Lima menit kemudian pintu diketuk kembali dan munculah sosok danuarta.
" Selamat pagi tuan adrian?" ucap danuarta menyapa adrian
" Ya ." jawab adrian dingin
Danuarta masih berdiri menunggu sang tuan rumah mempersilahkannya duduk
" Duduk " titah adrian
Ekhem
Danuarta berdehem sebentar sebelum bicara
" Langsung saja pada intinya tuan danuarta?" ucap adrian karena penasaran apa yang dikatakan papa wijaya benar.
" Begini tuan adrian,kedatangan saya kemari ingin meminjam modal dari tuan untuk perusahaan saya yang hampir pailit.
saya janji jika perusahaan saya maju lagi akan saya kembalikan semua modal yang tuan pinjamkan pada saya " ucap danuarta to the point
" Apa jaminanmu ?" tanya adrian dingin
" Putri saya vania,kau boleh ambil putriku untuk anak lelakimu ?"
Adrian tersenyum menyeringai
" Jadi benar apa yang papa katakan ?" batin adrian
flashback off
" Ibu,aku pulang ?" ucap clara sampai rumah
" Ta ta ?" panggil viona dengan suara cadelnya digendongan sarti
Clara mengambil alih viona dari gendongan sarti
" Apa adekku yang cantik?"
" Mam ,na au mam aco (makan,viona mau makan bakso)" ucap viona
Sarti dan clara tertawa mendengar bahasa viona sangat lucu.
"Jadi viona mau makan bakso?" tanya clara pada adik kecilnya
Viona mengangguk
" Yuk kita beli,tapi bakso mang asep aja yang dekat ya?"
" Yeay ! "
Viona teriak girang
" Sebentar ya dek?" ucap clara pada viona,berjalan menghampiri ibunya
" Ini bu?" clara menyodorkan uang delapan puluh ribu hasil menjual gorengan hari ini.
" Loh,kok semuanya dikasih ibu?
katanya mau beli bakso" tanya ibu sarti pada clara
" Aku masih ada uang kok bu?" ucap clara
" Maafkan ibu nak,tidak seharusnya kamu bekerja keras mencari uang menggantikan bapak?" ucap ibu sarti tiba-tiba menangis tidak bisa lagi menyembunyikan kenyataan.
Clara memeluk sang ibu,dia ikhlas menggantikan bapak mencari rupiah,keadaan memaksa dirinya untuk jadi wanita kuat demi ibu dan kedua adiknya.
" Aku ikhlas bu,asalkan ibu dan kedua adikku bahagia?
do'akan ara sehat terus ya bu," clara menitikan air mata
suasana haru menyelimuti
" Pasti nak,ibu selalu do'akan kamu sehat,bahagia dan ...? " ibu sarti tidak melanjutkan ucapannya
" Dan apa bu?"
Sarti masuk kedalam kamarnya mengambil kalung emas berinisial nama Clara Chaerunnisa dari dalam kotak lemari paling bawah yang selalu dia kunci.
" Ini nak?" ucapnya memberikan kalung itu pada clara
" Kalung?
kenapa liontinnya namaku bu" tanya clara yang tidak mengerti
" Maafkan ibu nak,? " ibu sarti memeluk clara dan menangis sesegukan tidak sanggup menjelaskan siapa sebenarnya clara.
Clara heran,mengapa ibunya memberikan kalung berliontin nama dirinya,bahkan ibunya sampai menangis sesegukan tidak mampu bicara.
namun dia diam saja,menunggu sang ibu tenang agar mau menjelaskan.
Setelah lega sarti memegang bahu clara mengajaknya duduk..
Viona memandang mereka bingung,kenapa ibu dan kakaknnya menangis?
" Sebelum ibu cerita,kamu janji tidak membenci ibu dan adik-adikmu ya?"
Clara mengangguk,tidak mungkin baginya membenci orang yang dia sayangi.
" Jadi sebenarnya kalung itu milikmu,ibu menemukan kalung itu diselimut yang kamu kenakan waktu masih bayi"
" Maksud ibu,?"
Sarti mulai menceritakan darimana dia menemukan clara siaapa clara sebenarnya.
" Nggak,? nggak mungkin,ibu bohong kan!" Clara tidak percaya buliran bening menetesi pipinya tidak sanggup bicara.
Didekapnya tubuh anak angkatnya itu,hatinya ikut rapuh merasakan sakit hati clara anak yang selama ini dirawatnya.
Clara tidak sanggup berkata,hatinya bagai tersayat sembilu,hancur berkeping-keping.
dia tidak menyangka orang tua kandungnya begitu tega membuang dirinya disemak-semak saat masih bayi
" Apa salahku Tuhan ?" batin clara terus menangis
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments