"Ha ..ha...ha....!" suara tawa teman-temannya yang nampak riuh.
"Tok ..tok...tok...!"
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.
Namun tetap saja suara ketukan pintu itu tertutup oleh riuhnya teman-teman satu kelas Arumi yang sedang menggoda Arumi.
"Dasar gadis miskin! bangun kamu!" seru seorang gadis yang nampak dari kalangan elit, yang dimana semua barang yang dia pakai kesemuanya barang branded.
"Kay, Arumi memang miskin tapi kamu tak berhak membullynya!" seru Sisil dengan berkacak pinggang.
"Hei kamu Sisil, apa kamu juga mau kami bully sekalian? hah!" seru gadis kaya itu yang bernama Kayla.
"Iya nih! gadis mata empat, jangan sok jadi pahlawan kesiangan deh!" seru seorang gadis yang sedari tadi bersama Kayla. Yang bernama Vita, yang juga dari keluarga yang berada.
Memang teman-teman Arumi dan juga Sisil, tak ada yang tahu kalau Sisil adalah anak dari pemilik yayasan. Yang mereka tahu kalau Sisil hidup bersama neneknya.
Hanya Arumi dan kepala sekolah yang tahu, karena hal itulah yang diinginkan oleh Sisil.
Arumi bangkit dari terjatuhnya, dan Keyla menyuruh Vita untuk kembali mendorong Arumi dengan isyarat matanya.
Vita yang paham betul dengan maksud dari temannya Keyla, segera bereaksi sesuai apa yang diinginkan Keyla.
"Dogh ..dogh....dogh..!"
Tapi belum sempat Vita melakukan tugasnya, terdengar suara papan tulis yang dipukul sebanyak tiga kali.
Semuanya tersentak kaget, dan mencari sumber suara.
"A..apa! Bu Iswati datang!"
"Ibu guru datang!"
"Wah, gawat!"
Seru murid-murid yang kemudian menghamburkan diri mereka dan duduk di kursi mereka masing-masing.
Demikian pula dengan Arumi dan Sisil yang kembali duduk di tempat duduk masing-masing.
"Kalian ini ya seperti anak diluar sana yang tidak pernah makan bangku sekolah saja!" seru Bu guru Iswati seraya memandang muridnya satu persatu yang sudah duduk di kursi mereka masing-masing.
Semuanya diam menundukkan kepala tanpa terkecuali, dantetap diam seribu bahasa.
"Sekarang perhatikan semuanya? ibu mau memberi tahu pada kalian semuanya!" seru Bu Iswati yang masih memandang muridnya satu-persatu. Perlahan-lahan para murid memberanikan diri mengangkat wajah masing-masing, dan memperhatikan apa yang sedang disampaikan oleh Bu Iswati.
"Ada pengumuman apa sih?"
"Sssst! diam dengarkan saja!"
Bisik-bisik para murid, dibarisan bangku belakang.
"Dengarkanlah baik-baik ya!" seru Bu guru Iswati seraya terus memperhatikan murid-muridnya satu persatu.
Semua murid diam dan memperhatikan apa yang akan disampaikan oleh ibu guru wali kelas mereka.
"Kalian akan tambah satu teman lagi, dia datang dari kota Semarang dan pindah kemari dikarenakan orang tuanya pindah kerja." jelas Bu guru Iswati.
"Eh, maksud Bu guru apa ada murid baru ya?" tanya salah satu teman Arumi yang duduk di barisan bangku paling depan.
"Iya, benar!" jawab Bu guru Iswati sembari mengulas senyumnya.
"Wah, teman baru nih!"
"Cowok apa cewek Bu?"
Seru dan tanya beberapa murid kelas satu A Sekolah menengah Atas Bina Patra itu.
"Dia cowok! Barick, masuklah!" jawab Bu Iswati yang kemudian memanggil seorang anak laki-laki yang ada di luar kelas itu.
Tak berapa lama keluarlah seorang pemuda yang seumuran dengan semua murid di kelas satu A itu.
Pemuda yang berkulit putih dengan rambut cepak dan berhidung mancung dengan wajah ada campuran bulenya.
Pemuda itu melangkahkan kakinya menghampiri Bu Guru Iswati dan kemudian menghadap ke arah murid-murid lainnya yang penasaran dengan keberadaannya,
"Barick, perkenalkanlah diri kamu pada semua teman-teman kamu!" seru Bu guru Iswati yang menatap pemuda yang menjadi murid barunya.
"Assalamu'alaikum, hallo semuanya!" sapa Barick seraya mengembangkan senyum termanisnya, dan tentu saja membuat semua murid perempuan klepek-klepek jadinya. Tanpa terkecuali Arumi dan juga Sisil.
"Wa'alaikumsalam, hallo juga!" jawab semua murid dengan serempak.
"Perkenalkan nama saya Barick Raharja, panggil saja Barick. Saya pindah dari kota Semarang. Karena mengikuti ayah saya yang pindah kerja di Jakarta. Saya harap kita bisa belajar dan berteman bersama " ucap perkenalan Barick yang membuat semua cewek ternganga dan serasa tak sabar ingin berteman dengan murid baru itu.
"Ok Barick! kamu duduk bersama Tommy di bagian tengah di barisan terakhir ya!" seru bu guru Iswati seraya menunjukkan tempat duduk yang masih kosong pada Barick.
Pemuda itu melangkahkan kakinya menuju kursi yang dimaksudkan oleh bu Iswati, dan sebagian murid menyapa Barick termasuk Kayla dan juga Vita.
"Barick! kenalan dong!"
"Dah punya pacar belum?"
Itulah sebagian dari pertanyaan para murid perempuan yang nampak 'kesemsem' di pandangan pertama.
Barick hanya mengulas senyumnya saja dan dia tetap melangkah menuju ke bangku ya g dimaksudkan oleh Bu Iswati.
Bangku dan kursi yang dimaksudkan adalah dimana siswa bernama Tommy ada di bangku tersebut dan ternyatA bangku Arumi ada disebelah kiri Barick. Lebih tepatnya berdampingan namun terpisahkan gang atau jalan yang memisahkan keduanya.
Arumi melihat ke arah Barick dan mengulas senyumnya. Denikian pula dengan Barick yang juga mengulas senyumnya.
.Ada perasaan kenal diantara keduanya, namun masih mereka simpan dihati mereka masing-masing.
"Kalian kalau mau saling berkenalan, nanti saja pada saat istirahat! sekarang keluarkan buku kalian masing-masing. Kita akan bahas pelajaran dihalaman berikutnya." ucap Bu guru Iswati dan membuat semua murid-muridnya menurut dengan apa yang dikatakan oleh ibu guru Iswati yg tersebut.
Pelajaran segera dimulai, dan semuanya mengikuti dengan seksama sampai tak terasa bunyi bel waktu istirahat.
"Teeett.....teeett....teeett...!"
.
"Baiklah pelajaran untuk ibu cukup sekian, jangan lupa kalian kerjakan pekerjaan rumah yang ibu sampaikan tadi!" seru Bu Iswati seraya mengambil buku-bukunya, dan berdiri menatap murid-muridnya.
"Iya Bu!" jawab semua murid yang serempak, dan kemudian berlomba-lomba memasukkan buku-buku mereka ke dalam tas.
"Sampai jumpa dijadwal ibu berikutnya, Assalamu'alaiku...!" ucap pamit Bu guru Iswati sembari melangkahkan kakinya menuju ke pintu.
"Wa'alaikumsalam..!" jawab semua murid yang dibarengi murid-murid laki-laki yang berhamburan keluar dari bangku masing-masing dan menuju ke pintu keluar dari kelas.
Namun berbeda dengan para siswi yang bangkit dari duduknya untuk menghampiri Barick dan tentu saja mencari perhatian dari Barick.
"Hai, Barick! kenalin saya Kayla!" ucap Kayla sembari mengulurkan tangannya. Barick menerima uluran tangannya dan mengulas senyumnya.
"Oiya saya Vita!" ucap Vita yang tak mau kalah dengan sahabatnya Kayla, yang mana dia juga mengulurkan tangannya.
Barick pun membalas uluran tangan Vita dan juga mengulas senyumnya.
"Ma'af ya para gadis! saya ada urusan sebentar!" seru Barick yang kemudian dia bangkit dari duduknya. Kemudian melangkahkan kakinya melewati Kayla dan juga Vita.
Berapa terkejutnya kedua gadis itu manA kala melihat pemuda incaran mereka mengacuhkan mereka dan memilih menghampiri teman yang mereka bully tadi pagi.
...~¥~...
...Mohon dukungannya dan terima kasih telah memberikan Like/komentar/rate 5/gift maupun votenya untuk novel Mendadak Jadi Pewaris ini....
...Semoga sehat selalu dan dalam Lindungan Allah Subhana wa Ta'alla....
...Aamiin Ya Robbal Alaamiin....
...Terima kasih...
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Radiah Ayarin
perjalanan hidupnya begitu byk ujian
2023-02-14
2
Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻
nice
2023-02-14
2