Pagi-pagi Syakira sudah bersiap, dengan gamis panjang berwarna biru muda. Hari ini ia berencana mengunjungi Restoran dan butik miliknya sebelum besok ia harus kembali ke jakarta.
"Bismillah..." Syakira mulai mengendarai mobil menuju Restoran terlebih dahulu.
Butuh waktu 1 jam untuk sampai di restoran, dan saat tiba para karyawan menyambutnya dengan bahagia.
"Selamat pagi Buk Syakira." sapa para karyawan menyambut kedatangannya.
"Pagi, tumben ada sambutn kayak gini..!" selidik Syakira tak biasanya ia datang akan di sambut seperti saat ini.
"Iya, soalnya Ibuk udah lama gak ke sini jadi kami bahagia." jawab salah seorang karyawan yang biasa membantu Syakira jika sedang memas di dapur restoran miliknya.
"Ah, iya, terima kasih." jawab Syakira tersenyum hangat.
"Selama 1 minggu kedepan, kemungkinan Buk Hana tidak bisa masuk, karena kalian pasti sudah tahu." para karyawan hanya mengangguk mengerti
"Jadi untuk sementara waktu Restoran akan saya serah kan ke Mirna." jelas Syakira
"Baik buk." jawab yang lain setuju.
"Mir, saya titip Restoran selama Hana belum bisa kembali bekerja ya!" ucap Syakira
"Baik buk, saya akan berusaha yang terbaik."
"Terima kasih." itulah Syakira ia tak akan merasa sungkan apa. lagi malu untuk bilang 'Terima kasih' ataupun 'Maaf' jika ia merasa salah, karena itu banyak orang yang menyukai dirinya termaksud para karyawan yang bekerja di tempat usahanya.
"Kakian bisa kembali bekerja, kamu juga. Saya harus ke butik." ucap Syakira
"Baik Buk, hati-hati." jawab mereka semua serempak. Syakira tersenyum hangat kemudian beranjak dari duduk nya dan keluar dari Restoran. Sebelum nya ia sudah berkeliling Restoran, hanya untuk mengecek saja.
"Bismillah..." Syakira kembali mengendarai kendaraannya menuju Butik. Dua jam perjalan, Syakira tiba di Butik miliknya yang sudah ramai pembeli. Ada yang hanya sekedar melihat ada juga yang sedang mencoba dan ada pula yang sedang membayar.
"Alhamdulillah, masih ramai seperti biasa..." ucap Syakira tersenyum ke pada para pembeli dan karyawan yang melihatnya.
"Buk Syakira." sapa salah seorang karyawannya
"Nis, apa kabar?" tanya Syakira saat melihat karyawannya yang bernama Anis berjalan ke arahnya
"Baik buk, ibu apa kabar?" Anis tersenyum ramah
"Baik, gimana Butik aman!" ucap Syakira
"Aman Buk, Buk Sisi selalu memberikan karya yang terbaru setiap bulan belum lagi rancangan yang Ibu kirim setiap bulan jadi para pembeli banyak suka." Jelas Anis tersenyum
"Alhamdulillah, kita masuk ada yang mau saya bicarakan." ucap Syakira berjalan berdampingan dengan Anis.
"Pagi Buk..." sapa para karyawan yang nelihat Syakira masuk ke dalam ruangannya.
"Pagi..." jawab Syakira tersenyum. Syakira dan Anis masuk ke dalam ruang kerja miliknya
"Mbak, itu siapa?" tanya seorang ibu yang usianya sekitar 60 tahun yang sedang mencoba baju saat melihat Syakira melewati mereka.
"Oh, itu Buk Syakira pemilik Butik ini Bu." jawab karyawan yang melayaninya
"Wah, cantik sekali ya." ucapnya tersenyum
"Iya, selain cantik Buk Syakira juga baik." puji karyawannya melihat ke arah ruang kerja Syakira.
"Saya ambil yang ini mbak." ucap pembeli tadi setelah melepas baju yang ia coba dan memberikannya pada karyawan.
"Baik, mari Buk saya antar ke kasir." ucap karyawan mengarahkan ibu itu ke kasir untuk membayar baju pilihannya.
"Terima kasih atas kunjungannya.." ucap karyawan yang melayani nya sejak tadi sambil tersenyum ramah.
"Sama-sama..." jawab ibu itu kemudian keluar dari dalam butik menuju parkiran mobil dimana anaknya sudah menunggu.
"Sudah selesai Mah?" tanya pria tampan di sampingnya saat ia sudah masuk dan duduk di samping pria yang memanggilnya Mamah
"Sudah.." jawabnya tersenyum masih memandangi Butik di hadapannya.
"Mah, dari tadi senyum-senyum kenapa?" tanya anaknya heran
"Tadi Mamah lihat pemilik Butiknya cantik sekali." ujarnya memandang sang anak yang memutar bola matanya malas karena sudah tahu ke mana arah pembicaraan ini selanjutnya.
"Mamah, mau kamu menikah dengan dia saja. Kata karyawannya selain cantik dia juga baik." lanjut Mamah
"Iya, itulan kata karyawannya Mah." jawab anaknya kesal.
"Rangga, Mamah yakin dia emang anak yang baik kok." jawab Mamah
"Terserah Mamah lah, yang pasti Rangga gak akan mau di jodohin, titik." ucap pria di samping wanita. paruh baya itu yang ternya bernama Rangga. Ya, tentu saja itu Rangga yang sama dengan Rangga yang mencoba mendekati Syakira. Rangga masih fokus dengan jalanan.
"Kamu ini, lihat saja belum sudah bilang gak mau." sewot Mamah memandang ke arah samping.
...****************...
"Ada apa Buk?" tanya Anis saat mereka sudah di dalam ruangan.
"Karena Sisi baru menikah, jadi kemungkinan selama satu minggu ke depan dia gak bisa masuk, jadi saya memutuskan untuk menyerahkan semua urusan Butik sama kamu selama dia gak ada."
"Bisa?" tanya Syakira setelah menjelaskan maksudnya
"Baik Bu, saya akan berusaha untuk menjaga Butik selama Buk Sisi tidak ada." jawabnya tersenyum.
"Syukurlah jika begitu, terima kasih Nis." ujar Syakira ikut tersenyum lega mendengar jawaban Anis salah satu kepercayaannya.
"Baiklah, kalau begitu saya pulang dulu karena harus mempersiapkan kepulangan besok ke jakarta." ungkap Syakira beranjak dari tempat duduknya.
"Baik Bu, hati-hati." jawab Anis ikut berdiri.
Syakira kembali ke rumahnya untuk istirahat sejenak, sebelumnya ia pun sudah memesan tiket lewat aplikasi, dan jam keberangkatannya besok pagi. Baru saja Syakira memejamkan mata, hp nya sudah berdering pertanda ada yang menelpon.
"Assalamualaikum..." ucap seseorang dari sebrang sana
"Waalaikumsalam, kenapa Han?" jawaban sekaligus pertanyaan ia lontarkan pada penelpon yang ternyata Hana.
"Besok jadi balik ke jakarta?" tanya Hana
"Hmm, jadi kenapa?" jawab Syakira masih memejamkan matanya yang terasa berat
"Gak papa nanya aja, maaf ya aku dan Sisi gak bisa antar kamu ke bandara." ucapnya
"Gak papa, kalian happy-happy aja." jawab Syakira
"Ya udah deh, kayaknya kamu lagi istirahat. Maaf ganggu." ucap Hana
"Hmm, gak juga kok."
"Ya udah, aku tutup, Assalamualaikum..."
"Waalaikumsalam." jawab Syakira kemudian menutup hp nya dan kembali tidur.
Satu jam berlalu, Syakira terbangun karena perutnya yang mulai lapar dan beronta-ronta ingin di isi.
"Ah, aku lupa belum makan sejak pagi padahal tadi mampir ke Restoran." lirih Syakira berjalan menuju dapur untuk memasak makanan untuknya, kebetulan sebelum pulang ia mampir ke supermarket dekat rumah dan membeli beberapa bahan makanan untuk hari ini.
"Masak apa ya?" pikirnya memperhatikan bahan mentah di hadapannya.
"Masak capcay aja lah." ujarnya kemudian mulai mengeksekusi semua bahan di hadapannya dengan telaten. Satu jam berlalu, ia menyelesaikan masakannya dan nasipun sudah matang.
"Alhamdulillah, selesai." ucapnya kemudian mencuci tangan lalu duduk dan menyantap masakannya yang terlihat lezat.
