Bab 20 | Menggila Bersama

Denis dan Niko, mereka saat ini masih duduk berhadapan. berbicara tentang bagaimana caranya, mengatakan pada Inez agar mau melakukan poliandri. hal ini memang terdengar gila, tapi akan jadi lebih gila lagi jika keduanya bisa saling membunuh hanya karena cinta.

Meskipun membunuh adalah hal yang lazim didunianya, tapi tidak lazim jika dilakukan didalam keluarganya sendiri. untuk itu Denis dan Niko lebih memilih berbagi, dari pada melahirkan sebuah pengkhianatan nantinya. karena salah satu diantaranya, tidak ada yang mau mengalah demi bisa memiliki Inez. itu karena mereka menggauli tubuh Inez pada satu malam yang sama, hingga akhirnya Inez melahirkan anak-anak mereka juga dihari yang sama.

"Gila, ini akan jadi sejarah baru dalam dunia mafia kita. bila berbagi suami sih sering dengar diluar sana, tapi berbagi istri rasanya sangat asing ditelingaku." celetuk Dave kencang, hingga suaranya terdengar oleh Denis dan Niko didalam.

"Dave! bicaralah sini didepanku. jangan mengumpat dibelakang, nanti kau akan aku cap banci mau??" teriak Denis dari dalam ruangan.

"Ups! maaf bos. aku tak punya maksud apapun, sungguh!" ucap Dave dari luar.

"Dave, Steve. tolong bersihkan ruangan ini, aku ingin istirahat dikamar." ucap Niko yang keluar membuka pintu, saat hendak pergi menuju kamarnya.

"Maafkan aku untuk yang tadi bos Niko. sungguh aku tidak bermaksud kurang ajar, karena berani membentak hanya dengan menyebut namamu." ucap Dave menundukkan kepalanya pada Niko.

"Tidak apa Dave. kalian berdua adalah temanku, dan aku pun tak gila hormat. jadi santai saja, aku justru terimakasih karena kau telah menyadarkan diriku." ucap Niko sambil menepuk bahu Dave, lalu pergi meninggalkan mereka.

Didalam kamarnya, Niko terus menatap langit-langit yang berwarna putih abu. ia terus memikirkan ucapan Denis yang mengajaknya negosiasi tadi, sepertinya semua itu tidak akan melanggar hukum dunia bawahnya. jika Denis dan dirinya sendirilah yang dengan suka rela mau berbagi istri, tentunya atas persetujuan dari Inez juga nantinya dengan alasan mereka telah memiliki anak dari satu rahim dalam waktu yang sama.

Tokk - Tokk - Tokk

Tokk - Tokk - Tokk

Suara ketukan pintu terus terdengar, namun Niko tetap diam tidak beranjak dari kasurnya. rasanya, ia sangat malas untuk melakukan apapun pada saat ini.

***

Sementara disisi lain, saat ini seorang tangan kanan dari king devil sedang mengawasi rumah dimana Inez tinggal. bahkan Karl yang merupakan pemimpin king devil langsung turun ke lapangan demi bisa melihat langsung wajah Inez, yang mampu menaklukkan kedua pria pimpinan Moonlight dalam satu waktu.

"Zigor. kau terus awasi rumah itu, dan cari tahu semua tentang wanita yang bernama Inez untukku. " titah Karl pada Zigor tangan kanannya.

"Baik bos. informasi sudah ku kirimkan melalui ponsel, semuanya akurat." ucap Zigor pada Karl dari earpiecenya.

Karl kemudian melihat layar ponselnya, ia tersenyum smirk ketika mengetahui status Inez yang ternyata merupakan istri dari seorang Denis. itu membuat Karl jadi semakin ingin mempercepat langkah selanjutnya, untuk menemui Inez dan menculiknya. agar Moonlight datang memohon padanya, lalu Karl akan menjadikan Inez sebagai miliknya.

Tak lama dari Zigor mengirim informasi Inez melalui ponsel, kini Zigor kembali memberi informasi tentang keamanan rumah yang ditempati Inez. rupanya di sana Denis dan Niko tidak memberikan penjagaan extra ketat, hingga Karl bisa dengan mudah menemui Inez.

"Zigor. aku akan menemuinya sendiri, berjagalah disetiap sudut jalan rumah." perintah Karl, kemudian ia melajukan mobilnya kedepan gerbang rumah itu.

Sampai disana, Karl turun dari mobil dan berjalan menuju pintu penjaganya.

"Permisi, apa Inez ada dirumah??" ucap Karl pada Andry yang sedang berjaga di depan pos gerbang rumah itu.

