5. Siapa Cowok Yang Akan Di Jodohkan Denganku?

Darma, papanya Hana menghela nafas, ia kemudian merangkul pundak putrinya.

"Sebelum bicara ke intinya, papa perlu jelaskan bahwa sebenernya, tujuan tradisi ini buat kebaikan kita, buat masa depan kita. Memang terasa sulit, dan susah untuk diterima, tapi endingnya, masya Alloh, membawa kebahagiaan, Ceri!" terang Darma sambil tersenyum dan mengelus rambut Hana yang panjang tergerai.

"Emangnya tradisi apa–an sih, Mah, Pah! Hana jadi penasaran deh!"

Mama dan Papanya Hana kembali berpandangan, mereka saling mengangguk, membuat Hana bertambah penasaran dan merasa gugup.

"Mama dan Papa hanya pengin yang terbaik buat kamu, dan semoga, kamu mau menjalani tradisi ini, Cer!" ucap Mamanya kemudian duduk di sebelah Ceri.

"Iya udah ngomong aja, Mah! Kalo emang buat kebaikan Ceri, Ceri setuju-setuju aja. Ceri yakin, apa yang sudah Mama dan Papa rencanakan buat Ceri, pasti sudah dipikirkan dengan matang, dan penuh pertimbangan," jawab Hana diiringi senyuman.

Pak Darma tersenyum senang mendengar jawaban dari Hana. Demikian juga dengan Bu Darma.

"Sayang, sebenarnya tradisi keluarga yang turun temurun ini, dilakukan saat anak-anak kita sudah memasuki pendidikan SMA atau SMK. Anak kami akan saling dijodohkan, dengan keluarga yang sama-sama menganut tradisi ini ...."

Mendengar kata perjodohan, mata Hana membulat, ia memotong kalimat Papanya, "Hah! Jadi maksud, Mama dan Papa, Ceri akan dijodohkan gitu?"

Papa dan Mama Ceri, mengangguk bersamaan. Ceri langsung merubah ekspresinya, ia bangkit dari apitan kedua orang tuanya, ia terdiam sejenak dengan mulut menganga, kemudian ia duduk di sofa depan orang tuanya.

"Waw! Ceri gak salah denger kan? Kalian berdua lagi bercanda kan?" tanya Ceri dengan ekspresi kagetnya.

Kedua orangtua ceri menggeleng bersamaan. Ceri tampak frustasi, ia menghempaskan tubuhnya di sandaran sofa. Kemudian terduduk tegap lagi.

"Aduh, Ceri gak habis pikir loh, Mah, Pah! Yang benar saja! Ceri masih sekolah, baru aja masuk SMK, tapi udah mau dijodohin? Terus nasib sekolah, Ceri gimana?" Ceri bertanya dengan kesal.

"Ceri sayang, Papa belum selesai menjelaskan, tolong jangan kamu potong dulu yah! Biar kamu ngerti dan gak salah paham," ucap Bu Darma dengan halus.

"Iya maaf, Mah, Pah!" jawab Ceri menunduk.

"Papa tau, kamu mungkin kaget. Sama seperti, Papa, dulu juga shock kayak kamu. Dan setelah perjodohan, kamu juga akan langsung dinikahkan dan ...."

"Apaaaaa! Menikah!" seru Ceri dengan nada tinggi.

"Ceri! Papa belum selesai bicara, dengarkan saja dulu, jangan memotong!" Bu Darma membentak.

"Maaf, Mah! Kata menikah itu bikin aku lebih shock. Ceri gak pernah punya pikiran buat pacaran, apalagi menikah di usia yang sangat muda seperti ini. Bahkan, negara pasti tidak akan meyetujui hal ini. Ceri masih di bawah umur loh!" jawab Ceri sambil menahan rasa kesalnya.

"Nah itu dia, Ceri, karena usia yang masih muda, kamu hanya akan nikah siri. Pernikahan ini akan disaksikan oleh orangtua kamu dan calon mertua kamu, serta saksi saja. Maksud menikah muda di sini, untuk menghindarkan dari hal-hal yang tidak diinginkan di usia anak sekolah, yang masih labil perasaannya. Dan juga untuk menguatkan silaturahmi antar keluarga kita kepada sesama penganut tradisi ini. Hubungan dekat antara kamu dan pasangan kamu nantinya, tidak ada yang boleh tau. Kecuali kita yang terlibat. Dan kalian akan tetap sekolah dan mengikuti pelajaran seperti biasa. Dan kalian juga tidak boleh melakukan kontak intim sebelum kalian lulus sekolah. Tapi kalian harus tetap tinggal satu rumah," terang Pak Darma.

Ceri tidak tau harus berkata apalagi. Mau menjawab pun, pasti kalah, jika sudah bilang tentang tradisi.

"Ceri gak tau, Pah, harus jawab apa lagi. Rasanya, kepala Ceri mau pecah! Ceri gak tau bakal bisa nglakuin tradisi ini atau nggak," Ceri menjawab sambil memijit kepalanya.

"Papa tau, kamu pasti sulit buat nerima. Dulu, Mama dan Papa juga ngrasain hal yang sama kayak kamu. Tapi, setelah kami menjalaninya bersama, kami malah sangat bersyukur, Cer! Indah banget tau, pacaran setelah menikah. Bahkan, kami bertahun tahun belum punya rasa yang sama loh, kami masih saling diam. Tapi, kami tau, apa kekurangan dan kelebihan kami, kami kemudian saling melengkapi satu sama lain, kami merasa sakit jika salah satu dari kami terluka. Hingga kami sadar bahwa kami saling mencintai ...."

"Emang bagus, Pah, pacaran setelah menikah, Ceri setuju. Cuman, gimana dengan pendidikan, Ceri, Pah!"

"Ceri, kamu tetap bisa sekolah setinggi mungkin, apa yang kamu mau, tetep akan terwujud. Semua itu tergantung diri kamu sendiri. Tradisi ini sebenernya hanya masalah perjodohan di usia muda. Kakek Nenek moyang kami tau, pendidikan itu nomor satu. Dan mereka melarang anak-anaknya untuk berpacaran. Maka dengan cara perjodohan dini, mereka tidak khawatir dengan anak-anak mereka. Jika memang terjadi kecelakaan yang tidak di sengaja. Karena sejatinya, anak-anak mereka sudah punya status," terang Pak Darma lagi.

"Tapi, bagaimana kalo misalnya anak-anak mereka ada yang berpacaran dengan orang lain, tanpa sepengetahuan mereka, Pah!" tanya Ceri kembali.

"Kamu tau kan, gimana cara Papa dan Mama mendidik kamu! Kenapa sampe saat ini kamu gak pernah berpikir buat pacaran! Padahal kami tau, banyak yang suka sama kamu, bahkan, kamu suka dengan seseorang, tapi kamu gak pernah mau deketin cowo itu, dan kamu milih untuk menjauhinya dan fokus dengan sekolah kamu, kamu tau alasan–nya kan, Ceri!" kata Papanya lagi.

Ceri hanya menganggukan kepala. Didikan orangtuanya selama ini memang baik, nayatanya, Ceri menjadi anak yang berbakti, ia selalu menuruti nasehat orangtuanya dan tidak pernah membangkang. Dia selalu mendapat kebahagiaan dari restu orangtuanya. Jadi, jika sekarang ia menolak permintaan orang tuanya, apakah itu pantas? Sedangkan selama ini keinginannya selalu dikabulkan oleh orangtuanya. Ia sendiri takut jika melawan orangtuanya, apalagi membuat sedih kedua orangtuanya.

"Didikan kami, sama seperti nenek moyang kami, Ceri. Selain anak-anak dibekali pendidikan, mereka juga dibekali dengan ilmu agama, dan bakti kepada orangtua mereka. Kamu paham kan, sayang?" Pak Darma mendekati Ceri dan mengelus rambutnya.

Ceri merasa terharu sekaligus sedih karena belum bisa menerima tradisi dalam keluarganya, Ceri lalu memeluk Papanya dan menitikan air mata di sana.

Ceri tau maksud orang tuanya baik. Cuman, dia tidak habis pikir, takdir asmaranya harus seperti ini, dengan perjodohan. Ceri ingin menemukan cintanya sendiri, bukan dengan perjodohan. Tapi ceri tidak mungkin juga melawan orang tuanya, yang sudah merawatnya hingga sekarang.

"Terimakasih, sayang! Karena kamu sudah mengerti Papa dan Mama," ucap Pak Darma sambil mengelus rambut anaknya.

Bu Darma bahagia melihat anak dan suaminya. Meskipun ia tahu jika anaknya mungkin belum sepenuhnya menerima tradisi dalam keluarganya.

"Jika ada hal lain yang ingin kamu tanyakan, silahkan, Cer!" kata Bu Darma.

"Gak ada, Mah, Ceri udah paham. Terus siapa laki-laki yang mau dijodohkan dengan Ceri, Mah, Pah!" Ceri melepaskan pelukannya, dan menatap Papa dan Mamanya secara bergantian.

Terpopuler

Comments

riyu yuri

riyu yuri

ini kayak ditempatku dulu waktu sya masih SD banyak anak yg lulus SD pada dijodohin sma ortunya .. untung ortu saya gak kaya mereka2 . klo sampe terjadi gak tau deh ceritanya.

2023-05-20

0

lihat semua
Episodes
1 1. Mie Ayam Kantin
2 2. Air Mineral
3 3. Aku Bukan Artis
4 4. Tentang Tradisi
5 5. Siapa Cowok Yang Akan Di Jodohkan Denganku?
6 6. Berjumpa Kembali
7 7. Anak Baru
8 8. Fitnah
9 9. Masa Lalu
10 10. Praktek Trimping
11 11. Firasat Buruk
12 12. Pertolongan
13 13. Teringat Akan Perjodohan Lagi
14 14. Siapa Wanita Yang Di Sukai Kaka?
15 15. Jadi Hacker
16 16. Ketakutan
17 17. Samuel Sudah Di keluarkan
18 18. Malam Perjodohan
19 19. Malam Pertunangan
20 20. Resmi Tunangan
21 21. Canggung
22 22. Alhamdulillah, Sah!
23 23. Takjub, Terpesona, Sempurna
24 24. Ukuran Baju
25 25. Tersipu Malu
26 26. Tanggung Jawab Hasan
27 27. Sketsa
28 28. Mencari Alasan
29 29. Bad Mood
30 30. Kaget Berita Samuel
31 31. Geregetan
32 32. Sadar
33 33. Terharu
34 34. Macam Detektif Saja
35 35. Perhatian Hasan
36 36. Damar Masuk Rumah sakit
37 37. Kecemasan Dimas
38 38. Damar Siuman
39 39. Kecurigaan Raja
40 40. Tutup Kebalik
41 41. Menabrak Seseorang
42 42. Mengorek Informasi
43 43. Hasan bertemu Raja
44 44. Perfect
45 45. Hasan Masak?
46 46. Amarah Raja
47 47. Panik
48 48. Semua Hanya Untuk Kamu!
49 49. Hasan Sakit
50 50. Dibonceng Raja
51 51. Raja Keras Kepala
52 52. Diikuti Sampai Rumah
53 53. Kekhawatiran Bu Darma
54 54. Sikap Dingin Hasan
55 55. Takut
56 56. Getaran Asmara
57 57. Bikin Penasaran
58 58. Hasan Di Kamar Hana
59 59. Peringkat Pertama Siapa?
60 60. Tambah Masalah
61 61. Rasa Bersalah Bercampur Cinta
62 62. Kita Bertemu Lagi, Lita!
63 63. Belum Move-On
64 64. Yeay, Hadiahnya Datang
65 65. Marah-Marah
66 66. Pergi Tanpa Ijin
67 67. Amnesia?
68 68. Panik Mencarimu
69 69. Sosok Yang Sudah Lama Dirindukan
70 70. Shock!
71 71. Dia Abangku!
72 72. Pura-Pura
73 73. Habis Miki, Raja
74 74. Merasa Bersalah
75 75. Puisi Dari Hati Pilu
76 76. Kepergok
77 77. Hana Nakal, Mah!
78 78. Pengakuan Bu Darma
79 79. Naughty Kiss
80 80. Welcome Back, Lita!
81 Syarat Untuk Hana
82 Ya Ampun, Bertengkar lagi!
83 83. Mungkin Cemburu?
84 84. Maaf, Aku Mencintainya
85 Kenapa? Dia Istriku
86 Lapar
87 Kissing Code
88 Nonton Bioskop
89 Dia Lupa?
90 Pesan Dari Nomor Baru
91 Pasrah Saja
92 Sketsa Wajah Hana
93 Perjalanan Muncak
94 Sampai Di Kaki Gunung
95 95. Ribut Lagi
96 Ada apa?
97 Cokelat Untuk Yang Sedang Badmood
98 Nafsu Atau Cinta?
99 Hasan Sudah Tau
100 Belum Sepenuhnya Jujur
101 Gak Sengaja, San!
102 Oh ... cemburu
103 Mobil Siapa?
104 Sengit
105 Masih Tersimpan Rapih
106 Hadiah Kalung
107 Titip Hana
108 Lebih Suka Dikekang
109 Takut Kehilangan
110 110. Terkejut
111 Tidak Menolak
112 Benar-Benar Kejutan
113 Permintaan Orang Tua Samuel
114 Sikap Kurang Ajar Bagas
115 Cemburu
116 Malah Sakit
117 Apa Karena Aku Memarahimu?
118 Terima Tawaran?
119 Berbeda
120 Gugup
121 Panik dan Membeku
122 ???
123 Maaf
124 Dapat kepercayaan lagi
125 Bagaskara kaget
126 Tidak suka dengan parfum?
127 Ternyata orang Indonesia
128 Ada Udang dibalik batu
129 Diam-diam Jago
130 Deg-degan
131 Menang
Episodes

