kring kring kring !
bunyi lonceng sepeda clara baru pulang berjualan dari pasar dan bertemu biantara di perkebunannya bersama sandy dan handy.
Clara tersenyum pada biantara.
Biantara terpaku menatap indah senyum manis clara.
" Hay?" sapa clara
Bian masih belum menjawab, sandy menyenggol lengan bian dan tersadar
" Oh,emm? hay "balas biantara seperti orang bodoh
" Fokus tuan, fokus ?" ucap handy menggoda biantara
" Apa kau ini !"
Sandy dan handy terkikik geli dengan tingkah tuan mudanya bak anak SMP jatuh cinta.
" Wanita kemarin tidak bersamamu ?" tanya clara ingin tahu
" Tidak !
kau lihat " tunjuk biantara pada tengah-tengah kebun,disana clara melihat vania bersama pekerja kakek wijaya memakai tudung penutup kepala sedang istirahat.
Clara terkekeh
" Apa kau tidak takut orang tuamu tahu ?"
" Saya tidak perduli"
" Oh ya,padahal dia cantik loh ?"
" Masih cantikan kau" ucap Biantara tidak sadar
Clara terdiam dan kedua body guardnya tertawa cekikikan.
Sedetik kemudian bian sadar dan membungkam mulutnya sendiri.
" Eh,anu maksudku masih cantikan mamaku?" biantara menggaruk kepalanya yang tidak gatal keceplosan merasa malu karena tidak sadar memuji clara
" Ya seorang ibu memang cantik seperti bidadari syurga tak bersayap" ucap clara tersenyum mengingat ibunya.
" Kalau begitu aku pamit pulang ya?"
Biantara mengangguk
"Clara ,Clara ?"
Merasa dipanggil raya berbalik mengurungkan niatnya untuk pulang.
"iya kek?"
" Kebetulan kamu disini,kakek boleh minta tolong?"
"Boleh kek,minta tolong apa?"
" Belikan bubur yang kemarin nak? boleh "
" Siap kek? ya sudah saya belikan dulu dipasar ya kek?"
"Biar bian yang antarkan nak? sepedamu taruh saja disana" kakek wijaya menunjuk gubuk tempat istirahat pekerjanya.
" Clara sendiri saja kek,tuan bian sibuk sepertinya?"
" Tidak kok?" sahut biantara
" Apa tidak apa-apa?" tanya clara sungkan
" Tidak apa-apa bagaimana?" tanya bian belum mengerti
"Tuh ?" tunjuk clara pada vania yang terlihat kesal melihat kearah kami.
"biarkan saja?" biantara menggandeng tangan clara meuju mobil yang terparkir disebrang jalan.
Vania gegas lari menyusul biantara,
namun mobilnya semakin jauh.
"Akh sial !" ucap vania membanting tudung yang dipakainya.
"hey ! apa-apaan kau ! " ucap handy
" Apa memangnya hah !" ucap vania berkacak pinggang
" Tugasmu disana ! bukan keluyuran,ingat ! kau disini untuk bekerja,bukan mendekati tuan bian " ucap handy menatap tajam
" Oh ya? kau lupa saya calon istrinya bian ?
setelah ini saya tidak menjamin kau masih bisa bekerja dirumah kakek !" ancam vania
Handy tertawa terbahak-bahak
" Jangan mimpi nona ? kalau tidak kesampaian jatuhnya sakit loh ?" ucap handy mengejek
" Kau !" vania menunjuk muka handy
" Saya? kenapa nona, saya tampan bukan ?" ucap handy dengan percaya dirinya.
" iyuh ? " ucap vania dengan nada jijik
" Handy,dipanggil tuan wijaya ?" ucap sandy
" Siap brother ? " ucap handy
" Dan kau nona ! segera bekerja kembali !" ucap sandy pada vania
" Tidak mau! saya lelah,kau tidak berhak mengaturku menuruti perintahmu,lagian kau bukan siapa-siapa disini kan? cuma seorang pe-nga-wal !" ucap vania mengejek sandy
" Lebih baik saya nona,daripada anda mengaku anak orang kaya tapi tidak bisa melakukan apa-apa !
bisanya hanya foya-foya menghabiskan uang orang tuamu,kalau mereka bangkrut bagaimana,apa kau sanggup hidup miskin seperti saya !" ucap sandy terkekeh tidak terima penghinaan vania
" Papa mamaku tidak akan bangkrut,sekalipun tujuh turunan harta mereka tidak ada habisnya !" ucap vania dengan percaya dirinya
" Ya kau boleh sombong nona! tapi apa kau tau saham perusahaan ayahmu turun drastis,itulah mengapa orang tuamu mendekatkan kau dengan tuan bian agar mereka mendapat suntikan dana dari keluarga wijaya " ucap sandy tersenyum menyeringai
" Jangan mengada-ada ! itu tidak mungkin terjadi !" bantah vania
" Oh ya? bahkan tuan wijaya sudah lebih dulu mengetahui niat busuk keluargamu,bersiap-siaplah jadi orang miskin nona !" balas sandy mengejek dan berlalu pergi
Vania masih memikirkan ucapan sandy,benarkah orang tuanya bangkrut?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments