Selalu Salah di mata Ibu Tiri

"Dari mana kamu dapat uang buat beli telur balado ini?" seru ibu Partinah itu dengan tiba-tiba dan memandang Arumi dengan sinis.

"I...ini saya diberi sama ibu Yuli Bu." jawab Arumi dengan sedikit gemetaran.

"Diberi apa kamu mencuri? ingat jangan buat ibu malu! dasar anak tak tahu diri!" umpat ibu Partinah itu dengan geram.

"Sa...saya benar-benar diberi Bu!" seru Arumi dengan sedikit ketakutan. Takut akan mendapat hadiah cubitan bahkan lebih dari ibu tirinya itu.

"Hm, baiklah! kali ini kamu aku ma'afkan. Kalau kamu buat kesalahan sekali lagi, kamu tidur di luar!" seru ibu Partinah yang kemudian meminum teh manis buatan Arumi.

"Pruuut...!"

Tiba-tiba ibu Partinah memuntahkan teh yang masuk ke mulutnya, dan itu di arahkan ke wajah Arumi. Seketika wajah Arumi basah karena teh manis bercampur liur Bu Partinah itu.

Arumi yang kaget, dengan reflek mengusap wajahnya dengan telapak tangan kanannya.

"Apa kamu akan membuatku gemuk? kamu tahu kalau aku mau langsing lagi, biar dapat laki-laki yang bisa mencukupi kita. Biar ibu nggak kerja lagi!" seru ibu Partinah dengan kesalnya.

"Ma..ma'af Bu, biar Arumi buatkan sekali lagi yang tawar." ucap Arumi yang membalikkan badannya.

"Nggak usah, lebih baik aku tidur. Cepat bereskan semuanya! kalau sampai aku bangun nanti masih ada piring dan gelas kotor ini, besok kamu tak boleh sekolah!" ancam ibu Partinah yang kemudian berlalu dari hadapan Arumi, tanpa sempat gadis itu menjawabnya.

"I...iya Bu." balas Arumi yang segera membereskan semua piring dan gelas kotor yang ada di meja makan. Setelah itu bergegas dia masuk ke kamarnya, karena jam dinding di kamarnya terus berdetak dan sudah menunjukkan pukul sebelas malam.

Arumi mengambil selimut dan kemudian menyelimuti dirinya bersamaan dirinya membaringkan tubuhnya di tempat tidur. Dan perlahan-lahan Arumi memejamkan kedua matanya. Dan akhirnya dia terlelap dalam mimpi indahnya.

Jarum jam menunjukkan pukul lima pagi, Arumi membuka kedua matanya dan berusaha mengumpulkan nyawanya untuk bisa kembali lagi dalam hidup seperti biasanya.

"Jam Lima! gawat, aku bisa terlambat!" seru Arumi yang ternyata kesiangan.

Tanpa banyak bicara lagi, Arumi bangun dari tidurnya dan kemudian berwudlu dan menunaikan sholat subuh di dalam kamarnya

.

Setelah selesai sholat subuh, Arumi bergegas ke dapur dan mulai memasak dan mengerjakan pekerjaan rumah lainnya.

Jam dinding teruslah berputar, dan Arumi sudah selesai dalam memasak dan mengerjakan pekerjaan rumah yang lainnya.

Ibu Partinah keluar dari kamar tidurnya kemudian melangkahkan kakinya menuju ke ruang makan.

"Arumi! Cepat sediakan makanan agar aku bisa sarapan!" seru Bu Partinah .

'I..Iya Bu." ucap Arumi yang kemudian mengambilkan nasi goreng yang tadi dia masak Dan tak lupa dengan teh tawar hangatnya.

Arumi melangkahkan kakinya menghampiri ibu tirinya, dan kemudian menghidangkan nasi goreng serta teh tawar hangatnya tepat dihadapan ibu tirinya itu.

"Ibu ini nasi goreng yang tadi Arumi masak." ucap Arumi yang berdiri disamping ibu Partinah.

"Apa! nasi goreng! tahu tidak kalau seleraku sedang kepingin soto!" seru ibu partnah dengan kesal.

"Tapi Bu adanya bahan hanya nasi, Arumi belum sempat belanja Bu. Kan ibu belum kasih uang untuk hutang yang kemarin!" ucap Arumi yang mencoba mengingatkan.

"Ahh, sana hutang lagi ke tetangga! bilang saja kalau ibu akan bayar semuanya kalau gajian nanti!" seru Partinah dengan geram.

"Tapi Bu?"ucap Arumi yang tak enak hati bila pagi-pagi harus nambah hutang lagi.

"Ah, bagian belanja kan urusan kamu! jadi jangan libatkan ibu lagi! mengerti!" seru ibu Partinah seraya bangkit dari duduknya, dan kemudian...

"Prang....!"

Sepiring nasi goreng dia lempar ke atas lantai dan dia tinggal begitu saja, melangkahkan kakinya kembali ke kamarnya.

"Astaghfirullah! ibu, kenapa ibu sangat kejam padaku?" tanya dalam hati Arumi yang bergegas membereskan piring yang pecah serta nasi goreng yang berhamburan di lantai itu.

Jam dinding sudah menunjukkan pukul enam tiga puluh menit, dan Arumi masih harus menyiapkan keperluan Tiana.

"Ah, Tiana belum sarapan!" seru Arumi yang bergegas mengambil dua kotak bekal yang kemudian diisikan dengan nasi goreng buatannya. Kemudian gadis itu segera melangkahkan kakinya ke kamar dan mengganti pakaian seragamnya serta mengambil tas dan memakai sepatunya.

Selesai itu Arumi melangkahkan kaki menuju ke kamar Tiana dan sesampainya di kamar Tiana, ternyata Tiana sedang memakai seragam sekolah dan sudah siap berangkat sekolah dengan duduk di kursi roda.

"Tiana kamu...! apa kamu melakukannya sendirian?" tanya Arumi yang sangat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh adik tirinya, yang tentu saja seorang gadis yang tidak seperti pada umumnya itu.

"Iya kak, Tiana tak mau merepotkan kak Arumi terus." balas Tiana yang saat ini Arumi memapah dirinya untuk menduduki kursi roda secara perlahan-lahan.

"Kamu pergi ke kamar mandinya dari jam berapa?" tanya Arumi yang penasaran itu seraya mengambil tas sekolah Tiana.

"Dari adzan subuh tadi kak!" jawab Tiana sembari mendongakkan kepalanya.

"Lah, malah bangunnya duluan kamu Tia. Kamu tahu kalau kak Arumi bangunnya kesiangan tadi!" ucap Arumi yang berbisik sambil mengulas senyumnya.

"Kesiangan?" tanya Tiana yang memastikan. Arumi dengan cepat memberi kode jadi telunjuk dibibirnya.

"Sssst ..!"

"Kalau ketahuan ibu, bisa berabe..!" bisik Arumi.

"Oiya!" balas Tiana seraya menganggukkan kepalanya.

Arumi mendorong kursi roda yang di mana Tiana duduk diatasnya dan Arumi menoleh ke kanan dan ke kiri, untuk menghindari keberadaan ibu tirinya.

Beberapa saat kemudian mereka sudah keluar dari rumah dan kali ini Arumi mendorong lebih keras, dengan setengah berlari agar bisa lebih cepat meninggalkan rumahnya.

Di sepanjang jalan, Tiana terus bertanya-tanya pada Arumi.

"Kak, kenapa sih ibu marah-marah melulu? terutama sama kak Arumi?" tanya Tiana yang penasaran.

"Itu lagi-itu lagi yang kamu tanyakan Tiana!" seru Arumi yang merasa kalau Tiana selalu menanyakan hal yang sama. Dan Arumi menjawab dengan jawaban yang sama.

"Hm, apa iya ya? habisnya suka sedih jika lihat kak Arumi selalu dimarahi dan selalu disalahkan sama ibu. Kak Arumi kan nggak sala, dan kak Arumi nggak pernah merepotkan ibu. Kalau membantu malah setiap hari membantu ibu, dan masih sempat mengurusi aku juga." ucap Tiana yang apa adanya.

"Hm, itu sudah menjadi kewajiban kakak. Nah, sudah sampai, dan itu Bu Mul sudah menunggu kedatangan kamu Tia!" seru Arumi yang melihat keberadaan wali murid Tiana yang memang sudah menunggu kedatangan Tiana.

Setelah menyerahkan Tiana pada wali kelas Tiana, Arumi bergegas membalikkan badannya dan melangkahkan kakinya meninggalkan sekolah dimana adik tirinya menimba ilmu itu.

..........

...~¥~...

...Mohon dukungannya dan terima kasih telah memberikan Like/komentar/rate 5/gift maupun votenya untuk novel Mendadak Jadi Pewaris ini....

...Semoga sehat selalu dan dalam Lindungan Allah Subhana wa Ta'alla....

...Aamiin Ya Robbal Alaamiin....

...Terima kasih...

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

Radiah Ayarin

Radiah Ayarin

Astaghfirullah

2023-02-21

3

lihat semua
Episodes
1 Terpaksa Berhutang Lagi
2 Menyiapkan Sarapan
3 Mendapat Bullyan dari teman sekelas
4 Ada Murid Baru
5 Ternyata Teman Lama
6 Pertama kalinya kerja
7 Telur Balado
8 Selalu Salah di mata Ibu Tiri
9 Kerja bakti di kelas
10 Lagi-lagi dimarahi ibu
11 Ditolong Barick dan kembali bekerja
12 Kabar dari Polisi
13 Surat dari Penjara
14 Menitipkan Tiana
15 Ketika Barick bersama Sisil
16 Ada cemburu diantara mereka
17 Menjenguk Ibu di Kantor Polisi
18 Menjenguk Ibu di Kantor Polisi ll
19 Berselisih paham di dalam mobil
20 Perjalanan Pulang ke rumah
21 Menyelamatkan Laki-laki setengah baya
22 Menemukan kalung milik ayah
23 Titik Terang kabar Ayah Arumi
24 Tuduhan Kayla dan Vita
25 Ijin libur kerja
26 Perjalanan menuju ke rumah Pengacara Rohadi
27 Menemui Pengacara Rohadi
28 Perjalanan Pulang
29 Tiana yang keracunan
30 Di Rumah sakit
31 Selalu Waspada
32 Teror di rumah sakit
33 Teror di rumah sakit ll
34 Meninggalkan Rumah Sakit
35 Dihadang empat laki-laki bertubuh tegap
36 Ungkapan Hati Barick
37 Arumi yang diculik
38 Menitipkan Tiana
39 Disekap di sebuah villa
40 Mirip Nyonya Majikan
41 Usaha Barick ; Mengikuti Keyla dan Tommy
42 Aksi Barick
43 Ditolong Barick dan meninggalkan Villa
44 Tiana yang Ganti diculik
45 Bertemu dengan pengacara Rohadi dan Dokter Rohaya
46 Menuju ke Pemakaman
47 Memasuki Rumah Yang seperti Istana
48 Berseteru di dalam Rumah Mewah
49 Kericuhan di dalam rumah bak istana
50 Titik Terang
51 Akhir yang Bahagia
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Terpaksa Berhutang Lagi
2
Menyiapkan Sarapan
3
Mendapat Bullyan dari teman sekelas
4
Ada Murid Baru
5
Ternyata Teman Lama
6
Pertama kalinya kerja
7
Telur Balado
8
Selalu Salah di mata Ibu Tiri
9
Kerja bakti di kelas
10
Lagi-lagi dimarahi ibu
11
Ditolong Barick dan kembali bekerja
12
Kabar dari Polisi
13
Surat dari Penjara
14
Menitipkan Tiana
15
Ketika Barick bersama Sisil
16
Ada cemburu diantara mereka
17
Menjenguk Ibu di Kantor Polisi
18
Menjenguk Ibu di Kantor Polisi ll
19
Berselisih paham di dalam mobil
20
Perjalanan Pulang ke rumah
21
Menyelamatkan Laki-laki setengah baya
22
Menemukan kalung milik ayah
23
Titik Terang kabar Ayah Arumi
24
Tuduhan Kayla dan Vita
25
Ijin libur kerja
26
Perjalanan menuju ke rumah Pengacara Rohadi
27
Menemui Pengacara Rohadi
28
Perjalanan Pulang
29
Tiana yang keracunan
30
Di Rumah sakit
31
Selalu Waspada
32
Teror di rumah sakit
33
Teror di rumah sakit ll
34
Meninggalkan Rumah Sakit
35
Dihadang empat laki-laki bertubuh tegap
36
Ungkapan Hati Barick
37
Arumi yang diculik
38
Menitipkan Tiana
39
Disekap di sebuah villa
40
Mirip Nyonya Majikan
41
Usaha Barick ; Mengikuti Keyla dan Tommy
42
Aksi Barick
43
Ditolong Barick dan meninggalkan Villa
44
Tiana yang Ganti diculik
45
Bertemu dengan pengacara Rohadi dan Dokter Rohaya
46
Menuju ke Pemakaman
47
Memasuki Rumah Yang seperti Istana
48
Berseteru di dalam Rumah Mewah
49
Kericuhan di dalam rumah bak istana
50
Titik Terang
51
Akhir yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!