Setelah Bi Darmi datang, keduanya masuk ke dalam rumah. Nayla yang tidak terlalu excited hanya merebahkan dirinya di sofa panjang di ruang keluarga yang sangat terasa sejuk ketika pintu kearah kolam renang di buka oleh Bayu.
"Kamu gak mau lihat-lihat rumah ini Nay?" tanya Bayu yang sedang menengguk segelas air putih di tangannya.
"Gak, males, ntar juga di lihat dengan sendirinya Mas," jawab Nayla yang sedang merasakan angin sepoi-sepoi masuk ke dalam rumah melalui pintu yang terbuka.
"Males aja digedein," dengus Bayu yang meletakkan gelasnya di meja dapur.
Ia kemudian ke atas menuju lantai dua, dimana kamarnya berada. Nayla tak menanggapi ucapan suaminya itu, ia tetap pada posisinya menikmati angin sepoi-sepoi yang mulai memberikan rasa kantuk pada dirinya.
"Baru dateng, udah dapat tempat PW buat nonton drakor dan baca novel. Duh... Nikmat mana lagi yang engkau dustakan Nayla," gumam Nayla yang terdengar di telinga Bi Darmi. Membuat Bi Darmi yang sedang sibuk menyiapkan makanan untuk mereka berdua pun tersenyum dibuatnya.
Den Bayu, akhirnya menikah lagi, istrinya yang sekarang jauh lebih muda dan cantik dari sebelumnya. Sepertinya istrinya baik dan tidak sombong, batin Bi Darmi sembari memasak sop ayam untuk majikannya.
Dua jam berlalu, Nayla benar-benar tertidur di sofa ruang keluarga. Bayu yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya turun ke lantai bawah, ia melihat istri kecilnya tertidur di sofa begitu nyenyak. Ia pun segera datang menghampiri sang istri yang tengah tertidur itu.
Di waktu bersamaan, Bi Darmi menghampiri dirinya yang baru saja menuruni anak tangga terakhir. Ia ingin memberitahukan bahwa makanan yang ia buat sudah siap di santap keduanya.
"Den," panggil Bi Darmi.
"Ya Bi, ada apa?" sahut Bayu yang membalikkan tubuhnya menghadap Bi Darmi.
"Semua masakan sudah Bibi hidangankan di meja makan, kalau tidak ada lagi yang Bib kerjakan, Bibi mau pulang dulu, soalnya cucu Bibi gak ada yang jagain, tadi Bibi titipin samam tetangga," terang Bi Darmi yang sebenarnya merasa tak enak hati.
"Oh iya Bi, makasih ya, maaf kalau saya jadi mengganggu waktu Bibi," ucap Nayu yag kemudian merogoh saku belakangnya untuk mengeluarkan beberapa lembar uang di dalam dompetnya.
"Gak usah Den, jangan seperti ini! Ini sudah jadi tugas Bibi melayani Aden," ucap Bi Darmi saat Bayu menyodorkan beberapa lembar uang pecahan seratus ribu padanya.
"Sudah ambil, saya tidak menerima penolakan loh Bi," balas Bayu yang membuat Bi Darmi terpaksa menerimanya.
"Makasih Den, Aden baik banget, semoga Allah membalas kebaikan Aden, dan pernikahan Aden kali ini awet sampai maut memisahkan ya Den," Bi Darmi mengucapkan terima kasih, juga tak lupa memanjatkan doa untuk majikannya yang baik hati itu.
Setelah Bi Darmi berpamitan dan pergi, Bayu kembali melanjutkan langkah Kakinya yang terhenti. Ia kembali menghampiri Nayla yang masih memejamkan mata. Ia duduk di tepian sofa yang Nayla tiduri.
"Dasar tukang tidur, dimana pun bisa-bisanya tidur sepulas ini," ucap Bayu seraya menyunggingkan senyumnya, ia terus saja menatapi wajah damai Nayla yang sedang tertidur.
Bayu merapikan anak rambut yang sedikit menutupi wajah cantik Nayla yang sedang ia kagumi. Dari mulai merapikan, tangan Bayu mulai berselancar di area wajah Nayla. Ia menyusuri wajah istrinya itu dengan jemarinya. Dari mulai kening hingga ke dagu Nayla. Bayu seperti orang yang kurang kerjaan mengabsen bagian wajah istrinya satu persatu.
Bibir Nayla yang sudah ia jelajahi, kembali ia jelajahi, bahkan lebih lama dari sebelumnya, ia bermain-main dengan bibir Nayla yang berwarna merah jambu tanpa pewarna bibir apapun. Seperti yang ia tahu, istrinya itu jarang sekali menggunakan riasan wajah.
Nayla yang tertidur merasa terusik dengan apa yang di lakukan Bayu. Bayu yang terlalu asyik memainkan bibir Nayla hingga tak sadar istrinya itu sudah terbangun. Nayla yang usil menunggu saat yang tepat untuk mengerjai suaminya itu.
Krekkk [Suara jari telunjuk Bayu yang di gigit kuat oleh Nayla].
"Aaaaaa.... Aduh... NAYLA!" pekik Bayu yang merasa kesakitan jarinya di gigit oleh istrinya.
Ini kali keempat Nayla menyakiti dirinya. Baru satu hari menikah dengan Nayla, Nayla sudah menyakiti bagian tubuhnya sebanyak empat kali. Melihat suaminya kesakitan Nayla malah tertawa begitu senangnya.
"Kamu benar-benar minta di hukum ya Nay, bersiaplah menerima hukuman dari ku," ucap Bayu yang kemudian menggendong Nayla layaknya karung beras.
Bayu membawa istrinya itu masuk kedalam kamarnya. Ia merebahkan sang istri di ranjang king size yang ada di kamarnya. Bayu segera membuka kemeja yang ia kenakan dengan cepatnya. Dengan sekejap suaminya itu sudah bertelanjang dada. Melihat suaminya sudah tak mengenakan pakaiannya, Nayla jadi kalang kabut.
Aduh mati deh gue, duh beneran di pake nih gue... Bunda, Ayah, Mas Hendra, Mbak Silvi, tolong Nayla. Nayla mau di wik-wik sama Mas Bayu, ilang deh keperawanan gue bentar lagi, dia mau nanam kecebong di ladang gue nih, Hadduh siapapun tolong,tolongin gue dong, gue belum siap, batin Nayla yang menjerit meminta pertolongan pada keluarganya dan pada siapapun itu.
"Mas Bayu, mau ngapain Mas? Jangan Mas! Ini masih siang, ntar malam aja!"
"Mau siang atau malam sama saja, kamu tidak boleh menolak keinginan suami mu Nay, kamu akan berdosa nanti,"
"Kalau dosanya dikit, Nay gak apa-apa kok nanggung dosanya Mas,"
"Dosanya itu banyak Nay, sebesar lautan dan setinggi gunung," ucap Bayu menakut-nakuti Nayla yang berhasil membuat Nayla bergidik ketakutan.
Nayla tak lagi menanggapi perkataan suaminya. Ia lebih memilih diam dan pasrah sembari memperhatikan suaminya yang terus menanggalkan pakaian yang ia kenakan.
Ketika Bayu menanggalkan celana yang menjadi penutup terakhir bagian tubuhnya. Nayla di buat terkejut dengan penampakan pisang jumbo di depan mata kepalanya.
"Aaaaa... Gede banget tuh pisang ambon," pekik Nayla yang seketika membuat Bayu tertawa terpingkal-pingkal.
"Nayla kamu tuh hahahaha..." Bayu tak bisa melanjutkan ucapannya karena melihat ekspresi istrinya yang begitu lucu dan menggemaskan.
Nayla yang nampak shock dengan ukuran junior milik Bayu, matanya terus menatap kosong ke arah depan, dengan mulutnya yang masih terbuka, nafasnya tak beraturan naik turun tak menentu, jangan lupakan demgan detak jantungnya yang bergemuruh karena merasa takut miliknya akan terkoyak-koyak dengan junior yang berukuran super itu.
Jangan-jangan bininya yang dulu kabur ninggain dia karena tuh pisang ukurannya bukan main? Hadduh gimana nasib mu nanti lubang surgawi ku? Semoga gue gak masuk rumah sakit habis di perawanin dia nanti, kalau sampai masuk rumah sakit, muka gue mau taro dimana sama Dokter yang meriksa gue nanti? batin Nayla yang terus bermonolog mengenai junior milik Bayu, sampai-sampai ia berpikir Linda meninggalkan Bayu karena junior Bayu berukuran jumbo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 267 Episodes
Comments
🍁𝐂LIFF❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ
org kaget biasanya nutup mata lah ini malah melotot🤣
2023-04-25
0
🍁𝐂LIFF❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ
astaga nay bar bar banget deh ma.misuanya🤭
2023-04-25
0
Rice Btamban
semangat
2023-04-11
0