Inez dan Lucy sudah selesai merapikan dan mengemas barang-barangnya yang akan dibawa kerumah baru, kemudian Niko menghubungi jasa angkut barang dan mengantarkan mereka berdua ke rumah yang baru.
Rumah yang Niko berikan memang tak sebesar mansion Moonlight, mungkin besar rumahnya hanya dua kali lipat dari rumah sewa Inez. tapi dihalaman belakang rumah itu ada kolam renang dan taman bunga disisi kiri kanannya, sedangkan halaman luarnya bisa untuk parkir lima buah mobil.
"Tuan rumah ini besar sekali, jujur aku tidak akan sanggup membersihkannya setiap hari jika hanya berdua." ucap Inez jujur ketika mereka baru saja tiba.
"Masuklah terlebih dulu Inez." Niko lalu membuka seat beltnya dan turun dari mobil, ia berjalan lebih dulu masuk ke dalam rumah itu dan diikuti Inez serta Lucy dibelakangnya.
"Selamat datang tuan Niko, nona Inez dan nona Lucy." ucap kelima pelayan yang berdiri disisi kiri dan kanan pintu masuk rumah itu.
Inez dan Lucy dibuat bingung dengan sapaan kelima orang itu, tapi mereka tersenyum dan menyapa kembali pada kelima orang itu. sedang Niko hanya menganggukkan sedikit kepalanya, sebagai tanda menyapanya kembali.
Dalam posisinya mereka yang masih berdiri didepan pintu masuk rumah itu, Niko memperkenalkan Inez dan Lucy pada kelima pelayan dirumah itu.
"Kalian berlima, ini adalah nona Inez. yang harus kalian jaga dengan baik, karena dia sedang mengandung lima bulan. dan ini adalah nona Lucy, dia adalah orang yang akan menjaga nona Inez secara khusus."
"Di mengerti tuan Niko." ucap Irina yang bertugas sebagai kepala pelayan.
"Inez, mereka berlima adalah orang yang bekerja dirumah ini untukmu. Irina dan Olga akan bekerja didalam rumah, Ivan dan Andry bekerja diluar rumah, dan Viktor adalah sopir yang akan mengantarkan kalian berdua kemanapun kalian pergi atas izinku." jelas Niko yang dimengerti oleh Inez dan Lucy.
Setelah itu Niko mengantar Inez dan Lucy pergi ke kamarnya, yang berada dilantai bawah.
"Lucy, sementara kau masih harus tidur satu kamar dengan Inez. karena kau ku suruh resign itu untuk menjaga Inez dengan baik, dan akan aku gaji dua kali lipat dari gajimu bekerja diprometheus club hotel itu. laporkan semua dengan singkat kesehariannya Inez, sedangkan untuk Inez sendiri sudah aku berikan black card khusus untuk dirinya." jelas Niko pada Lucy.
"Terimakasih tuan Niko. menjaga Inez adalah hal yang mudah." Senyum Lucy begitu percaya diri, namun senyum itu langsung hilang seketika saat Niko berbisik sesuatu padanya.
"Jangan anggap ini hal mudah, jika kau lalai menjaga Inez dan kandungannya sedikit saja. maka aku tak akan segan, untuk memisahkan roh dari ragamu."
***
Pukul 20.15 malam, Niko sudah kembali dimansion Moonlight. Niko bergegas ke kamarnya untuk membersihkan diri, tak lama Denis pun masuk kedalam kamar Niko. mereka menyesap pelan segelas macallan sambil berbincang-bincang, dari yang awalnya ringan kini menjadi serius.
"Kau yakin Inez hamil superfekundasi Niko??" tanya Denis tak percaya.
"Baru dugaan Alena. tapi hal yang ingin aku bahas denganmu, bagaimana jika benar bayi dalam kandungan Inez itu adalah anak kita berdua??"
"Kita hanya perlu bertanggung jawab penuh untuk biaya hidup Inez dan anak kita bukan?" ucap Denis menatap Niko.
"Anak itu butuh status Denis. apa kau tega membiarkan darah dagingmu tak diakui negara?? kita memang terlahir dari keluarga mafia, tapi mereka bukan benda yang bisa kita gelapkan." Entah mengapa hati Niko jadi begitu perduli.
"Lalu aku harus apa Nik?! aku mungkin bisa menikahinya, tapi aku tidak suka pernikahan tanpa cinta. lalu bagaimana denganmu? anakmu?! dan bagaimana dengan musuh kita diluar sana??" Denis melontarkan banyak pertanyaan pada Niko. karena beban itulah, Denis tidak ingin menikahi Inez.
Niko menarik nafas panjang, perlahan ia hembuskan. sambil menatap dalam mata Denis, Niko berkata.
"Menikahlah dengan Inez untuk status anakmu, lakukan secara tertutup agar musuh tidak mengetahuinya. setelah anakmu memiliki akta kelahirannya, ceraikanlah Inez untukku. aku akan melakukan hal yang sama denganmu, kecuali untuk menceraikannya." Tegas Niko pada Denis, mata mereka saling menatap dalam.
"Heh! kau mencintainya Niko?? tidak aku sangka, kau menelan ludahmu sendiri."
"Ya! terserah apa katamu Denis. aku memang jijik karena dia sudah bekas kau pakai, tapi mengingat malam saat kita pesta kemarin. aku merasa sangat tertampar dengan ucapan orang-orang, cukup panjang aku berfikir untuk buat keputusan ini Denis. dan keputusanku tetap menikahi Inez, sebagai bentuk pertanggung jawabanku meski tanpa didasari oleh cinta." entah apa yang ada dalam hati dan fikiran mereka saat ini, tapi keduanya dipaksakan untuk bisa saling mengerti.
"Berapa lama waktu yang aku miliki??" ucap Denis yang menatap langit-langit kamar Niko.
"Enam bulan, satu tahun paling lama. karena aku tidak ingin kau jatuh cinta sebelum anakku mendapatkan status." tegas Niko. Denis pun mengerti dengan maksud Niko, lalu mereka kembali menyesap gelas macallannya.
***
Pukul 02.15 pagi dini hari, ponsel Denis dan Niko berdering. mereka ditelepon dengan Dave dan Steve dalam waktu bersamaan, karena king phantom dan king devil saat ini sedang menyerang markas Moonlight secara bersamaan. target mereka adalah, mengambil persenjataan dan miras yang baru saja Moonlight selesaikan untuk dikirim pada mafia diMeksiko dan Kolombia.
Denis dan Niko bergegas pergi kemarkas dengan menggunakan satu mobil, kali ini Denis yang mengemudi. mereka memilih mobil pajero sebagai kendaraannya saat ini, sebab mereka harus membawa banyaknya peralatan tempur untuk melawan dua kubu mafia sekaligus.
Denis mengendarai mobilnya dengan kecepatan maksimal, sedangkan Niko saat ini sedang mengisi peluru pada semua pistol yang akan mereka pakai.
"Denis, pakai earpiecemu. kita akan berpisah untuk melumpuhkan lawan dari luar terlebih dulu." perintah Niko saat mereka sudah sampai didekat markas, lalu Niko menghubungkan earpiece mereka pada earpiece Dave dan Steve.
"Dave, Steve. dengarkan perintahku, kalian berdua harus memisahkan diri. aku dan Denis akan melumpuhkan lawan dari luar secara terpisah, tetap fokus dan saling melindungi. jika bisa, gunakan lah tongkat milikku dan Denis yang tersimpan diruangan kami." tegas Niko memberi perintah.
Steve dan Dave mengangkat satu tangan dan menyentuh telinga mereka, untuk mendengarkan perintah Niko. lalu mereka merespon dengan jawaban yang sama, "Dimengerti."
Denis memarkirkan mobilnya didalam perkebunan anggur yang tidak jauh dari markasnya. saat mereka hendak berpisah arah, Denis menatap pada keseluruhan tubuh Niko.
"Dimana rompi anti peluru mu Niko?? kenapa kau tak memakainya hm?!" ucap Denis menatap tajam Niko.
"Aku lupa, sudahlah! jika kau perduli padaku, jagalah dirimu baik-baik Denis. karena aku tidak berjanji, masih bisa melindungimu atau tidak setelah ini." Niko segera pergi meninggalkan Denis yang masih diam membeku, tapi Denis langsung tersadar setelah mendengar suara tembakan bertubi-tubi dari arah markasnya.
"Sial!!" umpat Denis yang langsung saja menarik handle pistolnya kepada lawan yang melihat keberadaan dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments