JTD Bab 8

Di kediaman Gunawan Atmaja jam menunjukkan pukul 20:00 WIB. Tepatnya di ruang keluarga nampak sudah berkumpul keluarga inti dari mempelai pria dan juga mempelai wanita.

Posisi duduk mereka pun sudah di atur sedemikian rupa untuk melangsungkan acara akad nikah dadakan yang akan di selenggarakan malam ini juga, atas dasar kemauan calon mempelai pria yang nampaknya sudah seperti orang kebelet nikah.

Padahal tadi pagi dia masih bersikukuh menolak perjodohan ini, entah mendapatkan wangsit atau kesambet setan dari mana, tiba-tiba saja ia berubah pikiran.

Sebenarnya kedua orang tua Bayu menyimpan beribu-ribu tanda tanya pada putranya, yang pada intinya menanyakan alasan apa yang membuat putranya ini berubah pikiran. Untuk saat ini kedua orang tua Bayu memilih diam dan menyimpan pertanyaannya terlebih dahulu.

Di meja akad nikah tidak ada kegugupan yang terlihat di wajah tampan Bayu, ia nampak terlihat tenang dan seakan biasa saja untuk mengucapkan ijab kabul yang sering kali membuat kaum Adam merasa keringat dingin dan gugup itu, mungkin karena ini bukan kali pertama ia mengucapkannya atau mungkin ia pandai menyembunyikan kegugupannya dengan wajah datar yang ia tunjukkan.

Tak lama berselang, setelah drama yang di buat Nayla beberapa menit yang lalu gagal di lakukan, karena sang ayah sudah hapal dengan skenario yang di buat oleh Nayla, ia terlihat turun di gandeng sang ayah yang berjalan di sampingnya.

Nayla berjalan dengan menundukkan pandangannya sembari mulutnya berkomat-kamit memanjatkan doa, agar calon suaminya benar-benar ganteng seperti yang di ucapkan kakak iparnya, Silvi.

Ya Allah, tolong Nay ya Allah, semoga calon suami Nay, bener ganteng dan tajir seperti yang di bilang Mbak Silvi. Tapi kalau gak ganteng, tolong jemput Nay ke kayangan Ya Allah, Nay lebih baik jadi bidadari aja disana, gumam Nayla di dalam hatinya saat ia berjalan sembari menunduk.

Saat Nayla turun dengan wajahnya menunduk, sepasang mata dari seorang pria yang tengah duduk di sofa terus saja memperhatikan dirinya dengan kekaguman yang ia rasakan.

Cantik, benar-benar cantik dan anggun jika dia dalam keadaan diam seperti ini, gumam Pria itu yang tak lain adalah Bayu.

Langkah Nayla terhenti, ketika sang ayah memintanya untuk duduk di sofa yang ada di ruang keluarga itu. Nayla duduk di samping Bayu, calon suaminya. Saat ini Nayla belum menyadari, pria yang akan menikahinya adalah dosen yang membuatnya kesal hari ini.

"Sudah siap, bisa kita mulai sekarang?" tanya Pak penghulu yang duduk di hadapan Nayla dan Bayu.

"Siap Pak," jawab Bayu.

Mata Nayla mendelik ketika ia mendengar suara pria yang duduk di sampingnya, segera ia mengangkat pandangannya dan menoreh ke samping dimana Bayu berada.

"Tunggu-tunggu! Pak Bayu, ngapain duduk disini? Saya gak ngundang Bapak di acara pernikahan dadakan saya ini," tanya Nayla dengan bodohnya.

"Kamu memang gak ngundang saya, tapi saya sendiri yang datang ke sini," jawab Bayu dengan santainya.

"Mau ngapain?" lagi-lagi Nayla melontarkan pertanyaan bodoh.

"Mau nikahin kamulah, memangnya mau ngapain lagi, kamu gak liat hanya saya pria yang duduk di samping kamu, itu artinya saya-lah mempelai prianya,"

"Hah, apa? Bapak yang jadi calon suami saya?" tanya Nayla dengan muka terkejutnya.

Tampang bodoh ia pasang di balik wajah cantiknya, matanya membola dan mulutnya terbuka lebar, saat ini penampilan wajah Nayla jauh dari kata anggun.

"Kenapa kaget gitu? kamu Keberatan?" tanya Bayu yang menanggapi keterkejutan Nayla.

"Ya jelaslah KE-BE-RA-TAN dong, jelas pasti itu," sungut Nayla dengan sewotnya.

Semula Nayla sangat bersemangat menjawab namun lama kelamaan suaranya meredup dan melandai ketika tatapan tajam dari kedua orang tuanya ia dapatkan.

"Oh, jadi kamu keberatan ok-lah kalau begitu kita___," ucapan Bayu terpotong, ketika tangan Nayla dengan lancangnya membekap mulut Bayu.

"Kita lanjutkan aja ya-kan Pak? Damai-damai piss," sambung Nayla dengan senyum terpaksa seperti kuda nyengir dan jangan lupakan dengan dua cari telunjuk dan manisnya yang ia tunjukkan pada Bayu dan juga kedua orang tuanya.

Kedua orang tua Nayla terlihat mengusap dada mereka dan memandang tak enak hati kepada calon besannya itu. Berbeda dengan kedua calon besannya yang terus saja mengumbar senyum karena merasa calon menantunya ini begitu lucu dan menggemaskan.

Mereka merasa tak salah memilih menantu, besar harapan mereka Nayla dapat memberi warna di hidup putra semata wayangnya yang penuh dengan kegelapan.

Perdebatan antara kedua mempelai pun usai dan akhirnya dengan sangat terpaksa, Nayla mau menikah dengan Bayu, ia menikah dengan tekanan yang diberikan oleh kedua orang tuanya yang terkesan tak mengerti perasaannya.

Di hati kecilnya Nayla masih berharap semua ini hanyalah sebuah mimpi dan ia juga berharap segera terbangun dari mimpi buruk yang ia alami saat ini, namun sangat disayangkan ini bukanlah sebuah mimpi, melainkan sebuah kenyataan hidup yang harus Nayla jalani.

Tak perlu menunggu lama lagi. Ijab Kabul pun segera dilangsungkan, dengan satu tarikan nafas Bayu berhasil mengucap kalimat sakral itu. Hati Nayla terenyuh ketika Pak penghulu menanyakan, " Bagaimana para saksi? Apakah sah?", lalu para saksi dan orang-orang yang ada di ruang keluarga itu pun dengan kompak menjawab "Sah,"

Nayla yang terenyuh sesaat, tiba-tiba mata Nayla mendelik tajam ketika ia sadar Hendra sang kakak terdengar begitu semangat menjawab kata Sah dengan suara yang begitu menggelegar bagaikan petir di malam hari yang gelap ini.

Sialan, Kakak durjana, seneng banget kayanya liat adiknya menikah dengan mahluk planet dan sedang merasakan penderitaan luar biasa ini, gue gak terima. Gue kutuk anak Lu bakal mirip sama laki gue yang killer dan menyebalkan ini, jangan panggil gue Nayla kalau kutukan gue ini gak terjadi, umpat Nayla yang terlihat begitu emosi dengan menatap Hendra tajam, setajam silet.

Sedangkan Hendra yang ditatap tetap tak bergeming, ia tetap menampilkan senyum kemenangan dan kemerdekaan dalam mengurusi tingkah tanduk sang adik yang banyak gaya dan selalu bertingkah.

Ya Allah, tamat sudah riwayat perjalan mencari calon imam yang blaem-blaem, sekarang Nay udah jadi istri si dosen killer yang menyebalkan, tolong jemput Nay ke kayangan kalau dia jahatin Nayla terus ya, ya Allah, jujur dia bukan tipe Nayla banget ya Allah, tampang doang oke kalau buat dibawa kondangan tapi sikap dan kelakuannya benar-benar minust satu juta persen,ya Allah, ucap Nayla saat ia memanjatkan doa.

Dengan di tuntun sang bunda, Nayla mencium punggung tangan Bayu, sebagai tanda hormat istri terhadap suaminya. Setelah itu Bayu di tuntun sang Mommy untuk mencium kening sang istri sebagai simbol tanda cinta dan sayang.

Saat bibir Bayu menempel di kening Nayla, Nayla dan juga Bayu merasakan hati mereka sama-sama berdesir, jantung keduanya bergemuruh, seperti suara genderang yang mau perang. Segera Nayla menarik kepalanya, berusaha menjauhkan dirinya dari bibir Bayu yang masih saja ingin menempel lebih lama di kening Nayla.

Setelah terlepas dari kecupan Bayu, mulut Nayla terus saja merutuki Bayu tanpa suara dan pergerakan bibir yang tak terbaca, entah apa yang ia ucapkan, Author sendiri tidak tahu.

Satu jam kemudian, acara pernikahan dadakan pun telah berlalu. Nayla dan Bayu sudah berada di dalam kamar Nayla. Nayla yang sudah membersihkan diri begitu pula dengan Bayu kini tengah sibuk dengan kegiatan masing-masing. Nayla nampak tengah membereskan pakaian Bayu dari dalam koper ke dalam lemari baju milik Nayla.

Prepare banget nih orang mau nikahin gue, sampai bawa baju sebanyak ini segala, kaya orang mau pindahan ini orang, gerutu Nayla saat ia membereskan pakaian suaminya.

"Kerjakan yang ikhlas, jangan terus menggerutu ku tak jelas di sana! Aku akan tinggal satu minggu di sini sebelum membawamu kerumah ku," ucap Bayu yang tengah duduk di sofa sambil memainkan ponselnya.

"Iya bawel," sahut Nayla kesal yang tidak ada sopan-sopannya sama sekali dengan suaminya.

Mendengar sahutan Nayla, Bayu hanya mengelus dadanya. Ia harus memilik stok kesabaran yang banyak untuk menghadapi tingkah laku dan sikap kejutekkan Nayla yang menyebalkan.

Setelah melihat istrinya telah selesai merapihkan bajunya, Bayu segera menghampiri istrinya. ia berdiri tepat di belakang sang istri, hingga membuat Nayla yang sedang menutup pintu lemari pun terkejut.

"Eh, mau ngapain dekat-dekat Pak? Jangan coba-coba sentuh saya ya, saya ini masih perawan ting-ting," ucap Nayla seperti memberitahukan Bayu, jika ia masih perawan.

Bayu pun tersenyum senang mendengarnya, ia seperti akan mendapatkan jackpot besar karena sudah menikahi Nayla yang masih tersegel itu.

Aku akan membuktikan ucapanmu nanti, jika sudah saatnya, sekarang aku harus menghapus jejak-jejak hama di sekeliling mu terlebih dahulu, sebelum aku menjadikan mu istri yang sesungguhnya, batin Bayu seraya mengukir senyum manis di wajah tampannya itu.

Senyuman yang terbit di wajah tampan Bayu seketika membuat sang istri berdecak kagum padanya.

Kalau senyum gini, dia manis banget ya Allah, kalah dah gula sama dia, manisan dia. Duh jadi pengen ngesun pipinya aja deh rasanya, tapi malaslah masa gue duluan yang nyosor kaya soang nanti dia ke GR-an lagi, gumam Nayla dalam hatinya yang sedang mengagumi wajah sang suami yang baru saja menikahinya itu.

"Nayla, mana ponsel kamu?" tanya Bayu yang membuat Nayla membulatkan matanya seketika. Ia terkejut dan tersadar dari lamunannya ketika sang suami meminta ponsel miliknya.

"Mau ngapain?" tanya Nayla ketus dengan wajah penuh tanda tanya.

"Sudah sini berikan ponsel mu, jangan banyak tanya!" pinta Bayu yang membuat wajah Nayla merengut.

"Gak mau, jawab dulu mau ngapain?" tanya Nayla lagi tanpa mau memberikan ponselnya.

"Kamu mau memberikan ponsel kamu sekarang atau kamu mau memberikan keperawanan kamu itu ke saya sekarang?" Bayu memberikan pilihan pada Nayla yang kembali mendapatkan penolakan dari istri kecilnya itu.

"Bukankah kamu tahu, saya ini tak menerima penolakan, berikan atau____" ucapan Bayu terpotong karena Nayla segera memberikan ponselnya ke tangan Bayu. Ia terpaksa memberikan ponselnya daripada ia harus nganu-nganu dengan pria yang tak ia cintai, meskipun pria ini sudah berstatus menjadi suaminya.

"Nih suami killer, makan tuh ponsel, Nay mau tidur jangan ganggu dan jangan curi-curi kesempatan buat sentuh Nay pas lagi tidur. Kalau sampai terjadi, awas aja Nay pastikan hidup Bapak akan Nay buat tidak tenang," ancam Nay yang segera menutup tubuhnya dengan selimut hingga di bawah lehernya.

Terpopuler

Comments

도경수

도경수

ᑲᥲᥒᥡᥲk" sіm⍴ᥲᥒ s𝗍᥆k ksᥲᑲᥲrᥲᥒ ᥡ ᑲᥲᥡ 😁
ᥒᥲᥡ ⍴ᥱrᥣᥙ ძ ᑲіmᑲіᥒg ȷᥲᥒgᥲᥒ ძ kᥲsᥲrіᥒ, kᥱᥣᥙᥲrkᥲᥒ sᥣᥣᥙ sᥒᥡᥙmᥲᥒ mᥲᥙ𝗍mᥙ 😂😂😂 ᑲіᥲr sі ᥒᥲᥡ ᥴᥱ⍴ᥱ𝗍 kᥣᥱ⍴ᥱk mᥲ ᥙ ᥕkᥕkᥕkᥕk

2023-04-18

2

Rice Btamban

Rice Btamban

tetap semangat

2023-04-01

0

#••Embun ™^ad•~💦 🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

#••Embun ™^ad•~💦 🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

ngak sabaran amat nih calon mempelai prianya..

2023-03-21

0

lihat semua
Episodes
1 JTD Bab 1
2 JTD Bab 2
3 JTD Bab 3
4 JTD Bab 4
5 JTD Bab 5
6 JTD Bab 6
7 JTD Bab 7
8 JTD Bab 8
9 JTD Bab 9
10 JTD Bab 10
11 JTD Bab 11
12 JTD Bab 12
13 JTD Bab 13
14 JTD Bab 14
15 JTD Bab 15
16 JTD Bab 16
17 JTD Bab 17
18 JTD Bab 18
19 JTD Bab 19
20 JTD Bab 20
21 JTD Bab 21
22 JTD Bab 22
23 JTD Bab 23
24 JTD Bab 24
25 JTD Bab 25
26 JTD Bab 26
27 JTD Bab 27
28 JTD Bab 28
29 JTD Bab 29
30 JTD Bab 30
31 JTD Bab 31
32 JTD Bab 32
33 JTD Bab 33
34 JTD Bab 34
35 JTD Bab 35
36 JTD Bab 36
37 JTD Bab 37
38 JTD Bab 38
39 JTD Bab 39
40 JTD Bab 40
41 JTD Bab 41
42 JTD Bab 42
43 JTD Bab 43
44 JTD Bab 44
45 JTD Bab 45
46 JTD Bab 46
47 JTD Bab 47
48 JTD Bab 48
49 JTD Bab 49
50 JTD Bab 50
51 JTD Bab 51
52 JTD Bab 52
53 JTD Bab 53
54 JTD Bab 54
55 JTD Bab 55
56 JTD Bab 56
57 JTD Bab 57
58 JTD Bab 58
59 JTD Bab 59
60 JTD Bab 60
61 JTD Bab 61
62 JTD Bab 62
63 JTD bab 63
64 JTD Bab 64
65 JTD Bab 65
66 JTD Bab 66
67 JTD Bab 67
68 JTD Bab 68
69 JTD Bab 69
70 JTD Bab 70
71 JTD Bab 71
72 JTD Bab 72
73 JTD Bab 73
74 JTD Bab 74
75 JTD Bab 75
76 JTD Bab 76
77 JTD Bab 77
78 JTD Bab 78
79 JTD Bab 79
80 JTD Bab 80
81 JTD bab 81
82 JTD Bab 82
83 JTD Bab 83
84 JTD Bab 84
85 JTD Bab 85
86 JTD Bab 86
87 JTD Bab 88
88 JTD Bab 89
89 JTD Bab 90
90 JTD Bab 91
91 JTD Bab 92
92 JTD Bab 92
93 JTD Bab 93
94 JTD Bab 94
95 JTD Bab 95
96 JTD Bab 96
97 JTD Bab 97
98 JTD Bab 98
99 JTD Bab 99
100 JTD Bab 100
101 JTD Bab 101
102 JTD Bab 102
103 JTD Basb 103
104 JTD Bab 104
105 JTD Bab 105
106 JTD Bab 106
107 JTD Bab 107
108 JTD 108
109 JTD 109
110 JTD Bab 110
111 JTD Bab 111
112 JTD Bab 112
113 JTD Bab 113
114 JTD Bab 114
115 JTD Bab 115
116 JTD Bab 116
117 JTD Bab 117
118 JTD Bab 118
119 JTD Bab 119
120 JTD Bab 120
121 JTD Bab 121
122 JTD Bab 122
123 JTD Bab 123
124 JTD Bab 124
125 JTD Bab 125
126 JTD Bab 126
127 JTD Bab 127
128 JTD Bab 128
129 JTD Bab 129
130 JTD Bab 130
131 JTD Bab 131
132 JTD Bab 132
133 JTD Bab 133
134 JTD Bab 134
135 JTD Bab 135
136 JTD Bab 136
137 JTD Bab 137
138 JTD Bab 138
139 JTD Bab 139
140 JTD Bab 140
141 JTD Bab 141
142 JTD Bab 142
143 JTD Bab 143
144 JTD Bab 144
145 JTD Bab 145
146 JTD Bab 146
147 JTD Bab 147
148 JTD Bab 148
149 JTD Bab 149
150 JTD Bab 150
151 JTD Bab 151
152 JTD Bab 152
153 JTD Bab 153
154 JTD Bab 154
155 JTD Bab 155
156 JTD Bab 156
157 JTD Bab 157
158 JTD Bab 158
159 JTD Bab 189
160 JTD Bab 160
161 JTD Bab 161
162 JTD Bab 162
163 JTD Bab 163
164 JTD Bab 164
165 JTD Bab 165
166 JTD Bab 166
167 JTD Bab 167
168 JTD Bab 168
169 JTD Bab 169
170 JTD Bab 170
171 JTD Bab 171
172 JTD Bab 172
173 JTD Bab 173
174 JTD Bab 174
175 JTD Bab 175
176 JTD BAB 176
177 JTD Bab 177
178 JTD Bab 178
179 JTD Bab 179
180 JTD Bab 180
181 JTD Bab 181
182 JTD Bab 182
183 JTD Bab 183
184 JTD Bab 184
185 JTD Bab 185
186 JTD Bab 186
187 JTD Bab 187
188 JTD Bab 188
189 JTD Bab 189
190 JTD Bab 190
191 JTD Bab 191
192 JTD Bab 192
193 JTD Bab 193
194 JTD Bab 194
195 JTD Bab 195
196 JTD Bab 196
197 JTD Bab 197
198 JTD Bab 198
199 JTD Bab 199
200 JTD Bab 200
201 JTD Bab 201
202 JTD Bab 202
203 JTD Bab 203
204 JTD Bab 204
205 JTD Bab 205
206 JTD Bab 206
207 JTD Bab 207
208 JTD Bab 208
209 JTD Bab 209
210 Bab 210
211 Bab 211
212 Bab 212
213 Bab 213
214 Bab 214
215 Bab 215
216 JTD Bab 216
217 JTD Bab 217
218 JTD Bab 218
219 JTD Bab 219
220 JTD Bab 220
221 JTD Bab 221
222 JTD Bab 222
223 JTD Bab 223
224 JTD Bab 224
225 JTD Bab 225
226 JTD Bab 226
227 JTD Bab 227
228 JTD Bab 228
229 JTD Bab 229
230 JTD Bab 230
231 JTD Bab 231
232 JTD Bab 232
233 JTD Bab 223
234 JTD Bab 234
235 JTD Bab 235
236 JTD Bab 236
237 JTD Bab 237
238 JTD Bab 238
239 JTD Bab 239
240 JTD Bab 240
241 JTD Bab 241
242 JTD Bab 242
243 JTD Bab 245
244 JTD Bab 246
245 JTD Bab 245
246 JTD Bab 246
247 JTD Bab 247
248 JTD Bab 248
249 JTD Bab 249
250 Permohonan maaf
251 JTD Bab 250
252 Pengumuman
253 JTD Bab 251
254 JTD Bab 252
255 JTD Bab 253
256 Pengumuman
257 JTD 254
258 JTD Bab 255
259 JTD 256
260 JTD 257
261 JTD 258
262 JTD Bab 259
263 JTD Bab 260
264 JTD BAB 261
265 JTD Bab 262
266 JTD Bab 263
267 Bab JTD 264
Episodes

Updated 267 Episodes

1
JTD Bab 1
2
JTD Bab 2
3
JTD Bab 3
4
JTD Bab 4
5
JTD Bab 5
6
JTD Bab 6
7
JTD Bab 7
8
JTD Bab 8
9
JTD Bab 9
10
JTD Bab 10
11
JTD Bab 11
12
JTD Bab 12
13
JTD Bab 13
14
JTD Bab 14
15
JTD Bab 15
16
JTD Bab 16
17
JTD Bab 17
18
JTD Bab 18
19
JTD Bab 19
20
JTD Bab 20
21
JTD Bab 21
22
JTD Bab 22
23
JTD Bab 23
24
JTD Bab 24
25
JTD Bab 25
26
JTD Bab 26
27
JTD Bab 27
28
JTD Bab 28
29
JTD Bab 29
30
JTD Bab 30
31
JTD Bab 31
32
JTD Bab 32
33
JTD Bab 33
34
JTD Bab 34
35
JTD Bab 35
36
JTD Bab 36
37
JTD Bab 37
38
JTD Bab 38
39
JTD Bab 39
40
JTD Bab 40
41
JTD Bab 41
42
JTD Bab 42
43
JTD Bab 43
44
JTD Bab 44
45
JTD Bab 45
46
JTD Bab 46
47
JTD Bab 47
48
JTD Bab 48
49
JTD Bab 49
50
JTD Bab 50
51
JTD Bab 51
52
JTD Bab 52
53
JTD Bab 53
54
JTD Bab 54
55
JTD Bab 55
56
JTD Bab 56
57
JTD Bab 57
58
JTD Bab 58
59
JTD Bab 59
60
JTD Bab 60
61
JTD Bab 61
62
JTD Bab 62
63
JTD bab 63
64
JTD Bab 64
65
JTD Bab 65
66
JTD Bab 66
67
JTD Bab 67
68
JTD Bab 68
69
JTD Bab 69
70
JTD Bab 70
71
JTD Bab 71
72
JTD Bab 72
73
JTD Bab 73
74
JTD Bab 74
75
JTD Bab 75
76
JTD Bab 76
77
JTD Bab 77
78
JTD Bab 78
79
JTD Bab 79
80
JTD Bab 80
81
JTD bab 81
82
JTD Bab 82
83
JTD Bab 83
84
JTD Bab 84
85
JTD Bab 85
86
JTD Bab 86
87
JTD Bab 88
88
JTD Bab 89
89
JTD Bab 90
90
JTD Bab 91
91
JTD Bab 92
92
JTD Bab 92
93
JTD Bab 93
94
JTD Bab 94
95
JTD Bab 95
96
JTD Bab 96
97
JTD Bab 97
98
JTD Bab 98
99
JTD Bab 99
100
JTD Bab 100
101
JTD Bab 101
102
JTD Bab 102
103
JTD Basb 103
104
JTD Bab 104
105
JTD Bab 105
106
JTD Bab 106
107
JTD Bab 107
108
JTD 108
109
JTD 109
110
JTD Bab 110
111
JTD Bab 111
112
JTD Bab 112
113
JTD Bab 113
114
JTD Bab 114
115
JTD Bab 115
116
JTD Bab 116
117
JTD Bab 117
118
JTD Bab 118
119
JTD Bab 119
120
JTD Bab 120
121
JTD Bab 121
122
JTD Bab 122
123
JTD Bab 123
124
JTD Bab 124
125
JTD Bab 125
126
JTD Bab 126
127
JTD Bab 127
128
JTD Bab 128
129
JTD Bab 129
130
JTD Bab 130
131
JTD Bab 131
132
JTD Bab 132
133
JTD Bab 133
134
JTD Bab 134
135
JTD Bab 135
136
JTD Bab 136
137
JTD Bab 137
138
JTD Bab 138
139
JTD Bab 139
140
JTD Bab 140
141
JTD Bab 141
142
JTD Bab 142
143
JTD Bab 143
144
JTD Bab 144
145
JTD Bab 145
146
JTD Bab 146
147
JTD Bab 147
148
JTD Bab 148
149
JTD Bab 149
150
JTD Bab 150
151
JTD Bab 151
152
JTD Bab 152
153
JTD Bab 153
154
JTD Bab 154
155
JTD Bab 155
156
JTD Bab 156
157
JTD Bab 157
158
JTD Bab 158
159
JTD Bab 189
160
JTD Bab 160
161
JTD Bab 161
162
JTD Bab 162
163
JTD Bab 163
164
JTD Bab 164
165
JTD Bab 165
166
JTD Bab 166
167
JTD Bab 167
168
JTD Bab 168
169
JTD Bab 169
170
JTD Bab 170
171
JTD Bab 171
172
JTD Bab 172
173
JTD Bab 173
174
JTD Bab 174
175
JTD Bab 175
176
JTD BAB 176
177
JTD Bab 177
178
JTD Bab 178
179
JTD Bab 179
180
JTD Bab 180
181
JTD Bab 181
182
JTD Bab 182
183
JTD Bab 183
184
JTD Bab 184
185
JTD Bab 185
186
JTD Bab 186
187
JTD Bab 187
188
JTD Bab 188
189
JTD Bab 189
190
JTD Bab 190
191
JTD Bab 191
192
JTD Bab 192
193
JTD Bab 193
194
JTD Bab 194
195
JTD Bab 195
196
JTD Bab 196
197
JTD Bab 197
198
JTD Bab 198
199
JTD Bab 199
200
JTD Bab 200
201
JTD Bab 201
202
JTD Bab 202
203
JTD Bab 203
204
JTD Bab 204
205
JTD Bab 205
206
JTD Bab 206
207
JTD Bab 207
208
JTD Bab 208
209
JTD Bab 209
210
Bab 210
211
Bab 211
212
Bab 212
213
Bab 213
214
Bab 214
215
Bab 215
216
JTD Bab 216
217
JTD Bab 217
218
JTD Bab 218
219
JTD Bab 219
220
JTD Bab 220
221
JTD Bab 221
222
JTD Bab 222
223
JTD Bab 223
224
JTD Bab 224
225
JTD Bab 225
226
JTD Bab 226
227
JTD Bab 227
228
JTD Bab 228
229
JTD Bab 229
230
JTD Bab 230
231
JTD Bab 231
232
JTD Bab 232
233
JTD Bab 223
234
JTD Bab 234
235
JTD Bab 235
236
JTD Bab 236
237
JTD Bab 237
238
JTD Bab 238
239
JTD Bab 239
240
JTD Bab 240
241
JTD Bab 241
242
JTD Bab 242
243
JTD Bab 245
244
JTD Bab 246
245
JTD Bab 245
246
JTD Bab 246
247
JTD Bab 247
248
JTD Bab 248
249
JTD Bab 249
250
Permohonan maaf
251
JTD Bab 250
252
Pengumuman
253
JTD Bab 251
254
JTD Bab 252
255
JTD Bab 253
256
Pengumuman
257
JTD 254
258
JTD Bab 255
259
JTD 256
260
JTD 257
261
JTD 258
262
JTD Bab 259
263
JTD Bab 260
264
JTD BAB 261
265
JTD Bab 262
266
JTD Bab 263
267
Bab JTD 264

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!