Bukan Target Utama

Begitu sampai rumah sakit, Syamsudin dan Aroon segera menemui Cyra. Langkah mereka tergesa - gesa bahkan terkadang setengah berlari menuju ke IGD.

"Dimana Pasien yang bernama Cyra?"  tanya Syamsudin.

"Maaf, Cyra siapa ya pak?"

"Hmm. Itu yang tadi habis kecelakaan."

"Oh, bapak keluarganya?"

"Ya betul."

"Pasien saat ini masih dalam penanganan dokter, jadi kami tempatkan di kamar observasi yang nomor empat."

"Bagaimana kondisinya?" tanya Syamsudin.

"Maaf saya tidak bisa memberi informasi banyak karena pasien masih dalam penanganan dokter. Saat di bawa kemari pasiendalam keadaan pingsan karena syok."

"Baik terima kasih, kami akan kesana."

Syamsudin dan Aroon segera menuju ruang dimana Cyra di rawat. Ruang itu hanya terpisahkan oleh tirai. Saat ini dokter kebetulan sedang memeriksa kondisi Cyra yang kebetulan sudah sadar. Beberapa polisi berada disana untuk meminta keterangan karena ini termasuk tabrak lari.

"Pak Uo." Cyra tampak terkejut dengan kedatangan pamannya itu bersama dengan tuan Aroon.

"Kamu tidak apa - apa Cyra? Mana yang luka? Aku sangat khawatir."

"Aku baik - baik saja Pak Uo. Tidak apa - apa hanya luka kecil."

"Luka kecil bagaimana? Ini diperban." ucap Syamsudin.

"Bagaimana hasil pemeriksaannya dok?" tanya Aroon.

"Oh tuan Aroon\, ternyata nona ini___." ucapan dokter terpotong.

"Dia guru anak saya."

"Oh saya kira calon istri anda." ucap Dokter. "Hmm jadi begini. Melihat hasil rontgen, sepertinya tidak ada yang perlu di khawatirkan. Hanya perlu merawat luka ditangannya karena sedikit sobek dan mendapat beberapa jahitan, lecet dan memar di beberapa tempat." Dokter memberi penjelasan. "Ingat Cyra jangan sampai lukamu terkena air, rajin mengganti perban dan juga minum obat. Satu minggu lagi kamu bisa kontrol kemari."

"Siap dokter." Cyra berusaha tersenyum di tengah tubuhnya yang kesakitan.

"Tapi kenapa pasien tadi pingsan?"

"Itu hal yang wajar tuan Aroon, dia mengalami syok ringan akibat tabrakan. Syok itu bisa terjadi pada setiap orang yang tiba - tiba saja mengalami kejadian yang memicu adrenalinnya."

"Terima kasih penjelasannya dokter."

"Sama - sama tuan Aroon." jawab dokter. "Kamu sudah bisa pulang Cyra, dan ini resep obatnya."

"Tunggu. Pulang? Saya rasa dia perlu dirawat."

Dokter, Cyra dan Syamsudin terlihat kaget dengan perkataan Aroon.

"Dirawat untuk apa tuan?" tanya Cyra.

"Bukankah kamu luka."

"Ini luka kecil tuan, tadi dokter juga sudah menjelaskan kalau tidak apa - apa. Jadi untuk apa saya harus dirawat."

"Mungkin kau masih pusing?"

"Kepala saya baik - baik saja tuan."

"Itu dahimu lecet. Bagaimana dengan luka di tanganmu? Yang.. Yang di jahit itu."

"Aduh tuan jangan berlebihan." Cyra mengalihkan pandangan pada pamannya, seperti meminta tolong untuk membantunya.

"Hmm, tuan Aroon sepertinya Cyra biar istirahat diperkebunan saja. Dengan suasana dan udara yang segar dia pasti akan cepat sembuh." Syamsudin ikut menjelaskan.

Cyra mengangguk - angguk dengan cepat.

"Baiklah." jawab Aroon. Cyra bernapas dengan lega. "Kau urus administrasinya, aku akan membawa Cyra ke mobil." perintah Aroon.

"Baik tuan." jawab Syamsudin dan segera menuju bagian administrasi.

Aroon berjalan mendekati, ia berada di samping brankar Cyra. Dan bersiap membopongnya.

"Eh tunggu.. Tunggu dulu tuan." Cyra menepis tangan Aroon. "Tuan mau apa?"

"Membawamu ke mobil, kau tidak dengar perkataanku tadi. Jangan - jangan akibat kecelakaan, telingamu jadi tuli."

"Bukan.. Bukan seperti itu tuan." Cyra menghela napas. "Kaki saya baik - baik saja. Dan saya juga bisa berjalan."

"Celanamu sobek." tunjuk Aroon. "Itu artinya kakimu juga luka."

Cyra melihat celananya yang sengaja digunting oleh perawat untuk memudahkan pengecekan luka di kakinya

"Iya memang luka tapi cuma lecet." jawab Cyra kesal. "Dan lagi, ini rumah sakit tuan. Saya akan malu jika tuan membopong saya. Misalnya saya tidak bisa jalan, kan bisa naik kursi roda."

Penjelasan Cyra seakan memperjelas kebodohan yang dilakukan oleh Aroon, entah kenapa ia tidak bisa berpikir dengan jernih.

"Selamat malam." sapa polisi.

"Malam." jawab Aroon dan Cyra bersamaan. Pandangan mereka beralih pada dua orang petugas polisi yang mendatangi mereka.

"Maaf kami dari kepolisian bagian lalu lintas ingin menanyakan beberapa hal pada nona Cyra."

"Kenapa sampai ada pihak kepolisian?" tanya Aroon.

"Ini merupakan kasus tabrak lari. Sedangkan TKP merupakan daerah yang tidak padat lalu lintas. Jadi sangat kecil kemungkinannya terjadi tabrak lari."

"Anda curiga ini kesengajaan?"

"Maaf anda siapanya korban?"

"Cyra ini bekerja di tempat saya." jawab Aroon. "Nama saya Aroon Tanawat Siriporn."

"Oh tuan Aroon pemilik perkebunan. Maaf saya tidak tahu."

"Tidak apa - apa."

"Jadi begini tuan Aroon, kebetulan ada CCTV dari rumah warga yang menangkap gambar waktu kejadian. Jeep hitam yang menabrak nona Cyra terlihat sudah ada disana ketika nona Cyra masuk warung."

"Bisa jadi ini berubah menjadi kasus pembunuhan." tebak Aroon.

"Sepertinya begitu tuan, karena plat mobil itu palsu."

"Maaf saya potong sebentar. Saya rasa bapak polisi ini salah, saya orang baru disini. Baru sekitar satu bulan saya tinggal di Bogor. Jadi bagaimana mungkin saya punya musuh." sahut Cyra.

"Benar, Cyra orang saya. Bisa jadi sayalah yang sebenarnya menjadi target."

"Anda memiliki musuh?"

"Banyak." jawab Aroon. "Dunia bisnis memang keras."

"Sepertinya kasus ini akan lama penanganannya." gumam polisi itu. "Apa nona Cyra bisa mengingat orang yang menabrak anda, mungkin wajahnya?"

"Kalau wajah saya tidak begitu jelas pak, karena memakai topi." jawab Cyra. "Setelah saya bisa lolos, mobil itu sempat berhenti untuk memastikan keadaan saya dari dalam mobil. Tapi wajahnya samar."

"Baiklah, tidak usah terlalu dipaksa nona. Anda konsentrasi pada pemulihan kesehatan dulu. Mungkin nanti kalau tiba - tiba anda teringat akan sesutau yang dapat membantu tugas kami. Anda bisa menghubungi saya."

Cyra tampak terdiam. "Oh iya pak, saya melihat ada tatto kalajengking besar berwarna hitam di tangannya sebelah kiri. Walaupun tidak begitu jelas pipinya seperti memiliki luka atau tanda lahir."

Polisi segera mencatat keterangan Cyra.

"Baiklah nona Cyra. Kami akan terus mendalami kasus ini. Terima kasih atas kerja samanya."

"Baik pak."

"Kalau begitu saya permisi dulu. Mari nona Cyra. Mari tuan Aroon." pamit kedua polisi itu.

Aroon hanya mengangguk dan melihat kedua polisi itu meninggalkan rumah sakit.

"Aduh kenapa Pak Uo lama sekali." gumam Cyra. Ia tidak betah tinggal lama - lama di rumah sakit.

"Kau yakin melihat tatto kalajengking di tangan kirinya?" tiba - tiba pertanyaan Aroon membuyarkan lamunannya.

"Eh benar tuan. Itu saya lihat dengan jelas."

"Bagaimana denga luka di wajahnya?"

"Kalau itu terus terang saya masih samar. Antara luka atau tanda lahir memang tidak terlihat dengan jelas." jawab Cyra. "Apa tuan mengenalnya?"

"Sepertinya begitu, aku pernah melihat tatto itu di tangan anak buah pak Sapto."

"Oh, orang yang mau menjual tanahnya ke tuan?"

'Yah kamu benar. Tapi yang memiliki tatto seperti itu hanya beberapa orang. Jadi aku harus menyelidikinya lebih lanjut."

"Sudah tuan tidak usah ikut menyelidiki, biarkan polisi yang menanganinya. Bisa jadi tuan adalah target utamanya."

"Kamu khawatir dengan keselamatanku?" tanya Aroon lirih.

"Tentu saja saya khawatir. Jika terjadi apa - apa dengan tuan bagaimana dengan nasib Gio, dengan nasib para pekerja dan juga dengan nasi saya."

Aroon terkejut mendengar jawaban Cyra. Oh gila lagi - lagi perkataannya membuatku mati kutu umpat Aroon dalam hati.

"Apa hubungannya denganmu?"

"Ya tentu saja ada dong tuan. Saya belum terima gaji dari tuan. Hehehehhh." Cyra tersipu malu.

"Dasar mata duitan."

Syamsudin sudah kembali dari antri di administrasi dan apotik.

"Maaf tuan menunggu lama. Antrinya banyak."

"Tidak apa - apa." jawab Aroon. "Ayo pulang, keponakanmu yang mata duitan itu perlu istirahat."

"Hah mata duitan." Syamsudin tampak bingung. "Mmmaksudnya apa tuan?"

"Tanya sendiri sama orangnya." jawab Aroon sambil melirik Cyra.

Cyra hanya tersenyum. Kalau tidak mata duitan dari mana saya bisa bayar hutang tuan ucap Cyra dalam hati.

🍀🍀🍀🍀

Terpopuler

Comments

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

dasar Aroon secara ga sadar uda terjerat sama pesona bu guru yah🤭🤭😏

2024-06-03

0

Itsaku

Itsaku

ciiieeh yg mulai perhatian😃😃

2023-09-01

0

Anisul Mukaromah

Anisul Mukaromah

ya iyalah mata duitan namanya juga kerja yang diharap juga gaji bos kalo majikannya kenapa2 gaji bisa telat dong

2023-02-16

0

lihat semua
Episodes
1 Dipecat
2 Kerja di Perkebunan
3 Tuan Aroon
4 Sehari Bersama Gio
5 Pindahan
6 Hantu Jadi - Jadian
7 Sabotase
8 Saya Berhasil Tuan
9 Perjanjian Dengan Gio
10 Gara - Gara Ayam
11 Ulang Tahun Gio
12 Kau Tidak Bertanggung Jawab
13 Kemasi Barangmu!
14 Syarat itu
15 Masuk Target
16 Bukan Target Utama
17 Gosip di Dapur Belakang
18 Ternyata Asih...
19 Bukti - Bukti di Kamar Asih
20 Mandi Sana, Kau Bau Kotoran
21 Saya Ada Alasannya
22 Aku Ijinkan
23 Terima Kasih Tuan
24 Gara - Gara Nyamuk
25 Panen
26 Hukuman Karena Membicarakanku
27 36 C Berenda
28 Trauma
29 Berkenalan Dengan Biantara
30 Baju Baru Kurang Bahan
31 Mengenal Alam
32 Fun Camping
33 Syukurlah Kamu selamat
34 Kedatangan Denisha
35 Masalah Kamar
36 Rumah Pertama Aroon
37 Saling Mendukung
38 Memaafkan
39 Skorsing
40 Demi Bu Cyra
41 Kau Pamer Padaku
42 Hampir Salah Paham Lagi
43 Pulang Kampung
44 Ciuman Rahasia Itu
45 Penculikan
46 Berusaha Melindungimu
47 Geram
48 Merawatmu Tuan
49 Apakah Kau Menciumku Cyra
50 Jebakan di Mulai
51 Mencarimu Sampai ke Ujung Dunia
52 Maafkan Aku Cyra
53 Maafkan Aku Cyra 2
54 Penyembuhan Trauma
55 Penyembuhan Trauma 2
56 Bangkitlah Anakku
57 Kembali Mengajar Gio
58 Sentuhan itu
59 Aku Mau Terus Bekerja Disini
60 Bukan Jijik Tapi Takut Padamu Tuan
61 Kedatangan Aryo
62 Kau Milikku Cyra
63 Aku Tidak Mau Denganmu Bu Cyra
64 Pergi dari Perkebunan
65 Pergi Dari Sini Billy
66 Berani Kau Syamsudin
67 Tawaran Mustahil
68 Galau
69 Aku Bersedia Menikah Dengan Anda
70 Status Baru
71 Kehebohan Di Perkebunan
72 Malam Pertama Yang Tertunda
73 Berapa Ronde
74 Menjalankan rencana
75 Step by Step
76 Terbakar Api Cemburu
77 Aku Suka.. Aku Suka
78 Serangan Balik
79 Syarat Itu
80 Mulai Luluh
81 New Plan
82 Aku Tidak Mau Kehilangan Kalian
83 Pit Bull
84 Jangan Tinggalkan Aku Cyra
85 Mae Cyra
86 Penyembuhan
87 Thank's Gio My Son
88 Tenang Ada Aku
89 Kamu Demam
90 Bayi Tua
91 Kena Kau Billy
92 Balasan Untuk Denisha
93 Ke Acara Reuni
94 Reuni Sekolah
95 Thailand
96 Thailand 2
97 Aku Milikmu Seutuhnya
98 Penjara Cinta Aroon
99 Bahagia Bersamamu
100 Kemunculan Asih
101 Sindikat Tatto Kalajengking
102 Sulaiman tertembak
103 Aroon Milikku ya Ibu - Ibu
104 Biantara Menjadi Buron
105 Penculikan
106 Tertangkapnya Biantara
107 Bencana Hilang kebahagian Datang
108 Ngidam
109 Cemburunya Bumil.
110 Kecelakaan.
111 Selamatkan Aku
112 Melahirkan
113 Arthit Ram Tanawat
114 Davira
115 Percaya Padaku Cyra
116 Kau Bukan Ibuku
117 Aku Tidak Percaya
118 Ini Baru Permulaan.
119 Menghasut
120 Serangan Selanjutnya
121 Maafkan Phoo
122 Lagi - lagi Aryo
123 Marah
124 Mengambil Apa Yang Menjadi Milikku
125 Curiga
126 Pengakuan Bik Tika
127 Memulai Penyelidikan
128 Mengumpulkan Bukti
129 Penangkapan Denisha
130 Bahagiaku
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Dipecat
2
Kerja di Perkebunan
3
Tuan Aroon
4
Sehari Bersama Gio
5
Pindahan
6
Hantu Jadi - Jadian
7
Sabotase
8
Saya Berhasil Tuan
9
Perjanjian Dengan Gio
10
Gara - Gara Ayam
11
Ulang Tahun Gio
12
Kau Tidak Bertanggung Jawab
13
Kemasi Barangmu!
14
Syarat itu
15
Masuk Target
16
Bukan Target Utama
17
Gosip di Dapur Belakang
18
Ternyata Asih...
19
Bukti - Bukti di Kamar Asih
20
Mandi Sana, Kau Bau Kotoran
21
Saya Ada Alasannya
22
Aku Ijinkan
23
Terima Kasih Tuan
24
Gara - Gara Nyamuk
25
Panen
26
Hukuman Karena Membicarakanku
27
36 C Berenda
28
Trauma
29
Berkenalan Dengan Biantara
30
Baju Baru Kurang Bahan
31
Mengenal Alam
32
Fun Camping
33
Syukurlah Kamu selamat
34
Kedatangan Denisha
35
Masalah Kamar
36
Rumah Pertama Aroon
37
Saling Mendukung
38
Memaafkan
39
Skorsing
40
Demi Bu Cyra
41
Kau Pamer Padaku
42
Hampir Salah Paham Lagi
43
Pulang Kampung
44
Ciuman Rahasia Itu
45
Penculikan
46
Berusaha Melindungimu
47
Geram
48
Merawatmu Tuan
49
Apakah Kau Menciumku Cyra
50
Jebakan di Mulai
51
Mencarimu Sampai ke Ujung Dunia
52
Maafkan Aku Cyra
53
Maafkan Aku Cyra 2
54
Penyembuhan Trauma
55
Penyembuhan Trauma 2
56
Bangkitlah Anakku
57
Kembali Mengajar Gio
58
Sentuhan itu
59
Aku Mau Terus Bekerja Disini
60
Bukan Jijik Tapi Takut Padamu Tuan
61
Kedatangan Aryo
62
Kau Milikku Cyra
63
Aku Tidak Mau Denganmu Bu Cyra
64
Pergi dari Perkebunan
65
Pergi Dari Sini Billy
66
Berani Kau Syamsudin
67
Tawaran Mustahil
68
Galau
69
Aku Bersedia Menikah Dengan Anda
70
Status Baru
71
Kehebohan Di Perkebunan
72
Malam Pertama Yang Tertunda
73
Berapa Ronde
74
Menjalankan rencana
75
Step by Step
76
Terbakar Api Cemburu
77
Aku Suka.. Aku Suka
78
Serangan Balik
79
Syarat Itu
80
Mulai Luluh
81
New Plan
82
Aku Tidak Mau Kehilangan Kalian
83
Pit Bull
84
Jangan Tinggalkan Aku Cyra
85
Mae Cyra
86
Penyembuhan
87
Thank's Gio My Son
88
Tenang Ada Aku
89
Kamu Demam
90
Bayi Tua
91
Kena Kau Billy
92
Balasan Untuk Denisha
93
Ke Acara Reuni
94
Reuni Sekolah
95
Thailand
96
Thailand 2
97
Aku Milikmu Seutuhnya
98
Penjara Cinta Aroon
99
Bahagia Bersamamu
100
Kemunculan Asih
101
Sindikat Tatto Kalajengking
102
Sulaiman tertembak
103
Aroon Milikku ya Ibu - Ibu
104
Biantara Menjadi Buron
105
Penculikan
106
Tertangkapnya Biantara
107
Bencana Hilang kebahagian Datang
108
Ngidam
109
Cemburunya Bumil.
110
Kecelakaan.
111
Selamatkan Aku
112
Melahirkan
113
Arthit Ram Tanawat
114
Davira
115
Percaya Padaku Cyra
116
Kau Bukan Ibuku
117
Aku Tidak Percaya
118
Ini Baru Permulaan.
119
Menghasut
120
Serangan Selanjutnya
121
Maafkan Phoo
122
Lagi - lagi Aryo
123
Marah
124
Mengambil Apa Yang Menjadi Milikku
125
Curiga
126
Pengakuan Bik Tika
127
Memulai Penyelidikan
128
Mengumpulkan Bukti
129
Penangkapan Denisha
130
Bahagiaku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!