Di alah satu kamar hotel mewah cukup terkenal di kota tersebut, terbaring seorang wanita cantik dengan pakaian yang sudah tak tahu kemana arahnya. Ia adalah Maira, gadis itu di jebak oleh pria sekaligus kekasihnya sendiri dan di jual oleh laki-laki hidung belang kemudian setelahnya kekasihnyapun menikmati tubuh nya hingga ia pingsan tak sadarkan diri. Sungguh, berbuatannya sangat bi**ab..
Beberapa jam kemudian iapun tersadar, dengan keadaan yang kacau balau ia kembali mengingat kejadian yang di alaminya beberapa waktu lalu membuat ia menangis tersedu-sedu. Keadaannya sangat tidak baik saat itu, dengan langkah gontay dan rasa nyeri di bagian intimnya, ia melangkah perlahan menuju kamar mandi untuk membersohkan tubuhnya yanf kotor akibat perbuatan orang-orang yang tak punya hati, berharap jika setelahnya ia akan kembali seperti semula.
Maira pulang dengan hati yang hancur, ia bahkan tak. lagi menangis dan hanya melamun hingga beberapa. hari setelah kejadian itu, membuat kedua orang tuanya juga adiknya Regar yang masih remaja merasa khawatir dan sedih.
"Kak, makan dulu.." ucap Regar hendak menyuapi Kakaknya namun sama sekali tak ada respon.
"Nak, kamu makan sayang sudah berapa hari ini kamu gak makan!" tutur Mamahnya semakin khawatir dengan kondisi putrinya yang semakin kurus, ia hanya bisa menangis sambil menatap mata anaknya yang kosong.
Beberapa hari berikutnya, Maira di larikan ke rumah sakit, ia mangalami dehidrasi dan sempat di nyatakan koma. Namun keajaban datang padanya, ia kembali sadar setelah 1 bulan di rumah sakit, tapi sayang kondisinya memburuk, ia tak mampu untuk menggerakkan badannya ataupun berbicara. Orang tua mana yang tak akan sedih jika melihat anak mereka mwngalami kondisi seperti yang putri mereka alami saat itu.
"Anakku.." tangis Mamah setelah mendapat penjelasan dari dokter yang merawat anaknya.
"Lalu apa yang harus kami lakukan Dok?" tanya Papah mencoba tegar, ia menahan segala. luka dalam hatinya demi memberikan kekuatan untuk putri dan istrinya saat ini.
"Tak ada yang bisa kita lakukan pak, hanya saja mungkin dengan bersama keluarganya ia bisa sembuh." jawab dokter di hadapan mereka, namun Papah tahu dari nada bicara sang dokterpun tak yakin jika Maira bisa sembuh dan kembali seperti semula.
Hari berikutnya Maira sudah di perbolehkan pulang, mereka membawa Maira dan Regar kembali ke rumah yang lebih kecil karena Papah nya terpaksa menjual rumah mereka untuk membiayai rumah sakit Maira yang terbilang sangat mahal.
"Maaf Nak, Mamah dan Papah terpaksa menjual rumah kita demi biaya rumah sakit Kakakmu." ucap Mamah sedih. Regar mematap Mamahnya, ia tahu jika Mamahnyapun sangat sedih karena harus mengorbankan rumah yang penuh dengan kenangan mereka.
"Rumahnya bagus kok Mah." ucap Regar melangkah masuk dengan senyuman di wajahnya yang tampan.
Mamah dan Papah yang melihat itupun ikut tersenyum, namun tidak dengan Maira, tatapan nya tetap kosong wajahnya sangat pucat dan kurus.
"Pah, kita harus mencari keadilan untuk Maira." ujar Mamah menatap putrinya yang sedang tidur.
"Papah pasti akan mencari keadilan itu Mah." jawab Papah dengan penuh kemarahan, ia menggenggam erat tangannya sambil memejamkan mata. Dari luar, Regar mendengar percakapan Mamah dan Papahnya dan berharap jika mereka bisa mendapatkan keadilan itu dan Kakaknya Maira bisa sembuh seperti sedia kala.
Namun sayang, baru satu bulan setelah kedua orang tua mereka melaporkan kejadian yang menimpa Maira, kecelakaan terjadi dan menyebabkan kedua orang tua mereka meninggal. Sesaat sebelum ajal, Regar datang dan melihat kondisi Mamahnya yang sudah tak bernyawa dengan darah di mana-mana sedangkan Papahnya pun sudah hampir sampai pada akgir kehidupan.
"Papah..." panggil Regar menangis menatap keadaan Papahnya yang merasa kesakitan di seluruh tubuhnya.
"Ja...jaga Maira..." ucapnya terputus sambil menarik nafas dalam
"A...arris, Aa...rris... Ba....laskan..." lanjutnya kemudian menyusul Mamah meninggalkan Regar dan Maira.
"Papaahhhhhh.."teriak Regar menggelgar di seluruh ruangan, membuat siapapun yang melihat ikut terharu dan menangis.
Setelah kejadian itu, Regar dan Maira pindah ketempat mereka yang sekarang. Regar tumbuh menjadi berandalan, preman, namun ia tetap menjadi Regar yang perhatian dan selalu menjaga Kakaknya Maira. Penderitaan demi penderitaan mereka berdua alami, di tambah Arris mantan kekasih Kakaknya yang tiba-tiba saja menjual tanah milik Papahnya karena kebetulan ia memiliki surat2 tanah yang ia dapat saat kecelakaan orang tua nya. Ya, Arris adalah dalang dari kecelakaan yang menimpa orang tua Regar dan Maira, namun sayang tak ada satupun bukti yang mengarah padanya dan kecelakaan itupun di nyatakan murni karena kerusakan pada mobil milik Papah Regar. Saat itu Regar yang masih remaja hanya bisa menangis, dan mulai berjuang untuk bisa hidup. Namun siapa sangka jika ia justru menemukan bukti jika semua hal buruk yang terjadi pada keluarganya adalah ulah Arris, laki-laki be**t yang telah menghancurkan hidup Kakaknya hingga seperti ini. Tapi siapa sangka, setelah ia tahu segalanya, seolah Tuhan ingin mengganti segala kesedihan Maira dan Regar selama ini dengan mempertemukan mereka dengan Syakira.
"Aku sangat bersyukur bisa bertemu Kak Syasya sekarang." ucapnya menangis setelah menjelaskan segalanya pada Syakira yang juga ikut menangis.
"Kakak, janji akan mendapatkan keadilan itu untuk Kak Maira." ujar Syakira memegang tangan adiknya yang langsung menatapnya dengan berbagai perasaan.
"Arka juga akan jaga Tante." tutur Arka tersenyum menghapus air matanya dan berpindah duduk di sebelah Pamannya yang menoleh dan menatap Arka bahagia.
'Terima kasih." ucapnya tulus menatap Syakira dan Arka bergantian. Syakira dan Arkapun ikut tersenyum kemudian memeluk Regar dengan kehangatan.
Tanpa mereka sadari, di dalam kamar Maira belumlah tidur, ia mendengar semua percakapan Adik-adiknya juga keponaknnya, ia menangis namun juga tersenyum. Ada rasa bahagia dalam hatinya bisa bertemu dengan Syakira, rasa yang sebelumnya tak pernah ia rasakan di tambah dengan kepergian kedua orang tua mereka membuat dirinya benar-benar mati rasa.
"Maafkan Mai, Mah, Pah. Mai akan berusaha untuk sembuh, dan bahagia bersama keluarga kita sekarang." batinnya menangis mengingat kenangan bersama kedua orang tua nya dulu.
"Ya sudah sekarang kamu istirahat ya, dan ya mulai sekarang kamu dan aku." ucap Syakira menekan kata Kamu dan Aku, agar Regar bisa mengubah cara bicaranya yang sebelumnya menggunakan kata lo dan Gue.
"Hehe, iya Kak." jawab Regar cengengesan kemudian hendak masuk ke dalam kamarnya yang sudah di persiapkan Syakira. Arkapun tersenyum melihat tingkah sang Paman, iapun beranjak dari tempat duduk dan menuju kamar untuk istirahat karena besok ia harus kembali ke sekolah dan belajar.
"Selamat malam Bunda..." ucap Arka mencium pipi Syakira yang di balas dengan ciuman di keningnya oleh Syakira.
"Malam sayang." jawab Syakira.
Malam itu mereka tidur dengan nyenyak, setelah bisa saling bercerita.
Sedih banget buat ceritanya Maira....
Semoga suka ya,, jangan lupa buat Like dan komen yang mendukung ya supaya author makin semangat lagi, dan makasih juga yang dah mau mampir buat baca.
Tetima kasih orang baik...
🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Erni Kusumawati
penderitaan keluarga Syasya banyak bgt ya kk Author...tega nih kak Authornya😭😭😭
2023-02-01
0