Menebus Sela

Prima akhirnya menjawab panggilan telefon itu (''halo ada apa Sel?'') ucap Prima kepada Sela di sambungan telefon itu.

(''Kamu nanti malam bisa datang ke sini gak Prim?'') jawab Sela dari sebrang telfon tersebut.

(''Mmm..sebenarnya sih aku ada acara nanti malam? gimana yah?'') balas Prima yang bingung kepada dirinya sendiri.

(''Ya sudah kalau kamu tidak bisa datang ke sini? tapi lain waktu kalau kamu datang ke sini jangan cari aku? karena aku sudah tidak ada di tempat ini?'' jawab Sela di dalam sambungan telefon tersebut.

(''Emangnya kamu mau kemana Sel? jangan buat aku bingung?'') ucap Prima kepada Sela sambil bertanya kepada wanita itu.

(''Malam ini ada yang akan membawaku pergi entah kemana? kalau kamu tidak bisa mencegahnya jangan harap akan bertemu dengan ku lagi?'') balas Sela di sebrang telefon dan langsung mematikan sambungan telefon tersebut.

''Nut..nut..nut'' suara panggilan yang terputus, ''kok langsung di matikan sih? ada apa sebenarnya? aku harus ke sana sekarang?'' gumam Prima kepada dirinya sendiri.

Prima bergegas menuju ke mobil, setelah masuk ia pun menjalankan mobil tersebut dengan kecepatan cukup tinggi melesat menuju kerumah bordil tersebut.Tak butuh lama akhirnya ia sampai di tempat tersebut, ia segera berjalan masuk menuju ke kamarnya Sela tanpa memperdulikan yang lainnya.

''Tok..tok..tok..Sel ini aku?'' ucap Prima sambil mengetok pintu kamarnya Sela.Pintu pun dibuka dari dalam, Sela langsung menarik Prima untuk masuk dan mengunci pintu lagi.

''Ada apa sebenarnya Sel?'' tanya Prima kepada Sela sambil memegang kedua pundak wanita itu.

''Aku mau dijual oleh Mamih Desi kepada seseorang Prim?'' balas Sela lalu memeluk tubuh Prima sambil menangis.

''Kamu tenang dulu jangan menangis dong, aku akan coba bicara sama Mamih Desi?'' ucap Prima sambil membelai rambutnya Sela yang hitam tersebut.

''Dimana ruangan nya Mamih Desi? ayo kita kesana?'' ucap Prima lagi kepada Sela sambil membelai rambutnya tersebut.

Sela akhirnya mengajak Prima untuk menemui Mamah Desi di ruangan nya tersebut.Prima dan Sela segera masuk kedalam ruangan itu untuk menemui Mamih Desi, ''ada apa kalian kesini?'' ucap Mamih Desi kepada mereka berdua.

''Berapa orang itu membeli Sela Mih?'' balas Prima kepada Mamih Desi.

''Seratus juta, emang kamu mau apa? apa kamu mempunyai uang sebanyak itu?'' jawab Mamih Desi sambil tersenyum kecut kepada Prima.

''Oke aku akan membayar dua kali lipat dari orang itu?'' balas Prima kepada Mamih Desi dan berjalan mendekatinya lalu Prima menuliskan jumlah uang tersebut di atas selembar cek, ''ini aku bayar dua kali lipat dan sekarang aku akan membawa Sela keluar dari sini?'' ucap Prima sambil melemparkan cek tersebut ke mukanya Mamih Desi.

''Nah gitu dong? ini baru namanya bisnis? silahkan kalian pergi dari sini?'' ucap Mamih Desi sambil tersenyum melihat angka yang tertera di dalam cek tersebut.Prima dan Sela kembali menuju ke kamar dan membereskan barang-barang milik Sela yang akan di bawanya.Mereka berdua keluar dari kamar dan berjalan keluar dari tempat tersebut menuju ke mobil.

''Ayo masuk?'' ucap Prima menyuruh Sela untuk masuk kedalam mobilnya itu.

Mereka berdua lalu masuk ke dalam mobil, Prima segera menjalankan mobil tersebut, ''makasih ya prim? kamu sudah banyak berkorban untuk ku?'' ucap Sela di dalam mobil sambil mengusap-usap lengan lelaki itu.

''Udah kamu jangan bersedih, sekarang kamu sudah keluar dari tempat itu? yang semangat dong?'' balas Prima sambil tersenyum kepada wanita itu.

*Bersambung*

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!