17

"Iya tapi aku harus berpikir untuk mengambilnya."

"Heheh, iya Rose. Nanti aku akan menghubungimu lagi." Sofia, mama Lula sedang mengangkat telepon dari seseorang sambil dia mengaduk adonan dan memecah beberapa telur. Dia sedang membuat kue.

"Okey, see you, Rose. Thanks informasinya." Sofia menutup telepon dan meletakkan nya di meja.

Ia melanjutkan dengan menuangkan adonan ke loyang dan siap untuk masuk ke oven.

drtt drtt

Telepon masuk. Sofia mengangkatnya.

"Nyonya Sofia?"

"Ya, dengan saya sendiri.."

"Putri anda, Lula Beatriks. bla..blaa..bla. di rumah sakit xxxx ...."

Sofia menjatuhkan ponselnya dan dengan membelalakkan mata berlari ke luar rumah tanpa bersiap-siap. Ia hanya membawa tas kecil dan langsung naik ke mobil yang terparkir di garasi.

***

"Baik. Pertemuan kali ini saya akhiri. Terimakasih partisipasi nya dan selamat siang." Seorang pria berambut hitam tersenyum dan mengemasi laptopnya. Diikuti beberapa orang menutup laptopnya dan satu persatu meninggalkan tempat itu.

drrtt drrtt...

Ponsel Mark, ayah Lula berbunyi. Nomor tak dikenal batinnya.

"Tuan Mark?"

"Ya, dengan saya sendiri. Ada yang bisa saya bantu?" Mark merapikan jasnya dan hendak pergi dari ruangan itu.

"Putri anda, Lula Beatriks. bla..blaa..bla. di rumah sakit xxxx ...."

Tanpa berpikir panjang, Mark memasukkan ponselnya di saku celana dari meraih laptop di meja, kemudian berlari keluar dari ruangan.

***

Sedangkan di rumah sakit, dokter sedang melakukan kejut jantung agar jantung Lula kembali berdetak. Beberapa menit dan belum ada hasilnya.

Di luar, berdiri Tuan Ivan dan Yejin menunggu dengan khawatir.

Sesaat kemudian, Papa Lula datang dan bertanya apa yang terjadi.

"Kami sedang berada di kolam renang dan dia tiba-tiba tenggelam. Awalnya....-" Perkataan Tuan Ivan terputus karena dokter akhirnya keluar.

Dokter berdiri di depan pintu dan melepas kaca matanya. "Bisakah saya berbicara dengan keluarga pasien?"

"Ya, saya ayahnya." Mark mendekati dokter dan bertanya dengan khawatir. "Apa yang terjadi dengan anak saya?"

"Gagal jantung. Maafkan kami, kami tidak bisa menyelamatkan putri anda.." Dokter memakai kembali kacamata nya dan menepuk pundak Mark memberinya ketabahan.

Mark membelalakkan matanya dan dengan cepat masuk ke dalam ruangan.

Tuan Ivan, dia juga terkejut. Menurunkan kedua tangannya dan menundukkan kepalanya.

Yejin, tak percaya sama sekali. Dia berdiri, dan berjalan masuk ke dalam ruangan Lula.

Mark menenggelamkan wajahnya di tempat tidur dan memeluk Lula. Menangis dalam diam dan tak percaya, putrinya akan pergi secepat ini.

Yang ada di pikirannya hanya putrinya saat ini. Tapi sekarang dia sudah pergi. Pergi ke tempat yang lebih baik. Mark harus tabah.

Mark berdiri, mencium kening putrinya, dan menutup wajah Lula dengan selimut putih. Berjalan keluar ruangan dan melihat istrinya, Sofia berdiri kaku di ambang pintu.

Mark berusaha menenangkan Sofia namun ia histeris, bahkan sampai membuang selimut yang menutupi tubuh Lula dan memeluk Lula tak percaya.

"Sofia, dia sudah ..."

"Diam!!! Jangan bilang apa-apa!!" Sofia berteriak dan menangis sambil merutuki dirinya sendiri. Ia terus bergumam bahwa Lula seperti ini karenanya. Ia yang memperbolehkan Lula untuk mengikuti lomba renang itu.

Mark hanya berdiri di belakang Sofia. Yejin, dia duduk sambil menundukkan kepalanya di luar ruangan. Tuan Ivan, berdiri menyandarkan tubuhnya di tembok.

"Kita harus mengurus pemakaman Lula.." Mark menyentuh pundak Sofia.

Sofia terdiam dan tetap memeluk Lula, sementara beberapa perawat menyiapkan semuanya untuk mengurus pemakaman Lula.

"Jangan sentuh putri ku!" Sofia berteriak kepada perawat dan mereka terdiam.

"Maafkan istri saya, tolong tinggalkan kami beberapa saat lagi.." Mark meyakinkan perawat dan mereka keluar.

Kini hanya ada Sofia, Mark, dan Lula yang sudah tidak bernafas lagi. Semuanya menjadi hitam. Hitam yang sangat gelap. Lula sudah pergi.

Cerita berakhir.

-

Kalung liontin yang melingkar indah di leher Lula, perlahan mengeluarkan cahaya, tidak terlalu terang, hanya sedikit bercahaya biru. Cahaya itu masuk ke dalam tubuhnya, menuju jantung dan menjalar ke seluruh syaraf di tubuhnya.

Mark dan Sofia tidak menyadarinya. Mereka masih dalam kesedihan masing-masing.

Keheningan datang. Sofia hanya terdiam dan tidak menangis lagi. Sudah ikhlas, dan berpikir untuk bersiap-siap dengan pemakaman Lula.

Sofia melepaskan Lula, meletakkannya di tempat tidur dan mencium kening putrinya beberapa saat.

Mark menyentuh pundak Sofia dan mereka beranjak berbalik dan hendak pergi. Menyiapkan yang terbaik untuk mengantarkan Lula pada Tuhan.

Mark berjalan terlebih dahulu. Ia harus mengurus administrasi rumah sakit.

Sofia berjalan gontai dan berhenti seketika mendengar sebuah suara yang sangat familiar di telinganya.

"Mama?"

Sofia berbalik dan menatap Lula tak percaya.

"Apa yang sedang mama lakukan di sini?" Lula mencoba duduk dan dengan gercap Sofia membantunya.

"Kenapa mama menangis dan apa yang terjadi?"

Sofia menarik nafas dan tersenyum bahagia sambil meneteskan air matanya. "Mama hanya senang melihatmu bersama mama di sini." Sofia menyeka air matanya dan memeluk Lula erat sekali. "Mama sangat menyayangimu."

"Ia aku tahu. Aku juga." Lula membalas pelukan Sofia. "Kenapa aku di sini?" Lula melepaskan pelukannya dan menatap Sofia serius.

"Tidak apa. Kau hanya pingsan tadi. Tapi kini kau sudah sadar." Sofia membantu Lula untuk berbaring lagi.

Lula memegang perutnya. Ia merasa sakit sedikit tapi itu hanya sementara.

"Kau masih harus dirawat, istirahat lah. Dokter akan ke sini dan memeriksa mu."

"Sofia?" Mark masuk dan terdiam ketika melihat Istri dan anaknya yang entahlah keajaiban atau apa tengah menatapnya dari tempat tidur.

"Papa di sini juga?" Lula say hi kepada Mark.

"Bagaimana bisa?" Mark mendekati Lula.

"Mark ..." Sofia menginstruksikan kepada Mark agar tidak memberitahu apa yang sudah terjadi kepada Lula.

"Oh.. iya.." Mark memencet tombol di samping tempat tidur untuk memanggil dokter kemari.

***

"Yejin! Kau mau kemana?" Tuan Ivan menghentikan Yejin namun Yejin tak berhenti dan berlalu pergi.

Dia sangat terpukul dengan semua ini.

***

Dokter datang dan memeriksa Lula. Sofia dan Mark keluar ruangan.

"Tuan Ivan?" Sofia menyapa Tuan Ivan yang tengah duduk di kursi.

"Saya turut berduka cita atas--"

"Lula baik-baik saja. Saya rasa, tidak ada jadwal latihan renang untuk Lula lagi sekarang." Kata Mama Lula tegas kepada Tuan Ivan.

"Baik-baik saja?" Tuan Ivan berpikir, "bukankah...sudahlah.." dia mengendikkan bahu dan berpikir positif saja. Lula baik-baik saja berarti maut tak jadi menjemput nya.

"Maaf, tidak ada jadwal renang untuk Lula lagi?"

"Saya rasa anda sudah mengerti apa yang saya katakan.."

"Tapi dia dan Yejin harus ...-"

"Maaf, Tuan Ivan. Saya tidak mau dia terluka lagi.." Sofia tersenyum tipis. "Dan terimakasih sudah menghubungi kami, tadi .."

Tuan Ivan mengangguk mengerti dan berpamitan untuk kembali ke rumah.

Terpopuler

Comments

Inkaqueen

Inkaqueen

suka ceritanya
bagus bangett 😘

2021-03-26

2

call aaron

call aaron

Hai siapa yang masih setia membaca😊
jangan lupa like dan komennya ya🤗💞

2020-11-13

1

lihat semua
Episodes
1 SEASON 1 /1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11. Casting
12 12. Casting (2)
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24. Casting (3)
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42. Casting (4)
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 SEASON 2/ 103
104 Bonus Casting
105 Casting (5)
106 106
107 107
108 Casting (6)
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 151
152 152
Episodes

Updated 152 Episodes

1
SEASON 1 /1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11. Casting
12
12. Casting (2)
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24. Casting (3)
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42. Casting (4)
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
SEASON 2/ 103
104
Bonus Casting
105
Casting (5)
106
106
107
107
108
Casting (6)
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
151
152
152

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!