"Alhamdulillah, kenyang." ungkapnya setelah selesai menghabisi setengah dari capcay yang ia masak. Setelahnya ia mencuci piring kotor bekas makan, dan menyimpan sisa makanan untuk makan malamnya nanti.
"Siap-siap dulu deh, takut nanti ada yang ketinggalan." Syakira berjalan menuju kamarnya untuk memeriksa semua barangnya sudah masuk ke dalam koper. Saat ingin keluar kamar, tak sengaja ia melihat buku catatannya terdahulu saat masih bersama dengan mantan suaminya Regar.
"Buku ini...!" lirihnya mengingat saat-saat ia mulai menulis di buku harian berwarna biru muda di tangannya kini.
"Heh,, ternyata buku ini masih ada aku fikir hilang." ucapnya tersenyum lirih mengingat masa lalunya. Beberapa detik kemudian ia baru menyadari sesuatu..
"Arka...!" ucapnya kembali memandang buku di tangannya yang terlihat sudah lusuh.
"Apa, mungkin Arka mengetahui segalanya dari buku ini!" pikirnya
"Hah, sudahlah. Lagi pula Arka sudah lebih dewasa sekarang, dan aku yakin dia bisa mengatasi segalanya sekarang." ucap Syakira mengingat putranya yang tampan dan juga memiliki pemikiran yang cukup dewasa di usianyanya sekarang.
"Bunda jadi rindu sama Arka Nak." ucapnya memandang walpaper di layar hp nya.
"Sebaiknya aku bakar saja buku ini." batin Syakira dan membakar buku di tangannya dengan senyuman. ya, kini ia mulai merasa lebih baik mungkin itu karena ia sudah semakin ikhlas dengan segala takdir yang telah ia lalui. Juga karena ia bisa bertemu dengan orang-orang yang mungkin kehidupannya jauh lebih pahit dari nya, seperti Maira dan juga Regar adik sepupunya.
"Ya Allah. terima kasih atas segala berkah dan kehidupan yang Kau berikan padaku dan juga Arka. Terima kasih karena Engkau telah mempertemukan kami dengan orang-orang baik selama ini, terima kasih Ya Allah." do'a Syakira saat ia baru selesai melaksanakan sholat Isya.
Keesokkan Syakira sudah tiba di bandara dengan menaiki taxi. Ia hampir terlambat, karena terlalu lama mendapatkan taxi online yang ia pesan.
"Hah, syukurlah aku belum terlambat." ungkapnya saat sudah berada di dalam pesawat yang sudah lepas landas saat ini. Dua jam perjalanan, Syakira tiba dan Regar sudah menunggu nya di sana.
"Gimana Kak lancar?" tanya Regar membantu Syakira membawa barangnya
"Alhamdulillah, lancar." jawab Syakira tersenyum. Mereka masuk ke dalam mobil dan segera pulang ke rumah.
"Assalamualaikum..."
"Waalaikumsalam, Bunda...." teriak Arka saat mendengar suara Bundanya, ia bahkan berlari keluar dan langsung memeluk sang Bunda
"Hai, dasar anak manja." ledek Regar mengacak rambut Arka yang langsung manyun
"Bundaa..." adu Arka, Syakira hanya tersenyum lalu mencium kening putranya cukup lama.
"Bunda rinduu sekali sama Arka.." ungkap Syakira kembali mencium pipi kanan dan kiri Arka.
"Bunda, jangan gitu Arka malu." ujar Arka menjauh dari Bundanya
"Eh, tadi Arka yang peluk Bunda kok sekarang malu sih?" tanya Syakira pura-pura sedih.
"Haishh,, ya sudah cium lagi nih." ucap Arka saat melihat wajah Bundanya yang sedih sambil berjalan mendekati Syakira yang langsung tersenyum. Maira dan Regar hanya bisa menahan tawa.
"Sudah kan!" tanya Arka saat sudah mendapatkan. kecupan dari sang Bunda yang membuat dirinya geli. Syakira mengangguk dan tersenyum bahagia.
("Aku harap kebahagiaan ini akan terus seperti ini ya Allah.") batin Syakira memperhatikan satu per satu keluarganya yang sedang tersenyum bahagia.
Lanjutannya nih, bingung mau kasih judul apa.
Makasih yang udah mampir baca.Jangan lupa buat like dan komen yang mendukung ya, biar author makin semangat....
Terima kasih orang baik....
🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments