03. Marons & Kaliana.

...~•Happy Reading•~...

Kaliana jadi tersenyum mendengar apa yang dikatakan Marons. Walaupun proses penangkapan Chasina, Jaret dan Papa Rallita sedang viral dan membuatnya tegang. Tapi hatinya menghangat mengetahui Marons masih ingat hal yang sangat kecil darinya. Semua kekhawatirannya selama ini, bahwa Marons mungkin sudah melupakannya, sirna.

Kaliana memejamkan mata sejenak untuk mengurangi tekanan dan membagi perhatian kepada apa yang dilakukan Marons padanya. Selama ini, dia menganggap perhatian Marons kepadanya dikarenakan dia sedang menolongnya. Itu yang selalu dia ingatkan berulang kali kepada hatinya, agar tidak gegabah dan terus berhati-hati menghadapi sikap Marons.

Suasana hati Kaliana membuat dia tidak bisa istirahat, walaupun sudah memejamkan mata. Dia kembali menegakan tubuhnya lalu agak condong kedepan. Kemudian dia meletakan kedua tangannya di dashboard lalu meletakan dagunya di atas tangannya sambil melihat lalu lintas di depan mereka. Hatinya begitu terharu, dengan apa yang dilakukan dan diucapkan oleh Marons.

Kaliana baru menyadari kehadiran Marons sebenarnya, setelah bisa berpikir dengan baik. Semua yang terjadi di ruang GP dengan Chasina dan identitasnya telah diketahui Marons, campur aduk bersama persiapannya untuk menepati janjinya kepada Bram. Hal itu membuat semua yang dilakukan Marons di tempat orang tua Rallita terasa samar. Tidak seperti sekarang, hanya mereka berdua, semuanya terasa berbeda.

Kaliana mengingat kembali pelukan Marons yang tiba-tiba membuat jantungnya mau lompat keluar. Sehingga mencoba menutupinya dengan bercanda, agar Marons tidak memperhatikan detak jantungnya yang tidak teratur.

Sekarang perhatian Marons untuk hal kecil darinya, sangat menyentuh hati. Hal itu memanggil pulang kesadarannya, bahwa harapannya tidak sia-sia. Seorang Marons Kasmara masih mengingatnya. Dia tidak mengharapkan lebih, tetapi kenyataan yang dihadapi membuatnya terhibur dengan hati membuncah.

"Apa yang kau pikirkan? Bersandarlah...! Agar aku bisa jalankan mobil ini lebih cepat. Kau tidak lapar? Atau kau tidak kasihan pada mereka yang sedang menunggu kita dengan perut lapar?" Tanya Marons, mengalihkan perhatian Kaliana dari apa yang sedang dipikirkan dan dirasakannya.

Marons tahu apa yang sedang dipikirkan dan dirasakan Kaliana. Karena dia pernah melakukan hal yang sama saat mereka pertama kali pergi dengan mobil di malam hari untuk menenangkan diri sambil membicarakan kejadian yang baru dia alami di kantor polisi. Ketika dia mengetahui Rallita hamil dengan orang lain. Marons tidak bisa melupakan momen yang terjadi dengan mereka berdua malam itu.

"Iyaaa, maaf. Banyak hal yang terjadi hari ini, membuatku seperti di atas perahu yang sedang diayun ombak. Semuanya mengayun dan berputar di kepala dan hatiku. Semua membuatku tidak bisa mendefenisikan apa yang aku rasakan saat ini." Ucap Kaliana pelan, lalu menyadarkan punggungnya ke sandaran kursi seperti yang diminta Marons. Kemudian dia memejamkan mata untuk menghindari Marons.

Kehadiran Marons lebih terasa dan sangat menyentuh hatinya. Marons tidak berubah setelah mengetahui identitasnya. Hanya sikap dan perlakukannya, lebih terbuka dan lepas setelah mengetahui dia adalah Anny, temannya dulu. Tetapi perasaannya tetap sama, seperti yang Kaliana rasakan selama mereka bersama beberapa bulan terakhir.

"Yaaa... Walaupun sangat terkejut dengan semua yang terjadi tadi, aku bersyukur untuk apa yang terjadi denganku. Melihat istri Jaret yang begitu sedih, membuatku memikirkan banyak hal yang kualami belakangan ini." Marons mengingat kondisi Chasina saat pengakuan dan juga saat dikenakan gelang besi.

"Mungkin aku laki-laki jadi bisa menyembunyikan semua rasa hati, akibat perbuatan Rallita. Atau mungkin juga Tuhan mengirimkan seseorang untuk menemaniku di saat aku hampir hancur." Marons mengakui, mungkin akan berbeda kondisinya jika tidak ada Kaliana sebagai tempatnya berbagi semua yang dialaminya.

"Tadi di ruang gelar perkara, siapa pun dirimu. Baik Kalia, baik Anny. Aku sangat bersyukur, kau ada bersamaku. Sehingga aku bisa seperti sekarang. Bisa mengangkat wajahku untuk hadapi apa yang akan terjadi di depan dengan lebih baik." Marons makin terbuka mengutarakan apa yang dia pikirkan dan rasakan.

"Aku pernah menikah dengannya, semua keburukannya akan mengikutiku. Mendengar pembahasan kalian tentangnya tadi, aku ingin keluar dari ruangan itu. Jika tidak ada kau, aku sudah pergi. Karena tidak tahan mendengar semua yang dia lakukan." Kembali terbayang apa yang Kaliana katakan kepada Fendry, adik Rallita dan yang terjadi dengan mereka. Hal itu membuat Marons mengusap wajahnya dengan kasar.

"Proses persidangan akan makin terbuka aibnya, dan makin banyak orang akan tahu perilakunya yang buruk. Dan aku adalah suaminya." Marons mengingat fotonya dipampang sebagai suami korban dalam pemberitaan di media sosial.

"Arro, lebih baik berhenti mengatakan itu. Agar aku tidak menyesal mengadakan gelar perkara tadi. Aku melakukan itu untuk membuat semuanya clear dalam pemberitaan. Tidak ada yang berpikiran negatif terhadapmu." Kaliana menegakan tubuhnya dan berbicara serius dengan Marons.

"Jika apa yang aku lakukan melukaimu, aku akan menyesalinya seumur hidupku. Jadi berhentilah menanggung semua perbuatannya. Biarlah dia membawanya pergi bersama tubuh, jiwa dan rohnya." Kaliana jadi sedih mendengar yang dikatakan Marons.

"Orang tuanya saja masih bisa beradu kata dalam kondisi mengetahui perilaku anaknya. Jadi mengapa kau merasa malu dengan semua yang dilakukannya? Bukankah masing-masing orang akan bertanggung jawab dengan perbuatannya? Jangan membuat apa yang aku lakukan menjadi sia-sia." Kaliana berkata dengan suara bergetar karena emosi dan sedih.

"Iyaaa... Aku tahu... Permintaanku masih sama. Tetaplah bersamaku, walau kasus ini telah selesai." Marons mengulurkan tangannya, lalu mengusap punggung Kaliana untuk menenangkannya.

"Sebenarnya, tadi sebelum berangkat ke gelar perkara itu, aku was-was bukan karena akan jadi terdakwa dalam kasus itu. Karena aku percaya, jika kalian bekerja dengan benar, aku tidak akan berada di posisi itu. Sebab aku tidak melakukan apapun untuk menyentuhnya, apalagi membunuhnya."

"Jadi soal itu aku tidak khawatir. Yang aku khawatir itu, jika kasusnya selesai dan aku tidak punya alasan untuk bertemu dengan kalian, terutama kau." Ucap Marons kembali bisa tersenyum mengingat apa yang dipikirkannya saat berangkat ke tempat GP.

"Setelah mengetahui kau adalah Anny, aku tidak perlu memikirkan cara atau alasan untuk bertemu denganmu." Ucap Marons tanpa menyembunyikan rasa senangnya.

"Kenapa begitu? Kita ada kontrak kerja sama. Jadi kasus ini selesai, ya, selesai kerja samanya juga. Sebenarnya, pekerjaan kami sudah selesai, saat gelar perkara itu. Tinggal bertemu dengan Pak Danny untuk menyerahkan hasil karja kami saja." Apa yang dikatakan Kaliana terhenti.

"Kau berani pergi?" Tanya Marons yang tiba-tiba menepi mobilnya lalu menatap Kaliana dengan serius. Hal itu membuat Kaliana terkejut dan tertegun.

Melihat wajah Marons yang serius menatapnya, Kaliana refleks mengakat kedua jarinya tanda, peace. Lalu Kaliana membuka kedua tangannya dan mendorongnya ke depan mengisyaratkan agar Marons menjalankan mobilnya kembali.

