" Heyy tunggu !!" biantara berteriak pada Clara yang menaiki sepedanya.
" Apa kau tahu rumah dari kakek Wijaya "
Kakek Wijaya ? tentu saja Clara tahu.
pemilik kebun teh di desanya
Clara berbalik " ya,, aku tahu "
" Bisa antarkan saya kesana "
" Rumahnya masih jauh dari sini ,, mobilmu tertabrak bagaimana caraku mengantarkanmu " Clara melihat mobil bian rusak parah bagian depan.
" Tentu dengan menaiki sepedamu ?" jawab bian .
Entah kenapa hatinya senang melihat wanita cantik didepanya?
padahal ia hanya gadis desa,di kota banyak wanita cantik namun bian tidak pernah tertarik,bian bersikap acuh dan dingin kepada wanita wanita yang ingin mendekatinya.
lagi lagi mata clara membola ,lelaki di depannya seperti orang kaya tapi mau naik sepeda. apa tidak salah dengar ?
" Tidak usah heran begitu ,, bisa antar saya kan ?
lagian kakimu pincang sebelah,,
kau duduk dibelakang,saya yang didepan ngayuh sepedamu "
Clara mengangguk saja,memang benar kakinya pincang sebelah akibat tergelincir tadi. mungkin sangat susah apabila mengayuh sepedanya.
Saat melewati kampung ada Ririn yang berjalan bersama ibunya seperti habis dari sungai karena membawa ember berisi air. dikampungnya memang belum ada saluran air bersih.
Setiap orang mandi ataupun untuk kebutuhan air minum harus mengambil dari sungai.
" Mak ... lihat deh ? itu kan si Ara? " tanya Ririn pada ibunya
" Mana neng ?" ibunya celingukan
" Itu loh Mak? yang barusan nglewatin kita ?
dia dibonceng siapa ya? kayaknya orang kota deh Mak "
" Siapa atuh neng ... palingan juga si Udin habis dari kebun "
" Bukan Mak ?? orangnya putih,ganteng masa si Udin"
" Tau akh ... emak mau pulang. berat airnya " Mak Sumi meninggalkan Ririn
" iiisshhh Mak ini ,, ?" Ririn berjalan kembali menyusul ibunya
Sampai didepan rumah paling besar dikampung,Clara turun
"Nih rumahnya ?"
" Bener kan ini rumahnya ?" tanya biantara kurang yakin. rumah kakeknya memang besar tapi tidak bertingkat.
" Ya bener atuh ... kalau tidak percaya ketuk saja pintunya "
" Sebentar ,, kau tunggu saja di situ? nanti kau bohong ini bukan rumah kakekku"
" Mana ada aku bohong ,, terserahlah ? "
sesaat kemudian dia tersadar biantara mengatakan kalau cucunya kakek Wijaya.
" Jaaa jadiii kau cucunya kakek Wijaya " tanya Clara tidak percaya
" ya .. kau benar "
tok ... tok ... tok ....
ceklek ... bunyi pintu
" kakek .." biantara memeluk kakeknya yang sudah lama tidak bertemu
" Eehh kau siapa ? " tanya kakek kebingungan.umurnya sudah semakin tua,wajahnya keriput ,bahkan berjalan saja memakai tongkat.
" Ini bian kek ... biantara cucu kakek ?"
" Ya Allah bian ... cucu kakek sudah besar,kakek sampai pangling " Wijaya teringat cucu dari anaknya Adrian dikota yang katanya bersekolah di Amerika
" ayo masuk nak ?" ajak kakek Wijaya
" Sebentar kek ?" bian teringat dengan wanita yang mengantarnya.
" Terimakasih ya ? " ucap bian pada Clara
Clara mengangguk
" Ya sudah kalau begitu aku pulang "
" ya " balas bian lalu berjalan masuk ke dalam rumah kakeknya .
" duduklah nak ?" perintah kakek Wijaya
" iya kek ... " bian duduk di kursi kayu
" Sama siapa kesini nak?" tanya kakek Wijaya
" Sendiri kek,, tadi mobilku menabrak pohon didekat kebun teh yang jalanya naik turun ?"
kening Wijaya berkerut
" lalu kau kesini naik apa ,,, kan belum tahu rumah kakek ? "
" Tadi bian menaiki sepeda milik seorang gadis kek,,karena bian tidak sengaja menabraknya terus bian minta tolong untuk mengantarkan kesini ?"
" gadiss? gadis siapa ?" tanya kakek penasaran
" Bian nggak tahu namanya kek,, dia berjualan gorengan,pas bian tabrak tadi kakinya teerkilir saat jatuh terpeleset batu kerikil,gorengan di sepedanya jatuh semua.
bian diminta ganti rugi,, " cerita bian
" Lalu kau sudah mengganti rugi gorengannya yang jatuh "
" sudah kek ... didompet bian hanya ada uang cash seratus ribu sepuluh lembar,jadi bian kasih semua?" jawab bian lancar
" hhhhahahahhhahaha. ..... " kakek Wijaya tertawa terpingkal pingkal menertawakan bian.
" kakek kok tertawa ?
apa uangnya itu kurang kek " tanya bian polos tidak mengerti harga gorengan karena tidak diperbolehkan makan makanan yang berminyak lebih.
" Kamu nggak tau uang segitu bisa buat beli gorengan 5 karung. " tanya kakek Wijaya disela sela tawanya
" APA !!! " bian kaget mulutnya menganga
Melihat ekspresi cucunya yang kaget,kakek Wijaya semakin menertawakan bian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
anggita
ng👍 like aja thor..
2023-01-29
0