Ketegasan Algam

Hari yang berjalan kian sore, dimana waktunya Arika sudah di perbolehkan pulang sebab setelah menjalani infus tampaknya keadaannya sudah kembali pulih. Namun, sosok suami yang ia tunggu juga tak kunjung tiba. Arika benar-benar sedih saat ini. Berharap Prawira segera menghubungi dirinya kembali namun tak juga sampai ia tiba di rumah sore hari di temani sang ibu dan juga Awan.

Pria lain yang bukan siapa-siapa justru rasa perdulinya pada Arika begitu besar menurutnya. Pelan ia menatap Awan yang baru membantu membawa tas miliknya.

"Suami kamu juga belum pulang, Arika." ujar Anggi melihat halaman rumah yang tak ada mobil sang menantu.

"Nyonya Arika," Dari dalam Lisa berlari cepat menyambut kepulangan sang nyonya.

Ia melihat ada orang lain selain sang nyonya yang datang dan Lisa pun segera menyambut dengan tangan yang menangkup serta wajah yang menunduk. Setelahnya mereka semua masuk ke rumah dan Anggi membawa Arika istirahat di kamarnya. Sedangkan Awan hanya duduk menunggu Anggi keluar dari kamar Arika.

"Awan, terimakasih banyak bantuannya yah?" Arika berucap sebelum ia benar-benar meninggalkan pria tampan itu. Dan Awan pun tersenyum membalas ucapan Arika.

Di kamar, Anggi bersama Lisa menata selimut di tubuh Arika dengan pelan. Meski tak suka, namun Lisa tak ingin menunjukkan secara terang-terangan pada sang majikan terlebih di sini ada wanita yang menjadi mertua Prawira.

"Ibu pulang saja. Arika baik-baik saja kok." pintahnya pada sang anak.

Jujur setelah melihat Prawira siang tadi perasaan Anggi sungguh gelisah. Bahkan ia tak ingin meninggalkan sang anak sampai pria itu tiba di depannya. Namun, sampai sesore ini pun Prawira belum juga tiba di rumah. Kekeuh Anggi ingin menjaga sang anak, melihat wajah Arika yang memohon untuknya pulang dengan terpaksa wanita paruh baya itu segera bergegas pulang.

Pelan ia mencium kening sang anak dan mengusap lengan Arika. Anggi benar-benar berat melangkahkan kakinya keluar kamar itu.

"Tolong jaga anak saya." ujar Anggi pada Lisa yang mengantarnya ke depan rumah.

"Tentu saja, Nyonya." jawab Lisa.

Anggi memutuskan untuk pulang bersama Awan sesuai dengan tawaran pria itu. Dengan senang hati Awan mengantar Anggi pulang.

Di dalam perjalanan keduanya sempat saling larut dalam pikiran mereka masing-masing. Dimana Awan memikirkan sosok wanita yang pernah ia lihat bersama pria yang tak lain adalah suami Arika. Begitu juga dengan Anggi yang mencurigai interaksi menantunya siang tadi bersama wanita centil menurutnya yang tidak punya malu menempel pada pria di depan umum seperti Yeni tadi.

"Apa mungkin ini menjadi alasan Arika sakit? Apa Prawira seperti itu? Aku harus bicara dengan Ayah." gumam Anggi memutuskan untuk membicarakan ini semua pada sang suami lebih dulu.

"Tante, apa tidak ada yang mau di beli dulu?" tanya Awan menawarkan pada Anggi.

Mendengar tawaran itu Anggi lantas menggelengkan kepala. "Tidak ada, Awan. Kita langsung pulang saja sudah sore. Keburu Ayahnya Arika pulang nanti kasihan." ujarnya tersenyum.

***

Sebuah apartemen mewah di lantai teratas begitu indah pemandangannya yang bisa di lihat dari dalam ruangan mewah itu. Yah, penthouse yang baru saja di beli untuk seorang wanita cantik dari luar negeri begitu menggiurkan di mata wanita bernama Ketty.

"Wir, seriously?" tanyanya dengan wajah berbinar bahagia sembari melirik sebuah dokumen kepemilikan yang sudah Prawira siapkan untuknya. Tertera jelas di sana nama Ketty yang menjadi pemiliknya.

Wanita itu berjingkrak senang memeluk tubuh kekar Prawira kala melihat anggukan di kepala pria itu.

"Seperti yang ku janjikan padamu untuk tiba di sini." jawab Prawira dengan tegas.

Bukannya berbicara dengan rasa bahagia, justru Ketty dengan tanpa ragu sudah membangunkan gairah pria di depannya. Anggap saja hanya dengan itulah ia bisa membalas pemberian pria itu. Dan tanpa menolak sedikit pun Prawira merespon setiap kenikmatan yang di tawarkan oleh Ketty.

Pertempuran panas dengan berbeda lawan kembali Prawira dapatkan. Tak lagi mengingat jika ada tiga sosok wanita yang sudah menunggunya. Lisa, Yeni dan yang utama adalah Arika.

Ponsel yang berdering di dalam mobil lupa ia bawa, membuat waktu Prawira semakin panjang dengan Ketty. Keduanya di mabuk gairah dengan mengeskplor setiap ruangan di apartemen mewah itu untuk mereka jadikan lokasi pertempuran keduanya.

***

"Apa maksud Ayah bicara seperti itu?" Anggi yang baru saja menyambut kepulangan sang suami sontak meninggi suara kala usai menceritakan dugaannya pada sang menantu, justru tak mendapat respon baik dari sang suami.

"Ibu, kita sudah menikahkan Arika dengan orang yang tepat. Selebihnya biarkan anak kita dan menantu kita yang merawat pernikahan mereka. Kita tidak boleh ikut campur. Tutup mata dan telinga Ibu apa pun yang ibu lihat. Jangan sampai salah paham kita membuat rumah tangga Arika dan Prawira hancur." ujarnya yang tak suka sang istri justru melaporkan temuannya pada sang anak.

"Ayah, Ibu ini wanita. Ibu jauh lebih mudah merasakan apa yang terjadi. Arika anak kita, Ayah. Ibu tidak setuju jika Prawira sampai berlaku aneh-aneh di luar sana." tuturnya.

Wajah Algam tampak marah mendengar sang istri yang terlalu membela sang anak.

"Sekali lagi Ayah tegaskan, jangan ikut campur urusan anak kita. Prawira adalah pria terhormat, Bu. Dan jangan sampai keluarga kita ada masalah yang bisa membawa nama kampus jadi buruk. Sebaiknya Ibu siapkan baju ganti Ayah saja. Ayah harus mandi segera,"

Meski sedang kesal dan gelisah, Anggi tetap patuh pada perintah sang suami. Pikirannya masih saja terus memikirkan sang anak. Niatnya untuk berdiskusi dengan sang suami justru berakhir pertengkaran dan tak mendapatkan izin untuk memberi tahu Arika perihal temuannya siang tadi.

"Semoga saja semuanya baik-baik saja. Arika, kamu harus bahagia, Nak." tuturnya dalam hati.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!