...~•Happy Reading•~...
Di sisi yang lain ; Sebelumnya, Bram keluar membawa ketiga tahanan dengan beberapa petugas seperti yang dikatakan oleh Kaliana tanpa mengetahui rencana Kaliana. Dia tahu, ada rencana di balik apa yang dikatakan Kaliana, tetapi dia tidak tahu seperti apa pastinya. Bram percaya, Kaliana melakukan sesuatu untuk mendukung kariernya.
Dia juga mengijinkan Chasina menemui sopirnya seperti yang diminta Kaliana. Jadi saat Chasina meminta ijin kepadanya, Bram mengijinkan sambil diantar oleh seorang petugas. Bram juga belum mengetahui rencana Kaliana tentang ijinnya Chasina. Tetapi dia tahu, Kaliana hanya memberikan sedikit kelonggaran setelah mendengar pernyataan Chasina yang mereka semua tidak menduganya.
Ketika mereka sedang dalam perjalanan membawa tahanan ke kantor polisi, dia dihubungi oleh pimpinannya dan menanyakan peristiwa penangkapan, membuat Bram terkejut. Dia tidak mungkin bertanya, pimpinannya tahu dari mana. Tetapi dia berpikir cepat tentang yang dikatakan Kaliana padanya. Dimana Kaliana telah menyediakan panggung padanya sebagai hadiah balak di pundaknya.
Bram segera mengambil ponsel lalu membuka semua sosial media yang dimilikinya. Dia melihat ada sebuah video viral penangkapan pembunuh Rallita Geradine. Dimana dia sedang keluar rumah keluarga orang tua Rallita dengan tahanan dan anggota lainya. Bram jadi mengerti apa yang dilakukan Kaliana.
Sehingga setelah tiba di kantor polisi dan tersangka dimasukan ke dalam tahanan sementara, Bram segera menghadap pimpinan untuk melapor dan menjelaskan apa yang terjadi. Pimpinannya sudah ada di ruangan, setelah menghubunginya. Dia menjelaskan, mengapa Jaret dan Papa Rallita juga ikut ditangkap, sebelum ditanya oleh pimpinan
Bram sudah siap dengan semua kemungkinan, saat mengetahui apa yang dilakukan Kaliana dan teamnya. Dia jadi lebih percaya diri untuk bicara dan menjelaskan kepada pimpinannya tentang hasil penyelidikan dan penangkapan tersangka kasus tewasnya Rallita. Tuntutan penjebakan dan juga penggunaan narkoba oleh Jaret.
Pimpinan terdiam dan berpikir keras tentang kejadian yang tidak diduganya. Pimpinan sudah tidak bisa menutupi atau merekayasa kasus lagi, karena penangkapannya sudah viral. Selain video yang disiarkan oleh channel youtube sopape's, ada banyak petugas dan beberapa orang yang terkait dengan kasus tersebut, hadir dalam gelar perkara dan bisa menjadi saksi. Hal itu membuat pimpinannya lebih berhati-hati dalam membuat keputusan.
Tekanan masyarakat membuat semua aparat terkait harus bersikap profesional dan trasparan dalam menjelaskan apa yang terjadi. Baik para tersangka, duduk perkara dan bukti tentang kasus tersebut. Apa lagi dalam penangkapan tersebut, ada kaitan dengan orang penting dalam pemerintahan dan juga pebisnis yang punya nama.
Chasina bukan saja pengusaha, tetapi juga putri salah satu konglomerat, pengusaha besar di negeri ini. Sehingga perkembangan kasus makin membesar dan meluas. Seperti kata Kaliana, Bram melakukan tangkapan besar, karena ada orang besar terkait dengan orang-orang yang ditangkap.
Dalam sekecap, nama Bram sebagai penyidik kasus tewasnya Rallita Gandire menjadi buah bibir, dicari banyak orang dan tranding topik di twitter. Hal itu tidak terpikirkan oleh Bram, sehingga membuatnya super sibuk.
Dia dihubungi berbagai pihak untuk diminta wawancara tentang kasus tersebut. Oleh sebab itu, dia sibuk melayani banyak orang yang mencarinya. Baik secara langsung, maupun lewat telpon. Dia menyadari dari apa yang sedang terjadi, masyarakat perlu mengetahui bagian tertentu, terutama tentang Jaret dan Papa Rallita.
Bukan hanya nama Bram yang tranding, tetapi nama Chasina pun ikut tranding setelah fotonya dishare oleh beberapa media. Banyak orang mencari namanya di media sosial untuk mengetahui lebih jelas, siapa dia sebenarnya.
Ketika mengetahui siapa Chasina Queensa, publik menjadi terbelah. Ada yang pro dan ada yang kontra. Melihat latar belakang keluarga dan juga kedudukannya, banyak orang tidak percaya kalau dia pelaku pembunuhan tersebut. Dia dibela oleh publik yang simpati padanya. Begitu juga dengan para karyawan Queensa's Ltd membelanya dengan memposting kalimat-kalimat dukungan dan empati, karena mengenal boss mereka yang baik hati dan tidak sombong.
Tetapi ada banyak pihak juga mengatakan kata-kata tidak pantas bahkan memaki Chasina dengan kata-kata kotor. Mereka semua saling menuduh dan membela di media sosial. Apalagi setelah melihat suaminya ikut ditangkap, masyarakat jadi penasaran dengan apa yang terjadi. Para awak media berlomba-lomba mengejar setiap orang yang bisa memberikan keterangan. Terutama sumber berita penangkapan, channel youtube sopape's.
...°•••° °•••° °•••°...
Di sisi yang lain ; Kaliana dan Marons segera ke restoran fast food terdekat dengan posisi mereka berada. Melihat ketegangan Kaliana, Marons tidak mengajaknya bicara. Telepon dari Ayahnya membuat Marons menduga, telah terjadi sesuatu dengan kejadian penangkapan.
"Kau mau makan apa?" Tanya Marons saat mobil hampir mendekati drive thru salah satu restoran fast food.
"Apa saja yang bisa dimakan untuk mengisi perut. Aku sedang tidak bisa berpikir tentang makanan." Jawab Kaliana, karena dia sedang menganalisa dampak pemberitaan Putra.
Biasanya dalam kondisi seperti ini, Yicoe dan Novie yang akan memikirkan semuanya dan dia hanya tinggal makan. Marons menganguk mengerti. Dia mengingat Putra suka makan fried chicken dan french fries. Dia membeli semua itu berikut nasi untuk mereka dalam jumlah yang lumayan banyak.
Melewati supermarket, Marons turun untuk membeli soft drink dan juga air mineral. Dia tidak mau berspekulasi tentang minuman di rumahnya, yang mungkin sudah tidak ada atau tidak bisa diminum. Saat berada di supermarket, Marons melihat berita dan video penangkapan pembunuh Rallita. Dia jadi mengerti, mengapa Kaliana begitu tegang dan membatalkan makan malam mereka.
Marons dengan cepat membeli yang diperlukan, agar bisa segera kembali ke mobil. Dia juga jadi ikut tegang, karena beritanya mulai simpang siur sesuai pemikiran dan analisa masing-masing orang yang ada di media sosial. Dia melihat juga ada fotonya disertakan sebagai suami korban.
Setelah ditinggal Marons, Kaliana hanya duduk dalam mobil sambil memperhatikan media sosial. Dia juga mengikuti berita tentang kasus penangkapan yang viral. Hal itu membuat Kaliana terus berpikir dengan serius.
"Apakah terjadi sesuatu?" Tanya Marons yang sudah kembali dari supermarket dan melihat Kaliana masih memegang ponselnya dengan wajah serius, cendrung tegang.
"Aku sedang melihat berita di media sosial akibat dari apa yang diupload oleh Putra. Nanti di rumah baru kita bicarakan lagi, ya. Biarkan aku berpikir sejenak." Kaliana melihat Marons sudah kembali dari beli minuman dan duduk di belakang kemudi.
"Baik... Ini diminum dulu." Marons memberikan satu kotak minuman dan dia sendiri minum air mineral yang dibeli untuknya. Kaliana menerima minumannya sambil melihat Marons dengan tertegun.
"Mengapa melihatku seperti itu? Apa aku sudah berubah lebih tampan dari sebelumnya?" Tanya Marons asal, karena dia tidak mengerti tatapan Kaliana. Dia mencoba bercanda, agar Kaliana sedikit lebih rileks.
"Kau masih mengingat ini?" Tanya Kaliana, sambil mengangkat kotak minuman di tangannya. Dia terkejut saat Marons memberikan satu kotak minuman tamarin kepadanya. Karena itu adalah minuman kesukaannya saat masih SMP.
"Astagaaa... Aku kira ada apa. Kalau tidak mengingatmu, lalu bagaimana tadi aku bisa ingat panggilanmu? Sudaaaa... Jangan banyak mikir. Minum itu, lalu istirahat sejenak. Aku akan bangunin, kalau sudah tiba rumah. Kau utang banyak sekali penjelasan padaku. Jadi jaga staminamu." Marons berkata sambil tersenyum untuk menenangkan Kaliana. Kemudian dia menyalakan musik, agar Kaliana bisa lebih tenang dan istirahat.
...~***~...
...~●○¤○●~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
delete account
berita nya yang sangat terbukti kalo misalnya ada yang terjadian
2024-05-20
0
𝓐𝔂⃝❥Etrama Di Raizel
Iya tuh, Kaliana melihat berita yang lagi viral, Marons
2023-07-10
3
𝓐𝔂⃝❥Ŝŵȅȩtŷ⍲᱅Đĕℝëe
Musik emang pilihan tepat untuk menenangkan sih, setuju banget aku
2023-07-10
3