Ketika Barick bersama Sisil

Setelah Arumi masuk ke dalam angkutan umum itu, angkutan itu melaju dengan kecepatan sedang ke arah yang sejalan dengan sekolah Arumi.

Tak berapa lama, angkutan yang membawa Arumi telah sampai ke tempat dimana Arumi menimba ilmu.

"Aduh, sudah telat nih! pasti pintu gerbang sekolah sudah ditutup!" gumam dalam hati Arumi yang sudah turun dari angkutan yang dia tumpangi, dan kemudian dia melangkahkan kaki ke belakang sekolah.

Seperti biasa Arumi mengendap-endap masuk ke sekolah melalui pintu keluar masuk pedagang kantin sekolahnya.

"Nak Arumi! telat lagi ya!" seru salah satu bapak-bapak pedagang kantin.

"Sssst....! he..he...he... iya pak. Jangan bilang siapa-siapa ya pak, please!" ucap Arumi seraya menangkupkan kedua telapak tangannya menempel didadanya.

"Iya, ini adalah kebiasaan yang haqiqi, he...he...! lekas masuk sana! keburu bapak atau ibu guru masuk!" seru bapak itu sembari mengulas senyumnya.

"Eh, kebiasaan haqiqi? bapak ini bisa saja buat kata-kata! tapi makasih pak!" seru Arumi seraya melangkahkan kakinya dengan tergesa-gesa.

"Sudah sana! terlambat baru tahu rasa!" seru bapak-bapak itu.

Sementara Arumi menunjukkan kedua jari jempolnya dan terus berlari menyusuri lorong sekolah, dimana jalan yang menu ke kelasnya.

Sesampainya di depan kelasnya, Arumi mencoba untuk mengintip keadaan di dalam kelas dari balik pintu.

Suasana kelas sangat riuh, pertanda belum ada guru yang hadir dalam kelas tersebut.

"Ah, sepertinya Bu guru belum hadir! jadi aman deh!" gumam dalam hati Arumi yang kemudian membuka pintu perlahan-lahan.

Dan memang belum ada guru yang hadir, dan semua teman sekelas Arumi seperti biasa menyoraki Arumi. Bahkan ada yang melempari Arumi dengan kertas yang sengaja dikepal-kepal.

"Dasar tukang telat!"

"Dasar lelet!"

"Kurang ya jam tidurnya!"

"Idola kok tukang telat!"

"Wah, jangan-jangan dia mampir ke tempat lain sebelum ke sini!"

"Hu....u....!"

Demikianlah seruan atau bullyan dari teman-teman Arumi dan semua itu tak di gubris oleh Arumi.

Gadis itu tetap dalam langkahnya menuju ke bangkunya dan mendapati teman sebangkunya yang bernama Cicilia yang biasa dipanggil Sisil itu sudah berada di tempat duduknya dan ada perubahan dari dandanan serta fashionnya yang tak seperti biasanya.

Banyak teman laki-laki yang mengerumuni Sisil dan rata-rata mereka terpesona akan penampilan Sisil yang sekarang. Dia tidak lagi berkacamata dan rambutnya yang berkepang sekarang terurai lurus dan lembut.

"Kay, kamu ada saingannya!" bisik Vita seraya tangan kananya yang menyodok lengan kiri Kayla. Dimana sebelum Sisil berubah menjadi cantik, Kayla lah yang selalu dikerumuni teman laki-laki mereka.

"Huh, aku tak menyangka! gadis mata empat itu menabuh genderang perang denganku!" gerutu Kayla seraya mengepalkan jemari tangannya dan juga menghentakkan kakinya.

Karena penasaran melihat tingkah Kayla yang kesal itu, Arumi menatap ke arah Sisil dan dia sangatlah terkejut saat melihat perubahan pada teman sebangkunya itu.

"Sisil..! kau kah itu?" tanya Arumi yang seolah tak percaya.

"Oh, hai Arumi!'' sapa Sisil seraya mengulas senyumnya.

"Wah, baru sehari aku mengenal kamu, ternyata kamu cantik juga!" seru seorang pria yang baru saja meletakkan tas dan ikut mendekati Sisil.

"Ba..barick, dia bicara seperti itu kenapa hatiku serasa teriris ya? padahal kami kan hanya sekedar teman mas kecil. Apakah aku ada perasaan pada Barick? dan apakah Barick juga ada perasaan padaku?" gumam dalam hati Arumi yang kemudian duduk di kursi yang lainnya yang ditinggalkan pemiliknya karena mendekati Sisil.

Banyak dari laki-laki yang berswa foto, dan bercanda bareng dengan Sisil.

"Bu Is datang....Bu guru datang!" seru beberapa teman Arumi yang kemudian mereka saling berebut duduk di tempat mereka masing-masing.

"Arumi, cepat berdiri! ini tempatku!" seru teman Arumi, dimana dialah pemilik kursi yang dia duduki.

"Oh, iya ma'af!" ucap Arumi yang kemudian berdiri dan melangkahkan kakinya menuju ke bangkunya yang biasa dia duduk bersama Sisil.

Namun kali ini Barick yang duduk bersama Sisil dan dia tak mau pindah.

"Barick, disitu tempat dudukku!" seru Arumi seraya menggoyangkan bahu Barick yang asyik bicara dengan Sisil.

"Ah, kita bertukar tempat saja! kamu sama Tommy dan aku bersama Sisil!" seru Barick seraya menunjuk ke arah bangku dimana temannya tommy sedang duduk dan mengeluarkan buku-bukunya.

"Hah! aku duduk sama laki-laki!" seru Arumi yang tak percaya.

"Iya nggak apa-apa! jangan khawatir kamu nggak akan hamil kalau duduk sama dia! he...he...!" ucap Barick sembari terkekeh.

"Bercandamu tidaklah lucu, Barick!" seru Arumi yang dengan kesal mengambil tas milik Barick dan menghempaskan ke atas meja dimana Barick duduk di kursinya.

"Hei, janganlah marah pacar pertama! aku mau main ke pacar keduaku dulu sebentar ya!" ucap Barick yang sebenarnya menggoda Arumi.

"Bodo amat!" gerutu Arumi yang kemudian duduk di kursi Barick dan mengeluarkan buku-bukunya.

"Kalau duduk disini, kamu harus bantu aku kerjakan setiap tugas!" seru Tommy yang tanpa menatap ke arah Arumi, tapi pandangannya terus ke arah depan dimana ibu guru Iswati sudah masuk ke kelas dan melangkahkan kaki menuju ke tempat duduknya.

"Selamat pagi anak-anak!" seru Bu guru Iswati yang setelah meletakkan tasnya menatap murid-muridnya secara keseluruhannya.

"Selamat pagi Bu guru!" jawab semua murid-murid secara serempak.

Pelajaran di jam pertama pun dimulai dan berlanjut jam kedua.

"Teeeet.....teeeeet.....!"

Bel istirahat pun berbunyi, dan semua murid berhamburan keluar dari kelas menuju ke kantin untuk mengisi perut mereka.

Dan ada juga yang membuka bekal masing-masing yang telah mereka persiapkan dari rumah.

Seperti halnya dengan Arumi, yang juga mengeluarkan bekalnya.

Sementara itu Sisil dan Barick, ternyata mereka juga membuka bekal yang mereka bawa dari rumah.

Arumi sempat melihat Barick masih saja bersendau gurau dengan Sisil dan mereka saling bertukar makanan dan bahkan saling suap satu sama lainnya.

"Barick! kenapa dadaku seraya bergemuruh dan sesak ya!" gumam dalam hati Arumi yang kemudian menatap bekal makanannya yang ada dihadapannya.

Sesuap demi sesuap Arumi menikmati makanannya, walaupun rasa sesak didadanya sedikit mengganggunya.

"Hukk....Hukk....Hukk ...!"

Arumi pun tersedak, dan tiba-tiba ada sebotol air mineral dihadapannya.

"Kebiasaan! kalau bawa makanan itu juga minumannya juga!" seru seseorang yang tak lain Barick yang kemudian melangkahkan kaki keluar dari kelas. Dan Arumi memandang dari belakang, kemudian meminum air mineral tersebut.

"Ternyata Barick masih perhatian padaku!" gumam dalam hati Arumi sesudah meneguk air mineral tersebut.

Kemudian Arumi melanjutkan makannya sampai habis dan memasukkan kotak makananya kembali ke dalam tasnya, demikian pula dengan Sisil yang juga sudah menghabiskan bekalnya.

...~¥~...

...Mohon dukungannya dan terima kasih telah memberikan Like/komentar/rate 5/gift maupun votenya untuk novel Mendadak Jadi Pewaris ini....

...Semoga sehat selalu dan dalam Lindungan Allah Subhananh wa Ta'alla....

...Aamiin Ya Robbal Alaamiin....

...Terima kasih...

...Bersambung...

Episodes
1 Terpaksa Berhutang Lagi
2 Menyiapkan Sarapan
3 Mendapat Bullyan dari teman sekelas
4 Ada Murid Baru
5 Ternyata Teman Lama
6 Pertama kalinya kerja
7 Telur Balado
8 Selalu Salah di mata Ibu Tiri
9 Kerja bakti di kelas
10 Lagi-lagi dimarahi ibu
11 Ditolong Barick dan kembali bekerja
12 Kabar dari Polisi
13 Surat dari Penjara
14 Menitipkan Tiana
15 Ketika Barick bersama Sisil
16 Ada cemburu diantara mereka
17 Menjenguk Ibu di Kantor Polisi
18 Menjenguk Ibu di Kantor Polisi ll
19 Berselisih paham di dalam mobil
20 Perjalanan Pulang ke rumah
21 Menyelamatkan Laki-laki setengah baya
22 Menemukan kalung milik ayah
23 Titik Terang kabar Ayah Arumi
24 Tuduhan Kayla dan Vita
25 Ijin libur kerja
26 Perjalanan menuju ke rumah Pengacara Rohadi
27 Menemui Pengacara Rohadi
28 Perjalanan Pulang
29 Tiana yang keracunan
30 Di Rumah sakit
31 Selalu Waspada
32 Teror di rumah sakit
33 Teror di rumah sakit ll
34 Meninggalkan Rumah Sakit
35 Dihadang empat laki-laki bertubuh tegap
36 Ungkapan Hati Barick
37 Arumi yang diculik
38 Menitipkan Tiana
39 Disekap di sebuah villa
40 Mirip Nyonya Majikan
41 Usaha Barick ; Mengikuti Keyla dan Tommy
42 Aksi Barick
43 Ditolong Barick dan meninggalkan Villa
44 Tiana yang Ganti diculik
45 Bertemu dengan pengacara Rohadi dan Dokter Rohaya
46 Menuju ke Pemakaman
47 Memasuki Rumah Yang seperti Istana
48 Berseteru di dalam Rumah Mewah
49 Kericuhan di dalam rumah bak istana
50 Titik Terang
51 Akhir yang Bahagia
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Terpaksa Berhutang Lagi
2
Menyiapkan Sarapan
3
Mendapat Bullyan dari teman sekelas
4
Ada Murid Baru
5
Ternyata Teman Lama
6
Pertama kalinya kerja
7
Telur Balado
8
Selalu Salah di mata Ibu Tiri
9
Kerja bakti di kelas
10
Lagi-lagi dimarahi ibu
11
Ditolong Barick dan kembali bekerja
12
Kabar dari Polisi
13
Surat dari Penjara
14
Menitipkan Tiana
15
Ketika Barick bersama Sisil
16
Ada cemburu diantara mereka
17
Menjenguk Ibu di Kantor Polisi
18
Menjenguk Ibu di Kantor Polisi ll
19
Berselisih paham di dalam mobil
20
Perjalanan Pulang ke rumah
21
Menyelamatkan Laki-laki setengah baya
22
Menemukan kalung milik ayah
23
Titik Terang kabar Ayah Arumi
24
Tuduhan Kayla dan Vita
25
Ijin libur kerja
26
Perjalanan menuju ke rumah Pengacara Rohadi
27
Menemui Pengacara Rohadi
28
Perjalanan Pulang
29
Tiana yang keracunan
30
Di Rumah sakit
31
Selalu Waspada
32
Teror di rumah sakit
33
Teror di rumah sakit ll
34
Meninggalkan Rumah Sakit
35
Dihadang empat laki-laki bertubuh tegap
36
Ungkapan Hati Barick
37
Arumi yang diculik
38
Menitipkan Tiana
39
Disekap di sebuah villa
40
Mirip Nyonya Majikan
41
Usaha Barick ; Mengikuti Keyla dan Tommy
42
Aksi Barick
43
Ditolong Barick dan meninggalkan Villa
44
Tiana yang Ganti diculik
45
Bertemu dengan pengacara Rohadi dan Dokter Rohaya
46
Menuju ke Pemakaman
47
Memasuki Rumah Yang seperti Istana
48
Berseteru di dalam Rumah Mewah
49
Kericuhan di dalam rumah bak istana
50
Titik Terang
51
Akhir yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!