12. Warna Sari 3.

...~•Happy Reading•~...

Ayah Marons terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Marons tanpa intro, langsung kepada intinya. Marons mengangguk serius, saat melihat Ayahnya masih menatapnya, shock.

"Ayah masih ingat saat beliau menemui Ayah dan marah-marah waktu itu bukan? Orang yang mengikutiku itu, disewa oleh Pak Ewan. Bukan saja untuk mengikutiku, tetapi juga untuk menjebakku. Walau pun beliau putar ke kiri, kanan, muka dan belakang. Akhirnya ketahuan tadi malam, karena detektifnya menemukan semua bukti yang membuat beliau sudah tidak bisa mengelak lagi." Marons mejelaskan, karena melihat Ayahnya terdiam.

"Sedangkan orang yang mau menjebakku sudah ditangkap duluan. Aku yang menuntut orang yang mau menjebakku, dan dia mengatakan Pak Ewan yang merencanakan semuanya." Marons menceritakan lebih lanjut, karena melihat Ayahnya masih menatapnya seakan tidak percaya.

"Apa pikiran warasnya sudah dimakan tikus? Apa dia tidak berpikir, yang dia lakukan itu, bisa membuatmu masuk penjara? Atau memang dia ingin kau dipenjara?" Ayah Marons berkata lalu berdiri karena tidak bisa mengendalikan rasa marahnya. Putranya belum terbukti bersalah, tapi malah membuatnya seakan bersalah.

"Jika kau melakukannya, Ayah tidak akan marah. Kau pantas dihukum untuk perbuatanmu. Tetapi kau tidak melakukan itu dan dia dengan gobl^oknya membuat hal itu padamu. Dia bukan saja akan menerima ganjaran hukuman penjara, tapi juga akan berhadapan dengan Ayah." Ayah Marons berkata dengan level emosi yang makin meningkat.

"Anaknya sudah di liang kubur, lalu mau membuat anakku menanggung perbuatan orang lain? Dia tunggu saja, aku akan membuat dia menyesal pernah memikirkan itu. Saat itu, aku tidak berkata apapun, karena berpikir kau salah. Tetapi sekarang dia akan melihat apa yang akan aku lakukan." Ayah Marons berkata sambil berjalan di dalam ruang kerja Marons.

"Kau tidak perlu menahan Ayah untuk menghentikan semua kerja samanya." Ucap Ayah Marons yang sangat emosi dan marah. Marons langsung mengangkat kedua tangannya, tanda dia tidak akan ikut campur. Dia menyerahkan keputusan kepada Ayahnya, karena memang dia sudah pikirkan itu saat gelar perkara berlangsung dan mendengar apa yang dilakukan Rallita dan Papanya.

Melihat kemarahan Ayahnya, Marons tidak berbicara lagi tentang apa yang terjadi. Ayahnya juga sudah tidak tertarik untuk menanyakan yang lain. Pak Petter langsung berjalan keluar ruang kerja Marons, tanpa berkata apa pun.

Melihat itu, Marons meniup nafasnya dengan kuat setelah Ayahnya sudah tidak ada di ruang kerjanya. Dia merasa lega, karena tidak ada pembicaraan lebih lanjut tentang Rallita. Marons berpikir, akan membicarakan itu di rumah, agar bisa berbicara dengan Ibunya sekaligus. Dia juga berharap Ibunya bisa menolong, meredakan amarah Ayahnya, jika mengetahui apa yang dilakukan Rallita.

...~°°°~ ~°°°~ ~°°°~...

Di sisi yang lain ; Danny sedang menunggu kedatangan Kaliana sambil mempelajari perkembangan kasus yang berkaitan dengan tewasnya Rallita. Dia telah meminta Kaliana untuk bertemu di restoran yang sama, saat pertama kali bertemu dengannya dan Marons.

Kaliana tiba di tempat parkir restoran dan melihat Danny sudah menunggunya di tempat yang sama, saat pertama kali mereka bertemu. Kaliana langsung melihat jam di tangannya. Dia merasa lega, tidak terlambat. Kaliana turun dari mobil lalu berjalan cepat ke tempat Danny.

"Kita makan dulu, baru membicarakan kasusnya, ya." Usul Danny setelah Kaliana duduk di depannya. Kaliana mengangguk setuju, dengan usulannya. Melihat anggukan Kaliana, Danny segera memberikan isyarat kepada waiters untuk mendekati meja mereka.

Setelah waiters mencatat menu pesanan mereka dan meninggalkan meja, Kaliana mengajak Danny berbicara untuk mengisi waktu. Setelah kejadian di ruang gelar perkara, Danny sudah tidak lagi merasa Kaliana adalah detektif yang disewa jasanya oleh Marons, tetapi teman dekat Marons. Sehingga dia sudah menganggap Kaliana bukan orang lain lagi.

"Pak Danny, apakah Pak Marons tidak tau kita bertemu saat ini?" Tanya Kaliana, agar bisa menjawab dengan benar, jika Marons mengetahui dan bertanya kepadanya. Dia sendiri tidak memberitahukan Marons, perihal rencana pertemuan yang mendadak diminta oleh Danny.

"Tidak. Tadi beliau sedang meeting, jadi aku tidak bisa info pertemuan ini. Nanti setelah dari sini, baru aku bertemu dengannya dan kasih tahu." Jawab Danny, yang mengerti maksud pertanyaan Kaliana.

"Baik... Apakah kami mau menyerahkan semua yang kami kerjakan sesuai kontrak kerja dengan Pak Marons, atau tunggu sekalian nanti?" Tanya Kaliana untuk lebih jelas statusnya.

"Mari, kita makan dulu. Selesai makan, baru kita bicarakan itu." Danny berkata pelan, saat melihat menu pesanan mereka telah diantar oleh waiters. Kaliana mengangguk mengiyakan. Dia sudah terbiasa tidak membuang waktu, jadi saat menunggu menu pesanan mereka diantar, dia bertanya beberapa hal yang mungkin akan terabaikan.

"Mengenai penyerahan berkas dan semua bukti, nanti saya bicarakan dengan Pak Marons. Kita tunggu keputusannya, karena kasus ini masih berlanjut." Danny berkata setelah mereka selesai makan dan sedang tunggu desserts mereka diantar.

Danny belum sempat berbicara dengan Marons tentang hal tersebut. Dan Marons hanya memintanya agar menyetujui permintaan Pak Adolfis untuk membela Chasina tanpa menyinggung pekerjaan Kaliana.

"Baik, Pak. Kasih tau saja, nanti kami serahkan. Mengenai kasus Ibu Chasina, terima kasih Pak Danny sudah terima. Ada beberapa hal yang kami temukan dan akan lanjutkan lagi, berkenan dengan kasus selokan. Oleh sebab itu, saya sarankan, agar beliau minta Pak Danny jadi pengacaranya. Saya ingin menolong beliau, tapi sungkan untuk bicara dengan pengacara pribadinya." Kaliana berkata pelan dan serius.

"Mungkin ada beberapa bukti yang kami temukan bisa menolong meringankan hukuman beliau. Hal itu agak janggal, jika aku bicarakan dengan pengacara yang baru, yang belum kami kenal." Kaliana menjelaskan, sebab dia tidak mau beradu argument dengan orang baru, yang belum tahu duduk persoalannya. Sangat berbeda, jika Danny yang jadi pengacaranya.

"Sekarang Pak Danny sudah bisa jadi pengacara beliau?" Tanya Kaliana lagi, karena dia tidak mau membuang waktu untuk menunggu. Semua bukti harus cepat dikumpulkan, agar tidak tercecer. Atau bisa hilang kerena berbagai faktor yang disengaja atau tidak disengaja.

"Iyaa... Menurut permintaan Pak Adolfis, tapi kami belum bertemu untuk bicarakan beberapa hal terkait dengan perjanjian kerja sama." Danny berkata demikian, karena belum ada tanda tangan kerja sama dan surat persetujuan bahwa dia sudah jadi pengacara Chasina.

"Itu bisa menyusul, Pak. Setelah ini, kita langsung ke tahanan menemui Bu Chasina untuk membicarakan beberapa hal, ya. Karena ada yang mau aku tanyakan dan bicarakan dengan beliau." Kaliana berkata serius, karena dia serius mau membantu Chasina. Walaupun tidak ada surat kontrak kerja sama.

"Kalau begitu, aku akan tanya kepada pihak kepolisian, apakah kita bisa mengunjungi tahanan hari ini atau tidak. Semoga bisa, agar dari sini, kita langsung ke sana atau harus tunggu waktu untuk bisa dikunjungi." Danny belum bisa memposisikan dirinya sebagai pengacara Chasina kepada pihak kepolisian. Karena pihak Chasina belum tanda tangan surat permintaan yang meminta dia sebagai pengacaranya.

"Tidak usah hubungi, Pak Danny. Saya yang hubungi saja." Kaliana segera mengambil ponselnya untuk menghubungi Bram. Kaliana tahu, jika dia yang hubungi Bram, akan lebih mudah jalannya.

...~°°°~...

...~●○¤○●~...

Terpopuler

Comments

🍁ɴᷠɪͥʟͤᴜᷝᴅͣ❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🍁ɴᷠɪͥʟͤᴜᷝᴅͣ❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

pantes aja sih bapaknya marroons marah nya sampai kayak gitu lagian bener2 ga dipake kali otaknya yang mau jebak arro🤔

2023-07-03

3

🍁FAIZ💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

🍁FAIZ💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

Kaliana gercep buat menyeleseikan kasus ini

2023-06-25

3

Riana

Riana

weh mulai terbuka 👍akhirnya satu persatu mengetahui kebenarannya

2023-05-22

4

lihat semua
Episodes
1 01. Penangkapan.
2 02. Penangkapan 2.
3 03. Marons & Kaliana.
4 04. Saling Support.
5 05. Saling Support 2.
6 06. Gayung Bersambut.
7 07. Gayung Bersambut 2
8 08. Konferensi Pers.
9 09. Konferensi Pers 2.
10 10. Warna Sari.
11 11. Warna Sari 2.
12 12. Warna Sari 3.
13 13. Memulai.
14 14. Memulai 2.
15 15. Nyaris.
16 16. Meragukan.
17 17. Menyadari.
18 18. Menyadari 2.
19 19. Tidak Terduga.
20 20. Luput.
21 21. Pemeriksaan.
22 22. Pemeriksaan 2.
23 23. Warna Sari 4.
24 24. Khawatir.
25 25. Khawatir 2.
26 26. Khawatir 3
27 27. Semburat.
28 28. Kecolongan.
29 29. First Time.
30 30. Warna Sari 5.
31 31. Warna Sari 6
32 32. Warna Sari 7.
33 33. Uang.
34 34. Nyamuk.
35 35. Gugatan.
36 36. Gugatan 2
37 37. Dukungan.
38 38. Strategi.
39 39. Strategi 2.
40 40. Kotak Pandora.
41 41. Strategi 3.
42 42. Strategi 3.
43 43. Strategi 4.
44 44. Strategi 5.
45 45. Strategi 6.
46 46. Strategi 7
47 47. Strategi 8.
48 48. Warna Sari 8.
49 49. Warna Sari 9.
50 50. Warna Sari 10.
51 51. Sersay (Serius tapi Sayang)
52 52. Bekerja Sama.
53 53. Gercep
54 54. Bantuan
55 55. Bantuan 2.
56 56. Gercep 2
57 57. Gercep 3.
58 58. Gercep 4.
59 59. Gerah.
60 60. Panas.
61 61. Panik.
62 62. Panas Terik.
63 63. Warna Sari 11
