05. Saling Support 2.

...~•Happy Reading•~...

Ayah Marons jadi heran dengar permintaan Marons. 'Bukankah pemberitaan di media, Chasina ditangkap karena membunuh Rallita? Mengapa justru sekarang Marons meminta Danny jadi pengacaranya? Bahkan mau memberikan jasa detektif untuk menolongnya?' Ayah Marons bertanya-tanya sendiri dalam hati. Baginya, apa yang dilakukan Marons terdengar aneh, jika dipikirkan.

"Marons, mengapa kau mengusulkan hal itu untuk Ayah lakukan? Bukankah Chasina adalah pembunuh istrimu? Mengapa kau tidak membiarkan dia menanggung perbuatannya terhadap istrimu?" Ayah Marons tidak tahan untuk bertanya, karena tetap masih heran memikirkan permintaan Marons.

Mendengar pertanyaan Ayahnya, Marons terdiam. Dia tidak memikirkan hal itu, saat meminta tolong pada Ayahnya. Dia berpikir cepat, karena tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya tentang kehidupan Rallita. Ayahnya akan sangat sedih dan merasa bersalah, karena ikut mendesak bersama Papa Rallita, agar mereka segera menika setelah memgetahui mereka berpacaran.

"Iyah, Ayah. Tapi ada banyak hal yang dilakukan Rallita juga, membuat hal itu terjadi. Aku belum bisa ceritakan itu untuk Ayah sekarang. Nanti agak mereda, baru kita bicara di rumah." Marons berkata demikian, karena bagaimana pun Ayahnya akan tahu kehidupan Rallita saat kasusnya disidangkan.

Apa lagi Papa Rallita juga ditangkap karena perencana dalam kasus penjebakan dirinya. Marons tidak bisa berbohong atau menutupinya, karena kasusnya akan terbuka terang benderang saat persidangan dimulai. Atau mungkin juga, sebelum persidangan.

"Ayah bertanya begini selain heran dengan permintaanmu, mungkin hal yang sama juga akan ditanyakan oleh Pak Adolfis. Jadi kau harus menjelaskan baik-baik, agar beliau percaya dan mau menggunakan Danny sebagai pengacara putrinya." Ayah Marons berkata tegas, agar Marons bisa meyakinkan tentang yang diinginkan.

"Pak Adolfis bisa berpikir, mungkin karena marah istrimu dibunuh oleh putrinya, jadi kau sengaja menyodorkan Danny, agar putrinya bisa dihukum berat. Jadi pikirkan baik-baik saat bicara dengannya nanti." Ayah Marons mengingatkan, dan tidak mendesak lagi, karena dari penjelasan dan karakter Marons, ada hal yang disembunyilan.

"Iya, Ayah. Terima kasih sudah ingatkan. Tadi aku tidak pikirkan itu, hanya berpikir untuk menolong Chasina. Nanti di rumah baru aku jelaskan ke Ayah, mengapa aku mau melakukannya. Sekarang Ayah tolong bicara dan yakinkan Pak Adolfis, agar putrinya bisa tertolong. Minimal, hukumannya tidak terlalu berat." Marons meminta pertolongan Ayahnya.

"Baik... Nanti Ayah hubungi Pak Adolfis. Tapi kau juga ingat, mereka pasti sudah punya pengacara pribadi." Ayah Marons berkata demikian, karena berpikir dari kalangan mereka, pasti sudah punya pengacara pribadi.

"Iya, Ayah. Makanya tadi aku minta tolong Ayah, karena alangka baiknya Ayah berbicara dulu dengan beliau. Nanti baru aku jelaskan, setelah beliau menghubungiku." Marons berkata serius.

"Dan juga Ayah, pengacara pribadi mereka akan mulai dari nol untuk menangani kasus ini. Sedangkan Danny, sudah bersamaku menangani kasus ini dan mengerti seluk beluk serta isinya." Marons berkata untuk meyakinkan Ayahnya.

"Sedangkan untuk detektifnya, dia yang menemukan Chasina saat menolongku. Jadi mereka mungkin bisa bantu Chasina, dengan menemukan bukti tambahan yang bisa meringankan hukumannya." Ucap Marons lagi untuk meyakinkan Ayahnya soal Kaliana.

"Ayah tau sendiri, jika Jaksa penuntutnya nakal, Chasina akan dihukum berat karena merencanakan pembunuhan terhadap Rallita." Marons menjelaskan dari apa yang dia tahu saat GP. Semua yang ditanyakan Kaliana dan jawaban Chasina bisa sangat memberatkannya.

Sehingga kenapa Kaliana meminta Danny menjadi pengacaranya. Marons mengusulkan demikian kepada Ayahnya, karena melihat Kaliana ingin membantu Chasina tanpa berpikir dia adalah pembunuh istrinya.

"Ayah tau juga, hubungsn Pak Adolfis dan Pak Ewan tidak mulus. Pak Ewan bisa gunakan segala cara untuk membalas Pak Adolfis lewat putrinya." Marons teringat perbuatan Papa Rallita kepadanya dan juga hubungan bisnis yang tidak mulus diantara Pak Adolfis dan Pak Ewan.

"Iyaa, itu sedang Ayah pikirkan. Lalu kenapa Pak Ewan juga ikut ditangkap dalam kasus pembunuhan anaknya?" Tanya Ayah Marons penasaran, hingga tidak sabar untuk bicara di rumah dengan Marons.

"Mengenai itu juga, Yah. Aku akan jelaskan di rumah. Intinya, beliau ditahan karena kasus penjebakan." Marons tidak mau bicarakan hal itu di telpon. Ayahnya bisa marah untuk apa yang dilakukan Papa Rallita terhadapnya.

"Lalu pria yang satunya lagi itu siapa? Mengapa bisa ditangkap secara bersamaan seperti itu?" Tanya Ayah Marons, agar bisa menjawab rasa penasarannya. 'Mengapa ada banyak orang yang ditangkap berhubungan dengan tewasnya Rallita.'

"Oooh... Dia lelaki brengs*k, suami Chasina. Ditangkap karena 'make'." Jawab Marons singkat dan emosi, mengingat Jaret. Dia belum mau bicarakan perihal Rallita dengan Ayahnya.

"Oooh... Baik... Kalau begitu, tutup dulu, Ayah mau telpon Pak Adolfis." Ucap Ayah Marons, lalu mengakhiri pembicaraan mereka setelah Marons membalas salamnya.

Setelah berbicara dengan Ayahnya, Marons keluar dari kamar menemui Kaliana dan anggotanya yang sedang meeting di ruang keluarga. Dia terkejut melihat keseriusan mereka membahas apa yang terjadi, sehingga tidak menyadari kehadirannya. Agar tidak mengganggu, Marons berjalan ke dapur untuk mengambil minuman.

Kaliana yang menyadari Marons tidak berada bersama mereka, segera mencarinya. Keasyikan membahas dan mencari jalan keluar untuk kejadian yang terjadi, Kaliana lupa kalau Marons mungkin tidak menyukai atau tidak mau mendengar tentang pemberitaan di media sosial. Dia keluar dari ruang keluarga untuk mencari Marons.

"Sedang apa di situ?" Tanya Kaliana melihat Marons sedang duduk sendiri di meja makan sambil memegang botol minuman air mineral.

"Sedang cari yang segar-segar. Sudah selesai, pembahasannya?" Tanya Marons lalu berdiri mengambil botol air mineral di kulkas untuk Kaliana.

"Belum. Lagi tunggu penyidik konferensi pres. Semoga bisa diijinkan pimpinannya lakukan malam ini. Aku khawatir pengacara Pak Ewan mencuri panggungnya penyidik." Kaliana duduk di depan Marons, lalu minta terima kasih untuk botol minum yang diberikan Marons kepadanya.

"Kalau begitu, pesankan minuman hangat untuk semua. Apa yang kalian lakukan sudah maksimal. Tinggal menunggu bagian 'Yang Mengatur Semuanya'. Bukankah kau pernah bilang, kita lakukan bagian kita dan biarkan Tuhan yang melakukan bagian-Nya?" Marons mengingatkan Kaliana tentang apa yang pernah dikatakannya.

Kaliana melihat Marons dari pinggiran botol yang sedang diminumnya. Dia tidak menyangka Marons memperhatikan apa yang dikatakannya, bahkan masih mengingatnya.

"Iyaaa... Kadang tidak sabar melihat hasil yang dikerjakan. Apalagi berhubungan dengan orang-orang yang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Terima kasih, sudah ingatkan." Kaliana berkata pelan seiring dengan rasa hatinya yang sedikit lega. Dia telah diingatkan Marons untuk hal yang mendasar sebagai manusia.

Hati Kaliana menghangat melihat Marons menatapnya dengan tatapan yang berbeda. "Apakah aku masih bisa gunakan kartumu untuk pesan minuman hangat untuk kita?" Tanya Kaliana, mengingat Marons minta pesan minuman hangat untuk mereka semua.

"Aku sudah bilang, tidak usah minta ijin untuk menggunakan itu. Gunakan saja untuk keperluan kalian." Marons berkata pelan, tapi serius. Dia sangat mengagumi Kaliana, karena kartu yang diberikannya tidak digunakan secara asal atau sesuka hati. Dia hanya menggunakan untuk kebutuhan sesuai dengan pekerjaan mereka. Padahal ada hal-hal kecil, dimana Kaliana bisa gunakan kartu yang diberikannya.

... ~°°°~...

...~●○¤○●~...

Terpopuler

Comments

𝓐𝔂⃝❥Etrama Di Raizel

𝓐𝔂⃝❥Etrama Di Raizel

Aku yakin, ini pasti Marons punya rencana tersendiri ayah, kita coba lihat nanti apa yang akan dia lakukan

2023-07-10

3

𝓐𝔂⃝❥Ŝŵȅȩtŷ⍲᱅Đĕℝëe

𝓐𝔂⃝❥Ŝŵȅȩtŷ⍲᱅Đĕℝëe

Mungkin Marons ada rencana tersendiri di balik ini ayah 🤔

2023-07-10

3

🍾⃝🦚ʜαͩmᷞιͧδαᷠʜͣᵇᵃˢᵉ༄

🍾⃝🦚ʜαͩmᷞιͧδαᷠʜͣᵇᵃˢᵉ༄

make maksudnya make narkoba? tapi di eps lalu katanya penjebakan , hmm masih misteri ternyata

2023-07-10

4

lihat semua
Episodes
1 01. Penangkapan.
2 02. Penangkapan 2.
3 03. Marons & Kaliana.
4 04. Saling Support.
5 05. Saling Support 2.
6 06. Gayung Bersambut.
7 07. Gayung Bersambut 2
8 08. Konferensi Pers.
9 09. Konferensi Pers 2.
10 10. Warna Sari.
11 11. Warna Sari 2.
12 12. Warna Sari 3.
13 13. Memulai.
14 14. Memulai 2.
15 15. Nyaris.
16 16. Meragukan.
17 17. Menyadari.
18 18. Menyadari 2.
19 19. Tidak Terduga.
20 20. Luput.
21 21. Pemeriksaan.
22 22. Pemeriksaan 2.
23 23. Warna Sari 4.
24 24. Khawatir.
25 25. Khawatir 2.
26 26. Khawatir 3
27 27. Semburat.
28 28. Kecolongan.
29 29. First Time.
30 30. Warna Sari 5.
31 31. Warna Sari 6
32 32. Warna Sari 7.
33 33. Uang.
34 34. Nyamuk.
35 35. Gugatan.
36 36. Gugatan 2
37 37. Dukungan.
38 38. Strategi.
39 39. Strategi 2.
40 40. Kotak Pandora.
41 41. Strategi 3.
42 42. Strategi 3.
43 43. Strategi 4.
44 44. Strategi 5.
45 45. Strategi 6.
46 46. Strategi 7
47 47. Strategi 8.
48 48. Warna Sari 8.
49 49. Warna Sari 9.
50 50. Warna Sari 10.
51 51. Sersay (Serius tapi Sayang)
52 52. Bekerja Sama.
53 53. Gercep
54 54. Bantuan
55 55. Bantuan 2.
56 56. Gercep 2
57 57. Gercep 3.
58 58. Gercep 4.
59 59. Gerah.
60 60. Panas.
61 61. Panik.
62 62. Panas Terik.
63 63. Warna Sari 11
64 64. Warna Sari 12.
65 65. Bertaktik.
66 66. Bertaktik 2.
67 67. Bertaktik 3.
68 68. Bertaktik 4
69 69. Bertaktik 5.
70 70. Bertaktik 6.
71 71. Bertaktik 7.
72 72. Warna Sari 13.
73 73. Panik 2.
74 74. Panik 3.
75 75. Warna Sari 14.
76 76. Warna Sari 15.
77 77. Canser (Canda tapi Serius).
78 78. Canser (Canda tapi Serius) 2.
79 79. Strategi 9.
80 80. Pascok (Pas dan Cocok).
81 81. Pascok (Pas dan Cocok) 2.
82 82. Warna Sari 16.
83 83. Warna Sari 17.
84 84. Canser (Canda tapi Serius) 3.
85 85. Warna Sari 18.
86 86. Panik 4.
87 87. Panik 5.
88 88. Bertaktik 8.
89 89. Bertaktik 9.
90 90. Bertaktik 10.
91 91. Bertaktik 11.
92 92. Panik 6.
93 93. Warna Sari 19.
94 94. Pencopet.
95 95. Pencopet 2.
96 96. Warna Sari 20.
97 97. Tulus.
98 98. Tulus 2.
99 99. Panik 7.
100 100. Panik 8.
101 101. Panik 9.
102 102. Strategi 10.
103 103. Strategi 11.
104 104. Strategi 12.
105 105. Warna Sari 21.
106 106. Warna Sari 22.
107 107. Strategi 13.
108 108. Strategi 14.
109 109. Bertaktik 12.
110 110. Bertaktik 13
111 111. Gercep 5.
112 112. Penggeledahan.
113 113. Siapa Gerangan.
114 114. Bertaktik 14.
115 115. Bertaktik 15.
116 116. Bertaktik 16.
117 117. Bertaktik 17.
118 118. Bertaktik 18.
119 119. Panik 10.
120 120. Panik 11.
121 121. Canser (Canda tapi Serius) 4.
122 122. Canser (Canda tapi Serius) 5.
123 123. Mulai Beraksi.
124 124. Mulai Beraksi 2.
125 125. Mulai Beraksi 3.
126 126. Mulai Beraksi 4.
127 127. Mengenang.
128 128. Strategi 15.
129 129. Strategi 16.
130 130. Warna Sari 23.
131 131. Warna Sari 24
132 132. Warna Sari 25.
133 133. Warna Sari 26.
134 134. Warna Sari 27.
135 135. Warna Sari 28.
136 136. Warna Sari 29.
137 137. Bertaktik 19.
138 138. Bertaktik 20.
139 139. Bertaktik 21.
140 140. Bertaktik 22.
141 141. Canser (Canda tapi Serius) 6.
142 142. Canser (Canda tapi Serius) 7
143 143. Persiapan Team.
144 144. Panik 12.
145 145. Panik 13.
146 146. Bersiap.
147 147. Putusan.
148 148. Mengawasi.
149 149. Mengawasi 2.
150 150. Informasi.
151 151. Informasi 2.
152 152. Informasi 3.
153 153. Informasi 4.
154 154. Informasi 5
155 155. Bersiap 2.
156 156. Bersiap 3
157 157. Warna Sari 30.
158 158. Saling Support 3.
159 159. Bersiap 4
160 160. Bersiap 5.
161 161. Bersiap 6
162 162. Bersiap 7.
163 163. Bersiap 8.
164 164. Siap Sergap.
165 165. Penyergapan.
166 166. Penyergapan 2.
167 167. Kejutan.
168 168. Kejutan 2.
169 169. Sari Kisah
170 170. Romantika.
Episodes

Updated 170 Episodes

1
01. Penangkapan.
2
02. Penangkapan 2.
3
03. Marons & Kaliana.
4
04. Saling Support.
5
05. Saling Support 2.
6
06. Gayung Bersambut.
7
07. Gayung Bersambut 2
8
08. Konferensi Pers.
9
09. Konferensi Pers 2.
10
10. Warna Sari.
11
11. Warna Sari 2.
12
12. Warna Sari 3.
13
13. Memulai.
14
14. Memulai 2.
15
15. Nyaris.
16
16. Meragukan.
17
17. Menyadari.
18
18. Menyadari 2.
19
19. Tidak Terduga.
20
20. Luput.
21
21. Pemeriksaan.
22
22. Pemeriksaan 2.
23
23. Warna Sari 4.
24
24. Khawatir.
25
25. Khawatir 2.
26
26. Khawatir 3
27
27. Semburat.
28
28. Kecolongan.
29
29. First Time.
30
30. Warna Sari 5.
31
31. Warna Sari 6
32
32. Warna Sari 7.
33
33. Uang.
34
34. Nyamuk.
35
35. Gugatan.
36
36. Gugatan 2
37
37. Dukungan.
38
38. Strategi.
39
39. Strategi 2.
40
40. Kotak Pandora.
41
41. Strategi 3.
42
42. Strategi 3.
43
43. Strategi 4.
44
44. Strategi 5.
45
45. Strategi 6.
46
46. Strategi 7
47
47. Strategi 8.
48
48. Warna Sari 8.
49
49. Warna Sari 9.
50
50. Warna Sari 10.
51
51. Sersay (Serius tapi Sayang)
52
52. Bekerja Sama.
53
53. Gercep
54
54. Bantuan
55
55. Bantuan 2.
56
56. Gercep 2
57
57. Gercep 3.
58
58. Gercep 4.
59
59. Gerah.
60
60. Panas.
61
61. Panik.
62
62. Panas Terik.
63
63. Warna Sari 11
64
64. Warna Sari 12.
65
65. Bertaktik.
66
66. Bertaktik 2.
67
67. Bertaktik 3.
68
68. Bertaktik 4
69
69. Bertaktik 5.
70
70. Bertaktik 6.
71
71. Bertaktik 7.
72
72. Warna Sari 13.
73
73. Panik 2.
74
74. Panik 3.
75
75. Warna Sari 14.
76
76. Warna Sari 15.
77
77. Canser (Canda tapi Serius).
78
78. Canser (Canda tapi Serius) 2.
79
79. Strategi 9.
80
80. Pascok (Pas dan Cocok).
81
81. Pascok (Pas dan Cocok) 2.
82
82. Warna Sari 16.
83
83. Warna Sari 17.
84
84. Canser (Canda tapi Serius) 3.
85
85. Warna Sari 18.
86
86. Panik 4.
87
87. Panik 5.
88
88. Bertaktik 8.
89
89. Bertaktik 9.
90
90. Bertaktik 10.
91
91. Bertaktik 11.
92
92. Panik 6.
93
93. Warna Sari 19.
94
94. Pencopet.
95
95. Pencopet 2.
96
96. Warna Sari 20.
97
97. Tulus.
98
98. Tulus 2.
99
99. Panik 7.
100
100. Panik 8.
101
101. Panik 9.
102
102. Strategi 10.
103
103. Strategi 11.
104
104. Strategi 12.
105
105. Warna Sari 21.
106
106. Warna Sari 22.
107
107. Strategi 13.
108
108. Strategi 14.
109
109. Bertaktik 12.
110
110. Bertaktik 13
111
111. Gercep 5.
112
112. Penggeledahan.
113
113. Siapa Gerangan.
114
114. Bertaktik 14.
115
115. Bertaktik 15.
116
116. Bertaktik 16.
117
117. Bertaktik 17.
118
118. Bertaktik 18.
119
119. Panik 10.
120
120. Panik 11.
121
121. Canser (Canda tapi Serius) 4.
122
122. Canser (Canda tapi Serius) 5.
123
123. Mulai Beraksi.
124
124. Mulai Beraksi 2.
125
125. Mulai Beraksi 3.
126
126. Mulai Beraksi 4.
127
127. Mengenang.
128
128. Strategi 15.
129
129. Strategi 16.
130
130. Warna Sari 23.
131
131. Warna Sari 24
132
132. Warna Sari 25.
133
133. Warna Sari 26.
134
134. Warna Sari 27.
135
135. Warna Sari 28.
136
136. Warna Sari 29.
137
137. Bertaktik 19.
138
138. Bertaktik 20.
139
139. Bertaktik 21.
140
140. Bertaktik 22.
141
141. Canser (Canda tapi Serius) 6.
142
142. Canser (Canda tapi Serius) 7
143
143. Persiapan Team.
144
144. Panik 12.
145
145. Panik 13.
146
146. Bersiap.
147
147. Putusan.
148
148. Mengawasi.
149
149. Mengawasi 2.
150
150. Informasi.
151
151. Informasi 2.
152
152. Informasi 3.
153
153. Informasi 4.
154
154. Informasi 5
155
155. Bersiap 2.
156
156. Bersiap 3
157
157. Warna Sari 30.
158
158. Saling Support 3.
159
159. Bersiap 4
160
160. Bersiap 5.
161
161. Bersiap 6
162
162. Bersiap 7.
163
163. Bersiap 8.
164
164. Siap Sergap.
165
165. Penyergapan.
166
166. Penyergapan 2.
167
167. Kejutan.
168
168. Kejutan 2.
169
169. Sari Kisah
170
170. Romantika.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!