4

Semua penghuni ujung lautan menatap Kalula tanpa Ampun. Seekor putri duyung pergi ke wilayah mereka. Apa yang harus mereka lakukan? Hanya seekor dan itu pun sangat kecil, dibandingkan dengan mereka yang memiliki tubuh besar.

Apa yang mereka tunggu lagi? Menunggu makhluk kecil di depannya menyerang mereka terlebih dahulu? Itu tidak akan terjadi.

Tanpa hitungan, Zedrys berteriak membuat semua monster berhamburan untuk menyerang Kalula. Kalula mengangkat tongkatnya membuat semua monster yang mendekatinya terlempar jauh. Meninggalkan beberapa monster termasuk Zedrys dan Voodoohag di depan Kalula.

Zedrys tidak menyangka, jika kekuatan duyung di depannya sangat besar. Bahkan, hanya dengan mengangkat tongkatnya setengah dari mereka terpental jauh.

"Siapa kau?!" Kata Zedrys dengan deep voice nya. Kemudian dia menatap mata hitam legam Kalula dan seketika ambruk menunduk di hadapan penguasa lautan.

"Sang Moana.." Lirihnya membuat para monster yang tersisa kebingungan.

"Zedrys.." Voodoohag menyentuh Zedrys dan menatapnya. Bagaimana bisa si kuat Zedrys bisa tunduk dihadapan seekor duyung yang ukurannya sangat kecil dibandingkan dengan monster laut.

"Rusalka.. " Voodoohag membaca pikiran Zedrys dan ia pun bersimpuh seperti yang Zedrys lakukan.

Kalula mampu membuat dua monster tunduk dan sebagian dari kumpulan mereka terpental sangat jauh, bahkan sampai sekarang mereka belum kembali. Kalula bukan sekadar Rusalka biasa. Dia melampaui seluruh kekuatan monster di lautan.

Monster lainnya masih bingung dan berencana untuk menyerang Kalula. Zedrys dan Voodoohag bukan pemimpin, sehingga monster lainnya melakukan apa yang menurut mereka harus dilakukan. Bersiap menyerang Kalula, lalu dihentikan oleh Voodoohag.

"Dia bukan ancaman!! sang Moana!! penguasa seluruh lautan di muka bumi ini!!!" Teriakan Voodoohag membuat para monster mematung saling tatap menatap. Salah satu dari mereka menatap mata Kalula dan ikut menunduk seperti dua dari mereka yang terdahulu.

"Sang Moana.." satu persatu monster tunduk dan akhirnya tahu, bahwa duyung dihadapan mereka, yang berdiri dengan keangkuhannya bukan duyung biasa. Melainkan, Rusalka dan penguasa besar lautan.

Air bergelembung dan terdengar suara gemuruh dari barat. Terlihat sebagian monster yang terpental tadi mendekat dengan kecepatan penuh dan penuh dengan amarah.

Mata mereka merah, taring keluar semakin panjang, duri-duri di tubuh mereka mengeluarkan racun yang dapat membunuh seketika.

"LENYAPKAN DIA!!!" Teriak salah satu monster membuat monster lainnya menggeram menakutkan dan menambah kecepatan mereka.

Sedangkan Zedrys, memejamkan mata, berusaha mengirim sinyal memberitahu bahwa duyung di hadapan mereka bukan suatu ancaman. Namun sepertinya, mereka tetap bersikukuh untuk melenyapkan Kalula.

Masih diam di posisinya, Kalula tersenyum dan kali ini ia tak menggunakan tongkatnya untuk menyerang. Ia dengan lincah berenang melalui para monster dan membuat mereka semua terjerat dengan sesuatu yang sangat kuat, yang mampu melumpuhkan pergerakan mereka. Mereka tak bisa bergerak, namun bisa melihat dan mendengar.

Kalula berhenti dan berenang kembali ke tempat semula. Agak ke atas, agar para monster dapat melihatnya dengan jelas, dan sangat jelas.

"Aku, Kalula. Penguasa seluruh lautan di dunia! Dan sekarang, Aku adalah pemimpin kalian!!!!" Katanya dengan tegas membuat semua monster tunduk. Aura Kalula memberitahu mereka bahwa Kalula adalah seperti apa yang ia katakan barusan.

"Moana.. Moana... Moana.. Moana..." para Monster menundukkan pandangannya dan seakan mereka menyembah penguasa mereka sekarang.

Kalula seorang Rusalka yang sangat kuat. Dia tak takut oleh apapun, dan tujuannya membuatnya kuat. Apapun niatnya ia akan melakukannya sampai tuntas, bahkan kalau itu menyangkut nyawanya sendiri.

Kalula melepas jeratan yang ia buat tadi, dan melepaskan para monster hanya dengan satu hentikan jari. Ia bisa melakukan apapun.

"Dengarkan! Aku pemimpin kalian sekarang, dan kuperintahkan kalian untuk membangun kerajaan baru yang megah dan penuh dengan kegelapan di sini! Aku pemimpin kalian, dan kalian adalah prajurit ku!" Titah Kalula membuat para monster mengiyakan dan mereka bergegas untuk membuat apa yang diperintahkan oleh pemimpin baru mereka.

Di samping itu, Zedrys berenang mendekati Kalula.

"Apa kau pemimpin mereka sebelum aku?!"

"Bukan, Ratu. Aku hanya monster yang pertama kali mencari pasukan." Kata Zedrys menunduk patuh.

"Kenapa kau tidak memimpin mereka?!"

"Ampun, Ratu. Kami, para monster tidak memiliki aturan. Tidak ada pemimpin sebelum ini, dan kami membunuh yang lemah."

"Aku Ratu kalian sekarang, dan kalian akan segera memiliki aturan!!" Kalula mendongakkan kepalanya dan berenang jauh ke atas mencapai permukaan air untuk meraih udara dan menggenggamnya lalu membawa kembali ke dasar laut.

"Bekerjalah kalian! Udara ini akan aku tanamkan di dasar laut, jika kalian pergi dan berencana untuk melenyapkan aku atau membangkang, udara ini akan pecah, dan kalian akan mendapatkan kemurkaan seorang Moana!!" Kalula mengangkat tongkatnya, membuat tanah di bawahnya berpusar dan ia meletakkan udara itu di dalamnya, lalu menutup dasarnya kembali.

"Aku harus pergi dan akan kembali ketika kalian sudah selesai membuat kerajaan baruku!" Kata Kalula sesaat sebelum ia pergi berlalu meninggalkan para monster.

***

Sementara di Cheorene Kingdom, Kerinee mengambil alih semuanya. Ia tidak merebut tahta Kalula sebagai ratu, namun apa yang akan terjadi pada suatu kerajaan besar tanpa ratu mereka?

Keadaan kerajaan masih seperti tadi, para rakyat duyung masih melempari kerajaan dengan apapun yang mereka peroleh walau mereka hanya buang-buang tenaga.

Tameng baja tak akan pernah bisa mereka tembus. Kekuatan militer kerajaan terbesar sangat kuat, bahkan beratus-ratus orangpun tidak bisa menandinginya.

"Belum ada kabar tentang Ratu?" Tanya Kerinee kepada paus orca. Kerinee mengerahkan seluruh pasukan paus orcanya mencari Kalula.

Paus orca menunduk dan Kerinee tahu apa yang terjadi.

"Lapor putri! keadaan di luar kerajaan tambah parah. Kami menunggu perintah putri selanjutnya." Tunduk panglima perang.

"Perkuat pertahanan."

Ini saatnya aku keluar.

Kerinee berenang keluar singgasana dikawal oleh beberapa prajurit.

Di Luar Kerajaan.

"Hancurkan pertahanan!!"

"Usir Ratu!!!"

"Lenyapkan Ratuu"

Teriakan tak tertahankan dan tiada sesiapa yang dapat menghentikannya. Kalula harus disingkirkan. Kalau tidak, ratu mereka sendiri yang akan menjadi bencana.

"Per**eklyuchit' umy. Pusto vse ssylka tol'ko odin punkt naznacheniya. O koroleve Kalula, proklyataya rusalka." seseorang membaca mantra, dengan bahasa Rusia kuno. Kerumunan duyung semakin banyak dan orang itu pergi tanpa jejak entah kemana.

Hanya dia yang tidak ikut serta dalam penyerangan itu.

Pelindung menara terbuka dan memperlihatkan Kerinee dengan dikelilingi beberapa pengawal. Berdiri tegak, anggun dan terlihat bijaksana. Kerinee putri yang memiliki sifat lemah lembut, ia juga akan bersikap tegas kepada tindak kejahatan.

Para Lusca (peniup terompet di kerajaan Cheoreon) meniup terompet, itu tandanya Putri mereka akan berbicara. Hal tersebut jelas membuat para rakyat duyung berhenti dan bersiap mendengarkan putri.

"Dengar kalian! Di sini tidak ada yang akan disingkirkan dan tidak ada yang akan terluka!!!" Kerinee menatap lurus ke depan.

Sejenak semuanya diam. Namun, tiba-tiba salah satu duyung berteriak.

"Jangan dengarkan!! Dia sama saja dengan Ratu!!!" Kemudian ramai lagi teriakan rakyat duyung.

Sampai aura magis membuat mereka seakan membisu.

Membuat udara sekitar pekat dan suasana menjadi mencekam. Ratu mereka telah kembali.

Kerinee merasa lega dan tersenyum tipis. Kalula telah kembali, dan dalam keadaan sehat. Itu yang membuatnya merasa senang.

Kalula berenang menuju menara dengan anggun. Aura hitam mengelilingi tubuhnya. Membuat sesak orang yang berada di dekatnya. Mereka terpaku dengan perubahan ratu mereka.

Kalula menatap Kerinee sejenak kemudian berdiri menatap rakyat duyung.

"MULAI SEKARANG, PUTRI KERINEE AKAN MENJADI RATU KALIAN ATAS SEIZINKU! DIMANA AKU SELANJUTNYA, BUKAN URUSAN KALIAN, DAN SELAMA KALIAN TAK BERURUSAN DENGANKU, KALIAN AKAN BAIK BAIK SAJA." Kalula menarik nafas sejenak dan berbalik menatap Kerinee.

"Aku akan kembali ketika bayi dalam perutku lahir. Selama aku mengandung, jangan mencoba mencariku atau memikirkan ku. Aku Moana, dan aku akan baik-baik saja." Kata Kalula mencium kening Kerinee. Terlihat beberapa butir air mata terjatuh di pipi Kerinee.

Mereka berdua sangat menyayangi satu sama lain. Bagaimana tidak? Mereka berdua dilahirkan dalam rahim yang sama beberapa tahun lalu.

"Kak.."

Kalula berdiri tegak menatap Kerinee. "JANGAN BERANI MENENTANG DAN MEMBANTAH RATU KERINEE. KALAU KALIAN MELAKUKANNYA, AKU AKAN MENJADI MIMPI TERBURUK KALIAN!!"

Kalula memegang tangan Kerinee lalu sesaat kemudian pergi dari kerajaan Cheoreon.

Bukan untuk selamanya.

***

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***