Bab 16 Clara berduaan bersama bian

kring kring kring !

bunyi lonceng sepeda clara baru pulang berjualan dari pasar dan bertemu biantara di perkebunannya bersama sandy dan handy.

Clara tersenyum pada biantara.

Biantara terpaku menatap indah senyum manis clara.

" Hay?" sapa clara

Bian masih belum menjawab, sandy menyenggol lengan bian dan tersadar

" Oh,emm? hay "balas biantara seperti orang bodoh

" Fokus tuan, fokus ?" ucap handy menggoda biantara

" Apa kau ini !"

Sandy dan handy terkikik geli dengan tingkah tuan mudanya bak anak SMP jatuh cinta.

" Wanita kemarin tidak bersamamu ?" tanya clara ingin tahu

" Tidak !

kau lihat " tunjuk biantara pada tengah-tengah kebun,disana clara melihat vania bersama pekerja kakek wijaya memakai tudung penutup kepala sedang istirahat.

Clara terkekeh

" Apa kau tidak takut orang tuamu tahu ?"

" Saya tidak perduli"

" Oh ya,padahal dia cantik loh ?"

" Masih cantikan kau" ucap Biantara tidak sadar

Clara terdiam dan kedua body guardnya tertawa cekikikan.

Sedetik kemudian bian sadar dan membungkam mulutnya sendiri.

" Eh,anu maksudku masih cantikan mamaku?" biantara menggaruk kepalanya yang tidak gatal keceplosan merasa malu karena tidak sadar memuji clara

" Ya seorang ibu memang cantik seperti bidadari syurga tak bersayap" ucap clara tersenyum mengingat ibunya.

" Kalau begitu aku pamit pulang ya?"

Biantara mengangguk

"Clara ,Clara ?"

Merasa dipanggil raya berbalik mengurungkan niatnya untuk pulang.

"iya kek?"

" Kebetulan kamu disini,kakek boleh minta tolong?"

"Boleh kek,minta tolong apa?"

" Belikan bubur yang kemarin nak? boleh "

" Siap kek? ya sudah saya belikan dulu dipasar ya kek?"

"Biar bian yang antarkan nak? sepedamu taruh saja disana" kakek wijaya menunjuk gubuk tempat istirahat pekerjanya.

" Clara sendiri saja kek,tuan bian sibuk sepertinya?"

" Tidak kok?" sahut biantara

" Apa tidak apa-apa?" tanya clara sungkan

" Tidak apa-apa bagaimana?" tanya bian belum mengerti

"Tuh ?" tunjuk clara pada vania yang terlihat kesal melihat kearah kami.

"biarkan saja?" biantara menggandeng tangan clara meuju mobil yang terparkir disebrang jalan.

Vania gegas lari menyusul biantara,

namun mobilnya semakin jauh.

"Akh sial !" ucap vania membanting tudung yang dipakainya.

"hey ! apa-apaan kau ! " ucap handy

" Apa memangnya hah !" ucap vania berkacak pinggang

" Tugasmu disana ! bukan keluyuran,ingat ! kau disini untuk bekerja,bukan mendekati tuan bian " ucap handy menatap tajam

" Oh ya? kau lupa saya calon istrinya bian ?

setelah ini saya tidak menjamin kau masih bisa bekerja dirumah kakek !" ancam vania

Handy tertawa terbahak-bahak

" Jangan mimpi nona ? kalau tidak kesampaian jatuhnya sakit loh ?" ucap handy mengejek

" Kau !" vania menunjuk muka handy

" Saya? kenapa nona, saya tampan bukan ?" ucap handy dengan percaya dirinya.

" iyuh ? " ucap vania dengan nada jijik

" Handy,dipanggil tuan wijaya ?" ucap sandy

" Siap brother ? " ucap handy

" Dan kau nona ! segera bekerja kembali !" ucap sandy pada vania

" Tidak mau! saya lelah,kau tidak berhak mengaturku menuruti perintahmu,lagian kau bukan siapa-siapa disini kan? cuma seorang pe-nga-wal !" ucap vania mengejek sandy

" Lebih baik saya nona,daripada anda mengaku anak orang kaya tapi tidak bisa melakukan apa-apa !

bisanya hanya foya-foya menghabiskan uang orang tuamu,kalau mereka bangkrut bagaimana,apa kau sanggup hidup miskin seperti saya !" ucap sandy terkekeh tidak terima penghinaan vania

" Papa mamaku tidak akan bangkrut,sekalipun tujuh turunan harta mereka tidak ada habisnya !" ucap vania dengan percaya dirinya

" Ya kau boleh sombong nona! tapi apa kau tau saham perusahaan ayahmu turun drastis,itulah mengapa orang tuamu mendekatkan kau dengan tuan bian agar mereka mendapat suntikan dana dari keluarga wijaya " ucap sandy tersenyum menyeringai

" Jangan mengada-ada ! itu tidak mungkin terjadi !" bantah vania

" Oh ya? bahkan tuan wijaya sudah lebih dulu mengetahui niat busuk keluargamu,bersiap-siaplah jadi orang miskin nona !" balas sandy mengejek dan berlalu pergi

Vania masih memikirkan ucapan sandy,benarkah orang tuanya bangkrut?

Episodes
1 Bab 1 .kehidupan yang sulit
2 Bab 2 .penasaran
3 bab 3. bapak suka berhutang
4 bab 4 ketahuan
5 bab 5 mereka di sekap
6 Bab 6 kecemasan Biantara
7 Bab 7 hutang Budi
8 Bab 8 ditemukannya bayi Clara
9 Bab 9 membawa kabur sang bayi
10 Bab 10 menemui biantara
11 Bab 11 Darma tidak berhenti main judi
12 Bab 12 kedatangan Vania
13 Bab 13 Clara bertemu pemilik mobil merah
14 Bab 14 mempekerjakan Vania
15 Bab 15 beraksi
16 Bab 16 Clara berduaan bersama bian
17 Bab 17 niat busuk orang tua vania
18 Bab 18 mengungkap siapa clara
19 Bab 19 Clara bukan anak kandung Sarti
20 Bab 20 kesedihan clara
21 Bab 21 menyelamatkan clara
22 Bab 22 clara kembali
23 Bab 23 gunjingan dari tetangga
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Ban 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Babb73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Bab 1 .kehidupan yang sulit
2
Bab 2 .penasaran
3
bab 3. bapak suka berhutang
4
bab 4 ketahuan
5
bab 5 mereka di sekap
6
Bab 6 kecemasan Biantara
7
Bab 7 hutang Budi
8
Bab 8 ditemukannya bayi Clara
9
Bab 9 membawa kabur sang bayi
10
Bab 10 menemui biantara
11
Bab 11 Darma tidak berhenti main judi
12
Bab 12 kedatangan Vania
13
Bab 13 Clara bertemu pemilik mobil merah
14
Bab 14 mempekerjakan Vania
15
Bab 15 beraksi
16
Bab 16 Clara berduaan bersama bian
17
Bab 17 niat busuk orang tua vania
18
Bab 18 mengungkap siapa clara
19
Bab 19 Clara bukan anak kandung Sarti
20
Bab 20 kesedihan clara
21
Bab 21 menyelamatkan clara
22
Bab 22 clara kembali
23
Bab 23 gunjingan dari tetangga
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Ban 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Babb73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!