06. Gayung Bersambut.

...~•Happy Reading•~...

^^^Setelah berbicara dengan Marons, Ayahnya langsung menghubungi Pak Adolfis untuk membicarakan permintaan Marons. Banyak hal dan pertanyaan berputar di kepalanya tentang apa yang terjadi dengan putranya.^^^

Pak Adolfis yang sedang dalam perjalanan ke kantor polisi, terkejut melihat Ayah Marons menghubunginya. Beliau berpikir lama baru merespon panggilan Ayah Marons. Pak Adolfis berpikir, telpon Ayah Marons yang sekarang ini, bukan urusan bisnis, tetapi masalah yang sedang terjadi dengan putrinya.

Sebab Pak Adolfis telah mendengar cerita dari sopir Chasina dan juga pemberitaan media masa, jadi merasa tidak enak untuk berbicara dengan Ayah Marons. Sekarang putrinya ditahan karena membunuh menantunya.

Selain sedang sedih dan shock, beliau juga merasa malu untuk berbicara dengan Ayah Marons. Pak Adolfis tidak tahu mau mengatakan apa kepada Ayah Marons, karena tidak tahu, mengapa putrinya bisa membunuh menantu Pak Petter, istri Marons.

📱"Selamat malam Pak Adolfis. Apa saya mengganggu?" Tanya Ayah Marons, saat Pak Adolfis merespon panggilannya. Sapaan hangat Ayah Marons seperti biasanya membuat Pak Adolfis terkejut.

📱"Selamat malam Pak Petter. Tidak juga, Pak. Ini saya sedang di jalan. Bagaimana, Pak?" Pak Adolfis berkata pelan, karena kondisinya yang sedang shock mendengar apa yang dialami putrinya dan juga perasaan tidak enak terhadap Ayah Marons.

📱"Pak Adolfis sudah dengar berita tentang putri anda?" Tanya Ayah Marons yang juga ikutan berkata pelan. Beliau bisa rasakan apa yang sedang dirasakan Pak Adolfis, jika sudah tahu tentang putrinya.

📱"Sudah Pak. Ini mau ke kantor polisi untuk menemuinya. Tadi sopirnya pulang ke rumah untuk beritahu kami. Tapi istri pingsan, jadi saya lama baru ke kantor polisi." Pak Adolfis masih berbicara pelan, dan berusaha menjelaskan bahwa mereka sebagai orang tua Chasina merasa terpukul dengan apa yang dilakukan putri mereka. Agar Ayah Marons bisa mengerti, bahwa mereka tidak tahu dan juga tidak terlibat dengan apa yang dilakukan oleh putri mereka. Bagaimana pun, Pak Adolfis berusaha menjaga hubungan baiknya dengan Ayah Marons.

📱"Saya ikut prihatin dengan apa yamg terjadi, Pak Adolfis. Ini saya telpon, karena ada permintaan Marons, agar bisa bicara dengan Pak Adolfis. Saya belum bertemu dengannya, jadi belum bisa tau banyak. Dia hanya minta bicara dengan Pak Adolfis, agar dia bisa tolong Chasina." Ayah Marons menjelaskan maksud menghubungi Pak Adolfis, agar beliau tahu telponnya tentang Chasina bukan tentang bisnis mereka.

^^^Pak Adolfis makin terkejut mendengar apa yang dikatakan Ayah Marons. 'Apa yang sedang terjadi dan apa maksud Marons meminta Ayahnya menghubunginya dengan permintaan seperti itu?' Pak Adolfis membatin dengan dahi berlipat, sambil berpikir.^^^

^^^Pak Adolfis yang sedang merasa tidak enak terhadap Ayah Marons karena menantunya dibunuh oleh putrimya, sekarang justru Marons yang istrinya dibunuh mau menolong Chasina. Banyak hal dipikirkan oleh Pak Adolfis karena situasi yang ganjil dan aneh menurutnya.^^^

📱"Apa maksudnya, Pak Petter? Pak Marons mau menolong Chasina? Apa saya tidak salah dengar?" Tanya Pak Adolfis yang masih terus berpikir tentang permintaan Ayah Marons.

📱"Iya, Pak Adolfis. Saya juga belum mengerti maksud permintaannya, karena belum bertemu dengannya. Tetapi dia minta, agar Pak Adolfis memakai pengacaranya untuk menolong Chasina." Ayah Marons berkata cepat, karena tahu kondisi Pak Adolfis yang heran dengan permintaan Marons.

📱"Dia juga meminta, agar Pak Adolfis gunakan jasa detektif yang disewanya dalam menyelesaikan kasus ini, supaya bisa menolong Chasina. Dari yang dikatakan, ada banyak hal yang belum bisa dimengerti. Tetapi Pak Adolfis kenal putra saya. Jika dia katakan demikian, pasti sedang terjadi sesuatu." Ayah Marons berusaha meyakinkan Pak Adolfis, bahwa Marons serius dan tulus mau menolong putrinya.

📱"Untuk lebih jelasnya, lebih baik Pak Adolfis bicara langsung dengannya. Dia sedang mengurusi kasus ini bersama pengacara dan detektifnya. Mungkin Pak Adolfis bisa dapatkan sedikit informasi dalam mengambil keputusan." Ucap Ayah Marons lagi, untuk memberi semangat dan dorongan. Agar Pak Adolfis jangan terlalu lama berpikir.

📱"Dari pembicaraan Marons, ada banyak hal yang belum jelas. Sebagaimana saya mengenal putra saya, Pak Adolfis juga mengenal putri anda. Apa dia bisa lakukan suatu tindakan kejahatan seperti yang dituduhkan saat ini?" Ayah Marons menguatkan Pak Adolfis dan mengharapkan tetap percaya pada putrinya.

📱"Itu dia, Pak Petter. Mommynya sampai pingsan, waktu mendengarnya. Saya sampai sekarang belum bisa berpikir dan menerima kejadian ini. Nanti bertemu dengannya, baru saya hubungi Pak Marons." Ucap Pak Adolfis, sedikit lega karena Ayah Marons tidak marah padanya, malah Marons mau menolongnya.

^^^Pak Adolfis mengenal Marons dan sikapnya dalam berbisnis. Jadi beliau menghormati Marons sebagaimana menghormati Ayahnya. Sehingga beliau sangat menjaga hubungan baik mereka dalam berbisnis.^^^

📱"Baik. Alangkah baiknya, Pak Adolfis jangan terlalu lama ambil keputusan. Kasihan Chasina dan tolong bicara baik-baik dengannya. Saat ini dia butuh dukungan dari banyak orang." Ucap Ayah Marons, mengingat ucapan Marons tentang suaminya yang brengs^ek.

📱"Terima kasih Pak Petter. Saya sudah tiba di kantor polisi. Sebentar lagi baru saya hubungi Pak Marons." Ucap Pak Adolfis sambil turun dari mobil untuk menemui putrinya.

...~°°°~ ~°°°~ ~°°°~...

Di sisi yang lain ; Marons masih duduk di meja makan sedang berbicara dengan Kaliana, sambil menunggu minuman hangat dan cemilan yang dipesan Kaliana untuk mereka semua.

Ketika menerima pesan dari Ayahnya bahwa telah berbicara dengan Pak Adolfis, Marons merasa lega. 'Semoga semuanya baik-baik saja.' Hanya itu yang ada dalam benak Marons, karena mengenal Pak Adolfis.

"Ny, minta kartu namamu." Ucap Marons sambil mengulurkan tangannya ke arah Kaliana yang melihatnya dengan tidak mengerti. Sebab Marons meminta kartu namanya dengan tiba-tiba, tanpa ada pembicaraan sebelumnya yang menyinggung hal itu.

Melihat keseriusan Marons, Kaliana berdiri untuk mengambil yang diminta Marons tanpa bertanya. Tidak lama kemudian dia kembali sambil membawa kartu namanya lalu berikan kepada Marons yang masih duduk di meja makan.

"Ini hanya ada nomor untuk umum. Yang aku berikan untukmu, itu nomor pribadi." Kaliana menjelaskan apa yang tercantum di kartunya.

"Aku tau, makanya aku minta. Mungkin ada yang membutuhkan nomor ini, jadi aku simpan. OK?" Marons berkata sambil menyimpan nomor telpon Kaliana yang tercantum di kartu nama ke dalam ponselnya.

Saat selesai mencatat dan hendak menyimpan ponselnya, tiba-tiba ponselnya bergetar. Melihat siapa yang telpon, Marons melihat ke arah Kaliana dan memberikan kode mau terima telpon. Kaliana mengangguk mengerti, lalu menginggalkan Marons sendiri. Dia kembali ke ruang keluarga menemui anggota team sopape.

📱"Selamat malam, Pak Adolfis. Apa kabar?" Tanya Marons saat merespon panggilan Pak Adolfis dengan sopan dan hangat.

📱"Selamat malam, Pak Marons. Sangat tidak baik. Saat ini saya ada di kantor polisi menemui putri saya." Pak Adolfis sedikit lega, setelah berbicara dengan Chasina. Melihat kondisinya yang tegar, Pak Adolfis menyadari putrinya sedang berusaha membuat dirinya baik-baik saja di depannya.

Pak Adolfis juga merasa sedikit tenang mendengar suara Marons seperti biasa menyapanya. Tidak ada amarah dalam nadanya saat menyapa dan mau menanyakan kabarnya. Sehingga Pak Adolfis bisa berbicara terbuka dengannya.

...~°°°~...

...~●○¤○●~...

Terpopuler

Comments

༄𝑓𝑠𝑝⍟🥀⃞🕊️⃝ᥴͨᏼᷛtrisak⃟K⃠👏

༄𝑓𝑠𝑝⍟🥀⃞🕊️⃝ᥴͨᏼᷛtrisak⃟K⃠👏

Maron baik ya 🙂🙂

2023-07-11

3

𝓐𝔂⃝❥Ŝŵȅȩtŷ⍲᱅Đĕℝëe

𝓐𝔂⃝❥Ŝŵȅȩtŷ⍲᱅Đĕℝëe

Pandai mengontrol diri si Marons ini sih ya 🧘‍♀️

2023-07-10

3

..

..

nah siip liat liat dulu siapa yg qt bantu

2023-07-03

4

lihat semua
Episodes
1 01. Penangkapan.
2 02. Penangkapan 2.
3 03. Marons & Kaliana.
4 04. Saling Support.
5 05. Saling Support 2.
6 06. Gayung Bersambut.
7 07. Gayung Bersambut 2
8 08. Konferensi Pers.
9 09. Konferensi Pers 2.
10 10. Warna Sari.
11 11. Warna Sari 2.
12 12. Warna Sari 3.
13 13. Memulai.
14 14. Memulai 2.
15 15. Nyaris.
16 16. Meragukan.
17 17. Menyadari.
18 18. Menyadari 2.
19 19. Tidak Terduga.
20 20. Luput.
21 21. Pemeriksaan.
22 22. Pemeriksaan 2.
23 23. Warna Sari 4.
24 24. Khawatir.
25 25. Khawatir 2.
26 26. Khawatir 3
27 27. Semburat.
28 28. Kecolongan.
29 29. First Time.
30 30. Warna Sari 5.
31 31. Warna Sari 6
32 32. Warna Sari 7.
33 33. Uang.
34 34. Nyamuk.
35 35. Gugatan.
36 36. Gugatan 2
37 37. Dukungan.
38 38. Strategi.
39 39. Strategi 2.
40 40. Kotak Pandora.
41 41. Strategi 3.
42 42. Strategi 3.
43 43. Strategi 4.
44 44. Strategi 5.
45 45. Strategi 6.
46 46. Strategi 7
47 47. Strategi 8.
48 48. Warna Sari 8.
49 49. Warna Sari 9.
50 50. Warna Sari 10.
51 51. Sersay (Serius tapi Sayang)
52 52. Bekerja Sama.
53 53. Gercep
54 54. Bantuan
55 55. Bantuan 2.
56 56. Gercep 2
57 57. Gercep 3.
58 58. Gercep 4.
59 59. Gerah.
60 60. Panas.
61 61. Panik.
62 62. Panas Terik.
63 63. Warna Sari 11
64 64. Warna Sari 12.
65 65. Bertaktik.
66 66. Bertaktik 2.
67 67. Bertaktik 3.
68 68. Bertaktik 4
69 69. Bertaktik 5.
70 70. Bertaktik 6.
71 71. Bertaktik 7.
72 72. Warna Sari 13.
73 73. Panik 2.
74 74. Panik 3.
75 75. Warna Sari 14.
76 76. Warna Sari 15.
77 77. Canser (Canda tapi Serius).
78 78. Canser (Canda tapi Serius) 2.
79 79. Strategi 9.
80 80. Pascok (Pas dan Cocok).
81 81. Pascok (Pas dan Cocok) 2.
82 82. Warna Sari 16.
83 83. Warna Sari 17.
84 84. Canser (Canda tapi Serius) 3.
85 85. Warna Sari 18.
86 86. Panik 4.
87 87. Panik 5.
88 88. Bertaktik 8.
89 89. Bertaktik 9.
90 90. Bertaktik 10.
91 91. Bertaktik 11.
92 92. Panik 6.
93 93. Warna Sari 19.
94 94. Pencopet.
95 95. Pencopet 2.
96 96. Warna Sari 20.
97 97. Tulus.
98 98. Tulus 2.
99 99. Panik 7.
100 100. Panik 8.
101 101. Panik 9.
102 102. Strategi 10.
103 103. Strategi 11.
104 104. Strategi 12.
105 105. Warna Sari 21.
106 106. Warna Sari 22.
107 107. Strategi 13.
108 108. Strategi 14.
109 109. Bertaktik 12.
110 110. Bertaktik 13
111 111. Gercep 5.
112 112. Penggeledahan.
113 113. Siapa Gerangan.
114 114. Bertaktik 14.
115 115. Bertaktik 15.
116 116. Bertaktik 16.
117 117. Bertaktik 17.
118 118. Bertaktik 18.
119 119. Panik 10.
120 120. Panik 11.
121 121. Canser (Canda tapi Serius) 4.
122 122. Canser (Canda tapi Serius) 5.
123 123. Mulai Beraksi.
124 124. Mulai Beraksi 2.
125 125. Mulai Beraksi 3.
126 126. Mulai Beraksi 4.
127 127. Mengenang.
128 128. Strategi 15.
129 129. Strategi 16.
130 130. Warna Sari 23.
131 131. Warna Sari 24
132 132. Warna Sari 25.
133 133. Warna Sari 26.
134 134. Warna Sari 27.
135 135. Warna Sari 28.
136 136. Warna Sari 29.
137 137. Bertaktik 19.
138 138. Bertaktik 20.
139 139. Bertaktik 21.
140 140. Bertaktik 22.
141 141. Canser (Canda tapi Serius) 6.
142 142. Canser (Canda tapi Serius) 7
143 143. Persiapan Team.
144 144. Panik 12.
145 145. Panik 13.
146 146. Bersiap.
147 147. Putusan.
148 148. Mengawasi.
149 149. Mengawasi 2.
150 150. Informasi.
151 151. Informasi 2.
152 152. Informasi 3.
153 153. Informasi 4.
154 154. Informasi 5
155 155. Bersiap 2.
156 156. Bersiap 3
157 157. Warna Sari 30.
158 158. Saling Support 3.
159 159. Bersiap 4
160 160. Bersiap 5.
161 161. Bersiap 6
162 162. Bersiap 7.
163 163. Bersiap 8.
164 164. Siap Sergap.
165 165. Penyergapan.
166 166. Penyergapan 2.
167 167. Kejutan.
168 168. Kejutan 2.
169 169. Sari Kisah
170 170. Romantika.
Episodes

Updated 170 Episodes

1
01. Penangkapan.
2
02. Penangkapan 2.
3
03. Marons & Kaliana.
4
04. Saling Support.
5
05. Saling Support 2.
6
06. Gayung Bersambut.
7
07. Gayung Bersambut 2
8
08. Konferensi Pers.
9
09. Konferensi Pers 2.
10
10. Warna Sari.
11
11. Warna Sari 2.
12
12. Warna Sari 3.
13
13. Memulai.
14
14. Memulai 2.
15
15. Nyaris.
16
16. Meragukan.
17
17. Menyadari.
18
18. Menyadari 2.
19
19. Tidak Terduga.
20
20. Luput.
21
21. Pemeriksaan.
22
22. Pemeriksaan 2.
23
23. Warna Sari 4.
24
24. Khawatir.
25
25. Khawatir 2.
26
26. Khawatir 3
27
27. Semburat.
28
28. Kecolongan.
29
29. First Time.
30
30. Warna Sari 5.
31
31. Warna Sari 6
32
32. Warna Sari 7.
33
33. Uang.
34
34. Nyamuk.
35
35. Gugatan.
36
36. Gugatan 2
37
37. Dukungan.
38
38. Strategi.
39
39. Strategi 2.
40
40. Kotak Pandora.
41
41. Strategi 3.
42
42. Strategi 3.
43
43. Strategi 4.
44
44. Strategi 5.
45
45. Strategi 6.
46
46. Strategi 7
47
47. Strategi 8.
48
48. Warna Sari 8.
49
49. Warna Sari 9.
50
50. Warna Sari 10.
51
51. Sersay (Serius tapi Sayang)
52
52. Bekerja Sama.
53
53. Gercep
54
54. Bantuan
55
55. Bantuan 2.
56
56. Gercep 2
57
57. Gercep 3.
58
58. Gercep 4.
59
59. Gerah.
60
60. Panas.
61
61. Panik.
62
62. Panas Terik.
63
63. Warna Sari 11
64
64. Warna Sari 12.
65
65. Bertaktik.
66
66. Bertaktik 2.
67
67. Bertaktik 3.
68
68. Bertaktik 4
69
69. Bertaktik 5.
70
70. Bertaktik 6.
71
71. Bertaktik 7.
72
72. Warna Sari 13.
73
73. Panik 2.
74
74. Panik 3.
75
75. Warna Sari 14.
76
76. Warna Sari 15.
77
77. Canser (Canda tapi Serius).
78
78. Canser (Canda tapi Serius) 2.
79
79. Strategi 9.
80
80. Pascok (Pas dan Cocok).
81
81. Pascok (Pas dan Cocok) 2.
82
82. Warna Sari 16.
83
83. Warna Sari 17.
84
84. Canser (Canda tapi Serius) 3.
85
85. Warna Sari 18.
86
86. Panik 4.
87
87. Panik 5.
88
88. Bertaktik 8.
89
89. Bertaktik 9.
90
90. Bertaktik 10.
91
91. Bertaktik 11.
92
92. Panik 6.
93
93. Warna Sari 19.
94
94. Pencopet.
95
95. Pencopet 2.
96
96. Warna Sari 20.
97
97. Tulus.
98
98. Tulus 2.
99
99. Panik 7.
100
100. Panik 8.
101
101. Panik 9.
102
102. Strategi 10.
103
103. Strategi 11.
104
104. Strategi 12.
105
105. Warna Sari 21.
106
106. Warna Sari 22.
107
107. Strategi 13.
108
108. Strategi 14.
109
109. Bertaktik 12.
110
110. Bertaktik 13
111
111. Gercep 5.
112
112. Penggeledahan.
113
113. Siapa Gerangan.
114
114. Bertaktik 14.
115
115. Bertaktik 15.
116
116. Bertaktik 16.
117
117. Bertaktik 17.
118
118. Bertaktik 18.
119
119. Panik 10.
120
120. Panik 11.
121
121. Canser (Canda tapi Serius) 4.
122
122. Canser (Canda tapi Serius) 5.
123
123. Mulai Beraksi.
124
124. Mulai Beraksi 2.
125
125. Mulai Beraksi 3.
126
126. Mulai Beraksi 4.
127
127. Mengenang.
128
128. Strategi 15.
129
129. Strategi 16.
130
130. Warna Sari 23.
131
131. Warna Sari 24
132
132. Warna Sari 25.
133
133. Warna Sari 26.
134
134. Warna Sari 27.
135
135. Warna Sari 28.
136
136. Warna Sari 29.
137
137. Bertaktik 19.
138
138. Bertaktik 20.
139
139. Bertaktik 21.
140
140. Bertaktik 22.
141
141. Canser (Canda tapi Serius) 6.
142
142. Canser (Canda tapi Serius) 7
143
143. Persiapan Team.
144
144. Panik 12.
145
145. Panik 13.
146
146. Bersiap.
147
147. Putusan.
148
148. Mengawasi.
149
149. Mengawasi 2.
150
150. Informasi.
151
151. Informasi 2.
152
152. Informasi 3.
153
153. Informasi 4.
154
154. Informasi 5
155
155. Bersiap 2.
156
156. Bersiap 3
157
157. Warna Sari 30.
158
158. Saling Support 3.
159
159. Bersiap 4
160
160. Bersiap 5.
161
161. Bersiap 6
162
162. Bersiap 7.
163
163. Bersiap 8.
164
164. Siap Sergap.
165
165. Penyergapan.
166
166. Penyergapan 2.
167
167. Kejutan.
168
168. Kejutan 2.
169
169. Sari Kisah
170
170. Romantika.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!