Namaku Lula. Lula Beatriks. Sekarang aku berusia 10 tahun dan aku memiliki papa dan mama yang sangat baik.
Hari ini hari ulang tahunku dan aku boleh meminta apa saja, asalkan tidak meminta untuk tidak sekolah.
Aku duduk dan mengumpulkan nyawaku. Sinar matahari pagi menembus sela-sela jendela kamarku. Memperlihatkan pemandangan hutan di pagi hari.
Satu tahun lalu aku baru pindah dari kota lama, karena papa dipindahtugaskan ke rumah dekat perbatasan. Aku senang sekali, karena di sini banyak sekali kupu-kupu.
Aku memejamkan mataku lagi, karena ketika hari ulang tahunku aku selalu ingin tidak pergi ke sekolah dan merayakannya dengan papa dan mama. Tapi, mereka selalu menyemangati ku untuk pergi ke sekolah. Mereka tidak marah, itu yang aku suka dari mereka.
kriett..
Aku dengar pintu dibuka, dan mama masuk. Aku langsung pura-pura tidur lagi.
"Princess, sudah pagi. Kau lupa hari ini sekolah?" Mama mengguncang tubuhku pelan. Aku hanya melenguh kasar. Mereka akan menggendongku dan menceburkanku di bath tub kalau aku tidak bangun untuk sekolah.
Mereka tidak pernah marah, hanya saja terkadang mereka berlaku tegas. Oh Ayolah! usiaku 10 tahun dan aku sudah mengerti.
"Ayo, Lula. Kau harus mandi." Mama mengambil handuk dan mencoba membantuku duduk.
Setelah berusaha berdiri, akhirnya aku bisa berjalan, walaupun mataku masih susah untuk dibuka.
"Mama, Lula mandi sendiri." Mama selalu ingin memandikanku, padahal aku sudah bisa mandi sendiri.
"Jangan lama-lama. Mama tahu kau suka air, tapi ingat waktu. Kau harus ke sekolah hari ini.."
"Iya, Lula tahu." Mama menutup pintu kamar mandi dan aku bersiap untuk berendam.
Aku selalu berendam dan itu membuatku nyaman. Terkadang kulitku terasa gatal, dan hanya bisa diredakan dengan berendam atau berenang.
Mama dan papa tidak paham kenapa aku sangat suka dengan air, namun mereka bilang itu normal, jadi aku tak perlu merasa takut. Siapa yang takut.
"Lula, kita harus ke sekolah. Kau harus cepat-cepat mandinya!!" Mama mengetuk pintu kamar mandi. Mama sangat menyayangiku, dia selalu khawatir jika aku sangat lama di kamar mandi.
"Iya, mama. Lula selesai." Sebenarnya aku ingin berlama-lama di air. Tapi aku harus berangkat ke sekolah. Kalau tidak, aku tidak akan pintar.
"Sudah ya, mama masuk." Mama masuk dan mencoba melilitkan handuk di tubuhku. Mama terlalu memanjakan ku, tapi aku tak pernah ingin dimanja oleh mama. Temanku Sergei, dia sangat manja dan tidak bisa membela diri ketika Edibe memukulinya.
"Putri papa sudah wangi,, hmm.." papa langsung menggendong dan menciumku ketika melihat aku di ruang makan.
"Papa. Lula sudah besar. Lula tidak mau digendong."
"Kalian manis sekali.."
Kami bertiga sarapan, dan papa mengantarku terlebih dahulu ke sekolah. Mama di rumah saja, karena ia tidak boleh kelelahan. Mama sedang mengandung dan aku akan memiliki adik.
***
"Lula mau hadiah apa untuk ulang tahun Lula?" Papa bertanya sambil menoleh kepadaku.
"Aku ingin makan seafood sepuasku!!!!" Entahlah, tapi aku sangat menyukai makanan laut. Apalagi lobster dan kepiting raksasa.
"Nanti bilang mama dulu. Dia lebih tahu apa yang harus kau makan."
"Tapi aku ingin seafood. Kalau tidak boleh, aku akan minta tidak sekolah satu bulan!!" Aku menyilakan kedua tanganku di depan dada. Walau mereka menyayangiku dan tidak pernah marah, tapi terkadang banyak hal yang aku suka dan tidak boleh dilakukan.
"Iya, ikan kecil papa.. Nanti kita ke Bibi Fyodora. Dia menjual banyak makanan laut. Kau pasti menyukainya."
Aku suka semua makanan. Terlebih daging dan seafood. Tapi aku tak pernah memilih sendiri makananku. Mama selalu membuatkan makanan organik, dan itu sangat menjengkelkan. Aku tak boleh makan fastfood. Padahal aku suka sekali pizza dan hamburger.
"Janji, ya!" Aku mengangkat jari kelingkingku dan papa menautkan jari kelingking nya di tanganku.
"Janji "
***
Papa dan Mama membawaku ke tempat bibi Fyodora. Dia sangat baik dan selalu memberiku makanan kesukaanku. Mama sempat tidak setuju, tapi setelah melihat aku merengek akhirnya kita bertiga akan pergi malam ini.
Aku mulai berkemas karena setengah jam lagi kami berangkat. Aku tidak akan membawa tas karena aku tidak suka hal yang ribet. Aku lebih suka mengenakan jaket tebal, syal, dan topi hangat daripada baju yang tebal itu.
Karena malam ini terasa dingin, mama memaksaku mengenakan jaket dobel. Padahal seharusnya aku tidak mengenakan yang terlalu tebal.
"Lula.. Ayo kita ke mobil." Mama memanggil aku dari bawah. Aku meraih syal lalu menutup pintu dan menuruni tangga. Papa sudah ada di garasi untuk mengeluarkan mobilnya.
"Pokoknya aku tidak mau ada kue!" Kataku pada mama.
"Seharusnya kami membelikanmu kue ulang tahun. Tapi kamu pasti akan marah jika kami membelikannya diam-diam."
Aku suka keluargaku. Papa dan mama sangat baik. Namun, aku kadang merasa sangat kesepian. Aku ingin punya adik. Aku juga ingin punya kakak.
Mereka selalu merayakan ulang tahunku tanpa kue. Karena mereka tahu aku tidak suka kue, dan aku akan marah jika mereka membelikanku kue.
Aku tidak suka makanan manis. Aku suka seafood dan sesuatu yang asin. Apa lagi bakso dan sosis. Eh tapi terkadang kalau aku sedang sakit aku suka beberapa makanan manis. Seperti panekuk dan kue bagle, ah aku juga suka pie.
"Baiklah, Lula.. ini hadiah untukmu.." Kata Bibi Fyodora menyuguhkan seafood banyak sekali.
"aww.!! bibi! terimakasih" aku suka sekaliii.
"Lula, selamat ulang tahun!!!" kata mama dan papa bersamaan, mereka juga memberiku sebuah kotak berwarna ungu, itu warna kesukaanku.
"ini dari kami, dan bukalah!!!" aku membuka kotak itu dan menemukan sebuah liontin kerang berwarna merah muda.
kenapa merah muda? aku kan tidak suka warna itu..
"Kenapa sayang?" tanya mama.
"Ohh.. papa mengerti. Bukannya ikan kecil kita tidak suka warna itu?" papa tertawa dan mama juga ikut tertawa.
Aku masih cemberut.
"Jangan seperti itu, sebentar lagi liontinnya akan berubah warna. lihatlah!! itu hampir berubah menjadi abu-abu!!!"
Aneh sekali. Tapi mereka memang benar. Kalung itu berubah warna menjadi abu-abu.
"Iya, liontinnya akan berubah sesuai perasaan kamu. Kalau kamu senang akan berwarna merah muda, kalau kamu cemberut seperti ini akan berubah menjadi warna abu-abu. Kalau kamu tenang akan berubah menjadi warna hijau, dan seteruanya nanti kamu akan tahu sendiri." Kata papa sambil mencubit pipiku.
Aku sangat suka itu!!
"Lula suka sekali!!! Lula suka sekali!!! terimakasih mama terimakasih papa!!" aku senang sekali dan mencium pipi papa dan mama.
Papa dan mama tersenyum dan memelukku.
"Tapi ..." kataku melepaskan pelukan mereka.
"Kenapa Lula?" Tanya mama.
"Lula mau hadiah satu lagi!!"
"Apa kesayangan papa?" papa sepertinya penasaran. Hihihi aku suka wajah penasaran papa.
"Lula mau... boneka ubur ubur raksasa warna ungu!!!!" kataku dan membuat mereka tertawa.
hahahaha aku suka sekali dan malam ini adalah malam yang sangat istimewa bagiku. Karena... aku akan segera memiliki adik!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Mommy Rara
5 like 😍 Miss sweety selalu hadir, dan tinggalkan jejak like dari Eps awal sampai sini untukmu lho. Karena karyamu ada di daftar favoritku. Aku tunggu feed back nya 😘
2020-12-19
2
Neo
sering2 up ya thor
2020-11-07
3
call aaron
jangan ghostie please
2020-10-05
1