64 64. Warna Sari 12.
65 65. Bertaktik.
66 66. Bertaktik 2.
67 67. Bertaktik 3.
68 68. Bertaktik 4
69 69. Bertaktik 5.
70 70. Bertaktik 6.
71 71. Bertaktik 7.
72 72. Warna Sari 13.
73 73. Panik 2.
74 74. Panik 3.
75 75. Warna Sari 14.
76 76. Warna Sari 15.
77 77. Canser (Canda tapi Serius).
78 78. Canser (Canda tapi Serius) 2.
79 79. Strategi 9.
80 80. Pascok (Pas dan Cocok).
81 81. Pascok (Pas dan Cocok) 2.
82 82. Warna Sari 16.
83 83. Warna Sari 17.
84 84. Canser (Canda tapi Serius) 3.
85 85. Warna Sari 18.
86 86. Panik 4.
87 87. Panik 5.
88 88. Bertaktik 8.
89 89. Bertaktik 9.
90 90. Bertaktik 10.
91 91. Bertaktik 11.
92 92. Panik 6.
93 93. Warna Sari 19.
94 94. Pencopet.
95 95. Pencopet 2.
96 96. Warna Sari 20.
97 97. Tulus.
98 98. Tulus 2.
99 99. Panik 7.
100 100. Panik 8.
101 101. Panik 9.
102 102. Strategi 10.
103 103. Strategi 11.
104 104. Strategi 12.
105 105. Warna Sari 21.
106 106. Warna Sari 22.
107 107. Strategi 13.
108 108. Strategi 14.
109 109. Bertaktik 12.
110 110. Bertaktik 13
111 111. Gercep 5.
112 112. Penggeledahan.
113 113. Siapa Gerangan.
114 114. Bertaktik 14.
115 115. Bertaktik 15.
116 116. Bertaktik 16.
117 117. Bertaktik 17.
118 118. Bertaktik 18.
119 119. Panik 10.
120 120. Panik 11.
121 121. Canser (Canda tapi Serius) 4.
122 122. Canser (Canda tapi Serius) 5.
123 123. Mulai Beraksi.
124 124. Mulai Beraksi 2.
125 125. Mulai Beraksi 3.
126 126. Mulai Beraksi 4.
127 127. Mengenang.
128 128. Strategi 15.
129 129. Strategi 16.
130 130. Warna Sari 23.
131 131. Warna Sari 24
132 132. Warna Sari 25.
133 133. Warna Sari 26.
134 134. Warna Sari 27.
135 135. Warna Sari 28.
136 136. Warna Sari 29.
137 137. Bertaktik 19.
138 138. Bertaktik 20.
139 139. Bertaktik 21.
140 140. Bertaktik 22.
141 141. Canser (Canda tapi Serius) 6.
142 142. Canser (Canda tapi Serius) 7
143 143. Persiapan Team.
144 144. Panik 12.
145 145. Panik 13.
146 146. Bersiap.
147 147. Putusan.
148 148. Mengawasi.
149 149. Mengawasi 2.
150 150. Informasi.
151 151. Informasi 2.
152 152. Informasi 3.
153 153. Informasi 4.
154 154. Informasi 5
155 155. Bersiap 2.
156 156. Bersiap 3
157 157. Warna Sari 30.
158 158. Saling Support 3.
159 159. Bersiap 4
160 160. Bersiap 5.
161 161. Bersiap 6
162 162. Bersiap 7.
163 163. Bersiap 8.
164 164. Siap Sergap.
165 165. Penyergapan.
166 166. Penyergapan 2.
167 167. Kejutan.
168 168. Kejutan 2.
169 169. Sari Kisah
170 170. Romantika.
Episodes

Updated 170 Episodes

1
01. Penangkapan.
2
02. Penangkapan 2.
3
03. Marons & Kaliana.
4
04. Saling Support.
5
05. Saling Support 2.
6
06. Gayung Bersambut.
7
07. Gayung Bersambut 2
8
08. Konferensi Pers.
9
09. Konferensi Pers 2.
10
10. Warna Sari.
11
11. Warna Sari 2.
12
12. Warna Sari 3.
13
13. Memulai.
14
14. Memulai 2.
15
15. Nyaris.
16
16. Meragukan.
17
17. Menyadari.
18
18. Menyadari 2.
19
19. Tidak Terduga.
20
20. Luput.
21
21. Pemeriksaan.
22
22. Pemeriksaan 2.
23
23. Warna Sari 4.
24
24. Khawatir.
25
25. Khawatir 2.
26
26. Khawatir 3
27
27. Semburat.
28
28. Kecolongan.
29
29. First Time.
30
30. Warna Sari 5.
31
31. Warna Sari 6
32
32. Warna Sari 7.
33
33. Uang.
34
34. Nyamuk.
35
35. Gugatan.
36
36. Gugatan 2
37
37. Dukungan.
38
38. Strategi.
39
39. Strategi 2.
40
40. Kotak Pandora.
41
41. Strategi 3.
42
42. Strategi 3.
43
43. Strategi 4.
44
44. Strategi 5.
45
45. Strategi 6.
46
46. Strategi 7
47
47. Strategi 8.
48
48. Warna Sari 8.
49
49. Warna Sari 9.
50
50. Warna Sari 10.
51
51. Sersay (Serius tapi Sayang)
52
52. Bekerja Sama.
53
53. Gercep
54
54. Bantuan
55
55. Bantuan 2.
56
56. Gercep 2
57
57. Gercep 3.
58
58. Gercep 4.
59
59. Gerah.
60
60. Panas.
61
61. Panik.
62
62. Panas Terik.
63
63. Warna Sari 11
64
64. Warna Sari 12.
65
65. Bertaktik.
66
66. Bertaktik 2.
67
67. Bertaktik 3.
68
68. Bertaktik 4
69
69. Bertaktik 5.
70
70. Bertaktik 6.
71
71. Bertaktik 7.
72
72. Warna Sari 13.
73
73. Panik 2.
74
74. Panik 3.
75
75. Warna Sari 14.
76
76. Warna Sari 15.
77
77. Canser (Canda tapi Serius).
78
78. Canser (Canda tapi Serius) 2.
79
79. Strategi 9.
80
80. Pascok (Pas dan Cocok).
81
81. Pascok (Pas dan Cocok) 2.
82
82. Warna Sari 16.
83
83. Warna Sari 17.
84
84. Canser (Canda tapi Serius) 3.
85
85. Warna Sari 18.
86
86. Panik 4.
87
87. Panik 5.
88
88. Bertaktik 8.
89
89. Bertaktik 9.
90
90. Bertaktik 10.
91
91. Bertaktik 11.
92
92. Panik 6.
93
93. Warna Sari 19.
94
94. Pencopet.
95
95. Pencopet 2.
96
96. Warna Sari 20.
97
97. Tulus.
98
98. Tulus 2.
99
99. Panik 7.
100
100. Panik 8.
101
101. Panik 9.
102
102. Strategi 10.
103
103. Strategi 11.
104
104. Strategi 12.
105
105. Warna Sari 21.
106
106. Warna Sari 22.
107
107. Strategi 13.
108
108. Strategi 14.
109
109. Bertaktik 12.
110
110. Bertaktik 13
111
111. Gercep 5.
112
112. Penggeledahan.
113
113. Siapa Gerangan.
114
114. Bertaktik 14.
115
115. Bertaktik 15.
116
116. Bertaktik 16.
117
117. Bertaktik 17.
118
118. Bertaktik 18.
119
119. Panik 10.
120
120. Panik 11.
121
121. Canser (Canda tapi Serius) 4.
122
122. Canser (Canda tapi Serius) 5.
123
123. Mulai Beraksi.
124
124. Mulai Beraksi 2.
125
125. Mulai Beraksi 3.
126
126. Mulai Beraksi 4.
127
127. Mengenang.
128
128. Strategi 15.
129
129. Strategi 16.
130
130. Warna Sari 23.
131
131. Warna Sari 24
132
132. Warna Sari 25.
133
133. Warna Sari 26.
134
134. Warna Sari 27.
135
135. Warna Sari 28.
136
136. Warna Sari 29.
137
137. Bertaktik 19.
138
138. Bertaktik 20.
139
139. Bertaktik 21.
140
140. Bertaktik 22.
141
141. Canser (Canda tapi Serius) 6.
142
142. Canser (Canda tapi Serius) 7
143
143. Persiapan Team.
144
144. Panik 12.
145
145. Panik 13.
146
146. Bersiap.
147
147. Putusan.
148
148. Mengawasi.
149
149. Mengawasi 2.
150
150. Informasi.
151
151. Informasi 2.
152
152. Informasi 3.
153
153. Informasi 4.
154
154. Informasi 5
155
155. Bersiap 2.
156
156. Bersiap 3
157
157. Warna Sari 30.
158
158. Saling Support 3.
159
159. Bersiap 4
160
160. Bersiap 5.
161
161. Bersiap 6
162
162. Bersiap 7.
163
163. Bersiap 8.
164
164. Siap Sergap.
165
165. Penyergapan.
166
166. Penyergapan 2.
167
167. Kejutan.
168
168. Kejutan 2.
169
169. Sari Kisah
170
170. Romantika.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!