Pertemuan Pertama

Hampir 2 jam mereka duduk di pesawat, hingga akhirnya merekapun tiba di Bandara, Kota Jakarta.

"Selamat datang Nak, di kota kelahiran Bunda." ucap Syakira setelah mereka keluar dari Bandara, ia menatap Arka dengan senyuman.

"Sangat ramai Bun." ungkap Arka agak. merasa risih, karena sebelumnya ia tinggal di tempat yang tidak begitu ramai seperti Jakarta yang sering macet karena populasi manusianya yang semakin banyak.

"Haha,, ya itu benar." jawab Syakira tertawa mendengar perkataan anaknya yang polos dan jujur..

Saat sedang asik mengobrol, tiba-tiba saja dari arah belakang mereka ada yang memanggil nama Syakira, sontak itu mengundang perhatian mereka berdua dan langsung menoleh mencari siapa yang memanggil nama Syakira.

"Syakiraaaaa..." teriak salah seorang dari kerumunan di arah belakang Syakira dan Arka. Syakira dan Arka segera menoleh, dan mencari orang yang memanghil namanya.

"Syakiraaaa..." teriak orang itu lagi, sambil melambaikan tangan ke arah mereka. Syakirapun melihat orang yang memanggilnya, dan tersenyum setelah mengetahui jika orang itu adalah teman lamanya. Sangat lama....

"Syakira.." panggilnya lagi sambil mendekat ke arah Syakira yang tersenyum ke arahnya dan Arka yang hanya diam tanpa ekspresi.

"Hmmm, kangenn.." ucap orang itu sambil memeluk Syakira saat ia sudah di depan mereka berdua.

"Aku juga." jawab Syakira membalas pelukannya.

"Loh, Rani mana anakmu kok gak di ajak?" tanya Syakira karena sebelumnya ia mengatakan akan mengajak anak perempuannya saat menjemput meeeka di bandara.

"Oh, itu dia bilang mau langsung ke rumah kalian yang baru aj sekalian mau bersih-bersihin sebelum kalian datang." jawabnya tersenyum

"Ya ampun, makasih loh udah mau di repotin sama kami." ucap Syakira tulus.

"Sama-sama." jawabnya tersenyum, kemudian menatap ke arah Arka yang sejak tadi hanya diam memperhatikannya dan Syakira.

"Ini Arka ya?" tanya nya melirik ke arah Syakira.

"Ya, ini anakku Arka." jawab Syakira tersenyum memperkenalkan pitranya pada sahabatnya.

"Ya ampun, gantengnya persis deh kayak Papahnya..." ia memutus kata-katanya karena teringat jika kini Syakira dan suaminya tak. lagi bersama.

"Eh, Sya maaf aku lupa.." ucapnya tak enak hati karena sudah menyinggung soal mantan suaminya

"Santai, aku udah gak inget lagi kok." bong, karena sampai saat inipun Syakira masih merasa sakit saat mendengar nama mantan suaminya itu.

"Kita pulang sekarang!" ajak Syakira, ia sangat lelah dan ingin segera istirahat.

"Ah iya, aku sampe lupa." Rani menepuk jidatnya karena lupa jika sahabtnya itu pasti sngat lelah dan ia malah sibuk ngajakin ngobrol.

"Sini, biar aku bantu." ucapnya berjalan berdampingan dengan Syakira sambil terus bercerita segala hal hingga tiba di rumah minimalis bertingkat yang akan menjadi rumah nya dan Arka selama tinggal di jakarta.

Oh ya kenpa Syakira tidak kembali ke rumah orang tuanya, itu karena ia sudah menyerahkan rumah itu pada pamannya, adik kandung Ayahnya bersama dengan istri dan anaknya. Walaupun begitu Syakira masih bisa kembali ke rumah itu dan tinggal di sana, namun ia merasa lebih baik tinggal di rumah terpisah tapi ia tetap akan sering main k rumah itu karena di sana sangat banyak kenangannya bersama dengan orang tuanya dahulu.

kembali ke ceritanya...

"Assalamualaikum..." Rani membuka pintu rumah yang tidak terkunci.

"Waalaikumsalam..." jawaban dari dalam rumah.

"Masuk..." ucap Rani mempersilahkan calon pemilik rumah masuk lebih dulu kemudian iapun menyusul di belakang. Baru beberapa langkah Syakira berjalan masuk, tiba-tiba seorang gadis cantik dengan kulit putih dengan pakaian yang menutupi tubuhnya dengan sempurna, serta berperawakan tinggi keluar dari arah dapur membuat ia sedikit kagum dan terpesona.

"Mamah udah datang!" ucap gadis itu santun saat sudah di hadapan Syakira dan Rani.

"Sya, kenalin ini anakku namanya Mara." ucap Rani memperkenalkan sang putri

"Ah, ya Mara,, kamu tumbuh jadi anak yang makin cantik ya." jawab Syakira setelah mengingat gadis di hadapannya. Dulu Mara lahir saat Syakira belum menikah hingga ia berumur satu thn barulah Syakira menikah dan hidup bersama suaminya, namun ia tetap sering mengunjungi Rani dan Mara sampai ia pindah dari jakarta.

"Iya, tante temannya Mamah yang dulu sering main ke rumah kan?" tanya Mara mengingat wanita cantik di hadapannya.

"Mara masih ingat ternyata, padahal itu sudah sangat lama." ucap Syakira.

"Tentu saja, dulu tante selalu membawa apapun saat berkunjung ke rumah, bahkan tante juga yang selalu membela Mara saat teman-teman mengejek dan menghina Mara bahkan di hadapan Mamah." ungkap Mara sedikit sedih saat mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu, meskipun saat itu usianya masih sangat kecil namun daya ingatnya sangat kuat apa lagi saat penghinaan-penghinaan yang di lontarkan teman-temannya dahulu membuat gadis itu selalu teringat.

"Tentu saja, karena Mara juga anak tante." jawab Syakira mendekati anak sahabatnya itu kemudian memeluknya.

"Makasih tante.." jawab Mara tersenyum.

"Oh, ya, Mara juga udah masakin makanan untuk kalian, tapi maaf karena Mara harus pergi karena akan ada pengumuman dari kampus untuk ospek minggu depan." ucap Mara menyesal karena tak bisa berlama-lama di sana dan menemani malaikatnya Syakira. Sejak dulu Mara selalu menyebut Syakira dengan Malaikatku, karena setiap kali ia kesulitan pasti Syakira selalu membantu diriny dan juga Mamahnya.

"Ah, sayang sekali padahal tante masih ingin melihat Mara nya tante." ungkap Syakira mengusap pipi Mara lembut.

"Baiklah, tapi lain kali kita harus ngadain acara, dan Mara gak boleh buat alasan. Ok..." lanjut Syakira tersenyum hangat, Mara hanya mengangguk menyetujui usulan Syakira. Iapun segera berpamitan pada semuanya dan berlalu pergi, saat ia melewati Arka, ia hanya tersenyum hangat dan melanjutkan langkahnya. Arka hanya memandangi gadis yang sempat membuat jantungnya berdegup, hingga gadis itu tak lagi terlihat.

"Arka.." panggil Syakira yang melihat anaknya hnya bengong dan berdiri di tempatnya sejak benerapa menit yang lalu sedangkan dorinya dan Rani sudah berada di dekat meja. makan yang sudah penuh dengan makanan enak buatan Mara.

"Ya, Bun." jawab Arka setelah sadar dari lamunan panjangnya. Iapun segera mendekati Bunda dan tante Rani.

"Kamu ngapain bengong di situ?" tanya Syakira setelah Arka duduk di sebelahnya.

