Bayu segera memutus tatapan matanya pada Nayla. Kemudian ia meminta para mahasiswi dan mahasiswanya untuk memperkenalkan diri satu persatu sebelum ia memulai materi kuliahnya pagi ini.
Jika biasanya seorang guru ataupun dosen meminta barisan paling depan terlebih dahulu untuk memperkenalkan diri, tapi tidak dengan Bayu. Ia meminta barisan paling belakang yang di isi kebanyakan mahasiswi yang berpenampilan cetar membahana untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu. Melihat hal itu muncul pikiran buruk di pikiran Nayla tentang dosen yang ada di hadapannya.
"Aneh, harusnya barisan paling depan baru kebelakang, ini dari belakang ke depan, pasti ini dosen Om-Om girang yang seneng sama pasukan Ondel-ondel di belakang," gerutu Nayla lagi dengan suara pelan kali ini, namun suara pelannya ini masih dapat di dengar oleh Bayu yang memiliki pendengaran yang tajam.
Seneng sekali mulut mu itu menggerutui ku sejak tadi, jika benar kamu adalah putri Tuan Gunawan Atamaja, berarti kamulah wanita yang dijodohkan Daddy dan Mommy padaku. Hemmm... inikah calon istri dan calon ibu yang baik menurut mereka? Mau jadi apa rumah tangga ku nanti jika memiliki istri seperti dia?" Bayu bermonolog tanpa memperdulikan mahasiswanya yang sejak tadi sibuk memperkenalkan diri satu sama lain.
Kini giliran Nayla yang memperkenalkan dirinya, ia kembali menyebut namanya dengan suaranya yang lantang. Ketika ia selesai menyebutkan namanya, tiba-tiba Bayu kembali mendekati meja yang di tempati Nayla, sembari berjalan mendekat, Bayu melemparkan pertanyaan yang di kuar konteks perkenalan.
"Siapa namamu tadi?" tanya Bayu yang seakan tak ingat nama yang baru saja Nayla sebutkan.
"Nayla," jawab Nayla ketus dan memutar bola matanya malas.
"Oh ya Nayla Putri Atmaja," ucap Bayu seakan mengingat nama itu.
"Iya Pak," kembali Nayla menyahut dengan ketus dan wajah di tekuk.
Kini Bayu sudah berada di depan meja Nayla, kembali ia mengetuk-ngetuk meja itu dengan jari telunjuknya berulangkali.
"Nayla, jika saya boleh tahu. Apa kamu itu merupakan salah satu putri Tuan Gunawan Atmaja dari Perusahaan Combo?" tanya Bayu yang memastikan gadis di depannya calon istrinya atau bukan.
"Tuan Gunawan Atmaja hanya punya dua anak, satu putra dan satu putri Pak, saya adalah anak bungsu dari Tuan Atmaja yang mungkin Anda maksud," jawab Nayla masih dengan mode ketus ke dosen tampan yang ada di hadapannya itu.
"Ohh, okelah kalau begitu. Setelah selesai kelas saya, kamu langsung keruangan saya," ucap Bayu begitu saja yang kemudian melangkah pergi ke mejanya kembali.
Seratus dua puluh menit pun berlalu, itu artinya sudah dua jam mata kuliah yang dibawakan Bayu berlangsung. Bayu telah selesai menyampaikan materinya di kelas Nayla.
Saat materi pelajaran berlangsung semua mahasiswa maupun mahasiswi terhipnotis dengan cara penyampaian materi yang dibawakan Bayu. Ia begitu luwes dan lugas dalam menyampaikan materi mata kuliahnya, bisa dibilang cara penyampaian Bayu bikin nagih para mahasiswanya. Hingga dua jam berlalu pun tidak dirasakan sama sekali oleh mereka semua termasuk Nayla.
"Ok, saya rasa cukup sampai di sini materi saya hari ini, sampai jumpa di pertemuan kita selanjutnya, selamat siang," ucap Bayu yang mengakhiri kelasnya setelah melihat jam tangan yang menunjukkan sudah tepat pukul 12.00 siang.
"Cepet banget sih Pak, udah selesai aja, nambah jam dong Pak," teriak Mahasiswa yang membuat Bayu sedikit menarik bibir seksinya untuk tersenyum, menanggapi teriakan mahasiswanya barusan.
Melihat Bayu tersenyum, seluruh mahasiswi di kelas Nayla pun kembali terhipnotis dengan senyum tipis dari dosen tampan yang tengah membereskan barang-barangnya di meja kerjanya itu, tapi tidak dengan Nayla yang sudah ilfil sama dosen tampannya itu.
Duhh, makin tambah ganteng aja Pak Bayu kalau lagi senyum kaya gitu.
Hati gue tambah meleleh liat senyuman manis Pak Bayu.
Pak Bayu tambah uwuk-uwuk aja sih, tuh bibir ngajakin tabrakan sama bibir gue kayanya.
Seruan-seruan itu terlontar begitu saja saat senyum tipis Bayu terbit untuk pertama kalinya di kelas Nayla. Seolah hal yang biasa bagi Bayu, sehingga ia hanya cuek saja tak menanggapi seruan-seruan itu.
"Nayla, ke ruangan saya sekarang!" pinta Bayu sambil menunjukkan barang-barangnya pada Nayla, kemudian melenggang pergi begitu saja
"What's! What's the maksud nih dosen? Gue suruh bawain barangnya dia gitu, issshhh manja banget jadi dosen jirrr..." umpat Nayla kesal sambil menghentakkan kakinya ke lantai.
Amel yang melihat hal itu hanya tersenyum dan kemudian berkata, "Makanya ini mulut dijaga, kebiasaan sih ngajakin perang sama dosen, ya begini akibatnya, gue tunggu di mobil ya, jadikan kita ngedate sama Tyo dan Dimas?"
"Jadilah, sebelum gue di nikahin paksa sama Bonyok gue mending gue uwuk-uwuk sama yayang Tyo dulu," sahut Nayla yang membuat Bayu berhenti di ambang pintu.
Tak akan aku biarkan calon istri ku melakukan hal yang tidak-tidak dengan kekasihnya itu. Gumam Bayu di dalam hati sembari menatap Nayla penuh arti.
Melihat Bayu yang berdiri di ambang pintu membuat Amel menyenggol lengan sahabatnya itu. "Nay, Pak Dosen nungguin Lo tuh,"
"Ishhh ngeselin banget sih nih orang," umpat Nayla kesal.
Dengan langkah yang berat Nayla berjalan menghampiri meja dosen untuk mengambil laptop dan buku-buku milik Bayu, dosen tampan yang menyebalkan bagi Nayla itu.
Setelah selesai mengambil barang-barang sang dosen, Nayla berjalan menghampiri Bayu yang masih setia berdiri di ambang pintu, jangan lupakan bagaimana tampang Nayla saat ini. Wajahnya sudah ia tekuk seperti dompet karyawan di akhir bulan.
"Mimpi apa gue semalam dari pagi sampai sekarang gue sial mulu? Dari ketemu pasangan gesrek di meja makan, Ayah ngomong mau jodohin gue sama anak sahabatnya yang gak jelas siapa itu, sekarang ketemu dosen nyebelin kaya dia gini nih ihhh... Ampun deh," Nayla berjalan sembari merutuki jalan hidupnya yang di dengar oleh Bayu.
Tanpa Nayla sadar Bayu yang berjalan di depannya menghentikan langkahnya tiba-tiba yang akhirnya membuat Nayla menabrak tubuh kekar Bayu.
Brukk... [Barang-barang yang di bawa Nayla berjatuhan ke lantai]
"Aduhhh... Pak Bayu kalau berhenti bilang-bilang dong, jadi jatoh semuanya kan ishh, ngerepotin banget jadi dosen," omel Nayla dengan beraninya.
Nayla segera berjongkok dengan keribetannya yang membawa tas laptop milik Bayu yang melingkar di bahunya. Melihat keribetan Nayla akhirnya Bayu pun membantu mengambil buku-buku yang berserakan di lantai.
"Mulut mu itu bisa gak sih bungkam untuk sebentar saja, sejak tadi saya perhatikan kamu terus merutuki saya terus, ingat saya ini Dosen kamu! Seharusnya kamu bisa menjaga sikap dan kesopanan kamu," cetus Bayu yang sama sekali tak merubah apapun.
"Terserah apa kata Pak Bayu, mulut-mulut saya ini bukan mulut Bapak, seharusnya saya yang bilang Bapak yang harus menjaga sikap sama saya, gak sepantasnya saya di suruh bawa barang sebanyak ini sedang Bapak gak bawa apa-apa, saya ini wanita Pak," sahut Nayla dengan nada protesnya.
"Ya saya tahu kamu ini wanita, siapa bilang kamu ini pria," balas Bayu yang kemudian menumpuk buku-buku yang ia ambil ke atas tumpukan buku-buku yang ada di tangan Nayla.
Setelah menumpukkan buku-buku itu dengan tanpa dosa, Bayu beranjak dari tempatnya kemudian membuka pintu ruang kerjanya. Kembali ia berdiri di ambang pintu. Ia meminta Nayla untuk masuk ke dalam ruanganya terlebih dahulu.
Dengan langkah gontai dan malas Nayla masuk keruangan kerja Bayu, tanpa di duga saat Nayla sudah masuk, Bayu segera menutup pintu ruangan itu dan menguncinya.
Sadar dengan suara anak kunci yang terkunci, Nayla pun menoleh kearah pintu.
"Pak Bayu, kenapa dikunci segala sih pintunya," pekik Nayla dengan suara cemprengnya, namun tak ada tanggapan sedikitpun dari Bayu yang membuat Nayla menjadi kesal dan takut.
Ya, Nayla memang sedang dihantui rasa takut, takut Bayu berbuat macam-macam padanya.
Apa-apaan sih nih Dosen, jangan-jangan dia mau berbuat mesum sama gue, tampang doang ganteng, udah sikapnya dingin, killer plus otak mesum kalau dia ngapa-ngapain gue sekarang, benar-benar minust nih Dosgan, gumam Nayla dalam hatinya yang sudah ketar-ketir dengan apa yang akan dilakukan Bayu padanya nanti, dengan pintu ruangan yang sengaja di kunci oleh dosen tampannya itu.
Ia segera meletakkan barang-barang Bayu di atas meja, setelah itu ia segera berjalan ke arah pintu untuk keluar dari ruangan itu, Namun belum sampai langkahnya ke muka pintu, lengan Nayla di cengkram kuat oleh Bayu yang menghadangnya untuk tidak pergi. dari ruang kerjanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 267 Episodes
Comments
ꪶꫝ✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻N༄🥑⃟💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
pikiran Nayla jorok ...knp dh berfikir yg GK2 hanya pintu terkunci biar GK ad yg menguping dn mnggnggu pmbicaraan orng
2023-05-20
0
도경수
Cieeee gk mw liat calon istrinya deket ma cowok lain😁😁😁
brrti Bay mw mnerima prjodohan ini ya😁
2023-04-17
1
Rice Btamban
maka ny Nyla punya mulut hrs sopan
2023-03-23
0