cowok yang kalau tidak salah namanya
“ juga yang lainnya.
“Lo apa-ap-"
“
Arga diam sejenak. “Sekali lagi gue lihat lo
“Lo
“Mama kecewa sama kamu.”
Singkat, Padat, dan jelas.
“Aku bisa jelas .... "
“Mama Nggak Pernah Didik kamu kayak gitu.”
“Tapi Ma .... "
Telepon dimatikan secara sepihak.
“Lo itu rese banget sih, Arga,” ujar Mika dengan tatapan Penuh kebencian.
Kontan Arga menyunggingkan sebelah bibirnya.
" Nggak masalah. Itu hukuman karena lo nggak dengerin gue. Lain kali, berpikir dulu sebelum bertindak,” Peringat Arga
“Nyesel gue nikah sama lo,” Mika menjerit dengan histeris.
Arga yang selalu sensitif jika membahas masalah Pernikahan lalu berdiri.
“Maksud lo apa,"
“Kalo di dunia ini cuma ada satu cowok dan itu lo, gue lebih baik sendiri sampe ajal gue dateng. Gue nggak Pernah berharap lo hadir di hidup gue. Nggak Pernah sedikit Pun,” ujar Mika menggebu-gebu.
Mata Arga memincing. “Tapi sayangnya di dunia ini masih banyak Populasi cowok. Dan dari sekian banyaknya cowok, lo tetep nikah sama gue.”
“ itu yang bikin gue benci sama takdir,"
“Terserah, itu hidup lo.”
Arga keluar dari kamar begitu saja, meninggalkan Mika yang tengah dilanda emosi.
“Shit,” umpat Mika.
...•••••...
.
Arga menyunggingkan sebelah bibirnya.
“Jadi lo mau gue dingertiin,”
“ Udah ah, Capek gue.” Mika membalikkan tubuh namun Arga menarik tangannya.
Mika berdecak kesal. “Mau lo apa,"
“Cukup lo belajar dan semuanya berjalan kayak biasanya.”
“Dengar ya Arga, Dari dulu, gue itu Nggak minat sama yang namanya belajar. Sekolah cuman formalitas karena bokap gue orang kaya.”
“Kalau gitu kasih aja otak lo ke orang yang lebih membutuhkan.”
“Lo ngatain gue,"
“Makanya, belajar,”
“Nggak mau,"
“Mika,” geram Arga dengan mata menajam.
“Sekali Nggak, tetap Nggak.”
“Oke, Nggak Papa. Gue tinggal nelepon nyokap lo.”
“Oke, Fine,” Potong Mika cepat saat Arga bersiap meraih Ponselnya.
Arga tersenyum dengan memamerkan giginya yang putih dan rapi. Seketika Mika terdiam. Ia terpana dengan cara Arga menarik kedua sudut bibirnya dan ketika Arga memperlihatkan susunan gigi Putihnya yang rapi. Dan entah kenapa ketika melihat yang matanya berbinar bahagia, jantung Mika mendadak berdegup kencang. Belum Pernah sekali pun Mika merasakan Perasaan ini sebelumnya.
“Ya Udah, lo mandi dulu sana,” ujar Arga masih dengan memamerkan senyumnya.
Mika menahan napas untuk sesaat. Fikri tak Pernah tersenyum semenarik ini. Riko walaupun memiliki lesung Pipit di kedua Pipinya tak Pernah sampai membuatnya terdiam hanya karena sebuah senyuman. Atau bahkan Farhan dengan gigi kelincinya tak Pernah membuat Mika lupa diri dengan caranya tersenyumArga menyunggingkan sebelah bibirnya.
“Jadi lo mau gue dingertiin,”
“ Udah ah, Capek gue.” Mika membalikkan tubuh namun Arga menarik tangannya.
Mika berdecak kesal. “Mau lo apa,"
“Cukup lo belajar dan semuanya berjalan kayak biasanya.”
“Dengar ya Arga, Dari dulu, gue itu Nggak minat sama yang namanya belajar. Sekolah cuman formalitas karena bokap gue orang kaya.”
“Kalau gitu kasih aja otak lo ke orang yang lebih membutuhkan.”
“Lo ngatain gue,"
“Makanya, belajar,”
“Nggak mau,"
“Mika,” geram Arga dengan mata menajam.
“Sekali Nggak, tetap Nggak.”
“Oke, Nggak Papa. Gue tinggal nelepon nyokap lo.”
“Oke, Fine,” Potong Mika cepat saat Arga bersiap meraih Ponselnya.
Arga tersenyum dengan memamerkan giginya yang putih dan rapi. Seketika Mika terdiam. Ia terpana dengan cara Arga menarik kedua sudut bibirnya dan ketika Arga memperlihatkan susunan gigi Putihnya yang rapi. Dan entah kenapa ketika melihat yang matanya berbinar bahagia, jantung Mika mendadak berdegup kencang. Belum Pernah sekali pun Mika merasakan Perasaan ini sebelumnya.
“Ya Udah, lo mandi dulu sana,” ujar Arga masih dengan memamerkan senyumnya.
Mika menahan napas untuk sesaat. Fikri tak Pernah tersenyum semenarik ini. Riko walaupun memiliki lesung Pipit di kedua Pipinya tak Pernah sampai membuatnya terdiam hanya karena sebuah senyuman. Atau bahkan Farhan dengan gigi kelincinya tak Pernah membuat Mika lupa diri dengan caranya tersenyum. Tapi Arga Punya daya tarik tersendiri.
“Mika.” Arga memegang kedua bahunya menyadarkannya dari lamunan.
“Hah," sahutnya kaget.
. Tapi Arga Punya daya tarik tersendiri.
“Mika.” Arga memegang kedua bahunya menyadarkannya dari lamunan.
“Hah," sahutnya kaget.
“Lo ganti baju dulu,” ulangnya lagi.
Mika mengerjapkan kedua matanya. Kenapa Mika baru menyadari jika Arga semenarik ini ?
“Oke,” jawab Mika Pelan.
Arga berjalan mundur. “Sekarang, Mika Gue nggak suka nunggu lama,” ujar Arga lalu berjalan kembali menuju sofa.
Diam-diam Mika memegang dadanya, merasakan debaran jantungnya yang tak beraturan. Ini sungguh lucu. Ia berdebar hanya karena sebuah senyuman.
Atau ... inikah yang dinamakan jatuh Cinta ?
...•••••...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Li Xian LinLu
angkasa ato Arga? SM yaa
2023-02-16
0
Anonymous
Sumpah ceritanya bikin Penasaran deh
2023-01-20
0
Anonymous
lanjut Thor
2023-01-20
0