"Gak kok Bun, Arka cuma memperhatikan rumah ini aja." jawab Arka bohong, sebenarnya ia masih memikirkan gadis yang tersenyum ke arahnya tadi.

Arka belum mengetahui tentang Mara, juga namanya karena saat Mara menghampiri Syakira ia masih berada di luar memperhatikan sekelilingnya dan saat ia masuk Mara justru sudah ingin pergi dan berpaasan dengannya di ruang tamu.

"Ohh." jawab Syakira

"Arka suka Nak, rumah dan lingkungannya?" tanya Rani

"Suka tan, makasih sudah bantu Bunda dan Arka." jawabnya tersenyum manis.

"Sama-sama sayang." Ranipun tersenyum hangat. Merekapun makan bersama tanpa Mara yang sudah pergi ke kampus.

"Udah malam, aku pamit dulu ya kalo kalian ada perlu hubungi aku aja." ucap Rani tulus saat hendak meninggalkan rumah Syakira.

"Iya, tenang aja ini juga kampung halaman ku jadi gak perlu sekhawatir itu." jawab Syakira tersenyum

"Iya, ya udah aku pamit salam aja buat Arka, kayaknya dia kecapean." ucap Rani melirik ke arah kamar yang di tempati Arka. Syakira hanya mengangguk kemudian tersenyum.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam.. hati-hati Ran!" ucap Syakira saat Rani sudah di dalam mobilnya, Ranipun menolwh dan hanya tersenyum kemudian melajukan mobilnya keluar dari pekarangan rumah Syakira.

Di kamar...

"Siapa gadis itu, kenapa dia bisa di rumah ini?" batin Arka masih mengingat senyuman gadis yang berpapasan dengannya tadi sore. Arka masih belum bisa melupakan senyuman gadis itu dan selalu terbayang hingga ia tertidur dengan bibir tersenyum.

Waahhh,, akankah ada benih-benih Cinta antara Arka dan Mara? mau tahu kelanjutannya, jangan lupa buat stay dan kepoin kelanjutannya ya....

Tapi jgn luoa buat like, komen ya biar author makin semakin upnya..

Terima kasih....

🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Eka Novariani

Eka Novariani

Arka udah umur berapa sih thor...koq udah mengenal rasa suka terhadap gadis?Kl ga salah masih SD kan thor?

2024-06-22

0

yonahaku

yonahaku

walaupun mara lebih tua kalau saling suka ya tidak apa apa tapi lebih baik ya teman saja

2023-04-07

0

Adi Nugroho

Adi Nugroho

arkha sama mara jauh lebih tua mara dong thor

2023-03-28

0

lihat semua
Episodes
1 Kehancuran
2 Kenyataan yang menyakitkan
3 Kenyataan yang Menyakitkan II
4 Pengalaman Pertama yang Menakjubkan
5 Pertemuan Pertama
6 Sekolah Baru
7 Bertemu Keluarga
8 Taruhan yang Menguntungkan
9 Kesedihan Habibi
10 Musibah
11 Pertemuan Setelah Muaibah
12 Penderitaan Maira
13 Penderitaan Maira II
14 Keadilan untuk Maira
15 Kegalauan Mara
16 Salah Sangka Hana dan Sisi
17 Kecelakaan
18 Kemenangan Tim Arka dan Bantuan Kalisa
19 Hari Yang Bahagia
20 Kebahagiaan Syakira
21 Pementasan Berujung Menaruh Hati
22 Dua Hati yang Harus Berpisah
23 Ada Hati yang di Jaga
24 Keluarga Wulan dan Kesedihannya
25 Kebenaran yang Kembali Terungkap
26 Masa Lalu Regar
27 Identitas Wulan Bramantyo
28 Pertemuan ke Tiga
29 Wanita yang Sama
30 Kemunculan Masa Lalu
31 Kemunculan Masa Lalu dan Masa Depan
32 Kejujuran Rangga
33 Sebuah Perasaan Seorang Anak
34 Penantian Arka....
35 Kekecewaan Wulan
36 Penyesalan yang tak Berujung
37 Bimbang
38 Mengungkapkan Perasaan
39 Hari Bahagia Syakira dan Rangga
40 Malam Pertama
41 Kesedihan Risa dan Tujuan Barunya
42 Kebenaran Wulan dan Arka
43 Keluarga
44 Menunggu Jawan Risa
45 Kepedihan Risa
46 Duka dan Luka Risa...
47 Kisah yang Sempat Tertunda
48 Perjalanan Cinta Farhan dan Risa
49 Bertemu Kembali
50 Harapan!
51 Persiapan
52 Pengumuman
53 Lamaran
54 Menuju Halal
55 Duka di Hari yang Seharusnya Bahagia
56 Takdir Cinta Mara
57 Perhatian Calon Papah Sambung
58 Agus Utomo
59 Dokter Erick
60 Penantian Mara
61 Penantian yang Tak Sia Sia
62 Melamar Kedua Kalinya
63 Bahagia setelah Duka
64 Sarapan Spesial
65 Mulai Memperbaiki
66 Menuju Pertemuan Ayah dan Anak
67 Pertemuan Ayah dan Anak
68 Rencana yang Terancam Gagal
69 Malam Panas Syakira dan Rangga
70 Usaha sang Ayah Kandung
71 Perhatian Seorang Kakak
72 Menunggu Waktu
73 Mulai Menerima Kenyataan
74 Sebelumnya
75 Perubahan Wulan
76 Di Antar Sekolah Oleh Kakak
77 Usaha Arka Mendapat Pengakuan Wulan
78 Menunggu lebih lama
79 Semakin Akrab
80 Lupa!
81 Tokoh Mainan
82 Hadiah Arka
83 Hamil!
84 Punya Adik lagi
85 Posesif Sejak Hamil
86 Bagas
87 Bagas dan Naila
88 Daneen Durriyan
89 Kerja sama Rangga dan Arka
90 Sadar
91 Kehangatan
92 Penyambutan
93 Kecemasan Wulan!
94 Perhatian Papah Rangga
95 Membahagiakan Adik
96 Kerinduan
97 Kanker Jantung
98 Sisi lain Regar
99 Cinta Habibi
100 Hampir Menyerah
101 Dokter Karina
102 Ada kamajuan
103 Kebaikan Rangga
104 Berdebat
105 Sadar
106 Harus Kembali
107 Menjalani Pengobatan Tradisional
108 Akan Kembali
109 Ziyan dan Wulan
110 Pria Asing
111 Kakak
112 Nembak Apa Melamar?
113 Dapat Restu
114 Kecelakaan Habibi
115 Mamah Maurin
116 Masa Lalu Mamah Maurin dan Habibi
117 Menuju Hari Pertunangan
118 Kana
119 Pertunangan
120 Keluarga Kana
121 Farry dan Safira
122 Sesuatu yang Mengejutkan
123 Best Trio
124 Menyinggung Orang yang Salah
125 Misi Pencarian Kalisa
126 Menemukan Sesuatu
127 Satu Petunjuk
128 Waktu yang Berlalu
129 Pernikahan Wulan dan Habibi
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Kehancuran
2
Kenyataan yang menyakitkan
3
Kenyataan yang Menyakitkan II
4
Pengalaman Pertama yang Menakjubkan
5
Pertemuan Pertama
6
Sekolah Baru
7
Bertemu Keluarga
8
Taruhan yang Menguntungkan
9
Kesedihan Habibi
10
Musibah
11
Pertemuan Setelah Muaibah
12
Penderitaan Maira
13
Penderitaan Maira II
14
Keadilan untuk Maira
15
Kegalauan Mara
16
Salah Sangka Hana dan Sisi
17
Kecelakaan
18
Kemenangan Tim Arka dan Bantuan Kalisa
19
Hari Yang Bahagia
20
Kebahagiaan Syakira
21
Pementasan Berujung Menaruh Hati
22
Dua Hati yang Harus Berpisah
23
Ada Hati yang di Jaga
24
Keluarga Wulan dan Kesedihannya
25
Kebenaran yang Kembali Terungkap
26
Masa Lalu Regar
27
Identitas Wulan Bramantyo
28
Pertemuan ke Tiga
29
Wanita yang Sama
30
Kemunculan Masa Lalu
31
Kemunculan Masa Lalu dan Masa Depan
32
Kejujuran Rangga
33
Sebuah Perasaan Seorang Anak
34
Penantian Arka....
35
Kekecewaan Wulan
36
Penyesalan yang tak Berujung
37
Bimbang
38
Mengungkapkan Perasaan
39
Hari Bahagia Syakira dan Rangga
40
Malam Pertama
41
Kesedihan Risa dan Tujuan Barunya
42
Kebenaran Wulan dan Arka
43
Keluarga
44
Menunggu Jawan Risa
45
Kepedihan Risa
46
Duka dan Luka Risa...
47
Kisah yang Sempat Tertunda
48
Perjalanan Cinta Farhan dan Risa
49
Bertemu Kembali
50
Harapan!
51
Persiapan
52
Pengumuman
53
Lamaran
54
Menuju Halal
55
Duka di Hari yang Seharusnya Bahagia
56
Takdir Cinta Mara
57
Perhatian Calon Papah Sambung
58
Agus Utomo
59
Dokter Erick
60
Penantian Mara
61
Penantian yang Tak Sia Sia
62
Melamar Kedua Kalinya
63
Bahagia setelah Duka
64
Sarapan Spesial
65
Mulai Memperbaiki
66
Menuju Pertemuan Ayah dan Anak
67
Pertemuan Ayah dan Anak
68
Rencana yang Terancam Gagal
69
Malam Panas Syakira dan Rangga
70
Usaha sang Ayah Kandung
71
Perhatian Seorang Kakak
72
Menunggu Waktu
73
Mulai Menerima Kenyataan
74
Sebelumnya
75
Perubahan Wulan
76
Di Antar Sekolah Oleh Kakak
77
Usaha Arka Mendapat Pengakuan Wulan
78
Menunggu lebih lama
79
Semakin Akrab
80
Lupa!
81
Tokoh Mainan
82
Hadiah Arka
83
Hamil!
84
Punya Adik lagi
85
Posesif Sejak Hamil
86
Bagas
87
Bagas dan Naila
88
Daneen Durriyan
89
Kerja sama Rangga dan Arka
90
Sadar
91
Kehangatan
92
Penyambutan
93
Kecemasan Wulan!
94
Perhatian Papah Rangga
95
Membahagiakan Adik
96
Kerinduan
97
Kanker Jantung
98
Sisi lain Regar
99
Cinta Habibi
100
Hampir Menyerah
101
Dokter Karina
102
Ada kamajuan
103
Kebaikan Rangga
104
Berdebat
105
Sadar
106
Harus Kembali
107
Menjalani Pengobatan Tradisional
108
Akan Kembali
109
Ziyan dan Wulan
110
Pria Asing
111
Kakak
112
Nembak Apa Melamar?
113
Dapat Restu
114
Kecelakaan Habibi
115
Mamah Maurin
116
Masa Lalu Mamah Maurin dan Habibi
117
Menuju Hari Pertunangan
118
Kana
119
Pertunangan
120
Keluarga Kana
121
Farry dan Safira
122
Sesuatu yang Mengejutkan
123
Best Trio
124
Menyinggung Orang yang Salah
125
Misi Pencarian Kalisa
126
Menemukan Sesuatu
127
Satu Petunjuk
128
Waktu yang Berlalu
129
Pernikahan Wulan dan Habibi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!