"Anjas.?... Anjas Rahadi? Astaga sahabatku!" Beno yang senang langsung mendekat hendak memeluk Anjas. Tapi langsung di hindari.
Kebiasaan Beno saat bertemu Anjas memang cukup unik. Pasti langsung dipeluk dan dicium jidatnya. Itu sungguh memalukan jika di tempat umum.
"Kebiasaan itu tidak pernah hilang yah. Aku jijik tau..." ungkap Anjas sedikit merinding jijik.
"Aku kan hanya melepas rindu An." masih mencoba memeluk Anjas.
"Aku masih normal yah." Anjas sedikit menjitak Beno saat sudah dekat.
"Hehe.. maaf. Tapi kamu terlihat sudah berubah deh." Beno melirik penampilan Anjas yang terlihat trendi.
"Aku baru saja belanja baju. Satu udah aku pakai." jawab Anjas menunjukkan Tote bag yang dia taruh di mejanya.
"Astaga, An itu kan merek Channel. Kamu punya uang dari mana bro?" mata Beno yang melebar menatap dengan antusias.
"Aku baru saja menang undian berhadiah uang tunai sebesar 500 juta. Yah ini hasilnya." alasan Anjas.
"Beneran. Wah tidak disangka. Anjas yang dulu diejek udik dan tidak gaul sekarang jadi orang kaya. Aku bangga sama kau." puji Beno.
"BENO!" baru saja mereka menikmati momen reuni ada suara orang yang membentak Beno.
Itu adalah manajer Beno. Dia adalah seorang pria setengah baya berbadan gemuk dan berkumis tebal.
"Apa yang kau lakukan di sini? Bukannya melayani pelanggan?!" Kata pak Gun sedikit membentak.
"Maaf pak Gun. Ini salah satu pelanggan adalah teman saya. Jadi saya sedikit menyapa." jawab Beno menunduk.
"Oh teman. Beno, saya peringatkan sekali lagi. Kamu di sini kerja bukan santai dan mengobrol dengan teman kamu. Kamu sudah pernah mendapat SP1. Jangan melakukan kesalahan lagi." kata pak Gun lalu pergi.
"Iya pak Gun." saut Beno.
"Ben, kenapa kau sampai mendapat SP1?" tanya Anjas.
Beno pun hanya menggeleng. Tidak biasanya dia begitu. Biasanya waktu SMA Beno akan menceritakan semua keluh kesahnya pada Anjas. Walaupun Anjas belum bisa membantu. Mungkin karena sudah hampir dua tahun mereka tidak bertemu jadi Beno kurang enak menceritakan masalahnya.
"Tidak apa-apa. Eh iya kau mau pesan apa?" tanya Beno. Mengacuhkan pertanyaan Anjas tadi.
"Biasa kau tahu kesukaanku... mie goreng. Minumnya es teh aja." jawab Anjas dengan senyum.
"Oke.. tunggu yah." Beno pun pergi ke tempat pemesanan.
Selama menunggu. Anjas memeriksa HPnya. Ada notifikasi WA dari adiknya.
"Kak nanti jam satu jemput aku yah dengan motor baru kakak." pesan Anin.
"Lah kok Anin? tahu dari mana dia kalau aku sudah punya motor. Tapi biar deh kan memang sudah punya motor." pikir heran Anjas.
Lalu Anjas membalas pesan adiknya. "Iya bakal kakak bawa motor sport kakak deh." balas Anjas.
Tidak lama makanan pesanan Anjas datang tapi bukan Beno yang mengantar. Dia gadis yang lumayan cantik kira-kira usianya 23 tahun. Di nametag nya tertulis nama Rina.
"Silahkan." kata Rina.
"Terimakasih." saut Anjas. Mengangguk.
Lalu Anjas makan dengan lahap. Di mall dia tidak akan melihat preman yang memalak pedagang makanan.
5 menit kemudian. Anjas sudah selesai makan. Dia ingin mencari Beno tapi tidak kelihatan lagi. Dia berniat meminta nomor telepon Beno yang sekarang karena yang nomor yang lalu sudah tidak aktif.
Saat ke kasir untuk membayar. Anjas menanyakan keberadaan Beno. Ternyata Beno sudah pergi.
"Katanya ibunya pingsan. Jadi dia langsung minta izin pulang." kata si kasir.
Setelah membayar. Anjas keluar dari restoran dan menuju ke toko barang elektronik. Dia teringat bahwa di rumah tidak ada Tv dan kulkas. Sudah pasti itu perlu dibeli. Tv untuk hiburan ibunya dan kulkas biar bahan makanan tidak basi atau membusuk.
Dia berpikiran juga untuk membeli rumah tapi itu membutuhkan banyak waktu. Jadi yang gampang dulu dan yang perlu.
Sampai di toko elektronik dia masuk langsung disuguhkan dengan berbagai jenis dan ukuran TV dan beberapa barang elektronik lainnya. Dari ukuran kecil hingga besar.
"Ada yang bisa dibantu pak?" sapa seorang pemuda kurus.
"Saya ingin membeli TV dan kulkas." jawab Anjas. Langsung ke intinya.
"Tv seperti apa yang anda inginkan pak? Mari saya tunjukkan beberapa contoh yang kami miliki." seraya mengajak Anjas menghampiri beberapa TV yang menyala.
"Ada tiga yang ada di toko kami pak. Ada yang kualitasnya standar, ada kualitas HD, dan ada yang kualitasnya HD dan bisa dihubungkan dengan internet. Dengan lebar ada yang 21 inc sampai 30 inc. Apa ada yang membuat anda tertarik?" jelas pemuda kurus itu.
"Saya ingin yang kualitasnya HD yang 21 inc saja. Di saya belum dipasang internet jadi pilihan kedua." jawab Anjas mantap.
"Oke pak. Masih ada lagi?" tanya si pemuda.
"Saya ingin kulkas yang standar aja, yang dua pintu." jawab Anjas langsung.
"Baiklah. Kalau begitu mari pak untuk melakukan pembayaran." si pemuda menggiring Anjas ke tempat pembayaran.
Selesai melakukan pembayaran yang totalnya mencapai Rp. 9.470.000. Anjas harus segera menghabiskan sisa 10 juta lebih.
"Buka Status."
[Nama \=> Anjas Rahadi ]
[Kesehatan \=> 93% (Sehat)]
[Level \=> 1/100 (25/150 - exp)]
[Keahlian \=> Karate Legendaris, Muaythai Legendaris]
[Kekuatan \=> 80]
[Kecepatan \=> 70]
[Ketahanan \=> 82]
[Kecerdasan \=> 90]
[Mental \=> 100% (Sehat)]
[Saldo rekening \=> Rp. 302.284.735.000]
[Poin Sistem \=> 10.500]
[Status Hubungan \=> Jomblo Akut]
[Inventori \=> Berisi barang kebutuhan pemilik sistem. ]
[Tiket lotre \=> 2 Tiket Lotre ]
[Tugas atau Misi \=> - Misi: Membelanjakan uang sebesar Rp. 50.000.000. Hadiah 2 kotak Perak. Progres: Rp. 30.075.000]
[Shop \=> Shop terbuka setelah menyelesaikan 4 misi sistem.]
"Apa lagi yah yang harus aku beli? " pikir Anjas sambil berjalan.
"Ah nanti aja dipikirkan. Waktunya juga satu hari. Masih banyak waktu. Sekarang aku mau ke apartemenku aja untuk melihat-lihat. Juga mengambil motor sport baru." benak Anjas memutuskan.
Anjas keluar dari mall Ciputra. Memanggil taksi dan pergi ke Apartement Central Park Residence Tower Adeline. Walaupun jarak tidak jauh tapi akan memakan waktu untuk ke sana jika jalan kaki.
Taksi mengantarkan Anjas hingga depan pintu lobi. Anjas tidak menyangka apartemen miliknya ada di gedung berlantai dua puluh. Kawasannya juga luas dan memiliki tiga gedung lain.
Saat turun dan masuk lobi Anjas di sambut oleh resepsionis cantik. Di nametag nya tertulis nama Hanifa.
"Selamat datang Tuan." Sambut gadis resepsionis ramah. Mungkin karena penampilan Anjas yang terlihat modis dan trendy.
"Saya sudah membeli apartemen disini. Saya hanya ingin mengkonfirmasikan saja." kata Anjas sambil memberi kunci yang dia dapatkan yang berupa kartu debit.
Si gadis resepsionis mengkonfirmasi kartu itu di komputer khusus resepsionis. Beberapa saat dia mengembalikan kartu kunci itu.
"Dengan bapak Anjas Rahadi yah? Benar anda sudah membeli apartemen disini. Nomor apartemen sesuai dengan nomor pada kartu kunci anda. Silahkan pak." jawab si gadis resepsionis itu.
Melihat kartu kuncinya Anjas mengetahui bahwa nomor apartemen miliknya adalah 26 di lantai 2. Anjas tersenyum pada gadis resepsionis dan mengucapkan terimakasih. Lalu dia menaiki lift menuju lantai 2.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Ayi Hadi
lanjiut
2023-10-10
1
•Rifa_Fizka
Hallo kakak mampir juga dong di novel aku ,yang berjudul kekuatan hati wanita ceritanya seruuu
2023-07-15
1
John Singgih
😱😱😱😱😱
2023-07-09
0