"Kita mau ke mana, Mas?" tanya Nayla dengan bodohnya saat mobil Bayu keluar dari parkiran kampus.
"Pulang," jawab Bayu singkat.
Perasaan Nayla terasa tak enak, mendengar jawaban singkat dari suaminya itu.
Pulang? Hadduh... kok pulang sih? Jangan-jangan di pikiran suami killer gue ini honeymoon itu bikin dede bayi bukan jalan-jalan seperti yang ada di pikiran gue. Anjirrr... Nganu-nganu dong gue gini hari sama dia hadeehh... Gak dulu deh gue belum siap, batin Nayla yang merasa resah.
"Kok pulang sih Mas? Nay gak mau pulang, Mas. Mas... Mas Bayu. Issshh dengar gak sih? Kalau Nay gak mau pulang," rengek Nayla seraya mengguncangkan lengan bayu yang sedang mengendarai stir mobil.
"Bukannya tadi kamu yang ngajakin kita untuk honeymoon,Nay?" tanya Bayu yang menanggapi rengekkan Nayla.
"Iya memang aku ngajakin kita untuk honeymoon, tapi nggak juga pulang ke rumah kan Mas? Pasti nanti ditanyain sama Bunda kenapa kita udah pulang lagi aja," jawab Nayla yang menjadikan Bundanya alasan ketidak mauannya untuk pulang ke rumah.
"Iya, kita memang mau pulang ke rumah Nay, tapi kita nggak akan pulang ke rumah orang tua kamu, tapi kita akan pulang ke rumah kita sendiri," jawab Bayu yang membuat Nayla tersenyum bahagia namun terselip rasa takut.
Hah, pulang kerumah kita dia bilang? Habislah gue bakal dijadiin martabak telor sama dia, dikocok terus dibolak-balik biar mateng, anjirrr gak bisa bayangin nih otak gue, batin Nayla yang sudah berpikiran mesum.
"Seriusan Mas? Kita udah punya rumah sendiri?" tanya Nayla yang seakan masih tak percaya dengan apa yang di ucapkan oleh Bayu, meskipun ia akui ia merasa takut dibawa Bayu pulang kerumah mereka namun tak bisa ia pungkiri, ia merasa senang akan hidup mandiri bersama sang suami nantinya.
"Seriuslah, buat apa Mas bohong," mendengar ucapan Bayu, Nayla terdiam sesaat dengan senyum penuh artinya.
Untuk kali ini, dia terdiam bukan untuk merutuki suaminya ataupun merutuki rasa takutnya yang akan dijadikan martabak telor oleh suami itu. Tapi ia sedang membayangkan kemerdekaannya tanpa Hendra dan juga istrinya yang menyebalkan baginya.
Sebentar lagi ia akan mencium aroma kebebasan di depan matanya. Bebas bangun siang, bebas nonton drakor, bebas baca novel, bebas dari buku-buku tebal yang harus ia baca untuk ujian akhir semester dan satu lagi bebas pergi main bersama Amel setiap waktu tanpa harus mengemis izin dari orang tuanya.
Wah, asyik banget nih, suami gue punya rumah sendiri dan gua akan jadi ratu di rumah suami gue sendiri, tanpa harus sering ketemu dengan pasangan gesrek itu lagi yang selalu julid dengan kehidupan gue. Ya Allah terima kasih banget, akhirnya Nayla diberikan kesempatan untuk merasakan hidup merdeka tanpa mereka, selamat datang kebebasan hahahaha, batin Nayla yang terlihat begitu senang.
Melihat istrinya diam saja sambil tersenyum sendiri, membuat Bayu merasa khawatir dengan kejiwaan istri barunya ini. Untuk tinggal mandiri tanpa kedua orang tuanya di rumah pribadinya yang sudah ia siapkan, jika suatu saat dia akan menikah lagi, entah dengan siapa orangnya, dan bersyukurnya Tuhan mentakdirkan Nayla yang menjadi teman hidupnya.
"Nay, kamu masih waraskan? Ngapain kamu senyum-senyum sendiri begitu?" tanya Bayu dari balik kemudinya, sesekali ia melirik istrinya yang sudah memandangnya dengan tatapan tajam.
"Mas pikir Nay udah gila gitu?" tanya Nayla dengan wajah kesal dan marahnya menanggapi pertanyaan suaminya.
"Ya enggak juga mikir begitu sih, habis kamu senyum-senyum sendiri aja dari tadi, mirip orang gak waras," jawab Bayu dengan wajah datarnya.
"Aisss... harusnya Mas Bayu tadi cukup nanya aja kenapa nay senyum-senyum, gak usah pakai nyamain Nay sama ODGJ segala dong, emang mau ya punya istri ODGJ?"
"Ya, kalau kamu yang jadi ODGJnya, Mas sih gak apa-apa, Mas akan rawat kamu sampai sembuh kok, kamu tenang saja." Jawab Bayu yang langsung mendapatkan tabokan di lengannya dari Nayla.
Plak!
"Aduhhh... Nay, sakit! Kamu tuh ringan tangan banget sama suami," omel Bayu sembari menatap istrinya dengan sinis.
"Habis kata-kata Mas itu kaya nyumpahin Nay jadi ODGJ," sunggut Nayla yang menatap tajam Bayu.
"Mas gak ngomong gitu, kamu yang salah mengartikan kata-kata yang Mas ucapkan, kamu memang harus mengulang kembali pelajaran Bahasa Indonesia kamu Nay, pemahaman kamu dalam mengartikan pembicaraan orang pada kamu itu benar-benar payah," kilah Bayu yang malah meminta istrinya itu kembali belajar mata pelajaran yang selalu bikin otak Nayla ngebul.
Sebenarnya tak hanya mata pelajaran Bahasa Indonesia yang membuat isi kepala Nayla ngebul, semua mata pelajaran bagi Nayla adalah musuh bebuyutan terkecuali masak-memasak.
"Bodo amat, malas! Otak Nay gak nyampe untuk belajar kaya gitu-gituan," sahut Nayla seraya melipat kedua tangannya di depan dadanya.
"Kamu gak boleh malas Nay, kamu itu harus jadi wanita yang pintar, kepintaran kamu itu nanti akan kamu gunakan untuk mengajari anak-anak kita belajar di rumah Nay, aku gak mau kamu bergantung dengan guru les atau apapun itu dalam mendidik anak-anak kita."
"Hemmm iya, akan Nay pikirkan nanti," balas Nayla dengan senyum tipis kemudian membuang pandangannya keluar jendela.
Mengetahui istrinya tak mau membahas mengenai pendidikan. Bayu pun kembali menanyakan hal yang ingin ia ketahui tadi.
"Ya sudah Mas tahu kamu gak mau bahas tentang pendidikan, tapi sekarang tolong katakan kenapa tadi kamu senyum-senyum sendiri, kamu sedang membayangkan apa?" tanya Bayu yang masih begitu penasaran dengan penyebab istrinya itu senyum-senyum sendiri tadi.
"Masih inget aja sih Mas. Gak nyangka loh aku, kalau Dosen killer kaya Mas, memiliki tingkat kekepoan yang tinggi." Seketika Bayu melirik kearah Nayla. Bukannya takut dilirik tajam oleh suaminya Nayla malah makin menjadi meledek Bayu. "Mas pengen tahu aja atau pengen tahu banget nih?" tanya Nayla yang meledek sang suami sembari menoel hidung mancung Bayu yang menggoda.
Bayu mendengus kesal, sang istri tak langsung menjawab pertanyaannya malah terus meledeknya dengan pernyataan tak bermutu. Menghadapi Nayla memang harus ekstra sabar, karena moodnya itu suka naik turun tak menentu, sebentar marah, sebentar baik, sebentar nangis, dan sebentar lagi usil.
"Mas gak terlalu suka tahu, kalau mau tempe banget ada?" jawab Bayu berusaha meladeni ledekan dari istri kecilnya itu dengan candaan
"Ada, ada bangetlah, tempe banget selalu ada di tukang pecel Ayam pastinya hehehe...," Keduanya tertawa ketika mendengar jawaban Nayla yang sebenarnya garing.
"Kamu lucu," ucap Bayu yang sejenak melirik Nayla yang tengah menatapnya sambil tertawa.
"Kamu juga," balas Nayla yang menyandarkan kepalanya ke lengan kiri Bayu dan Bayu pun menyandarkan kepalanya diatas kepala Nayla beberapa saat kemudian ia mencium sekilas pucuk kepala sang istri.
"Sekarang katakan, kenapa kamu tadi senyum-senyum sendiri? Ayo jawab dengan benar, jangan terus buat Mas penasaran istri kecilku yang nakal," ucap Bayu yang sudah kembali posisinya semula. Pandangannya fokus lurus ke depan, sedangkan Nayla terus menyenderkan kepalanya di lengan Bayu.
"Iya-ya Nay akan jawab dengan benar kali ini. Nay tuh senyum-senyum sendiri tadi, cuma lagi merasa seneng aja, karena pada akhirnya dalam hidup Nay bisa juga merasakan kemerdekaan tanpa gangguan pasangan suami istri gesrek yang ada di rumah Ayah sekarang, entah kapan mereka kembali ke habitatnya," jawab Nayla yag membuat Bayu mengerutkan kedua alisnya.
"Suami istri gesrek? habitat?" ulang Bayu yang tak mengerti siapa yang dimaksud istrinya dengan sebutan suami istri gesrek.
"Itu loh Mas, Mas Hendra dan Mbak Silvi. Dia itu pasangan suami istri yang gesrek akut. Udah gesrek, julid pula lagi, Nay itu selalu jadi bahan julidnya mereka Mas, habis ngejulidin aku, mereka tuh jadiin aku bahan candaan mereka, jahat bagetkan mereka sama aku, Mas," terang Nayla yang membuat Bayu manggut-manggut. Bayu sangat paham benar istrinya itu tengah mengandu padanya dan berharap pembelaan darinya.
"Sabar sayang, sekarang sudah ada Mas di samping kamu, kita akan balas mereka, kamu tenang saja," ucap Bayu yang seketika membuat Nayla menatapnya dengan senyum lebar.
"Benarkah Mas?" tanya Nayla meyakinkan dirinya yang kemudian dibalas anggukan kepala oleh Bayu.
Bersiaplah Mas Hendra dan Mbak Silvi, sekarang Nay sudah punya kubu pembela hahaha, batin Nayla bersorak senang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 267 Episodes
Comments
도경수
pasangan bucin,,, akan mnghadapi pasangan kompor meleduk😂😂😂
pasangan yg beda dari yg lain
2023-04-26
3
🍁𝐂LIFF❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ
sabar ya menghadapi istri yg bocil🤭
2023-04-25
0
🍁𝐂LIFF❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ
pikir dah slsai ternyt msh berlanjut🤣
2023-04-25
0