16. Meragukan.

...~•Happy Reading•~...

Keesokan harinya, Kaliana berangkat untuk menemui Pak Adolfis di tempat yang sudah diberitahukan sebelumnya. Sebuah restoran terkenal dengan menu western yang lezat dan bergengsi. Banyak orang berduit yang ingin makan di sana, tapi harus reservasi terlebih dahulu.

Kaliana tiba di tempat parkir restoran tersebut, dengan baju kebesarannya. Kemeja warna cerah, celana jeans hitam, sepatu boots berhak 5 cm, dan juga mengenakan rompi kesayangannya untuk siap bekerja.

Saat turun dari mobil, dia melihat mobil Danny masuk ke tempat parkir. 'Ternyata Danny juga diundang.' Kaliana berkata dalam hati. Dia tidak jadi masuk ke restoran, tapi menunggu Danny turun dari mobil untuk sama-sama masuk ke dalam restoran.

Kaliana mendekati Danny yang sudah turun dari mobil. "Pak Danny juga diundang Pak Adolfis?" Tanya Kaliana yang sudah berdiri di dekat Danny.

"Iyaa, Mbak. Saya tidak menyangka Mbak Anna juga diundang. Kalau tau, begini kita janjian untuk sama-sama ke sini." Danny merasa tidak enak, tidak mengecek terlebih dahulu. Dia menyangka hanya dia yang diundang, jadi tidak enak untuk bertanya kepada Kaliana. Begitu pun dengan Kaliana, berpikiran sama. Tidak enak bertanya, jika hanya dia yang diundang.

"Saya juga tidak kepikiran untuk ngecek Pak Danny. Saya berpikir, Pak Danny sudah menjadi pengacara Bu Chasina, jadi tidak diundang oleh beliau." Tadinya, Kaliana berpikir, Danny sudah tanda tangan surat penunjukan sebagai pengacara, jadi berhubungan langsung dengan Chasina.

"Kalau kita berdua diundang, mungkin mau bahas kasus Bu Chasina dan peluang hukumannya." Ucap Danny, lalu mengajak Kaliana berjalan masuk ke restoran. Kaliana mengangguk menyetujui yang dikatakan Danny.

Saat tiba di pintu masuk restoran, mereka disambut oleh waiters. Danny menyebut mereka tamu Pak Adolfis, saat ditanya nama yang reservasi. Mendengar nama Pak Adolfis, mereka langsung diantar ke ruangan privat. Ruang khusus untuk makan siang dan pertemuan bisnis.

Ketika masuk ke dalam ruangan, mereka disambut dengan hangat oleh Pak Adolfis, tetapi kedua pria yang ada di sampingnya tetap duduk. Kaliana berpikir, mungkin itu pengacara atau asisten Pak Adolfis.

Melihat sikap mereka yang tidak ramah dan satunya terkesan cuek, Kaliana dan Danny langsung duduk di kursi kosong di depan mereka, setelah dipersilahkan duduk oleh Pak Adolfis.

Pak Danny dan Bu Kaliana perkenalkan; Ini Pak Yan, pengacara keluarga kami. Sedangkan yang di sebelahnya adalah, Bryan, putra saya, kakak Chasi." Pak Adolfis memperkenalkan pengacara keluarga dan putranya yang sudah tiba dari Kanada.

'Bryan sangat berbeda karakter dengan Chasi dan Pak Adolfis.' Kaliana membatin saat diperkenalkan oleh Pak Adolfis. 'Selain cuek, cendrung angkuh, wajahnya juga berbeda. Lebih bule, mungkin mengikuti ibunya. Sedangkan Chasi lebih mirip Pak Adolfis.' Kesan pertama yang dinilai oleh Kaliana, membuatnya tidak nyaman dan waspada.

"Perkenalkan, saya Danny, pengacara Ibu Chasina." Danny memperkenalkan dirinya dengan percaya diri, karena statusnya sudah jelas setelah Chasina menandatangani surat penunjukan dirinya sebagai pengacara dalam kasus yang sedang dihadapi.

"Perkenalkan, saya Kaliana, penyidik swasta." Kaliana memperkenalkan dirinya dengan singkat, tanpa basa-basi. Bryan melihatnya dengan wajah terkejut, karena dia mengira Kaliana asisten atau sekretaris Danny.

