Setelah selesai makan, mereka kembali ke ruang kerja, ketika mereka memasuki lift, Siska menyapa seseorang yang wajahnya tak asing bagi Keyra.
"Pak.... " sapa Siska sambil menundukkan kepala dan memasang senyuman paling manis.
Orang ini lagi? Batin Keyra kaget.
Siska mencubit pinggang Keyra supaya dia menyapa pria itu, namun ia hanya tersenyum canggung karena dia adalah pria yang kakinya diinjak olehnya tadi pagi.
Pria itu tidak membalas senyuman Key, ia fokus menatap ke depan dengan ekspresi datar.
Mereka telah tiba di ruang kerja, sebelum keluar lift Siska menyapa pria tadi.
"Duluan, Pak," sahut Siska sambil memasang senyum manisnya pada pria itu dan hanya di respon anggukan dengan ekspresi datar.
Key keluar terlebih dahulu sebelum Siska, ia berjalan sangat cepat.
Akhirnya mereka tiba di ruang kerja.
"Cepet amat jalan, lo!" celetuk Siska.
"Gerah tau, lama-lama dalem lift," ucap Key berbohong.
"Gerah gimana, sih? Adem tau di dalem ada Pak Farhan, Raja Manager tampan, uh ...." ucap Siska berbunga-bunga.
Ha! Berakhir sudah hidup gue ... Dia Manager, gimana kalo gue di pecat, astaga ... Buruk sekali nasib gue! Batin Key khawatir.
"Lo tau nggak, sih? Dia itu pria tertampan di kantor ini ... Tapi dia itu terkenal dingin,"
"Eh! Masa, sih?" tanya Key tidak percaya.
"Bener," jawab Siska.
Keyra berusaha untuk tetap fokus bekerja dan menghiraukan pikirannya yang melayang.
Kring! 📞
Dering telepon yang tepat berada di meja Siska.
Siska in call.
"Iya, Pak..."
Suruh pegawai baru, atas nama Keyra Angelista Mahendra, ke ruangan saya sekarang juga!
"Eh! Baik, Pak."
End call.
"Key, lo di suruh ke ruang Pak.Manager sekarang," ucap Siska.
Deg!
Key merasa perasaannya tidak enak kali ini, apa yang akan terjadi dengannya?
Apakah ia akan di pecat, ataukah lebih buruk dari itu.
Melihat Keyra tak kunjung menjawab ucapannya, Siska memutuskan untuk mendekati mejanya.
"Keyra!" seru Siska tepat di telinga Key, hingga membuatnya otomatis berdiri dari duduknya.
"Iya gue kesana sekarang," jawab Keyra.
"Iri deh sama lo, hari pertama kerja udah di panggil Pak Farhan aja. Gue yang kerja disini selama dua tahun, bicara sama dia aja jarang banget, Key," celoteh Siska.
"Loh, iya kah? " tanya Keyra tidak percaya.
"Iya, udah sana jangan biarian Pak Manager menunggu," suruh Siska.
Aduh, Sis, mau dia nunggu sampe berakar juga gue nggak peduli ... Ini urusan hidup dan mati gue, ya ampun.... Batin Key sambil berjalan meninggalkan ruang kerjanya.
Tiba depan pintu ia menghentikan langkahnya, menoleh pada Siska dan bertanya. "Sis, ruang Manager di lantai berapa?"
"Paling atas, Key."
Setelah bertanya ia melanjutkan jalannya. Tiba di depan ruang Manager, ia menghela nafas panjang sebelum akhirnya memberanikan diri untuk mengetuk pintu.
Tok-tok-tok!
"Masuk," suruh Farhan yang berada di dalam ruang itu dengan nada datar.
Key membuka pintu dan berjalan masuk dengan jantung yang rasanya ingin lepas.
"Bapak panggil saya?" tanya Key sambil menunduk dan berdiri di dekat pintu.
"Duduk."
Key menuruti titah Managernya, ia berjalan perlahan dengan menunduk menuju tempat duduk.
Saat Key berjalan mendekat, Manager itu menatapnya lekat-lekat dari ujung kaki sampai ke ujung kepala.
Kini ia duduk berhadapan dengan sang Manager.
Ia beranikan diri untuk memulai pembicaraan.
"Maaf soal tadi pagi sa-," belum selesai Key melanjutkan kalimatnya, sang Manager angkat bicara.
"Saya ingin kamu jadi pacar saya," pungkas Manager tampan.
"Ha! Ma-maksud Bapak?" tanya Key terbata-bata.
"Saya ingin kamu menjadi pacar pura-pura saya selama tiga hari, di pesta pertunangan mantan saya," ucap Farhan dengan wajah datar tanpa ekspresi.
"Kenapa harus saya, Siska dia-."
"Jadi pacar saya atau kamu di pecat?" seru Farhan memotong kembali kalimat Key.
Di pecat, astaga!
"Jangan berpikir terlalu lama, kamu hanya akan membuang-buang waktu," sambung Manager yang menunggu respon dari Key.
"Eh! Apa saya boleh memikirkannya dulu?"
