" Kek ,ini buburnya ? " ucap clara menuangkan bubur kedalam mangkuk memberikan pada kakek wijaya
" Terimakasih nak ?"
" Iya kek sama-sama,kalau begitu clara pamit pulang ya kek,takut ibu nyariin anak gadisnya belum pulang" ucap clara terkekeh
" Iya,hati-hati ?" ucap kakek wijaya tersenyum menggeleng-gelengkan kepalanya
Biantara masih diluar sibuk memainkan ponselnya sembari menunggu clara untuk mengantarkannya pulang.
" Dor !" clara menepuk pundak bian
" Kok nggak kaget ." tanya clara
" Tidak,tuh lihat ?" biantara menunjuk bayangan clara
Clara terkekeh,bermaksud mengagetkan malah sudah lebih dulu ketahuan
" Aku pulang ya?" pamitnya pada biantara
" Biar saya antar? sepedamu kan masih diperkebunan kakek "
" Tidak usah,biar aku jalan kaki saja kesana ?"
" Ya sudah?" biantara tidak bisa memaksa clara
Clara berjalan sembari bersenandung riang menuju perkebunan.
" Heh !" ucap vania tiba-tiba sudah disampingnya
" Kau ini,sudah seperti hantu saja ?" ucap clara terkikik
" Tidak lucu,kuperingatkan kau untuk menjauhi bian !
tidak pantas rasanya mengingat bian orang kaya,sedangkan kau orang kampung,miskin pula?" ucap vania tersenyum menyeringai
Clara tidak menanggapi peringatan vania,dia tetap melanjutkan berjalan dan tersenyum penuh riang bak anak kecil yang mendapat permen
Vania jadi kesal sendiri dengan kelakuan clara yang sepertinya tidak takut padanya.
lengan clara dicengkram oleh vania
" Kau dengar tidak hah !"
" Dih? nggak jelas,lepaskan tangan kotormu? " ucap clara menghempaskan cengkraman vania
" Apa kau bilang !"
" Lepaskan tangan kotormu,kau sudah biasa kan memegang barang menjijikan " ucap clara mengejek
Kakek wijaya pernah bercerita mengenai pekerjaan sampingan vania.
Vania memang terlahir dari orang kaya,namun dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya.
karena itu vania lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman-temanya di club malam,sampai salah dalam pergaulan dan terjerumus kelembah hitam yang menyesatkan dirinya.
berulang kali vania meladeni para pria hidung belang yang membutuhkan jasanya,setelah itu diganti dengan uang banyak untuk menambah uang jajan vania.
vania terbiasa berpenampilan glamour,meminta pada orang tua saja tidak bisa mencukupi kehidupan mewahnya.
Orang tua vania terlalu pelit baginya,berbeda dengan adiknya verli,apa yang dia mau selalu mereka turuti.
dia pernah bertanya apakah dia juga anak kandung dari kedua orang tuanya,tapi mereka membantah.
perbedaan terlihat jelas dari wajahnya yang tidak mirip dengan kedua orang tuanya,sedangkan verli saja sangat mirip papanya?
Orang tua vania selalu baik kalau ada maunya.
" Apa maksudmu !
sudah jelas tanganmu lebih kotor terkena banyak debu dan polusi" ucap vania tidak terima
" Ya,tapi pekerjaanku halal? tidak seperti kau ?" ucap clara menyindir vania
Vania berdiri ditempat dan mematung,ucapan clara terngiang-ngiang dikepalanya.
apa dia tahu mengenai pekerjaannya,tapi darimana clara tahu sedangkan dia sebelumnya tidak mengenal vania.
Deg !
"kakek wijaya ?" gumam vania pucat
Dia melupakan kekuasaan kakek wijaya yang bisa melakukan apapun.
Saham orang tuanya anjlok pengawalnya bahkan sudah tahu,sudah pasti kakek wijaya telah menyelidikinya dahulu.
Flashback on
" Hallo pa?" ucap adrian setelah telfonya tersambung dengan Wijaya
" Ada apa nak?" tanya kakek wijaya
" Begini pa,jasmine mengatakan kalau vania menyusul bian dan diusir papa ? apa itu benar pa?" tanya adrian setelah keluar dari rumah setelah sang istri menelfon vania dan mengatakan apa yang terjadi dengan vania
" Ya,kau harus menghalangi istrimu menjodohkan bian dengan vania?"
" Tapi kenapa pa ? apa benar bian sudah punya kekasih gadis desa disana "
" Kau tau adrian, saham keluarga smith turun drastis?
papa sudah menyelidikinya,sebentar lagi danuarta akan menemuimu,kau tunggu saja nak?"
Tut Tut
Wijaya mematikan telfonya.
Adrian menaiki mobilnya menuju WJ grup.
diperjalanan terus memikirkan ucapan sang papa.
Tring
bunyi pesan masuk diponsel adrian
wijaya mengirimkan video berisi rekaman vania diclub malam bersama lelaki hidung belang.
Matanya membulat tidak percaya
" Apa aku salah lihat" gumam adrian mengamati wajah sang wanita,benar saja direkaman itu terlihat jelas wajah vania.
Papa pasti sudah menyelidiki keluarga smith terlalu jauh.
Sampai dikantor adrian masuk keruangannya.
tok tok tok !
Seli sang sekretaris mengetuk pintu lalu masuk
" Ada apa sel?" tanya adrian
" Dibawah ada yang ingin menemuimu tuan ?" jawab Seli
" Siapa " tanya adrian
" Tuan danuarta " jawab seli
" Ijinkan masuk ?" ucap adrian memijit pelipisnya
" Ternyata papa benar ?" gumam adrian
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments