,”a. Doain biar keterima,” sahutnya.
gaiap-siap gue otwa membaca baik-baik LINE yang dikirim Arga barusan. Beberapa detik kemudian, ia menjerit kesenangan. Dengan semangat 45 Mika memilih Pakaian yang akan dikenakannya. Setelah beberapa lama memilih Pakaian mana yang akan ia kenakan, Pilihannya Pun jatuh Pada celana jeans Panjang yang dipadukan dengan sweater berwarna Putiha berjalan kemeja riasnya. Ia mulai memoles wajahnya seperti biasa. Tapi malam ini, ia hanya menggunakan liptink di bibirnya. Rambutnya ia kuncir satu dan terakhir ia memakai sepatu warna Putih yang senada dengan sweater-nyaiba tiba bunyi khas LINE terdengar. Segera Mika membuka Pesan yang ternyata dari Argagagaiap-siap gue otwa membaca baik-baik LINE yang dikirim Arga barusan. Beberapa detik kemudian, ia menjerit kesenangan. Dengan semangat 45 Mika memilih Pakaian yang akan dikenakannya. Setelah beberapa lama memilih Pakaian mana yang akan ia kenakan, Pilihannya Pun jatuh Pada celana jeans Panjang yang dipadukan dengan sweater berwarna Putiha berjalan kemeja riasnya. Ia mulai memoles wajahnya seperti biasa. Tapi malam ini, ia hanya menggunakan liptink di bibirnya. Rambutnya ia kuncir satu dan terakhir ia memakai sepatu warna Putih yang senada dengan sweater-nyaiba tiba bunyi khas LINE terdengar. Segera Mika membuka Pesan yang ternyata dari Argaga
Gue di bawah
Mika
lo meraih tas selempangnya kemudian berjalmenuju Pintu dan membukanya. Benar saja, mobil Arga sudah terparkir di halaman
“Gue kira nggak jadi,” ujar Mika basa basi.
“Kan gue bilang bakal gue usahain. Berarti jadi.”“Btw kita mau ke mana,"Lo maunya ke mana,”“Tersera
“Makan dulu aja ya. Gue belum makan,ujar Angkasa, Mika mhjengangguk.Setelah sekitar 20 menit keduanya telah sampai di sebuah mall. Selain untuk makan, mereka juga berencana ingin berbelanja mingguan untuk mengisi kulkasMau makan apa,” tanya Mik“Entar aja deh. Lo udah makan,”
Mika menggelen
“Ya udah, ayo.”
Arga mendekatkan tubuhnya. Dengan mantap ia menggenggam tangan Mika. “Biar nggak ilang,” ujarnya.
Setelah sampai di restoran yang mereka Pilih random keduanya masuk dan memilih meja di Pojokan.
" Spageti beef dua, jus jeruk dua,” ujar Arga
“Ada lagi,” tanya Pelayannya.
Arga menggeleng.
“Tunggu sebentar ya, Mas, Mbak.”
Keduanya mengangguk.
“Pacar lo ada berapa,”
Aelah, nanyanya gitu banget, kayak nggak ada Pertanyaan lain aja, batin Mika.
“Nanya yang bermutu susah ya, Arga,” tanya Mika seraya mendengkus.
“Gue kan cuma tanya.”
“Gue nggak ada Pacar. Puas,”
Arga tersenyum. “Lagian udah punya suami tapi Punya Pacar itu, dosa.”
“Iya, Arga, iya.”
“Tadi abis rapat apaan,”
“Donatur.”
“Lah, bokap lo kan salah satu donator,”
Arga mengangguk. “Iya.”
“Udah, gitu aja rapatnya," tanya Mika kesal.
Arga terkekeh. “Tadi ngebahas apa aja kinerja sekolah ke Para donatur. Terus uang yang dikasih tuh diPake buat apa aja. Gitu, Sayang,"
Sayang ? Tuhan, makin lama Mika bisa mati karena baper. Seolah teringat sesuatu, Mika kemudian berucap, “ Arga lo ngapain ngeiyain omongan si Dono sih,”
“Dono siapa,"
“Itu lhooo yang di grup. Namanya Firdan.”
Arga langsung mengangguk mengerti. “Nggak Papa. Lagian foto itu bener, kan,”
“Ya nggak gitu juga ngomongnya. Tahu kan mulut mereka mah lemes.“Udahlah, itu urusan entar. Yang Penting makan dulu.” Setelah ucapannya barusan, Pelayan datang membawakan Pesanan keduanya.
“Katanya sekolah kita bakal ada Pencarian anggota basket buat masuk tim nasional ya,” tanya Mika disela-sela makanya.
Arga mengangguk.
“Lo kan anak basket. Ikut dong berarti,”
“Iya. Doain biar keterima,” sahutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Rio Rio
ceritanya bagus banget Thor
2023-01-24
0
Daniel Daniel
lanjut Thor
2023-01-23
1
Daniel Daniel
Ceritanya bagus banget
2023-01-23
1