*Cheorene Kingdom**♛*
Semua tahu betul bahwa Putri Kerinee pasti gelisah. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Dia sangat patuh dengan kakaknya. Selama ini kakaknya lah yang telah mengurusnya hingga seperti ini.
Kerinee wanita yang tangguh dan tenang. Walau keadaan seperti ini, ia tetap mempertahankan martabatnya sebagai putri kerajaan dan tetap tenang.
Sementara rakyat duyung, semuanya bergerombol. Semenjak mendengar ratu mereka berubah menjadi Rusalka, mereka menjadi sering berkumpul dan membicarakan itu. Rusalka bukan kelebihan, Rusalka adalah kutukan. Sehingga beberapa menganggap Rusalka membawa sial. Mereka tahu, ratu mereka telah menjadi Rusalka. Itu berarti, Kalula harus diusir dari Cheorene Kingdom, walau ia masih menjabat menjadi Ratu.
"Ratu harus disingkirkan!!" Teriak para rakyat duyung. Mereka berkumpul di halaman istana.
Beberapa melempari halaman kerajaan dengan kerang laut. Mereka sangat tidak mengerti, kerang adalah simbol kerajaan. Selain sudah merendahkan kerajaan, mereka juga telah merendahkan ratu mereka.
"Singkirkan ratu!!" Sekali lagi teriakan para rakyat duyung menggema di seluruh lautan.
Sedangkan di dalam kerajaan, Kerinee mengerahkan seluruh penjaganya untuk mengamankan area istana. Dia juga meminta bantuan paus orca untuk memberi kabar kepada binatang laut lainnya untuk membantu mencari pasukannya yang ia kirimkan untuk menjemput Kalula.
Di luar kerajaan, penjaga kerajaan telah berjejer rapi melingkari kerajaan untuk menjaganya tetap terlindungi tanpa tergores kerang sedikitpun. Mereka membuat tameng dengan pelindung baja yang dibuat pengrajin agar tetap aman tanpa menimbulkan kerusakan.
Walau kerang yang rakyat duyung bawa tak bisa melukai siapapun, namun teriakan mereka sangat mengganggu, dan seiring waktu, mereka semakin banyak. Penjaga kewalahan menghadapi sikap anarkis duyung-duyung itu.
Putri Kerinee menambah jumlah penjaganya agar kerajaannya tetap utuh. Beberapa duyung telah berani melawan penjaga, dengan melempar tombak. Beberapa tombak tak bisa menembus tameng baja, mereka tidak mengerti itu.
Di tengah kerusuhan itu terjadi, lautan bergetar. Buih-buih berterbangan di air, dan suara gemuruh terdengar dari arah Utara. Terlihat pasukan yang dikirim Putri Kerinee kembali tanpa membawa sang Ratu.
Rakyat duyung menghentikan aksinya dan membiarkan pasukan Roger untuk memasuki gerbang kerajaan dan halaman kerajaan. Mereka menunggu kabar yang pasukan Kerinee bawa.
Mendengar keadaan sudah tenang, Kerinee berdiri dari duduknya dan melihat pasukan Roger kembali tanpa ratu. Itu adalah hal yang mengecewakan karena mereka tak berhasil membawa ratu mereka.
Roger menyiapkan pasukan dan ia maju ke depan, membungkuk dan menundukkan kepala. Tanda hormat kepada putri mereka. Mereka punya ratu, dan bukan berarti mereka tidak harus kepada putri mereka bukan?
"Dimana ratu?" Kata Kerinee lemah lembut. Berlawanan sekali dengan Kalula sekarang. Walau keadaan seperti ini, Kerinee tetap bersikap tenang seakan tidak terjadi apa-apa walau semua orang tahu orang yang paling khawatir di sini adalah putri Kerinee.
"Maafkan kami, Putri. Kami tidak berhasil membawa kembali Ratu." Kata Roger dengan sikap tegaknya menghadap putri Kerinee.
"Hmm.." Kerinee terdiam menunggu apa yang akan Roger katakan.
"Ratu berkata jika ia akan kembali dengan sendirinya.." Kata Roger dengan tegas.
"Kau tahu, kalau keadaan kerajaan sedang kacau balau, kan?" Kerinee berenang turun dari singgasana putrinya dan berenang ke arah kanan melihat rakyat duyungnya kembali rusuh lewat jendela.
"Pergilah dan kendalikan rakyat duyung!" Perintah Kerinee tegas. Kali ini ia tak menggunakan kelembutannya. Terlihat dari raut mukanya yang serius dan nada bicaranya yang tinggi tak seperti biasanya.
Selama tak ada ratu, mau tak mau ia harus memimpin kerajaan. Tak banyak pilihan, karena hanya ia saudara Kalula satu-satunya. Bukannya ingin merebut kerajaan dari Kakaknya, Kalula. Namun, lebih ke menangani segalanya sementara waktu sampai Ratu memutuskan untuk kembali.
Kerinee berjalan ke arah kerang raksasa untuk memanggil paus orca agar kembali karena pasukannya telah kembali. Kedudukan paus orca di sini sangat membantu. Selain memiliki tubuh terbesar di lautan, paus orca juga bisa mengendalikan duyung seperti yang ratu mereka lakukan.
Paus orca juga bisa menjadi tameng alami. kulitnya yang kuat dan keras, tak akan terluka walau terkena pedang sekalipun.
Sementara di luar kerajaan, para duyung masih rusuh. Mereka, bak terhipnotis oleh sesuatu agar menentang ratu mereka. Di sela-sela kerusuhan, terdapat satu ekor duyung yang hanya terdiam berdiri tanpa bergerak dan mulut nya seakan menyunggingkan senyum yang sama sekali tidak normal. Dia terus tersenyum sampai akhirnya berenang menjauh.
***
Sekali lagi. Kalula masih berdiri di depan gerbang menuju ujung lautan, dimana para monster besar berada. Dia hanya berdiri, dan berpikir apakah dirinya tidak akan menimbulkan kerusuhan di antara para monster? Apalagi dia adalah seekor duyung, musuh alami para monster. Namun, Kalula juga adalah seorang ratu lautan. Mengapa ia harus takut?
Ia hendak berenang lebih dalam dan memasuki gerbang tersebut, sampai suatu pikiran masuk di kepalanya. Bagaimanapun, monster di ujung lautan tak memiliki pemimpin, dan mereka tak memiliki aturan. Sering terjadi saling bunuh diri sini. Apakah ia bisa membesarkan kandungannya di sini? Ia berpikir dua kali.
Namun, ialah sang Moana. Semua penghuni lautan akan tunduk padanya. Ia juga telah menjadi seekor Rusalka. Dimana kekuatannya akan menjadi sempurna ketika bulan purnama pertama di bulan ini, dan tidak akan ada sesiapapun yang bisa mengalahkannya.
Dengan mantap, Kalula berenang memasuki gerbang ujung lautan yang penuh dengan kegelapan. Atmosfernya sangat menusuk, dan keadaannya sangat buruk sekali.
Sementara di dasar ujung lautan, salah satu monster dengan kondisi yang menyeramkan, Voodoohag namanya. Dia memiliki kemampuan mengenali benda asing yang terasa membahayakan. Secepatnya ia pergi ke monster yang lain yang tengah berpesta.
"Zedrys.." Voodoohag memanggil kakaknya yang tidak lain monster paling menyeramkan di ujung lautan. Seakan telah mengerti, Zedrys menghentikan pestanya sepihak dan mengumpulkan para monster.
Zedrys, memiliki kemampuan membaca pikiran dan tidak ada yang dapat menandingi kekuatannya.
Semua monster berkumpul dan menghadap Zedrys dan Voodoohag. Mungkin mereka berdua bukan pemimpin, melainkan dua bersaudara yang memiliki kekuatan yang maha dahsyat. Tidak ada pemimpin di sini, dan aturan. Mereka hidup berdasar siapa yang kuat, maka layak hidup, dan siapa yang lemah, makan mereka menjadi santapan.
"DENGAR, BAIK-BAIK! SESUATU YANG MEMBAHAYAKAN AKAN SEGERA MENGAHMPIRI KITA! MAKA, BERSIAP-SIAPLAH UNTYK BERPERANG!" Zedrys berteriak membuat seluruh lautan bergetar.
Semua monster menyetujuinya dan siap pada posisi perang mereka masing-masing. Walau mereka tak mendirikan kerajaan dan mereka tidak memiliki pasukan perang, namun mereka telah terlatih untuk menghancurkan apapun yang mengancam maupun tidak.
Voodoohag memejamkan matanya, dia sedang melihat siapa yang akan mereka hadapi.
"Tidak bisa!" Kata Voodoohag, menyadari ia tak bisa melihatnya. Ini sangat aneh sebelumnya, kemampuannya luar biasa. Sungguh ia tak mengerti kenapa tidak melihat sesuatu itu.
"Mungkin aku tidak bisa melihatnya, namun itu memliki kekuatan yang sangat dahsyat dan sangat berbahaya!" Katanya membuat Zedrys geram.
"TIDAK ADA YANG BISA MENGALAHKAN KITA DI SELURUH LAUTAN!!" Teriak Zedrys memberi semangat pada para monster. Mereka menggeram dengan amarah yang menggebu-gebu, walau mereka tak tahu apa yang akan mereka hadapi.
Air tetap tenang, asap tetap berada di sekitar, dan tidak ada buih-buih sama sekali. Itu tandanya, sesuatu itu hanya seekor, tanpa pasukan, dan bukan sesuatu biasa.
Semua monster bersiap-siap, namun seakan mereka tak akan terancam sama sekali. Hanya pikiran mereka yang terpengaruh.
Mereka terdiam menunggu beberapa saat. Hanya ada suara air yang bertabrakan satu sama lain. Tidak terjadi apa-apa, sampai asap mulai menghilang dan muncullah cahaya yang sangat terang. Membuat mata para monster sakit dan mereka mundur perlahan. Cahaya itu tak lama hilang setelah seekor duyung muncul di antara mereka.
Duyung itu tidak takut atau gentar sama sekali. Ia terlihat anggun dengan ekor hitamnya yang mengkilap terkena cahaya. Menatap para monster dengan keangkuhan dan keberaniannya yang tak akan ada sesiapa yang melebihinya. Membuat para monster terdiam sejenak, berusaha mencerna apa yang ada di hadapan mereka sekarang..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments