Biantara nyelonong masuk diikuti sang body guard Irsyad dan Andika.
ketiga anak buah juragan Ghani kaget melihat ada orang asing.
" Kau urus mereka !!" perintah biantara pada kedua body guard nya.
Biantara lari mencari Clara dan ibunya disetiap sudut ruangan.
ketiga anak buah Ghani saling dorong mendorong meminta satu sama lain untuk maju melawan Irsyad dan Andika.
Mereka sangat takut melihat postur tubuh atletis didepanya,mau melawan sudah pasti mereka kalah,tidak melawan pasti terkena amukan juragan Ghani.
Akhh serba salah jadinya ?
" kau duluan juk,, badanmu kan lumayan kekar " bisik Minto ditelinga Juki
" kau saja ,, lihat?
mereka seperti bukan orang biasa " balas Juki
" Kita lawan sama sama " ucap Slamet dengan suara keras
Juki dan Minto saling pandang
bughhh ... !!
Pukulan mendarat diperut Andika karena Slamet meninjunya.
Bukan merasakan sakit malah Andika terkekeh didepan ketiganya.
" Itu saja kemampuanmu " ucap Andika dingin, lalu balas meninju perut Slamet.
Bughhh ..! sekali pukulan Slamet jatuh terkapar merasakan sakit diperut.
sssshhhhhh ... Slamet merintih
Juki dan Minto tidak berani menolong ngacirr kabur.
Kedua bodyguard tidak perduli mereka yang kabur gegas menyusul Biantara.
Biantara yang baru sampai didepan kamar mendengar suara ******* wanita dari dalam kamar.
dia mengira itu adalah Clara.
Brakkk ...
Pintu di dobrak
Juragan Ghani dan istrinya kaget,sedang enak enak diganggu orang asing.
Biantara melihat seorang perempuan dan juragan Ghani telanjang bulat pandanganya berpaling.
" Siallll ... bukan wanita itu " batin biantara berlari menjauhi mereka.
" HEY TUNGGU !!" teriak juragan Ghani memakai bajunya kembali.
Sandi dan Handi menemukan mereka disekap di gudang belakang.
Brakkk ....
Bunyi pintu di dobrak
Clara,Deni dan ibunya mundur takut disakiti.
Viona nangis kejer karena takut.
" Jangan takut Bu? kami ditugaskan untuk menolong kalian " ucap Handi
Mulut Clara menganga. " menolong ? mereka siapa " batin Clara bertanya tanya
" Sandy ,,handy ... "
Panggil biantara masuk
" Kamu ... ?" tunjuk Clara pada biantara
Biantara tersenyum
" Ya ,,, tenanglah ? saya tidak akan menyakiti kalian ,, Cepatlah kita keluar dari sini "
Clara menggendong viona dan ibunya menuntun Deni gegas mengikuti kelima orang didepanya.
" Kalian disini rupanya !!" ucap juragan Ghani dan kedua anak buahnya yang kabur saat Slamet terkapar.
Juragan Ghani memegang pistol mengarahkan pada Clara.
" Jangan sakiti mereka !!" Ucap Biantara
" Kau tidak perlu ikut campur urusan saya !! cepat pergi atau saya tembak !!" ancam juragan Ghani
" Tembak saja ,, saya tidak takut " ucap Biantara maju
kemudian memberi isyarat pada kedua bodyguardnya untuk membawa Clara dan ibunnya keluar.
Sandy dan Handy bersama Biantara
Dorrrrr ...
peluru meleset mengenai dinding karena biantara menghindar.
Doorrrrr .... Dorrrr ... ketiga peluru meleset tidak tepat sasaran.
Biantara dan kedua bodyguard sangat lincah mengindari tembakan juragan Ghani.
" Sialannnnn !! mereka bisa menghindari arah tembakanku !! pasti mereka sangat jago bela diri " batin juragan Ghani
Buggghhhhh...
Juragan Ghani yang lengah terkena pukulan dari Irsyad .
Pistolnya telpental tepat disebelah biantara,diambilnya pistol itu,mengarahkannya pada juragan Ghani.
" Ampuunn... jangan tembak saya !" juragan Ghani memohon.
Juki dan Minto kabur lagi.
" Ya ? bisa saja saya tidak menembakmu sekarang ... tapi lihat saja nanti kalau kau masih menyakiti kedua wanita tadi dan anak kecil yang bersamanya. Kau akan ku kirim ke neraka " biantara tertawa keras
" Saya tidak janji kalau mereka tidak segera melunasi hutang Darma,, saya membawa paksa mereka karena ingin menjadikan Clara sebagai istri kelima sebagai jaminan dari hutang hutang Darma bapaknya " ucap juragan Ghani
Tentu saja biantara terkejut.
istri ke lima ? tidak puaskah mempunyai banyak istri sampai ingin menikah lagi.
" Katakan berapa hutang bapaknya !!"
" tiga puluh juta ditambah bunganya lima belas juta "
" Kau rentenir " tanya biantara tidak habis pikir bapaknya Clara berhutang pada rentenir
" ya ?" jawab juragan Ghani
Biantara mengeluarkan dompetnya mengambil kartu nama,memberikan pada juragan Ghani
" Hubungi saja nomor itu ,, "
Juragan Ghani membaca nama yang tertera didalamnya beserta nomor ponsel.
Matanya membulat tidak percaya orang dihadapannya adalah cucu dari Wijaya.
Biantara Danendra Wijaya
tercantum nama perusahaan terbesar di Asia penghasil Teh dan Minyak sawit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
anita
jangan sampai berurusan dengan rentenir
2023-01-29
0