"Detektif yang disewa Daddy seorang wanita? Wanita ini...?" Tanya Bryan yang hanya melihat Kaliana sekilas dengan tatapan meragukan. Dia juga bertanya dengan suara yang bisa didengar oleh semua orang dalam ruangan, sambil menunjuk Kaliana dengan mata coklatnya.

"Iyaa... Ini Ibu Kaliana, yang Daddy katakan tadi. Beliau yang akan membantu Chasi." Pak Adolfis berkata dengan perasaan tidak enak kepada Kaliana, karena putranya bertanya di depan orangnya dan didengar semua orang.

Melihat sikap dan penerimaan Bryan yang kurang baik dan tidak ramah, Danny pun jadi tidak enak hati terhadap Kaliana. Dia melihat Bryan dengan wajah yang tidak senang. Tetapi Kaliana hanya diam, tenang dan santai. Dia sudah terbiasa menghadapi penerimaan orang yang meragukan keahliannya sebagai seorang detektif swasta.

"Maafkan putra saya, Bu Kaliana. Saya belum sempat memberitahukan semua tentang anda kepada putra saya, karena dia belum lama tiba di sini." Pak Adolfis meminta maaf, karena sikap Bryan yang meragukan bahkan cendrung meremehkan Kaliana.

"Tidak perlu minta maaf, Pak Adolfis. Saya sudah terbiasa dengan tanggapan seperti itu, dari orang yang kurang piknik. Jadi itu bukan hal baru bagi saya." Kaliana berkata dengan tenang dan santai, tanpa melihat Bryan yang tiba-tiba menatapnya. Dia juga ingin Pak Adolfis tidak merasa bersalah karena sikap putranya.

Pak Adolfis jadi serba salah mendengar yang dikatakan Kaliana. "Ooh iya, Pak. Selagi semua profesi tersedia untuk semua jenis kelamin, tidak ada salahnya seorang wanita menjadi detektif, bukan?" Kaliana lebih menekankan, tapi tetap tenang menanggapi tatapan tidak suka Bryan. Dia ingin mereka menilai kinerjanya, bukan jenis kelaminnya

"Melihat penampilan anda, sangat tidak cocok dengan ucapan anda yang sangat tajam dan cendrung tidak sopan." Bryan terkejut mendengar ucapan Kaliana, seakan tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa.

"Pak Bryan, melihat penampilan anda juga, sangat tidak cocok untuk anak muda jaman sekarang. Jangan-jangan, anda Papanya Pak Adolfis, hingga tidak tau perkembangan jaman sekarang. Ada banyak wanita berkarier di bidang kerja yang tidak umum untuk wanita." Kaliana membalas ucapan Bryan sambil menatapnya, tanpa berkedip. Danny yang sudah terbiasa mendengar ucapan Kaliana saat gelar perkara, menahan senyumnya dengan melihat ke sembarang arah.

"Anda sedang mengolok-olok atau menghina saya?" Tanya Bryan emosi dan wajahnya mulai memerah, sambil menatap Kaliana dengan garang. Pengacara yang duduk di sampingnya mulai menciut, lalu menarik tubuhnya ke belakang, agar Pak Adolfis bisa memberikan kode untuk menghentikan kemarahan Bryan.

Tapi Pak Adolfis sedang menatap Kaliana dengan terkesima. Seperti yang dikatakan Bryan, wajah Kaliana sangat polos dan cantik bisa mengucapkan kata-kata yang begitu tajam. Pak Adolfis sendiri terkejut, mendengar ucapan Kaliana kepada Bryan. Kesan pertama Kaliana yang hangat dan ramah saat datang, sirna seketika. Sekarang, walaupun tenang, sikapnya sangat dingin dan berani.

"Pak Bryan, kalau tidak mau disenggol, jangan menyenggol. Jika tidak mau dicubit, jangan mencubit. Kita masih sama-sama berjalan di atas tanah... Pak Bryan belum berjalan di atas awan, bukan?" Tanya Kaliana lagi tanpa menghiraukan kemarahan Bryan atau tatapan Pak Adolfis. Keempat pria dalam ruangan itu langsung menatap Kaliana dengan perasaan yang berbeda-beda.

Kaliana sudah berpikir cepat, jika tidak berkenan dengan sikapnya, dia sudah siap angkat kaki meninggalkan ruangan itu. Dia tidak mau bekerja dengan orang yang tidak bisa menghargai orang lain. Apalagi dengan tatapan yang cendrung merendahkan dan menganggap remeh, hanya karena melihat jenis kelamin, sebelum mengetahui hasil kerjanya.

Pak Adolfis yang melihat gelagat tidak baik dari Kaliana, segera melerai dengan menenangkan Kaliana dan memberikan isyarat agar Bryan tidak menjawab pertanyaan Kaliana. Beliau berpikir, Kaliana sudah tidak suka dengan sikap Bryan dan siap angkat kaki meninggalkan mereka. Sekarang ini mereka membutuhkan Kaliana, bukan Kaliana yang membutuhkan mereka. Jadi Pak Adolfis harus bersikap lebih sabar dalam menghadapi situasi yang tidak diduganya.

...~°°°~...

...~●○¤○●~...

Terpopuler

Comments

🍁FAIZ💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

🍁FAIZ💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

rasain Bryan di katain kurang piknik n ketinggalan jaman

2023-07-03

3

..

..

orang modern sombong nya

2023-06-26

3

..

..

org moderen kok gtu yak🚶

2023-06-22

3

lihat semua
Episodes
1 01. Penangkapan.
2 02. Penangkapan 2.
3 03. Marons & Kaliana.
4 04. Saling Support.
5 05. Saling Support 2.
6 06. Gayung Bersambut.
7 07. Gayung Bersambut 2
8 08. Konferensi Pers.
9 09. Konferensi Pers 2.
10 10. Warna Sari.
11 11. Warna Sari 2.
12 12. Warna Sari 3.
13 13. Memulai.
14 14. Memulai 2.
15 15. Nyaris.
16 16. Meragukan.
17 17. Menyadari.
18 18. Menyadari 2.
19 19. Tidak Terduga.
20 20. Luput.
21 21. Pemeriksaan.
22 22. Pemeriksaan 2.
23 23. Warna Sari 4.
24 24. Khawatir.
25 25. Khawatir 2.
26 26. Khawatir 3
27 27. Semburat.
28 28. Kecolongan.
29 29. First Time.
30 30. Warna Sari 5.
31 31. Warna Sari 6
32 32. Warna Sari 7.
33 33. Uang.
34 34. Nyamuk.
35 35. Gugatan.
36 36. Gugatan 2
37 37. Dukungan.
38 38. Strategi.
39 39. Strategi 2.
40 40. Kotak Pandora.
41 41. Strategi 3.
42 42. Strategi 3.
43 43. Strategi 4.
44 44. Strategi 5.
45 45. Strategi 6.
46 46. Strategi 7
47 47. Strategi 8.
48 48. Warna Sari 8.
49 49. Warna Sari 9.
50 50. Warna Sari 10.
51 51. Sersay (Serius tapi Sayang)
52 52. Bekerja Sama.
53 53. Gercep
54 54. Bantuan
55 55. Bantuan 2.
56 56. Gercep 2
57 57. Gercep 3.
58 58. Gercep 4.
59 59. Gerah.
60 60. Panas.
61 61. Panik.
62 62. Panas Terik.
63 63. Warna Sari 11
64 64. Warna Sari 12.
65 65. Bertaktik.
66 66. Bertaktik 2.
67 67. Bertaktik 3.
68 68. Bertaktik 4
69 69. Bertaktik 5.
70 70. Bertaktik 6.
71 71. Bertaktik 7.
72 72. Warna Sari 13.
73 73. Panik 2.
74 74. Panik 3.
75 75. Warna Sari 14.
76 76. Warna Sari 15.
77 77. Canser (Canda tapi Serius).
78 78. Canser (Canda tapi Serius) 2.
79 79. Strategi 9.
80 80. Pascok (Pas dan Cocok).
81 81. Pascok (Pas dan Cocok) 2.
82 82. Warna Sari 16.
83 83. Warna Sari 17.
84 84. Canser (Canda tapi Serius) 3.
85 85. Warna Sari 18.
86 86. Panik 4.
87 87. Panik 5.
88 88. Bertaktik 8.
89 89. Bertaktik 9.
90 90. Bertaktik 10.
91 91. Bertaktik 11.
92 92. Panik 6.
93 93. Warna Sari 19.
94 94. Pencopet.
95 95. Pencopet 2.
96 96. Warna Sari 20.
97 97. Tulus.
98 98. Tulus 2.
99 99. Panik 7.
100 100. Panik 8.
101 101. Panik 9.
102 102. Strategi 10.
103 103. Strategi 11.
104 104. Strategi 12.
105 105. Warna Sari 21.
106 106. Warna Sari 22.
107 107. Strategi 13.
108 108. Strategi 14.
109 109. Bertaktik 12.
110 110. Bertaktik 13
111 111. Gercep 5.
112 112. Penggeledahan.
113 113. Siapa Gerangan.
114 114. Bertaktik 14.
115 115. Bertaktik 15.
116 116. Bertaktik 16.
117 117. Bertaktik 17.
118 118. Bertaktik 18.
119 119. Panik 10.
120 120. Panik 11.
121 121. Canser (Canda tapi Serius) 4.
122 122. Canser (Canda tapi Serius) 5.
123 123. Mulai Beraksi.
124 124. Mulai Beraksi 2.
125 125. Mulai Beraksi 3.
126 126. Mulai Beraksi 4.
127 127. Mengenang.
128 128. Strategi 15.
129 129. Strategi 16.
130 130. Warna Sari 23.
131 131. Warna Sari 24
132 132. Warna Sari 25.
133 133. Warna Sari 26.
134 134. Warna Sari 27.
135 135. Warna Sari 28.
136 136. Warna Sari 29.
137 137. Bertaktik 19.
138 138. Bertaktik 20.
139 139. Bertaktik 21.
140 140. Bertaktik 22.
141 141. Canser (Canda tapi Serius) 6.
142 142. Canser (Canda tapi Serius) 7
143 143. Persiapan Team.
144 144. Panik 12.
145 145. Panik 13.
146 146. Bersiap.
147 147. Putusan.
148 148. Mengawasi.
149 149. Mengawasi 2.
150 150. Informasi.
151 151. Informasi 2.
152 152. Informasi 3.
153 153. Informasi 4.
154 154. Informasi 5
155 155. Bersiap 2.
156 156. Bersiap 3
157 157. Warna Sari 30.
158 158. Saling Support 3.
159 159. Bersiap 4
160 160. Bersiap 5.
161 161. Bersiap 6
162 162. Bersiap 7.
163 163. Bersiap 8.
164 164. Siap Sergap.
165 165. Penyergapan.
166 166. Penyergapan 2.
167 167. Kejutan.
168 168. Kejutan 2.
169 169. Sari Kisah
170 170. Romantika.
Episodes