"Maaf, tuan siapa??" tanya Andry yang menelisik Karl dengan penglihatannya.

"Aku teman dikampusnya dulu, bisakah kau panggilkan Inez?? aku akan tunggu ditempatmu berdiri saja, agar tidak ada salah paham dengan tuanmu. gimana?" wajah Karl yang meyakinkan membuat Andry jadi percaya, lalu ia membukakan pintu pagar untuk Karl.

Beberapa menit kemudian. Inez datang lebih dulu menghampiri pos penjagaan itu, untuk melihat siapa orang yang di maksud oleh Andry. namun, saat Inez menatap Karl secara keseluruhan. Inez sama sekali tak mengenalnya, hingga saat Inez hendak melangkah mundur. Karl mencekal dengan menarik tangan Inez dan langsung menggendongnya ke dalam mobil yang terparkir diluar, Ivan, Viktor dan Andry sempat mengejarnya. namun mereka bertiga dihalangi oleh Zigor dan orang-orangnya king devil di persimpangan jalan keluar rumahnya, hingga mau tak mau mereka bertarung dihari yang masih terang.

12 dari 31 orang yang bertarung dengan mereka bertiga sudah mati terkapar di jalan, akibat tertusuk pisau lipat milik mereka bertiga yang selalu ada disaku celananya. namun pertarungan mereka terhenti, ketika Zigor menembakkan isi pistolnya kearah bahu Andry. dan saat itulah, pasukan king devil yang tersisa bisa mendapatkan celah untuk melarikan diri.

"Bedebah!!" teriak Viktor yang melihat Andry sudah terkapar dijalan, Ivan dan Viktor akhirnya lari menghampiri Andry untuk mereka bawa kerumah sakit.

Viktor mengemudikan mobilnya dengan begitu cepat kerumah sakit, sementara Ivan berusaha menghubungi Denis.

Tutt

Tutt

Tutt

"Tuan Denis maafkan kami, nyonya Inez diculik oleh king devil. sepertinya Karl sendiri yang menculik nyonya, saat itu yang bertugas menjaga pintu gerbang adalah Andry." ucap Ivan melaporkan.

"****!! bagaimana Inez bisa sampai ada ditangan king devil?! Andry seharusnya bisa mengenal wajahnya Karl bukan?!" ucap Denis yang sangat marah.

"Maaf tuan, Andry adalah anggota baru kita yang belum pernah melihat wajah Karl secara langsung. kesehatan Andry juga sedang tidak baik, dan bisa jadi itu membuat dia tak bisa mengingatnya." Ivan menjelaskan semua kronologinya yang ia ketahui sampai selesai.

Setelahnya Denis memberitahu Niko, ia terlihat sangat murka saat mengetahui Inez diculik oleh king devil. bahkan Niko ingin meledakkan markasnya king devil dengan bom rakitannya itu, kalau saja Dave tidak mengingatkan Inez ada didalamnya.

"Tenangkan diri kalian bos. kita harus berhati-hati dalam menyelamatkannya, meskipun saat ini nyonya pasti sangat takut." ucap Steve pada Niko dan Denis.

"Aaarrggghh!!! Bangsatt!!!" teriak Niko yang lagi-lagi memukul dinding, hingga tangannya mengalirkan darah segar. hal serupa juga dilakukan oleh Denis, bahkan lebih parah. karena Denis juga melampiaskan amarahnya pada botol wine yang ia tembaki dengan pistolnya.

Selesai melampiaskan marahnya, Denis dan Niko duduk disofa bersama Steve dan Dave. mereka membuat strategi dengan penuh perhitungan, karena Inez kini adalah hidupnya kedua pemimpin Moonlight dan juga hidupnya kedua calon penerus pemimpinnya Moonlight.

Setelah semua selesai direncanakan, Steve dan Dave pergi kemarkas. disusul oleh Niko dan Denis untuk menyiapkan peralatan dan anggotanya yang sudah siap mereka ajak untuk bertempur, menyerang markasnya king devil demi menyelamatkan Inez.

"Moonlight siap?!!" teriak Dave pada anggotanya dimarkas.

"Siap! rela mati demi keluarga tercinta." ucap pasukan Moonlight serentak.

Mendengar kekompakan anggotanya Moonlight, Denis dan Niko tersenyum. mereka lalu saling pandang, dan berdiri dibelakang barisan anggotanya.

"Demi Inez, wanita yang juga aku cintai. aku siap menggila bersamamu Niko, dengan membunuh banyak musuh kali ini dengan tanganku sendiri." ucap Denis tanpa ragu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!