"Tadi katanya lapar, tapi malah berhenti. Nanti kita didemo Putra, karena perutnya meraung-raung mencari mangsa." Kaliana berkata untuk mengalihkan perhatian Marons dan menenangkannya.

"Yang membuatku berhenti tidak merasa bersalah. Tidak menjawab pertanyaanku. Biar nanti didemo sama Putra, Yicoe dan Novie." Marons berkata sambil kembali menjalankan mobilnya dengan wajah cerah. Kaliana kembali mengangkat dua jarinya sebagai tanda, peace. Marons hanya bisa menggelengkan sambil tersenyum.

...~°°°~...

...~●○¤○●~...

Terpopuler

Comments

𝓐𝔂⃝❥Etrama Di Raizel

𝓐𝔂⃝❥Etrama Di Raizel

Tarik napas lah, Kaliana! Pejamkan mata sejenak lalu ceritakan semua pada Marons

2023-07-10

3

𝓐𝔂⃝❥Ŝŵȅȩtŷ⍲᱅Đĕℝëe

𝓐𝔂⃝❥Ŝŵȅȩtŷ⍲᱅Đĕℝëe

Cara ampuh untuk mengalihkan perhatian ya 🤭

2023-07-10

3

🍾⃝🦚ʜαͩmᷞιͧδαᷠʜͣᵇᵃˢᵉ༄

🍾⃝🦚ʜαͩmᷞιͧδαᷠʜͣᵇᵃˢᵉ༄

kayaknya ada yg diam2 suka deh klo di liat dari POV author nya ini

2023-07-10

4

lihat semua
Episodes
1 01. Penangkapan.
2 02. Penangkapan 2.
3 03. Marons & Kaliana.
4 04. Saling Support.
5 05. Saling Support 2.
6 06. Gayung Bersambut.
7 07. Gayung Bersambut 2
8 08. Konferensi Pers.
9 09. Konferensi Pers 2.
10 10. Warna Sari.
11 11. Warna Sari 2.
12 12. Warna Sari 3.
13 13. Memulai.
14 14. Memulai 2.
15 15. Nyaris.
16 16. Meragukan.
17 17. Menyadari.
18 18. Menyadari 2.
19 19. Tidak Terduga.
20 20. Luput.
21 21. Pemeriksaan.
22 22. Pemeriksaan 2.
23 23. Warna Sari 4.
24 24. Khawatir.
25 25. Khawatir 2.
26 26. Khawatir 3
27 27. Semburat.
28 28. Kecolongan.
29 29. First Time.
30 30. Warna Sari 5.
31 31. Warna Sari 6
32 32. Warna Sari 7.
33 33. Uang.
34 34. Nyamuk.
35 35. Gugatan.
36 36. Gugatan 2
37 37. Dukungan.
38 38. Strategi.
39 39. Strategi 2.
40 40. Kotak Pandora.
41 41. Strategi 3.
42 42. Strategi 3.
43 43. Strategi 4.
44 44. Strategi 5.
45 45. Strategi 6.
46 46. Strategi 7
47 47. Strategi 8.
48 48. Warna Sari 8.
49 49. Warna Sari 9.
50 50. Warna Sari 10.
51 51. Sersay (Serius tapi Sayang)
52 52. Bekerja Sama.
53 53. Gercep
54 54. Bantuan
55 55. Bantuan 2.
56 56. Gercep 2
57 57. Gercep 3.
58 58. Gercep 4.
59 59. Gerah.
60 60. Panas.
61 61. Panik.
62 62. Panas Terik.
63 63. Warna Sari 11
64 64. Warna Sari 12.
65 65. Bertaktik.
66 66. Bertaktik 2.
67 67. Bertaktik 3.
68 68. Bertaktik 4
69 69. Bertaktik 5.
70 70. Bertaktik 6.
71 71. Bertaktik 7.
72 72. Warna Sari 13.
73 73. Panik 2.
74 74. Panik 3.
75 75. Warna Sari 14.
76 76. Warna Sari 15.
77 77. Canser (Canda tapi Serius).
78 78. Canser (Canda tapi Serius) 2.
79 79. Strategi 9.
80 80. Pascok (Pas dan Cocok).
81 81. Pascok (Pas dan Cocok) 2.
82 82. Warna Sari 16.
83 83. Warna Sari 17.
84 84. Canser (Canda tapi Serius) 3.
85 85. Warna Sari 18.
86 86. Panik 4.
87 87. Panik 5.
88 88. Bertaktik 8.
89 89. Bertaktik 9.
90 90. Bertaktik 10.
91 91. Bertaktik 11.
92 92. Panik 6.
93 93. Warna Sari 19.
94 94. Pencopet.
95 95. Pencopet 2.
96 96. Warna Sari 20.
97 97. Tulus.
98 98. Tulus 2.
99 99. Panik 7.
100 100. Panik 8.
101 101. Panik 9.
102 102. Strategi 10.
103 103. Strategi 11.
104 104. Strategi 12.
105 105. Warna Sari 21.
106 106. Warna Sari 22.
107 107. Strategi 13.
108 108. Strategi 14.
109 109. Bertaktik 12.
110 110. Bertaktik 13
111 111. Gercep 5.
112 112. Penggeledahan.
113 113. Siapa Gerangan.
114 114. Bertaktik 14.
115 115. Bertaktik 15.
116 116. Bertaktik 16.
117 117. Bertaktik 17.
118 118. Bertaktik 18.
119 119. Panik 10.
120 120. Panik 11.
121 121. Canser (Canda tapi Serius) 4.
122 122. Canser (Canda tapi Serius) 5.
123 123. Mulai Beraksi.
124 124. Mulai Beraksi 2.
125 125. Mulai Beraksi 3.
126 126. Mulai Beraksi 4.
127 127. Mengenang.
128 128. Strategi 15.
129 129. Strategi 16.
130 130. Warna Sari 23.
131 131. Warna Sari 24
132 132. Warna Sari 25.
133 133. Warna Sari 26.
134 134. Warna Sari 27.
135 135. Warna Sari 28.
136 136. Warna Sari 29.
137 137. Bertaktik 19.
138 138. Bertaktik 20.
139 139. Bertaktik 21.
140 140. Bertaktik 22.
141 141. Canser (Canda tapi Serius) 6.
142 142. Canser (Canda tapi Serius) 7
143 143. Persiapan Team.
144 144. Panik 12.
145 145. Panik 13.
146 146. Bersiap.
147 147. Putusan.
148 148. Mengawasi.
149 149. Mengawasi 2.
150 150. Informasi.
151 151. Informasi 2.
152 152. Informasi 3.
153 153. Informasi 4.
154 154. Informasi 5
155 155. Bersiap 2.
156 156. Bersiap 3
157 157. Warna Sari 30.
158 158. Saling Support 3.
159 159. Bersiap 4
160 160. Bersiap 5.
161 161. Bersiap 6
162 162. Bersiap 7.
163 163. Bersiap 8.
164 164. Siap Sergap.
165 165. Penyergapan.
166 166. Penyergapan 2.
167 167. Kejutan.
168 168. Kejutan 2.
169 169. Sari Kisah
170 170. Romantika.
Episodes