Updated 131 Episodes

1
1. Mie Ayam Kantin
2
2. Air Mineral
3
3. Aku Bukan Artis
4
4. Tentang Tradisi
5
5. Siapa Cowok Yang Akan Di Jodohkan Denganku?
6
6. Berjumpa Kembali
7
7. Anak Baru
8
8. Fitnah
9
9. Masa Lalu
10
10. Praktek Trimping
11
11. Firasat Buruk
12
12. Pertolongan
13
13. Teringat Akan Perjodohan Lagi
14
14. Siapa Wanita Yang Di Sukai Kaka?
15
15. Jadi Hacker
16
16. Ketakutan
17
17. Samuel Sudah Di keluarkan
18
18. Malam Perjodohan
19
19. Malam Pertunangan
20
20. Resmi Tunangan
21
21. Canggung
22
22. Alhamdulillah, Sah!
23
23. Takjub, Terpesona, Sempurna
24
24. Ukuran Baju
25
25. Tersipu Malu
26
26. Tanggung Jawab Hasan
27
27. Sketsa
28
28. Mencari Alasan
29
29. Bad Mood
30
30. Kaget Berita Samuel
31
31. Geregetan
32
32. Sadar
33
33. Terharu
34
34. Macam Detektif Saja
35
35. Perhatian Hasan
36
36. Damar Masuk Rumah sakit
37
37. Kecemasan Dimas
38
38. Damar Siuman
39
39. Kecurigaan Raja
40
40. Tutup Kebalik
41
41. Menabrak Seseorang
42
42. Mengorek Informasi
43
43. Hasan bertemu Raja
44
44. Perfect
45
45. Hasan Masak?
46
46. Amarah Raja
47
47. Panik
48
48. Semua Hanya Untuk Kamu!
49
49. Hasan Sakit
50
50. Dibonceng Raja
51
51. Raja Keras Kepala
52
52. Diikuti Sampai Rumah
53
53. Kekhawatiran Bu Darma
54
54. Sikap Dingin Hasan
55
55. Takut
56
56. Getaran Asmara
57
57. Bikin Penasaran
58
58. Hasan Di Kamar Hana
59
59. Peringkat Pertama Siapa?
60
60. Tambah Masalah
61
61. Rasa Bersalah Bercampur Cinta
62
62. Kita Bertemu Lagi, Lita!
63
63. Belum Move-On
64
64. Yeay, Hadiahnya Datang
65
65. Marah-Marah
66
66. Pergi Tanpa Ijin
67
67. Amnesia?
68
68. Panik Mencarimu
69
69. Sosok Yang Sudah Lama Dirindukan
70
70. Shock!
71
71. Dia Abangku!
72
72. Pura-Pura
73
73. Habis Miki, Raja
74
74. Merasa Bersalah
75
75. Puisi Dari Hati Pilu
76
76. Kepergok
77
77. Hana Nakal, Mah!
78
78. Pengakuan Bu Darma
79
79. Naughty Kiss
80
80. Welcome Back, Lita!
81
Syarat Untuk Hana
82
Ya Ampun, Bertengkar lagi!
83
83. Mungkin Cemburu?
84
84. Maaf, Aku Mencintainya
85
Kenapa? Dia Istriku
86
Lapar
87
Kissing Code
88
Nonton Bioskop
89
Dia Lupa?
90
Pesan Dari Nomor Baru
91
Pasrah Saja
92
Sketsa Wajah Hana
93
Perjalanan Muncak
94
Sampai Di Kaki Gunung
95
95. Ribut Lagi
96
Ada apa?
97
Cokelat Untuk Yang Sedang Badmood
98
Nafsu Atau Cinta?
99
Hasan Sudah Tau
100
Belum Sepenuhnya Jujur
101
Gak Sengaja, San!
102
Oh ... cemburu
103
Mobil Siapa?
104
Sengit
105
Masih Tersimpan Rapih
106
Hadiah Kalung
107
Titip Hana
108
Lebih Suka Dikekang
109
Takut Kehilangan
110
110. Terkejut
111
Tidak Menolak
112
Benar-Benar Kejutan
113
Permintaan Orang Tua Samuel
114
Sikap Kurang Ajar Bagas
115
Cemburu
116
Malah Sakit
117
Apa Karena Aku Memarahimu?
118
Terima Tawaran?
119
Berbeda
120
Gugup
121
Panik dan Membeku
122
???
123
Maaf
124
Dapat kepercayaan lagi
125
Bagaskara kaget
126
Tidak suka dengan parfum?
127
Ternyata orang Indonesia
128
Ada Udang dibalik batu
129
Diam-diam Jago
130
Deg-degan
131
Menang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!