18

Malam itu, sudah tenggelam. Senja datang, namun tidak pernah ada fajar lagi. Bulan tidak pernah terganti dengan matahari, dan bintang menghilang ditelan gelapnya malam.

Tuhan, jika kau mendengarku, ku ingin kau kembalikan Lula. Tuhan, aku masih belum bisa membuatnya bahagia. Tuhan mengapa kau mengambilnya?

-Yejin Ilarion

Yejin duduk di roof top rumahnya. Termenung dan melihat gelapnya malam. Tidak bisa menangis, tidak bisa juga berkata.

Memeluk kedua lututnya dan menenggelamkan wajahnya di antaranya. Menyesali setiap perilaku yang ia berikan kepada sahabatnya itu, Lula.

Terbiasa dengan sikap dingin dan acuh, membuatnya ingin kembali di hari dimana ia mengabaikan Lula. Memperbaiki segala yang ia perbuat di masa lalu.

Namun, semuanya telah berakhir. Inilah akhirnya. Inilah saat dimana Yejin kehilangan separuh jiwanya. Bukan, mereka tidak bersaudara, namun ikatan keduanya sangat kuat.

Sesak memang, ditinggal sahabat karibnya pergi. Pergi untuk selamanya. Pergi untuk ke tempat yang lebih baik. Seharusnya Yejin merasa senang. Karena Tuhan lebih sayang kepada Lula.

Yejin menangis sesenggukan. Dia tidak lemah. Hanya saja, dia menahan kesedihannya begitu lama. Dia tidak tahan lagi sekarang. Ingin meluapkan semuanya di sini.

Seandainya Lula berada di sampingnya sekarang, dia akan merasa sangat bahagia. Hatinya kini hancur. Belum sempat memperbaiki hubungan mereka, Lula sudah pergi dan itu memukul Yejin begitu keras.

"Yejin.." Mama Yejin menyentuh pundak Yejin dari belakang. Yejin tidak menoleh maupun membalasnya.

"I feel you, sayang.." Mama Yejin duduk di samping Yejin dan memeluknya. "Kau harus ikhlas. Tuhan lebih sayang pada Lula. Dia sudah berada di tempat paling indah di alam semesta ini, Yejin." Mama Yejin mengelus kepala Yejin.

Yejin tenggelam di pelukan mamanya dan hanya terdiam. Tidak kuat lagi untuk berbuat apapun bahkan menangis.

Yejin melepas pelukan mamanya dan menatap lurus ke depan. "Tinggalkan aku sendiri."

"Baiklah.. Mama dan papa akan ke rumah Bibi Sofia, apa kau mau ikut?" Mama Yejin berdiri dan menatap putranya dari belakang.

Yejin tidak memberi respon apapun. Dia hanya terdiam.

"Okey, mama mengerti. Kau akan pergi besok. Istirahatlah.. mungkin mama dan papa akan menginap, jangan lupa mengunci pintu." Mama Yejin mencium kening Yejin dan berlalu.

"Yejin." Mama Yejin berhenti dan Yejin menoleh sedikit. "Jangan lakukan hal bodoh. Itu tak akan membuat Lula kembali.." lanjut nya dan benar-benar pergi.

***

"Mama, kapan Lula kembali ke rumah?"

"Besok kalau kau benar-benar sudah membaik." Sofia tersenyum dan mengelus kepala Lula.

"Yejin mana?" Tanya Lula. Dia tidak melihat Yejin dari tadi dan kemana dia?

"Sudah malam Lula. Yejin sudah pulang dari tadi.." Mark masuk dan duduk di kursi samping tempat tidur.

"Kau harus segera tidur, sayang.." Sofia menepuk lutut Lula dan Lula mengangguk.

"Selamat malam.." Sofia membantu menyelimuti Lula dan Lula mencoba menutup matanya.

Sofia mencium kening Lula dan menyuruh Mark untuk meninggalkan Lula sendirian.

***

"Apa kau lapar? Kau belum makan dari tadi." Mark merangkul pundak istrinya di depan ruangan Lula.

"Aku tidak nafsu makan sekarang.."

"Oh Tuhan Sofia.." Yeva, mamanya Yejin berjalan cepat menghampiri Sofia dan memeluknya. "Kau masih di sini.."

"Kami turut berduka cita.. " Bogrov, papa Yejin menepuk pundak Mark.

"Yeva, Yeva.. wait!" Sofia tersenyum sambil melepaskan pelukan Yeva.

"Why?"

"I'm sorry, tapi kami tidak menyangka..-"

"Hustt... kau bicara apa? Lula baik-baik saja, Yeva." Sofia menjelaskan semuanya.

"Kalian sangat beruntung, saya sangat senang Lula baik-baik saja.." Yeva menyentuh tangan Sofia. Dia sangat lega Lula tidak seperti yang Yejin katakan.

"Kami sangat terpukul, tapi Tuhan memberi kami keajaiban.."

"Yejin sangat bersedih.." Yeva menundukkan kepalanya. "Tapi Lula tidak kenapa-kenapa jadi dia akan baik-baik saja.."

"Yejin? Dia belum tahu kalau Lula baik-baik saja. Apakah dia tidak melakukan hal yang...?" Sofia terkejut, karena Yejin masih mengira kalau Lula sudah meninggal.

"Tidak apa, dia tidak akan melakukan apa-apa.." Yeva menenangkan Sofia.

"Tidak, Yeva. Kabari dia, Lula baik-baik saja. Dia akan merasa terpukul.."

"Tidak apa, kami akan memberitahunya nanti sepulang dari sini. Yejin akan baik-baik saja." Sekali lagi, Yeva menenangkan Sofia.

Sofia tersenyum dan mengangguk. Mereka berbicara lagi dan saling bersyukur tidak ada hal buruk yang terjadi pada Lula.

Malam sudah larut, Mama dan papa Yejin memutuskan untuk pulang.

Malam ini akan menjadi malam yang singkat untuk Lula, namun malam yang menyiksa untuk Yejin.

Kebenaran memang terlambat datang, namun itu akan menjadi kejutan dan semua akan baik-baik saja pada akhirnya.

Kita memang tidak akan pernah tahu rencana Tuhan. Takdir buruk tidak akan menimpa kecuali kita berbuat hal buruk juga.

-Author Tercinta~

***

Sinar mentari masuk melewati celah jendela kamar yang terbuka. Seharusnya ini menjadi hari bersemangat paling menyenangkan.

Kicauan burung seakan tengah bernyanyi. Menyambut hari dengan kebahagiaan. Tidak denganku. Hidupku kini penuh penyesalan. Aku kehilangan partner paling menakjubkan.

Tuhan, jika kau memberi satu kesempatan lagi, aku akan selalu membahagiakannya. Menemaninya dan membuatnya tetap tersenyum seperti dulu.

Apa aku harus ikhlas? Secepat ini? Tapi aku juga harus melanjutkan hidupku.

Author's POV

Yejin beranjak dari tempat tidurnya dan bergegas untuk mandi.

***

"Yejin, ada yang harus mama bicarakan denganmu." Yeva menahan Yejin.

Yejin berhenti. Bagaimanapun juga, dia harus tetap ke sekolah. Dia tidak mau bersedih dan mengingat hal yang terjadi pada Lula.

"Tentang Lula.."

Yejin berbalik dan menatap mamanya itu kaku. "Dia sudah tiada, jangan bicarakan dia lagi, Yejin sudah merelakannya." Kata Yejin tegas.

"Yejin kau tak mengerti." Yeva mencoba menjelaskan bahwa Lula masih hidup, namun Yejin tetap bersikeras untuk tidak mau mendengar penjelasan mamanya itu.

"Sudahlah, Yejin tidak mau dengar apapun!" Yejin berbalik dan hendak pergi. Dia sudah terlelap dalam kesedihan dan penyesalan.

"Yejin!" Yeva menahan Yejin, dan menarik nafas dalam-dalam. "Kita tidak akan bertengkar untuk hal ini. Jadi, tolong dengarkan mama dulu."

Yejin melepaskan tangan mamanya dan terus berjalan.

"Lula baik-baik saja." Yejin berhenti dan berbalik. Ia terkejut.

"Di mana Lula sekarang?" Kali ini Yejin benar-benar mendengarkan mamanya.

"Masih di rumah sakit."

Yejin mengangguk dan berlalu.

"Kau mau kemana??" Teriak Yeva dan Yejin berbalik sambil tetap berlari.

"Rumah sakit!!!!" Yejin berteriak dan membuat speaker dengan kedua tangannya.

"Kau harus sekolah Yejin!"

Yeva menggelengkan kepala dan menutup pintu. Dia baru sadar satu hal, dan membuka pintu melihat ke garasi. Yejin tidak membawa sepedanya, dia pasti harus naik bis menuju rumah sakit.

Kalau Tuhan belum menghendaki, sebanyak apapun belati yang menancap tidak akan membuat kita mati.

Tersenyumlah, menyambut hari..

 

Hai! Ini khusus part nya Yejin😍

Thanks for reading*~

Episodes
1 SEASON 1 /1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11. Casting
12 12. Casting (2)
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24. Casting (3)
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42. Casting (4)
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 SEASON 2/ 103
104 Bonus Casting
105 Casting (5)
106 106
107 107
108 Casting (6)
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 151
152 152
Episodes

Updated 152 Episodes

1
SEASON 1 /1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11. Casting
12
12. Casting (2)
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24. Casting (3)
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42. Casting (4)
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
SEASON 2/ 103
104
Bonus Casting
105
Casting (5)
106
106
107
107
108
Casting (6)
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
151
152
152

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!