Kabar dari Polisi

Sebelum pulang, Arumi sempat dibuatkan makanan oleh Bu Yuli. Kemudian Arumi meninggalkan Bu Yuli seorang diri.

Gadis itu terus melangkahkan kakinya meninggalkan rumah Bu Yuli dan baru lah belok pada saat masuk ke sebuah halaman rumah yang lumayan besar dan terlihat tak terawat karena pagarnya yang nampak lama tak dicat ulang.

"Assalamu'alaikum...!" Arumi mengucap salam dan mengambil kunci cadangan rumah dari dalam tasnya.

Ucap salam Arumi tak mendapat balasan dari dalam rumah, dan arumi sudah menduganya.

"Hm, pasti ibu sudah tidur . Lebih baik aku masuk dan pastinya Tiana saat ini berada dikamar sendirian!" seru Arumi yang membuka pintu dan kemudian melangkahkan kakinya masuk ke rumah dan menutup kembali pintu rumahnya.

Dengan bergegas, Arumi melangkahkan kaki menuju ke kamar Tiana. Namun sebelumnya dia meletakkan rantang makanan dari ibu Yuli di atas meja dan juga tas sekolahnya di kursi meja makan.

Setengah berlari Arumi akhirnya tiba di depan kamar Tiana.

"Tokk...tok...tokk....!"

Gadis itu mengetuk pintu kamar Tiana.

"Masuk kak!" balas gadis yang berada didalam kamar.

Arumi segera masuk dan melihat Tiana duduk bersandar di atas tempat tidurnya. Gadis itu sedang membaca buku-buku yang ada di sampingnya.

"Kak Arumi." panggil gadis itu yang menghentikan aksi membaca bukunya.

"Tia, ma'af kak Arumi kesorean pulangnya." ucap Arumi yang merasa bersalah.

"Tak apa-apa kak. Tiana sudah mandi kak." ucap Tiana yang sambil mengulas senyumnya.

"Oh iya?" ucap Arumi yang menatap adik tirinya dan penuh selidik.

"Iya tadi Ibu yang mandiin Tia." ucap Tiana yang memberitahu.

"Oh, pantas saja. Lantas sekarang ibu dimana?" tanya Arumi yang penasaran.

"Tadi ibu, ibu katanya mau menagih hutang kak! katanya ada teman kerjanya ibu, yang hutang sama ibu. Dan hari ini jatuh temponya." ucap Tiana yang memberitahukan.

"Oh, jadi begitu ya!" ucap Arumi yang mengulas senyumnya untuk mengurangi rasa kecemasannya.

"He..em...!" ucap Tiana yang kemudian mengambil salah satu majalah untuk dia baca.

"Nah sekarang Tiana kan sudah cantik, kak Arumi mandi dan sholat dulu ya. Nanti kakak kembali dan kita makan bersama ya." ucap Arumi sembari mengulas senyumnya pada adiknya.

"I...iya kak!" ucap Tiana yang juga membalas senyum kakak tirinya itu.

Arumi kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan Tiana yang saat ini sendirian di dalam kamarnya. Segera gadis itu melangkahkan kaki menuju ke ruang makan dan mengambil tas sekolahnya.

Kemudian dia melangkahkan kaki menuju ke kamarnya, setelah itu Arumi mengambil handuk dan melangkahkan kakinya kembali menuju ke kamar mandi.

Arumi melakukan ritual mandinya, dan segera berwudlu setelah memakai pakaian gantinya.

Setelah membuka pintu kamar mandi, Arumi melangkahkan kaki menuju ke kamarnya yang memang kamarnya terletak di belakang, yang sebelumnya untuk kamar pembantu pada saat ayah Arumi masih ada.

Gadis itu segera menunaikan sholat Maghrib di dalam kamarnya. Beberapa menit kemudian setelah selesai dia melipat mukena dan meletakkannya ditempat biasanya, gadis itu melangkahkan kakinya menuju ke ruang makan.

Kemudian Arumi mengambil rantang dari Bu Yuli tadi sore. Arumi menghangatkan sayur sop itu dan dia menyiapkan dua piring nasi dan sayur sop yang tadi dipanaskan.

Arumi meletakkan dua piring nasi dan rantang yang berisi sayur sop yang masih panas itu diatas nampan dan membawanya ke kamar Tiana.

"Tia sayang! yuk kita makan sayur sop malam ini!" seru Arumi yang masuk ke kamar Tiana dan meletakkan nampannya di meja samping tempat tidur Tiana.