Updated 170 Episodes

1
01. Penangkapan.
2
02. Penangkapan 2.
3
03. Marons & Kaliana.
4
04. Saling Support.
5
05. Saling Support 2.
6
06. Gayung Bersambut.
7
07. Gayung Bersambut 2
8
08. Konferensi Pers.
9
09. Konferensi Pers 2.
10
10. Warna Sari.
11
11. Warna Sari 2.
12
12. Warna Sari 3.
13
13. Memulai.
14
14. Memulai 2.
15
15. Nyaris.
16
16. Meragukan.
17
17. Menyadari.
18
18. Menyadari 2.
19
19. Tidak Terduga.
20
20. Luput.
21
21. Pemeriksaan.
22
22. Pemeriksaan 2.
23
23. Warna Sari 4.
24
24. Khawatir.
25
25. Khawatir 2.
26
26. Khawatir 3
27
27. Semburat.
28
28. Kecolongan.
29
29. First Time.
30
30. Warna Sari 5.
31
31. Warna Sari 6
32
32. Warna Sari 7.
33
33. Uang.
34
34. Nyamuk.
35
35. Gugatan.
36
36. Gugatan 2
37
37. Dukungan.
38
38. Strategi.
39
39. Strategi 2.
40
40. Kotak Pandora.
41
41. Strategi 3.
42
42. Strategi 3.
43
43. Strategi 4.
44
44. Strategi 5.
45
45. Strategi 6.
46
46. Strategi 7
47
47. Strategi 8.
48
48. Warna Sari 8.
49
49. Warna Sari 9.
50
50. Warna Sari 10.
51
51. Sersay (Serius tapi Sayang)
52
52. Bekerja Sama.
53
53. Gercep
54
54. Bantuan
55
55. Bantuan 2.
56
56. Gercep 2
57
57. Gercep 3.
58
58. Gercep 4.
59
59. Gerah.
60
60. Panas.
61
61. Panik.
62
62. Panas Terik.
63
63. Warna Sari 11
64
64. Warna Sari 12.
65
65. Bertaktik.
66
66. Bertaktik 2.
67
67. Bertaktik 3.
68
68. Bertaktik 4
69
69. Bertaktik 5.
70
70. Bertaktik 6.
71
71. Bertaktik 7.
72
72. Warna Sari 13.
73
73. Panik 2.
74
74. Panik 3.
75
75. Warna Sari 14.
76
76. Warna Sari 15.
77
77. Canser (Canda tapi Serius).
78
78. Canser (Canda tapi Serius) 2.
79
79. Strategi 9.
80
80. Pascok (Pas dan Cocok).
81
81. Pascok (Pas dan Cocok) 2.
82
82. Warna Sari 16.
83
83. Warna Sari 17.
84
84. Canser (Canda tapi Serius) 3.
85
85. Warna Sari 18.
86
86. Panik 4.
87
87. Panik 5.
88
88. Bertaktik 8.
89
89. Bertaktik 9.
90
90. Bertaktik 10.
91
91. Bertaktik 11.
92
92. Panik 6.
93
93. Warna Sari 19.
94
94. Pencopet.
95
95. Pencopet 2.
96
96. Warna Sari 20.
97
97. Tulus.
98
98. Tulus 2.
99
99. Panik 7.
100
100. Panik 8.
101
101. Panik 9.
102
102. Strategi 10.
103
103. Strategi 11.
104
104. Strategi 12.
105
105. Warna Sari 21.
106
106. Warna Sari 22.
107
107. Strategi 13.
108
108. Strategi 14.
109
109. Bertaktik 12.
110
110. Bertaktik 13
111
111. Gercep 5.
112
112. Penggeledahan.
113
113. Siapa Gerangan.
114
114. Bertaktik 14.
115
115. Bertaktik 15.
116
116. Bertaktik 16.
117
117. Bertaktik 17.
118
118. Bertaktik 18.
119
119. Panik 10.
120
120. Panik 11.
121
121. Canser (Canda tapi Serius) 4.
122
122. Canser (Canda tapi Serius) 5.
123
123. Mulai Beraksi.
124
124. Mulai Beraksi 2.
125
125. Mulai Beraksi 3.
126
126. Mulai Beraksi 4.
127
127. Mengenang.
128
128. Strategi 15.
129
129. Strategi 16.
130
130. Warna Sari 23.
131
131. Warna Sari 24
132
132. Warna Sari 25.
133
133. Warna Sari 26.
134
134. Warna Sari 27.
135
135. Warna Sari 28.
136
136. Warna Sari 29.
137
137. Bertaktik 19.
138
138. Bertaktik 20.
139
139. Bertaktik 21.
140
140. Bertaktik 22.
141
141. Canser (Canda tapi Serius) 6.
142
142. Canser (Canda tapi Serius) 7
143
143. Persiapan Team.
144
144. Panik 12.
145
145. Panik 13.
146
146. Bersiap.
147
147. Putusan.
148
148. Mengawasi.
149
149. Mengawasi 2.
150
150. Informasi.
151
151. Informasi 2.
152
152. Informasi 3.
153
153. Informasi 4.
154
154. Informasi 5
155
155. Bersiap 2.
156
156. Bersiap 3
157
157. Warna Sari 30.
158
158. Saling Support 3.
159
159. Bersiap 4
160
160. Bersiap 5.
161
161. Bersiap 6
162
162. Bersiap 7.
163
163. Bersiap 8.
164
164. Siap Sergap.
165
165. Penyergapan.
166
166. Penyergapan 2.
167
167. Kejutan.
168
168. Kejutan 2.
169
169. Sari Kisah
170
170. Romantika.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!