Mobil yang di kendarai Bayu berhenti di depan pintu pagar sebuah rumah minimalis yang berkesan mewah dan elegan. Bayu keluar dari mobil dengan membawa sebuah kunci yang ia ambil dari laci dashboard mobilnya.
Setelah kunci gembok pagar ia buka, Bayu mendorong pintu pagar itu hingga pintu pagar itu terbuka lebar. Ia segera masuk kembali kedalam mobil dan membawa mobil miliknya itu masuk ke dalam pekarangan rumah.
"Ayo turun, jangan di liatin aja!" ajak Bayu pada Nayla yang masih nampak tertegun melihat rumah yang cukup besar jika hanya mereka berdua yang menempatinya.
"Mas, nanti anak Mas tinggal sama kita kan?" tanya Nayla yang menarik lengan Bayu yang hendak keluar dari mobil.
Bayu kembali duduk ke posisinya, menatap lekang manik mata Nayla yang masih duduk di menatap dirinya.
"Kenapa? Kamu keberatan jika dia tinggal bersama kita?" tanya Bayu dengan wajah datarnya, ia nampak sedikit kecewa dengan pertanyaan yang di lontarkan Nayla.
"Isss... muka kamu tuh Mas, gak enak banget buat di lihat. Pasti kamu udah salah paham aja nih sama aku, Mas. Makanya belajar Bahasa Indonesia yang benar biar gak salah paham sama kata-kata aku,Mas. Cepet minta maaf kalau gak aku marah nih!" jawab Nayla kesal yang membaca raut kekecewaan di wajah Bayu. Ia menyindir suaminya itu dengan kalimat yang belum lama Bayu lontarkan padanya.
"Ya sudah Mas minta maaf jika Mas salah memahami kata-kata kamu," ucap Bayu meminta maaf dengan berat hati sesuai keinginan istrinya.
"Nah gitu dong. Jadi suami jangan malu buat minta maaf sama istrinya. Supaya istrinya gak uring-uringan dan cari suami baru di luaran," balas Nayla yang membuat Bayu mendelikkan matanya.
"Coba saja kalau kamu berani main gila, Mas akan kurung kamu di kamar tujuh hari tujuh malam," ancam Nayla yang membuat Nayla bergidik ngeri.
"Serem banget atut Nay," ucap Nayla dengan gaya ketakutannya yang dibuat-buat. Ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, dengan celah jemari yang sedikit terbuka untuk dia mengintip wajah Bayu yang nampak kesal padanya.
"Nay, jangan bercanda terus! Cepat katakan apa maksud dari perkataan mu tadi!" pinta Bayu yang menatap wajah istrinya penuh arti.
"Iya-iya, rumah ini tuh terlalu besar jika hanya kita berdua yang menempatinya Mas, kalau ada anak kamu, rumah ini kan akan jadi ramai, gak sepi kaya kuburan," terang Nayla yang membuat hati Bayu bernafas lega. Nayla mau menerima dan tinggal bersama putranya.
"Iya kamu benar Nay, akan lebih ramai lagi jika kita buat dua atau tiga adik untuk Sultan," balas Bayu yang kembali mendapat tabokan dari Nayla.
Pletak!
"Nayla!! Kamu ya! Hari ini sudah ketiga kali melakukan KDRT sama Mas, sekali lagi kamu ringan tangan sama Mas, Mas ga akan segan-segan menghukum kamu," omel Bayu sembari mengelus pahanya yang kembali merasa sakit dan pedas karena dipukul sang istri.
"Ya habis Mas-nya suka ngomong sembarang aja, aku kan bukan mesin pencetak anak Mas, seenaknya bilang mau bikin dua atau tiga adik untuk Sultan, emangnya kita mau bikin Posyandu di rumah kita Mas, ngumpulin banyak bocah? Terus di timbang, di kasih susu terus boleh pulang. Mas sih enak cuma nanam benih doang, kan yang hamilnya aku bukan Mas, dikira gampang kali melawati masa kehamilan," dumel Nayla yang membuat Bayu senyum-senyum sendiri mendengarnya.
"Kaya udah pernah hamil aja ngomong begitu," sahut Bayu yang masih melihat istrinya sambil senyum-senyum sendiri.
"Ya walaupun aku belum pernah hamil, kan aku ngeliat si Mbak Silvi lagi hamil maboknya kaya apa tau, Mas. Makanya dia tuh sama suami resenya itu jadi sering nginep mulu di rumah, karena apa-apa harus di layanin suaminya dan suaminya itu selalu angkat tangan buat ngeladenin maboknya dia, jadi bunda sama ayah harus turun tangan termasuk aku," terang Nayla yang membuat Bayu tahu alasan mengapa Silvi suka jarang masuk ke kantornya.
"Ohhh... Pantes aja dia suka ga masuk kerja, ternyata karena itu,"
"Iya, makanya jangan asal ngomong pengen nambah anak dua atau tiga, aku kan bukan kucing Mas,"
"Hustt jangan ngomong gitu, jangan samakan dirimu dengan binatang, ya sudah maafkan Mas lagi, sekarang ayo cepat turun, kita lihat rumah kita yang akan kita tempati nanti," ajak Bayu yang kemudian keluar terlebih dahulu dari mobil.
Nayla tetap duduk di dalam mobil, ia berharap Bayu akan bersikap romantis membukakan pintu mobil untuknya. Tapi sayangnya tidak, Bayu malah terus mengomel meminta Nayla untuk segera turun. Nayla yang batu pun tetap tak ingin turun dari mobil. Ia masih saja berharap suaminya mengerti keinginan.
Alih-alih membukakan pintu, Bayu malah mengunci pintu mobilnya melalui smart key yang ada di tangannya. Apa yang dilakukan Bayu seketika itu juga membuat Nayla menjerit di dalam mobil. Mendengar istrinya menjerit, Bayu segera membuka kunci mobil dengan menekan kembali smart key yang ia pegang.
Dengan wajah yang di tekuk, berjalan dengan menghentak-hentakkan kakinya, Nayla menghampiri suaminya yang tegah berdiri di muka pintu.
"Dasar suami gak peka, dosen killer, nyebelin," umpat Nayla tepat di depan wajah Bayu yang sedang membuka kunci rumah mereka.
"Diem! Jangan marah-marah mulu! Nanti kamu aku cium di sini juga, mau kamu?" Ancam Bayu yang sedikit kesulitan membuka kunci rumahnya karena jarang di tengok olehnya.
Karena terus merasa kesulitan, akhirnya Bayu memutuskan untuk menghubungi Bi Darmi, orang yang selama ini membersihkan rumahnya seminggu sekali.
"Hallo Bi, Bibi ada dimana?" Sapa Bayu pada Bi Darmi di sambungan telepon.
"Di rumah Den," jawab Bi Darmi di sebrang sana.
"Bi, kunci rumah diganti ya, kok saya gak bisa buka?" tanya Bayu.
"Iya Den, kan Aden sendiri yang ganti karena kuncinya patah di dalam waktu itu," jawab Bi Darmi yang membenarkan ucapan Bayu.
"Tapi kunci yang ada sama saya gak bisa buka juga Bi,"
"Pasti gak bisa buka Den, kan kuncinya semua di pegang sama Bibi, waktu itu Aden buru-buru pergi dan gak bawa kunci rumah," jawab Bi Darmi yang membuat Bayu menepuk jidatnya.
"Ya sudah, kalau begitu Bibi bisa kesini sebentar kan? Saya dan istri saya ada di rumah sekarang, terpat di teras rumah gak bisa buka pintu," pinta Bayu pada Bi Ratmi.
"Tentu bisa, tunggu sebentar ya Den, Bibi segera ke sana," jawab Bi Darmi yang menyanggupi permintaan majikannya.
"Gak bisa ya Mas?" tanya Nayla yang terlihat lelah berdiri.
"Bisa, dia sedang menuju ke sini, kamu kalau kepanasan duduk saja di dalam mobil, nyalakan AC-nya," Bayu menyodorkan kunci mobilnya pada Nayla dan Nayla menolaknya.
"Duduk di sini aja," jawab Nayla yang malah duduk di lantai yang kotor.
"Kotor Nay, bangun jangan jorok!" perintah Bayu yang menarik tangan Nayla untuk kembali berdiri.
"Jangan lebay deh Mas, berani kotor itu baik tau gak,"
"Ihhh jorok sekali kamu, pokoknya kamu harus mandi habis ini Nay!"
"Gak bawa baju ganti Mas," sahut Nayla dengan mendongakkan pandangannya karena ia berada di bawah.
"Itu masalah gampang, nanti aku suruh orang-orang ku, siapin semua keperluan kamu di rumah ini," ucap Bayu yang membuat Nayla merasa suaminya bergaya layaknya seorang bos yang menyebalkan, asal perintah anak buah sesuka hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 267 Episodes
Comments
도경수
Si Bayu cinta kebersihan beda dng Nay kablikannya y😁
gk capek apa kalian debat trus 🤦♀️
2023-04-26
5
🍁𝐂LIFF❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ
mmg bos besar nay kmu aj yg g tau🤭
2023-04-25
0
🍁𝐂LIFF❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ
🤣🤣🤣🤣bs lupa jg bayu
2023-04-25
0