mulai menceritakan semua kejadian yang dialami oleh Hana dengan rinci. Damar tampak marah mendengar penuturan Hasan, ia mengepalkan tangannya sendiri dan memukul bangku yang di dudukkinya untuk melampiaskan rasa amarahnya.

"Brengsek banget si Samuel. Kabar angin yang aku denger, dia emang playboy, San! Suka Gonta ganti pasangan, dan, cuman buat main-main aja. Aku gak nyangka semua ini bisa terjadi sama, Hana!"

"Iya, tapi sudahlah, nanti dia juga bakal kena batunya sendiri. Ingat yah, kamu jangan bilang ke siapa pun termasuk, Yusi," ucap Hasan sambil memegang pundak Damar.

"Iya,"

Bel masuk sekolah pun berbunyi. Hasan dan Damar kembali ke kelas.

Para guru berkumpul di ruang rapat, mereka tengah membicarakan soal video yang dikirimkan Samuel kepada Bu Eni. Semuanya tampak berang, melihat video asusila yang dibuat oleh Samuel.

"Samuel sepertinya tidak berangkat, Bu!"

"Saya sudah menghubungi orangtuanya, saya meminta untuk langsung datang kemari karena genting. Tindakan Samuel benar-benar tidak terpuji. Kasus ini tidak boleh bocor, karena menyangkut reputasi sekolah. Saya harus mengeluarkan Samuel hari ini juga!"

Ucap Kepala Sekolah dengan berang. Tak berapa lama, orangtua Samuel datang. Tanpa basa-basi, Bu Eni segera menunjukan video asusila Samuel yang dikirim langsung kepadanya. Kedua orangtua Samuel tercengang dan tidak habis pikir. Kenapa, Samuel bisa berbuat nekad seperti itu. Orangtua Samuel meminta maaf dengan perasaan malu yang teramat sangat.

"Kami selaku orangtua Samuel, mohon maaf yang sebesar-besarnya, Bu! Tapi kami mohon, jangan keluarkan Samuel, dia sudah tiga, dan sebentar lagi akan ujian! Sangat sulit baginya, jika harus pindah sekolah lagi," ucap Papa Samuel.

"Benar, Bu. Tolong pertimbangkan lagi, masalah ini! Kami berjanji, kami akan ...." ucap Mama Samuel terpotong.

"Mohon maaf, Pak, Bu! Kami tidak bisa mentolerir perbuatan Samuel. Perbuatannya sudah Fatal. Kami sendiri heran, kenapa dia bisa mengirimkan videonya sendiri ke saya! Mungkin Bapak/Ibu bisa tanyakan langsung kepada Samuel di rumah, karena hari ini dia tidak berangkat, oh iya, saya akan segera mengurus berkas Samuel, mohon ditunggu Pak, Bu!" ucap Bu Eni kemudian pergi meninggalkan orangtua Samuel.

Orangtua Samuel pasrah mendengar kalimat dari Bu Eni. Mereka kemudian menunggu dengan perasaan malu yang campur aduk.

"Anak itu memang tidak tau diuntung!" ucap Papa Samuel dengan berang.

Sementara itu, Samuel tampak kelimpungan karena saat bangun tidur, dan mengecek pesan, banyak sekali pesan dari Bu Eni. Dan juga panggilan telepon. Samuel tidak mengira, dia mengirim video yang sudah ia simpan rapat-rapat di file rahasianya sejak dulu. Samuel sendiri lupa akan video-video mesum itu.

"Aduh, bagaimana ini! Aku sama sekali tidak merasa mengirim video-video itu! Tapi kenapa? Kenapa video itu bisa aku kirimkan ke nomornya Bu Eni!"

Samuel ketakutan dan tampak frustasi. Ia mondar-mandir di depan kamarnya. Keringat sudah membasahi tubuhnya. Ia sendiri tidak berolahraga, tapi keringat mengalir saja lewat tubuhnya mungkin efek kecemasan yang berlebihan.

"Apa yang harus aku lakukan? Gimana kalo sampe, Papa dan Mama tau! Untung saja mereka berada di luar kota. Tapi, tapi tetep aja takut, gimana kalo aku di keluarin dari sekolah!"

Samuel benar-benar ketakutan, ia tidak tau apa yang harus diperbuat, buktinya sudah terpampang jelas. Ia mengirim video mesum dirinya sendiri kepada Bu Eni.

***

Damar bersikap seperti biasanya. Meskipun ia sudah mendengar cerita dari Hasan. Damar tersenyum ketika melewati Hana, yang sedang mengobrol dengan Yusi.

Yusi dan Hana memandang Damar yang tengah tersenyum kepada Hana. Sementara, Hasan tampak tidak peduli, dan langsung bergegas menuju bangkunya.

Hana menduga, Damar pasti sudah mengetahui masalahnya ketika melihat ekspresi Damar yang memandangnya tersenyum penuh arti.

"Kenapa, si Damar! Aneh banget, ngliatin kamu mulu!" tanya Yusi.

"Gak tau, udah gak usah liatin dia, kamu!" jawab Hana yang melihat Yusi beberapa kali menengok ke bangku Damar.

***

Episodes
1 1. Mie Ayam Kantin
2 2. Air Mineral
3 3. Aku Bukan Artis
4 4. Tentang Tradisi
5 5. Siapa Cowok Yang Akan Di Jodohkan Denganku?
6 6. Berjumpa Kembali
7 7. Anak Baru
8 8. Fitnah
9 9. Masa Lalu
10 10. Praktek Trimping
11 11. Firasat Buruk
12 12. Pertolongan
13 13. Teringat Akan Perjodohan Lagi
14 14. Siapa Wanita Yang Di Sukai Kaka?
15 15. Jadi Hacker
16 16. Ketakutan
17 17. Samuel Sudah Di keluarkan
18 18. Malam Perjodohan
19 19. Malam Pertunangan
20 20. Resmi Tunangan
21 21. Canggung
22 22. Alhamdulillah, Sah!
23 23. Takjub, Terpesona, Sempurna
24 24. Ukuran Baju
25 25. Tersipu Malu
26 26. Tanggung Jawab Hasan
27 27. Sketsa
28 28. Mencari Alasan
29 29. Bad Mood
30 30. Kaget Berita Samuel
31 31. Geregetan
32 32. Sadar
33 33. Terharu
34 34. Macam Detektif Saja
35 35. Perhatian Hasan
36 36. Damar Masuk Rumah sakit
37 37. Kecemasan Dimas
38 38. Damar Siuman
39 39. Kecurigaan Raja
40 40. Tutup Kebalik
41 41. Menabrak Seseorang
42 42. Mengorek Informasi
43 43. Hasan bertemu Raja
44 44. Perfect
45 45. Hasan Masak?
46 46. Amarah Raja
47 47. Panik
48 48. Semua Hanya Untuk Kamu!
49 49. Hasan Sakit
50 50. Dibonceng Raja
51 51. Raja Keras Kepala
52 52. Diikuti Sampai Rumah
53 53. Kekhawatiran Bu Darma
54 54. Sikap Dingin Hasan
55 55. Takut
56 56. Getaran Asmara
57 57. Bikin Penasaran
58 58. Hasan Di Kamar Hana
59 59. Peringkat Pertama Siapa?
60 60. Tambah Masalah
61 61. Rasa Bersalah Bercampur Cinta
62 62. Kita Bertemu Lagi, Lita!
63 63. Belum Move-On
64 64. Yeay, Hadiahnya Datang
65 65. Marah-Marah
66 66. Pergi Tanpa Ijin
67 67. Amnesia?
68 68. Panik Mencarimu
69 69. Sosok Yang Sudah Lama Dirindukan
70 70. Shock!
71 71. Dia Abangku!
72 72. Pura-Pura
73 73. Habis Miki, Raja
74 74. Merasa Bersalah
75 75. Puisi Dari Hati Pilu
76 76. Kepergok
77 77. Hana Nakal, Mah!
78 78. Pengakuan Bu Darma
79 79. Naughty Kiss
80 80. Welcome Back, Lita!
81 Syarat Untuk Hana
82 Ya Ampun, Bertengkar lagi!
83 83. Mungkin Cemburu?
84 84. Maaf, Aku Mencintainya
85 Kenapa? Dia Istriku
86 Lapar
87 Kissing Code
88 Nonton Bioskop
89 Dia Lupa?
90 Pesan Dari Nomor Baru
91 Pasrah Saja
92 Sketsa Wajah Hana
93 Perjalanan Muncak
94 Sampai Di Kaki Gunung
95 95. Ribut Lagi
96 Ada apa?
97 Cokelat Untuk Yang Sedang Badmood
98 Nafsu Atau Cinta?
99 Hasan Sudah Tau
100 Belum Sepenuhnya Jujur
101 Gak Sengaja, San!
102 Oh ... cemburu
103 Mobil Siapa?
104 Sengit
105 Masih Tersimpan Rapih
106 Hadiah Kalung
107 Titip Hana
108 Lebih Suka Dikekang
109 Takut Kehilangan
110 110. Terkejut
111 Tidak Menolak
112 Benar-Benar Kejutan
113 Permintaan Orang Tua Samuel
114 Sikap Kurang Ajar Bagas
115 Cemburu
116 Malah Sakit
117 Apa Karena Aku Memarahimu?
118 Terima Tawaran?
119 Berbeda
120 Gugup
121 Panik dan Membeku
122 ???
123 Maaf
124 Dapat kepercayaan lagi
125 Bagaskara kaget
126 Tidak suka dengan parfum?
127 Ternyata orang Indonesia
128 Ada Udang dibalik batu
129 Diam-diam Jago
130 Deg-degan
131 Menang
Episodes

Updated 131 Episodes

1
1. Mie Ayam Kantin
2
2. Air Mineral
3
3. Aku Bukan Artis
4
4. Tentang Tradisi
5
5. Siapa Cowok Yang Akan Di Jodohkan Denganku?
6
6. Berjumpa Kembali
7
7. Anak Baru
8
8. Fitnah
9
9. Masa Lalu
10
10. Praktek Trimping
11
11. Firasat Buruk
12
12. Pertolongan
13
13. Teringat Akan Perjodohan Lagi
14
14. Siapa Wanita Yang Di Sukai Kaka?
15
15. Jadi Hacker
16
16. Ketakutan
17
17. Samuel Sudah Di keluarkan
18
18. Malam Perjodohan
19
19. Malam Pertunangan
20
20. Resmi Tunangan
21
21. Canggung
22
22. Alhamdulillah, Sah!
23
23. Takjub, Terpesona, Sempurna
24
24. Ukuran Baju
25
25. Tersipu Malu
26
26. Tanggung Jawab Hasan
27
27. Sketsa
28
28. Mencari Alasan
29
29. Bad Mood
30
30. Kaget Berita Samuel
31
31. Geregetan
32
32. Sadar
33
33. Terharu
34
34. Macam Detektif Saja
35
35. Perhatian Hasan
36
36. Damar Masuk Rumah sakit
37
37. Kecemasan Dimas
38
38. Damar Siuman
39
39. Kecurigaan Raja
40
40. Tutup Kebalik
41
41. Menabrak Seseorang
42
42. Mengorek Informasi
43
43. Hasan bertemu Raja
44
44. Perfect
45
45. Hasan Masak?
46
46. Amarah Raja
47
47. Panik
48
48. Semua Hanya Untuk Kamu!
49
49. Hasan Sakit
50
50. Dibonceng Raja
51
51. Raja Keras Kepala
52
52. Diikuti Sampai Rumah
53
53. Kekhawatiran Bu Darma
54
54. Sikap Dingin Hasan
55
55. Takut
56
56. Getaran Asmara
57
57. Bikin Penasaran
58
58. Hasan Di Kamar Hana
59
59. Peringkat Pertama Siapa?
60
60. Tambah Masalah
61
61. Rasa Bersalah Bercampur Cinta
62
62. Kita Bertemu Lagi, Lita!
63
63. Belum Move-On
64
64. Yeay, Hadiahnya Datang
65
65. Marah-Marah
66
66. Pergi Tanpa Ijin
67
67. Amnesia?
68
68. Panik Mencarimu
69
69. Sosok Yang Sudah Lama Dirindukan
70
70. Shock!
71
71. Dia Abangku!
72
72. Pura-Pura
73
73. Habis Miki, Raja
74
74. Merasa Bersalah
75
75. Puisi Dari Hati Pilu
76
76. Kepergok
77
77. Hana Nakal, Mah!
78
78. Pengakuan Bu Darma
79
79. Naughty Kiss
80
80. Welcome Back, Lita!
81
Syarat Untuk Hana
82
Ya Ampun, Bertengkar lagi!
83
83. Mungkin Cemburu?
84
84. Maaf, Aku Mencintainya
85
Kenapa? Dia Istriku
86
Lapar
87
Kissing Code
88
Nonton Bioskop
89
Dia Lupa?
90
Pesan Dari Nomor Baru
91
Pasrah Saja
92
Sketsa Wajah Hana
93
Perjalanan Muncak
94
Sampai Di Kaki Gunung
95
95. Ribut Lagi
96
Ada apa?
97
Cokelat Untuk Yang Sedang Badmood
98
Nafsu Atau Cinta?
99
Hasan Sudah Tau
100
Belum Sepenuhnya Jujur
101
Gak Sengaja, San!
102
Oh ... cemburu
103
Mobil Siapa?
104
Sengit
105
Masih Tersimpan Rapih
106
Hadiah Kalung
107
Titip Hana
108
Lebih Suka Dikekang
109
Takut Kehilangan
110
110. Terkejut
111
Tidak Menolak
112
Benar-Benar Kejutan
113
Permintaan Orang Tua Samuel
114
Sikap Kurang Ajar Bagas
115
Cemburu
116
Malah Sakit
117
Apa Karena Aku Memarahimu?
118
Terima Tawaran?
119
Berbeda
120
Gugup
121
Panik dan Membeku
122
???
123
Maaf
124
Dapat kepercayaan lagi
125
Bagaskara kaget
126
Tidak suka dengan parfum?
127
Ternyata orang Indonesia
128
Ada Udang dibalik batu
129
Diam-diam Jago
130
Deg-degan
131
Menang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!