Tanpa menjawab, Manager tampan itu menyodorkan kartu nama yang terpampang nomor ponselnya disitu.
"Baik, saya permisi dulu," ucap Key setelah mengambil kartu nama itu di meja, lalu ia pergi meninggalkan ruang tersebut.
Sebenarnya Farhan terpesona dengan wajah imut Key saat ia gugup. Namun, ia menahan tawanya dalam hati.
Gadis aneh. Batin Farhan sambil melihat punggung Key.
Key kembali ke ruang kerja dengan badan lemas, bagaikan orang yang di sambar petir di siang bolong.
.
.
Ia melanjutkan pekerjaannya, namun tidak bisa fokus sama sekali.
Setelah selesai bekerja, ia memutuskan untuk segera kembali ke rumahnya.
Tiba di rumah, teman-teman Key sudah menyiapkan makanan untuknya, tanpa ia ketahui.
"Loh, kalian belum pada pulang?" tanya Key sambil berjalan memasuki rumahnya, ia melihat Rina dan Imma melihat televisi di ruang kekuarga.
Mereka menoleh dan segera menghampiri Keyra.
"Kita tadi kerja, Key ... Tapi kesini dulu, nagih janji," jawab Imma.
"Janji apaan, sih?"
"Lo bilang mau traktir kita, he-he!" jawab Rina.
"Gue nyium masakan, deh, kayaknya ... Kalian masak, ya?" tanya Key sambil mencium aroma masakan yang lezat.
"Ya, kita masakin lo! Karena kita tau lo capek pulang kerja, gak mungkin 'kan mau keluar buat traktir kita ... Jadi kita sengaja kesini buat masak dan makan bareng sama lo," celoteh Imma.
"Ya ampun! Makasih banyak, ya," ucap Key sambil memeluk teman-temannya.
Rina menyuruh Key untuk segera mandi, kemudian pukul 17.00 mereka makan bersama di ruang makan.
Namun, saat mereka sedang makan tiba-tiba Loly, kucing kesayangan Key terjatuh dari meja.
"Eh! Loly kenapa jatuh?" tanya Key sambil mengangkat Loly yang terbatuk-batuk dan mengendongnya ke pangkuan.
"Key, kita bawa ke rumah sakit sama mobil gue, aja," ujar Rina.
Mereka akhirnya membawa Loly ke rumah sakit terdekat.
Tiba di koridor rumah sakit, ia melihat seorang pria yang tak asing lagi baginya.
Pria itu memakai pakaian dokter dan berjalan ke arah Key.
"Gadis es krim? Lo ngapain disini?" sahut pria yang memberi Key es krim kemarin.
"Tolong gue, dong. Dia kucing kesayangan gue tersedak," pinta Key.
"Tapi ini bukan rumah sakit hewan, loh," jelas pria itu.
"Tapi lo Dokter 'kan?" tanya Rina.
"Ya udah, deh ... Gue mau lo bernafas lebih panjang. Bentar gue periksa dulu," tukas pria itu sambil membawa Loly ke sebuah ruangan.
Selama setengah jam, Key berjalan kesana kemari di koridor, khawatir jika peliharaan kesayangannya kenapa-kenapa.
Sang Dokter keluar sambil menggendong Loly, dan berjalan ke arah Key.
"Lihat, siapa yang udah baikan?" sahut Dokter.
"Syukurlah, Loly ga apa-apa, makasih ya, Dok," celetuk Key.
"Sama-sama, jangan biarin dia makan yang kasar-kasar dulu, ya. Tenggorokannya masih luka," ucap Dokter.
"Oke."
"Boleh gue meminta nomor ponsel, lo... Hanya untuk mengecek keadaan si kucing, kok," pinta Dokter.
"Lo beruntung, Dok, dia punya hewan peliharaan," celetuk Imma.
"Bukan, nggak bermaksud seperti itu," jawab Dokter itu canggung.
"Apa sih, Im? Gak apa-apa, kok ... Catat, ya?" tukas Key, ia memberikan nomor ponselnya ke sang Dokter.
"Nama lo siapa, atau gue namain Loly, aja?" tanya Dokter itu.
"Eh! loly juga gak apa, kok, he-he. Nama gue Keyra."
"Nama yang cantik," pungkas Dokter.
Setelah mendapatkan nomor Keyra, ponsel sang dokter berbunyi terus-menerus. Ia pergi sebentar untuk mengangkat telepon, lalu kembali lagi ke Keyra dan kawan-kawan.
"Gue ada urusan, duluan, ya?" ucap sang Dokter sambil meninggalkan tempat mereka berdiri.
"Dok! Nama lo siapa, sih?" teriak Keyra yang hanya diberi senyuman oleh sang Dokter.
.
.
.
.
Bersambung....
Like, Komen, Vote, Favorit, Rate 5.
Terimakasih 😁👍
.
.
.
🌺T. B. C👇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments
Nurul Purbaningsih
klo visualnya cha enwoo. jd semangat p😁😁👍
2022-01-21
0
Anastasia Anastasia
biasanya dokter ada tag namanya kok
2021-07-18
0
jangan-jangan mantannya pak menejer tunangan sama dokter es krim
2021-07-11
0