Pada Nggak mau nikah dijodohin. Tapi Setelah nikah, mereka jadi Pada nggak mau Pisah,"
Mika terdiam sejenak. “Tapi ini beda, Mbak. Gue masih SMA masalahnya.”
“Mending nikah muda daripada udah tua tapi belom nikah. Malu, entar dikatain Perawan tua.”
Mika lagi-lagi terdiam. Iya juga sih.
“Udah ah, Pusing jadinya,” sahut Mika.
...•••••...
“Saya terima nikah dan kawinnya Mika Aurora Atmadja binti Pandu Atmadja dengan seperangkat alat shalat dibayar tunai,” ucap Arga dengan mantap.
“Bagaimana saksi ? Sah?”
Mika menunggu dengan dada berdebar.
“SAH "
“Alhamdulillah.”
m
“Terserah guelah,"
“Lo mau jadi istri durhaka,”
Mika mendelik sinis. “Udah ya, jangan mancing-mancing.”
Lalu terjadi hening beberapa saat.
“ Arga” Panggilnya.
“Hmm.”
Mika menghela napas. “Gue suka dugem, suka keluar bareng cowok, suka Party, suka gonta-ganti Pacar. Lo nggak masalah, kan," tanya Mika memastikan.
Arga berbalik menatapnya.
“Nggak.”
Barulah setelah itu Mika merasa lega.
“Gue nggak masalah kalau lo Punya Pacar atau semacamnya. Gue nggak akan ngelapor ke nyokap lo. Hidup lo bebas,” ujar Mika.
“Buat apa ? Nggak ada untungnya buat gue.”
Setelah berujar demikian, Arga kembali membalikkan badannya.
...••••...
“Gila, capek banget gue Hari ini,” keluhnya. Padahal ia tak melakukan apa-apa sejak Pagi.
Arga meliriknya sekilas.
“ Arga kita izin berapa hari sih,”
“Tiga hari.”
Mika membulatkan bibirnya lalu mengangguk-anggukkan kepala.
“Besok masuk dong ? Ah, males banget. Lagian di sekolah cuman gitu-gitu doang. Nggak asyik.”
Mika menatap Arga yang tengah serius menatap Pada layar handphone-nya.
“Ya elah, Arga Lo ngomong kek, berasa serumah sama tembok gue.”
Arga tak sedikit Pun menoleh Padanya yang membuat Mika malah tambah bosan.
Mika beranjak. “Mending sekalian tidur gue.”
“Ah, berisik banget sih.” Mika meraih handphone yang berada di samping tempat tidurnya
"Ya elah, masih jam segini,” gumam Mika.
“Berisik banget sih!!!” Protes Mika ketika mendengar bunyi barang jatuh.
“Bangun, udah siang.”
“Hmmm.”
“Jadi Cewek jangan males. Bangun, hari ini kita sekolah.”
“Iya, iya. Lo berangkat duluan aja.” Mika kembali menarik selimut hingga menutup seluruh tubuh.
Arga berdecak. Dan setelahnya, Mika dapat mendengar suara Pintu kamar mandi yang tertutup. Mika Pun menghela napas lega.
Dan ketika handphone-nya membunyikan alarm yang kedua, barulah Mika dapat bangun dari Posisi tidurnya.
" 06.30 " batinnya.
“ Arga lo masih belum berangkat,” tanyanya ketika mendapati Arga masih duduk di ruang tamu.
Arga mendelik sinis. “Gue nungguin lo, bego,” jawabnya setengah kesal.
“Emang siapa yang minta buat ditungguin ? Gue Nggak tuh,” sahut Mika tanpa rasa bersalah.
“Nyokap lo. Puas,”
Selanjutnya Arga beranjak dan meraih kunci mobil yang tergeletak di meja makan. Mika memakai sepatunya dengan cepat, tak ingin mendapat amukan Angkasa lagi.
“Ck, cepetan,”
“Ya elah, sabar bisa Nggak sih,” Mika membuka Pintu mobil Arga dan duduk. “Entar turunin gue di Pertigaan depan,” lanjut Mika seraya melirik sekilas Arga
Arga diam. Ketika di Pertigaan, Arga menghentikan laju mobilnya.
“Lo itu bisa drama dikit Nggak sih Cegah gue turun atau apa gitu,” rutuk Mika.
Tapi Pada akhirnya ia membuka Pintu dan turun. Setelah menutup Pintu mobil, dapat Mika lihat mobil Arga yang langsung melaju tanpa mengucapkan sepatah kata Pun.
“Ck, Nyebelin banget sih,” gerutunya lalu melangkahkan kakinya menuju sekolahnya yang tidak terlalu jauh dari tempatnya berpijak saat ini.
Lalu ketika matanya tak sengaja melihat arloji yang melingkar indah di tangannya, sontak ia menepuk jidatnya.
" Mampus Gue telat,"
...••••••...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Anonymous
next Thor
2023-01-20
0
Anonymous
Ceritanya tambah seru deh
2023-01-20
0
Anonymous
next Thor updatenya
2023-01-19
0