Updated 170 Episodes

1
01. Penangkapan.
2
02. Penangkapan 2.
3
03. Marons & Kaliana.
4
04. Saling Support.
5
05. Saling Support 2.
6
06. Gayung Bersambut.
7
07. Gayung Bersambut 2
8
08. Konferensi Pers.
9
09. Konferensi Pers 2.
10
10. Warna Sari.
11
11. Warna Sari 2.
12
12. Warna Sari 3.
13
13. Memulai.
14
14. Memulai 2.
15
15. Nyaris.
16
16. Meragukan.
17
17. Menyadari.
18
18. Menyadari 2.
19
19. Tidak Terduga.
20
20. Luput.
21
21. Pemeriksaan.
22
22. Pemeriksaan 2.
23
23. Warna Sari 4.
24
24. Khawatir.
25
25. Khawatir 2.
26
26. Khawatir 3
27
27. Semburat.
28
28. Kecolongan.
29
29. First Time.
30
30. Warna Sari 5.
31
31. Warna Sari 6
32
32. Warna Sari 7.
33
33. Uang.
34
34. Nyamuk.
35
35. Gugatan.
36
36. Gugatan 2
37
37. Dukungan.
38
38. Strategi.
39
39. Strategi 2.
40
40. Kotak Pandora.
41
41. Strategi 3.
42
42. Strategi 3.
43
43. Strategi 4.
44
44. Strategi 5.
45
45. Strategi 6.
46
46. Strategi 7
47
47. Strategi 8.
48
48. Warna Sari 8.
49
49. Warna Sari 9.
50
50. Warna Sari 10.
51
51. Sersay (Serius tapi Sayang)
52
52. Bekerja Sama.
53
53. Gercep
54
54. Bantuan
55
55. Bantuan 2.
56
56. Gercep 2
57
57. Gercep 3.
58
58. Gercep 4.
59
59. Gerah.
60
60. Panas.
61
61. Panik.
62
62. Panas Terik.
63
63. Warna Sari 11
64
64. Warna Sari 12.
65
65. Bertaktik.
66
66. Bertaktik 2.
67
67. Bertaktik 3.
68
68. Bertaktik 4
69
69. Bertaktik 5.
70
70. Bertaktik 6.
71
71. Bertaktik 7.
72
72. Warna Sari 13.
73
73. Panik 2.
74
74. Panik 3.
75
75. Warna Sari 14.
76
76. Warna Sari 15.
77
77. Canser (Canda tapi Serius).
78
78. Canser (Canda tapi Serius) 2.
79
79. Strategi 9.
80
80. Pascok (Pas dan Cocok).
81
81. Pascok (Pas dan Cocok) 2.
82
82. Warna Sari 16.
83
83. Warna Sari 17.
84
84. Canser (Canda tapi Serius) 3.
85
85. Warna Sari 18.
86
86. Panik 4.
87
87. Panik 5.
88
88. Bertaktik 8.
89
89. Bertaktik 9.
90
90. Bertaktik 10.
91
91. Bertaktik 11.
92
92. Panik 6.
93
93. Warna Sari 19.
94
94. Pencopet.
95
95. Pencopet 2.
96
96. Warna Sari 20.
97
97. Tulus.
98
98. Tulus 2.
99
99. Panik 7.
100
100. Panik 8.
101
101. Panik 9.
102
102. Strategi 10.
103
103. Strategi 11.
104
104. Strategi 12.
105
105. Warna Sari 21.
106
106. Warna Sari 22.
107
107. Strategi 13.
108
108. Strategi 14.
109
109. Bertaktik 12.
110
110. Bertaktik 13
111
111. Gercep 5.
112
112. Penggeledahan.
113
113. Siapa Gerangan.
114
114. Bertaktik 14.
115
115. Bertaktik 15.
116
116. Bertaktik 16.
117
117. Bertaktik 17.
118
118. Bertaktik 18.
119
119. Panik 10.
120
120. Panik 11.
121
121. Canser (Canda tapi Serius) 4.
122
122. Canser (Canda tapi Serius) 5.
123
123. Mulai Beraksi.
124
124. Mulai Beraksi 2.
125
125. Mulai Beraksi 3.
126
126. Mulai Beraksi 4.
127
127. Mengenang.
128
128. Strategi 15.
129
129. Strategi 16.
130
130. Warna Sari 23.
131
131. Warna Sari 24
132
132. Warna Sari 25.
133
133. Warna Sari 26.
134
134. Warna Sari 27.
135
135. Warna Sari 28.
136
136. Warna Sari 29.
137
137. Bertaktik 19.
138
138. Bertaktik 20.
139
139. Bertaktik 21.
140
140. Bertaktik 22.
141
141. Canser (Canda tapi Serius) 6.
142
142. Canser (Canda tapi Serius) 7
143
143. Persiapan Team.
144
144. Panik 12.
145
145. Panik 13.
146
146. Bersiap.
147
147. Putusan.
148
148. Mengawasi.
149
149. Mengawasi 2.
150
150. Informasi.
151
151. Informasi 2.
152
152. Informasi 3.
153
153. Informasi 4.
154
154. Informasi 5
155
155. Bersiap 2.
156
156. Bersiap 3
157
157. Warna Sari 30.
158
158. Saling Support 3.
159
159. Bersiap 4
160
160. Bersiap 5.
161
161. Bersiap 6
162
162. Bersiap 7.
163
163. Bersiap 8.
164
164. Siap Sergap.
165
165. Penyergapan.
166
166. Penyergapan 2.
167
167. Kejutan.
168
168. Kejutan 2.
169
169. Sari Kisah
170
170. Romantika.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!