Sela mengajak Prima masuk kedalam kamarnya, mereka berdua duduk di tepi ranjang, sambil mengobrol dan saling curhat sesekali Sela menggoda lelaki itu dengan senyuman manisnya, ''kenapa kamu gak mau bercinta dengan ku Prim? apa aku kurang cantik dan sexy sehingga kamu tidak bernafsu untuk tidur dengan ku?'' ucap Sela sambil memperlihatkan senyuman manisnya untuk menggoda lelaki itu.
''Bukan gitu Sel? aku lagi gak mood aja, banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan? lain kali aja yah?'' balas Prima sambil menepuk tangannya Sela dengan lembut.
''Alasan kamu aja kan? apa aku harus membuka pakaian dulu supaya kamu bernafsu?'' sahut Sela sambil berlahan membuka bajunya satu persatu.
''Gak usah Sel? baiklah aku cium kamu saja?'' balas Prima sambil memeluk tubuh Sela dan mencium bibir manis itu dengan lembut.
Sela membalas pelukan dari Prima sambil sedikit membuka mulut supaya lelaki itu lebih bebas bermain di bibirnya, Sela mengalungkan kedua tangannya di pundak Prima supaya ciuman mereka lebih dalam lagi, ''jangan lepaskan bibir mu Prim?'' ucap Sela ketika Prima melepaskan bibirnya, lalu wanita itu langsung menyambar bibir lelaki itu penuh dengan gairah yang membara.
''Ayolah Prim?'' bisik Sela di telinganya Prima sambil tersenyum manis.
''Lain kali aja yah? aku bener lagi gak mood Sel, maaf yah?'' balas Prima sambil membelai pipi wanita itu dengan lembut.
Sela memeluk erat tubuh lelaki itu dan menyandarkan kepalanya di dada Prima, lelaki itu pun membelai rambut Sela dengan lembut, ''aku akan sering ke sini menemui kamu Sel? sebagai gantinya ini buat kamu?'' ucap Prima kepada Sela sambil membuka dompetnya dan memberikan beberapa lembar uang yang berwarna merah.
''Kenapa kamu baik banget sama aku Prim? jangan buat aku semakin berharap kepada mu Prim?'' balas Sela sambil mengembalikan uang tersebut kepada lelaki itu.
''Udah ini buat kamu aja Sel, gak papa kok?'' sahut Prima sambil memberikan uang itu lagi kepada wanita itu.
''Baiklah kalau kamu maksa terus, makasih yah kamu sudah baik sama aku'' balas Sela lalu mencium bibirnya Prima.
''Kamu sabar dulu yah sampai aku bisa mengeluarkan kamu dari sini?'' ucap Prima sambil membelai rambut wanita itu dengan lembut.
''Iya mas Prima sayang'' jawab Sela sambil tersenyum manja kepada lelaki itu.
''Aku pulang dulu, mungkin teman-teman ku sudah menunggu di luar?'' ucap pamit Prima kepada Sela sambil mengecup pipi wanita itu.
''Iya mas Prim, kamu hati-hati yah?'' jawab Sela dengan senyuman manisnya.
Sela mengantar Prima keluar dari kamarnya dan menemui teman-teman yang sudah duduk di ruang tengah, ''kalian lama amat? berapa rounde Prim?'' ucap Doni sambil tersenyum kepada Prima dan Sela.
''Dua rounde dong? kan mas Prima seperti kuda jantan, hehehe...'' sahut Sela memanasi Doni sambil tersenyum cengengesan melirik Prima.
''Wih..itu baru temen gue?'' celetuk Rizal sambil menepuk-nepuk dadanya sendiri.
''Mau pulang atau terus di sini nih?'' cerocos Beni kepada mereka semua.
''Kita pulang aja'' balas Doni sambil bangkit dari duduknya.
''Aku pulang dulu yah?'' ucap Prima kepada Sela.
''Iya hati-hati mas?'' balas Sela sambil tersenyum kepada lelaki itu.
Prima dan teman-temannya berjalan keluar dari rumah bordil tersebut menuju ke mobil nya, Sela memandangi kepergian mereka, ia pun tidak terlalu banyak berharap kepada Prima yang akan mengeluarkan dirinya dari tempat tersebut.
*Bersambung*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments