Mereka tiba di Bandara tepat jam 9 pagi, karena jadwal keberangkatan pesawat yang akan mereka naikki jam 10.
"Bunda..." panggil Arka
"Hmm..."jawab Syakira masih sibuk menuruni barang bawaan mereka
"Itu tante Hana dan Sisi kan?"tanya Arka memperhatikan ke arah depannya. Mendengar nama kedua sahabatnya di sebut, Syakira segera menengok ke arah Arka menunjuk.
"Ya, itu memang mereka Nak." jawab Syakira lalu berjalan mendekati mereka yang masih belum sadar akan kehadirannya.
"Permisi mbak, toilet di mana ya?" ucap Syakira saat ia sudah di sampin salah satu sahabatnya yang sibuk memainkan hp.
"Noh, sebelah sana." jawab salah satu dari mereka tanpa menoleh. Syakira hanya tersenyum mendengar jawaban sahabatnya
"Eh, tunggu-tunggu kayaknya aku kenal deh suaru itu. Suaranya sih miriipppp....." kata-katanya ia potong sendiri kemudian menoleh ke arah samping dan melihat Syakira yang sedang tersenyum ke arahnya.
"Syakira..." ucapnya kemudian cengengesan menunjukkan gigi ginsulnya.
"Kok kamu udah di sini sih, sejak kapan?" tanyanya yang masih nyengir kuda, sedangkan sahabat Syakira yang lain hanya ikut tersenyum.
"Dari tadi maenan hp terus sih, jadi gak sadar kan kalo aku sama Arka dah sampe dari tadi." ungkap Syakira sedikit kesal.
"Iya deh sorry buk boss.." jawabnya kemudian menyimpan hpnya ke dalam saku celana. Iapun mendekati Arka yang masih berdiri di samping mobil mereka.
"Uhhh, keponakan tante emang paling tampan deh.." ucapnya jujur sambil mencubiti pipi Arka yang putih mulus dan sedikit agak. merah akibat ia cubit.
"Tanteee..." ucap Arka kesal, karena tantenya itu selalu saja mencubit pipi nya hingga merah dari kecil bahkan sampai sekarang.
"Hehee.."
"Hana, kamu nih Arka udah gede jadi jangan kek gitu,kan dia pasti malu.." ucap Sisi, namun iapun mengacak-acak rambut Arka yang hitam rapi.
"Ah, tante Sisi juga sama aja..." jawab Arka tambah kesal, iapun menjauh dari mereka berdua.
"Kalian ini, gak bisa apa sehari gak buat anak aku kesel." ucap Syakira saat melihat kedua sahabatnya menjahili putra kesayangannya.
"Tentu tidak..." jawab keduanya serempak lalu tertawa melihat ekspresi wajah Arka yang semakin kesal sambil merapikan rambutnya.
"Lagian kan, setelah ini kami gak akan bisa gangguin Arka lagi." ucap Hana sedih
"Ya, sebentar lagi kan kalian bakalan ninggalin kami di sini." sambung Sisi.
"Lebay.." ungkap Arka memutar bola matanya dan menatap ke arah lain, membuat kedua orang itu semakin berakting sedih dan seolah ingin menangis. Syakira pun hanya tersenyum melohat tingkah laku keduanya.
"Arka..."
"Habisnya Arka kesel Bunda.." jawab Arka masih dengan nada kesal.
"Arka jangan gitu, ayok minta maaf sama tante Hana dan Sisi.." ucap Syakira mencoba menengahi ketiganya..
"Gak maulah Bun, kan tante Hana sama tante Sisi duluan yang jahilin Arka.." jawab Arka tak setuju dengan perkataan sang Bunda
"Arka, kan tante Hana sama tante Sisi lebih tua dari kamu." ucap Syakira lembut sambil memegang bahu anaknya.
"Ya udah, Arka minta maaf tante." ucap Arka mencium tangan kedua orang yang sudah membuatnya kesal..
"Ya kami memaafkanmu Nak.." jawab Hana dan Sisi serempak kemudian tersenyum menang.
"Bunda...." ucap Arka setelah melihat senyuman kedua sahabat Bundanya..
"Sudah-sudah, sekarang kita masuk, setengah jam lagi nih.." ucap Syakira melihat jam di tangannya, kemudian berjalan mendahului mereka bertiga membawa barangnya, dan diikuti oleh ketiganya tanpa bicara lagi.
"Syakira, jangan lupain kami yah!" ungkap Hana mulai menangis. Hana adalah sahabat Syakira yang paling mudah terharu dan menangis, hal sekecil apapun jika menurut itu menyetuh hati pasti akan lanhsung meneteskan air mata, berbeda dengan Sisi yang jauh lebih tegar dan dewasa.
"Gk mungkinlah Han, Syakira bukan orang kayak gitu, iyakan Sya?" ucap Sisi mencoba menenangkan Hana
"Iya, aku gak mungkin lupa sama kalian berdua, yang udah bantu aku dan Arka selama kami di sini." jawab Syakira tulus
"lagiankan usaha aku masih kalian yang jalanin, jafi aku gak mungkin lah lupa." lanjutnya tersenyum, membuat kedua sahabatnya itu memukul bahunya dengan kesal.
"Aww,, kalian ini kdrt tahu, bisa aku laporin ke polisi tahu.." ucap Syakira memegangi bahunya dan berpura-pura menjadi orang yang teraniyaya.
"Lebayyy." jawab keduanya serempak membuat Syakira tak lagi mampu menahan tawanya.
"Bunda..." pnggil Arka yang sejak tadi hanya mendengar dan melihat Bunda dan kedua sahabatnya yang sedang bicara.
"Ya..." jawab Syakira.
"Ini..." ucap Arka mendengar suara pengumuman bahwa pesawat yang akan mereka naiki akan di tunda hingga jam 1 siang di i hari.
"Sepertinya kita akan lebih lama di ersulit oleh kedua sahabat Bunda di sini." lirih Arka namun masih bisa di dengar oleh ke tiganya. Merekapun hanya tersenyum sedangkan Arka sibuk dengan hpnya.
Beberapa jampun berlalu, Syakira dan Arka sudah akan berangkat.
"Huhuhu,, Syakira..." tangis Hana pun pecah ia memeluk Syakira dengan erat membuat Syakira sedikit sulit bernafas..
"Han, udah-udah kasian tuh Syakira sampe gak bisa nafas karena kamu peluk." ucap Sisi. Hanapun langsung melepaskan pelukannya.
"Maaf, kamu sih kurus banget jadinya kan aku gak bisa peluk kamu erat-erat deh." ungkap Hana, walaupun yang sebenarnya adalah tubuh Hanalah yang terlalu besar. Syakira dan Sisi yang mendengar penuturannyapun kembali tersenyum hangat.
" Iya udah kami berangkat dulu, kalian baik-baik." ucap Syakira
" Ya, kalian juga. nanti kalo udah sampe jakarta jangan lupa hubungi aku atau Hana." jawab Sisi, jujur iapun sangat sedih karena harus melepaskan sahabat sebaik Syakira. Namun ia juga tahu batasannya.
"Dahhh, Arka sayang..." terik Hana membuat orang-orang yang ada di sanapun melihat ke arahnya namun tak ia hiraukan, sedangkan Arka ia berjalan lebih cepat dan mendahului Bundanya yang tersenyum.
"Hana, udah malu ah.." ucap Sisi mencoba menurunkan tangan Hana yang masih melambai ke arah Arka dan Syakira yang sudah tak terlohat lagi.
"Huhuhu,, Sisi, Syakira, Arka..." ucapnya memeluk Sisi yang semakin malu karena ulahnya.
"Sudah, sekarang kita pulang."
" Nggak mau, Syakira..." Hana masih menangis dalam pelukan Sisi yang semakin malu, karena di perhatikan orang di sekitarnya.
"Hmm, nanti aku traktir makan deh sampe kamu puas." ucap Sisi mencoba mencari cara agar Hana mau di ajak pulang
"Janji, sepuasnya?" tanya Hana meyakinkan ucapan sahabatnya
"Iya jnji." jawab Sisi tersenyum hangat. ("habislah aku") batin Sisi yang melihat senyuman di wajah sahabatnya Hana.
"Kita pulang.." ucap Hana tak lagi menangis seperti tadi, bahkan ia tidak terlihat seperti orang yang baru saja menangis. Merwka berduapun kembali ke rumah masing-masing, namun setelah Hana menghabiskan uang sahabatnya Sisi karena janji yang ia demi agar Hana mau pulang bersamanya. Untunglah ia tak perlu memesan taxi online karena saat ini ia membawa mobil Syakira.
Syakira dan Arka sudah di dalam pesawat, mereka duduk berdampingan.
"Takut?" tanya Syakira pada Arka yang terlihat sedikit agak tegang
"Sedikit Bun." jawab Arka jujur, karena ini pertama kali baginya menaiki pesawat. Syakira tersenyum hngat.
"Mau tukeran tempat duduk!" tawar Syakira dan langsung di angguki kepala oleh Arka. Merekapun bertukar tempat duduk, Syakira sangat suka duduk di samping jendela, karena ia bisa melihat pemandangan yang indah dari atas sana dan sedikit banyak itu mampu membuat dirinya jauh lebih nyaman.
"Kamu bisa lihat pemandangan indah dari sini." ungkap Syakira saat mereka sudah bertukar tempat dan Arka sekarang duduk di samping jendela.
"Benarkah?" tanya Arka meyakinkan ucapan sang Bunda, Syakira hanya mengangguk dan tersenyum.
Pesawatpun mulai lepas landas, Syakira yang melihat ketegangan putranya memegang tangannya dengan lembut sambil. memberi aba-aba.
"Tarik nafas dalam-dalam..." Syakira juga melakukan hal yang ia ucapkan pada Arka
"pejamkan mata, tahan sebentar lalu buang perlahan."
"huhhhhj..." Mereka saling menatap setelah melakukannya bersama
"Sudah lebih baik?" tanya Syakira.
"Hmm, jauh lebih baik." jawab Arka tersenyum. Pesawatpun sudah berada di atas awan, Arka melihat ke arah bawah sana dari jendela, dan ia sangat takjub kini ia percaya apa yang di katakan Bundanya memang benar. Pemandangan di bawah sana sangat indah saat di lihat dari atas.
"Akhirnya aku akan kembali..." Batin Syakira saat melihat senyuman dari putranya yang sedang memperhatikan pemandangan di bawah mereka. Tanpa sadar air mata sudah menetes dari pelupuk. matanya, namun dengan cepat ia hapus agar putranya tidak melihat kesedihan dan kepahitan dalam hatinya.
"Bagus?" tanya Syakira, dan hanya di jawab dengan anggukan kepala oleh Arka yang masih takjub akan keindahan ciptaan Sang Maha Kuasa.
Lanjut lagi.....
jangan lupa like, komennya ya men temen semua...
Terima kasih...
🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Defi
Sahabat Bunda lebay ya Arka 😁
2023-03-28
0
Erni Kusumawati
be strong Syakira
2023-02-01
0