"Oh iya kak!" seru Tiana, dan keduanya makan malam bersama di dalam kamar dengan menu telur sayur sop tadi.

Beberapa menit kemudian, mereka sudah selesai makan malam. Tiana masih sibuk dengan bacaannya, sedangkan Arumi membereskan dapur yang masih berantakan.

Setelah selesai membereskan dapur, Arumi menuju ke kamarnya dan kemudian dia membuka buku-buku pelajarannya. Gadis itu mengulang kembali materi pelajaran yang ibu dan pak guru sampaikan padanya.

Jam dinding menunjukkan pukul delapan malam, selesai belajar Arumi segera menunaikan sholat Isya' di dalam kamarnya.

Beberapa menit kemudian setelah selesai dia melipat mukena dan meletakkannya ditempat biasanya, gadis itu melangkahkan kakinya menuju ke yempat mencuci pakaian.

"Sambil menunggu ibu sebaiknya aku mencuci baju saja. Dan besok pagi tinggal menjemurnya." gumam dalam hati Arumi yang kemudian merendam pakaian kotornya.

"Sebenarnya kemana ya ibu pergi?" tanya dalam hati Arumi yang mulai mencuci pakaian.

Satu jam kemudian Arumi telas selesai mencuci pakaian, kemudian dia melangkahkan kakinya menuju ke ruang tamu.

Arumi membuka pintu untuk melihat keadaan di luar rumah dan sekelilingnya. Hanya kegelapan malam yang diterangi oleh lampu yang dia lihat.

Kemudian gadis itu masuk kembali ke dalam rumah dan menutup serta menguncinya.

Setelah itu dia melangkahkan kaki ke sofa ruang tamu. Tapi baru beberapa langkah Arumi berjalan, tiba-tiba ada yang suara mobil yang masuk ke pekarangannya.

Karena penasaran, Arumi melangkahkan kaki kembali menuju ke jendela di samping pintu utama rumahnya itu.

Disibaknya korden yang menutupi jendela, dan betapa terkejutnya dia ketika melihat ada sebuah mobil patroli polisi yang ternyata berhenti di depan rumahnya.

"Polisi? apa yang telah terjadi?" gumam dalam hati Arumi yang penuh tanda tanya.

Tanpa menunggu polisi itu mengetuk pintu, Arumi segera membuka pintu utama rumahnya.

"Kelak...klek...ceklek...!"

Pitu utama itu terbuka dengan lebar, dan nampak dua orang polisi yang berjalan menghampiri Arumi.

"Selamat malam!" ucap salam salah satu polisi itu.

"Oh iya selamat malam! ada apa ya?" jawab sekaligus tanya Arumi yang penasaran.

"Apakah benar ini kediaman ibu Partinah?" tanya polisi yang satunya.

"Be..benar, itu ibu saya." ucap Arumi yang terkejut, takut terjadi sesuatu pada ibu tirinya.

"Ma'af ibu anda saat ini kami tahan karena kasus penganiayaan. Dan ini ada surat dari ibu Partinah buat anda." ucap salah satu polisi yang menjelaskan.

"A...apa! ibu di tahan!" ucap seru Arumi yang gemetaran, dia bingung harus bagaimana untuk menjalani hidupnya tanpa adanya ibu tirinya itu.

"Iya, ibu Partinah kedapatan memukul seorang wanita. Dimana wanita itu adalah teman ibu Partinah selama kerja di tempat kerjanya dulu. Dan wanita itu meminjam uang sebesar lima juta pada ibu Partinah, dan hari ini adalah jatuh temponya. Karena itulah ibu Partinah menagih, dan wanita itu tak segera membayar hutang-hutangnya. Dan ibu Partinah melakukan tindak kekerasan dengan memukul wanita itu. Karena itulah ibu Partinah kami masukkan ke penjara dengan pasal penganiayaan." jelas polisi yang lainnya.

"Oh, jadi begitu. Baik terima kasih pak, atas informasinya. Mungkin besok siang saya akan menjenguk ibu." ucap Arumi yang kedua matanya berkaca-kaca.

...~¥~...

...Mohon dukungannya dan terima kasih telah memberikan Like/komentar/rate 5/gift maupun votenya untuk novel Mendadak Jadi Pewaris ini....

...Semoga sehat selalu dan dalam Lindungan Allah Subhana wa Ta'alla....

...Aamiin Ya Robbal Alaamiin....

...Terima kasih...

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

semangat arumi

2023-03-20

0

lihat semua
Episodes
1 Terpaksa Berhutang Lagi
2 Menyiapkan Sarapan
3 Mendapat Bullyan dari teman sekelas
4 Ada Murid Baru
5 Ternyata Teman Lama
6 Pertama kalinya kerja
7 Telur Balado
8 Selalu Salah di mata Ibu Tiri
9 Kerja bakti di kelas
10 Lagi-lagi dimarahi ibu
11 Ditolong Barick dan kembali bekerja
12 Kabar dari Polisi
13 Surat dari Penjara
14 Menitipkan Tiana
15 Ketika Barick bersama Sisil
16 Ada cemburu diantara mereka
17 Menjenguk Ibu di Kantor Polisi
18 Menjenguk Ibu di Kantor Polisi ll
19 Berselisih paham di dalam mobil
20 Perjalanan Pulang ke rumah
21 Menyelamatkan Laki-laki setengah baya
22 Menemukan kalung milik ayah
23 Titik Terang kabar Ayah Arumi
24 Tuduhan Kayla dan Vita
25 Ijin libur kerja
26 Perjalanan menuju ke rumah Pengacara Rohadi
27 Menemui Pengacara Rohadi
28 Perjalanan Pulang
29 Tiana yang keracunan
30 Di Rumah sakit
31 Selalu Waspada
32 Teror di rumah sakit
33 Teror di rumah sakit ll
34 Meninggalkan Rumah Sakit
35 Dihadang empat laki-laki bertubuh tegap
36 Ungkapan Hati Barick
37 Arumi yang diculik
38 Menitipkan Tiana
39 Disekap di sebuah villa
40 Mirip Nyonya Majikan
41 Usaha Barick ; Mengikuti Keyla dan Tommy
42 Aksi Barick
43 Ditolong Barick dan meninggalkan Villa
44 Tiana yang Ganti diculik
45 Bertemu dengan pengacara Rohadi dan Dokter Rohaya
46 Menuju ke Pemakaman
47 Memasuki Rumah Yang seperti Istana
48 Berseteru di dalam Rumah Mewah
49 Kericuhan di dalam rumah bak istana
50 Titik Terang
51 Akhir yang Bahagia
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Terpaksa Berhutang Lagi
2
Menyiapkan Sarapan
3
Mendapat Bullyan dari teman sekelas
4
Ada Murid Baru
5
Ternyata Teman Lama
6
Pertama kalinya kerja
7
Telur Balado
8
Selalu Salah di mata Ibu Tiri
9
Kerja bakti di kelas
10
Lagi-lagi dimarahi ibu
11
Ditolong Barick dan kembali bekerja
12
Kabar dari Polisi
13
Surat dari Penjara
14
Menitipkan Tiana
15
Ketika Barick bersama Sisil
16
Ada cemburu diantara mereka
17
Menjenguk Ibu di Kantor Polisi
18
Menjenguk Ibu di Kantor Polisi ll
19
Berselisih paham di dalam mobil
20
Perjalanan Pulang ke rumah
21
Menyelamatkan Laki-laki setengah baya
22
Menemukan kalung milik ayah
23
Titik Terang kabar Ayah Arumi
24
Tuduhan Kayla dan Vita
25
Ijin libur kerja
26
Perjalanan menuju ke rumah Pengacara Rohadi
27
Menemui Pengacara Rohadi
28
Perjalanan Pulang
29
Tiana yang keracunan
30
Di Rumah sakit
31
Selalu Waspada
32
Teror di rumah sakit
33
Teror di rumah sakit ll
34
Meninggalkan Rumah Sakit
35
Dihadang empat laki-laki bertubuh tegap
36
Ungkapan Hati Barick
37
Arumi yang diculik
38
Menitipkan Tiana
39
Disekap di sebuah villa
40
Mirip Nyonya Majikan
41
Usaha Barick ; Mengikuti Keyla dan Tommy
42
Aksi Barick
43
Ditolong Barick dan meninggalkan Villa
44
Tiana yang Ganti diculik
45
Bertemu dengan pengacara Rohadi dan Dokter Rohaya
46
Menuju ke Pemakaman
47
Memasuki Rumah Yang seperti Istana
48
Berseteru di dalam Rumah Mewah
49
Kericuhan di dalam rumah bak istana
50
Titik Terang
51
Akhir yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!