"Ngomong-ngomong lo dapat kata mutiara itu dari mana?"
"Dari mbah gugel, ha-ha!" ucapan Keyra membuat mereka tertawa terbahak-bahak bersama sambil menikmati senja hari ini.
Gue seneng bisa ketawa bareng-bareng sama lo, Key ... seandainya ini bisa berlangsung lebih lama lagi, pasti gue jadi orang paling bahagia sedunia, batin Anton sambil tersenyum mengedarkan pandangan ke arah matahari tenggelam.
Beberapa saat kemudian, mereka melihat pemandangan senja itu dalam keheningan.
Angin petang menerpa rambut Keyra yang terurai, wangi dari rambutnya yang terbawa angin langsung menusuk hidung Anton, membuat pria itu segera menoleh ke arah Keyra dan tersenyum, entah apa yang sedang ia pikirkan. Udara dingin menusuk hingga ke tulang belakang, Jaket yang ia kenakan tak mampu menghangatkan tubuh mereka.
"Udaranya dingin, ya," sahut Keyra sambil menggesekan kedua telapak tangannya.
"Iya, mau langsung pulang?" tanya Anton.
"Terserah lo, deh, pulang agak maleman juga gak apa-apa, besok libur 'kan," ucap Keyra.
Anton mengajak Keyra membeli kopi di warung kecil yang ada di dekat sungai tersebut setelah mengembalikan sepeda ke tempat penyewaan.
"Ngopi, yuk, biar gak dingin," ajak Anton sambil nyengir kuda dan di respon anggukan kepala oleh Keyra.
"Kopi creamy latte dua ya, Buk?"
"Siap," jawab pemilik warung kopi tersebut.
Setelah pesanan mereka datang. Mereka langsung menuju ke mobil dan meminumnya di dalam karena udara di luar sangat dingin.
"Mau hujan ya? Dingin banget di luar," sahut Keyra ketika duduk di mobil Anton.
"Mungkin, sekarang masih dingin?"
"Udah agak mendingan, kok," ucap Keyra, lalu gadis itu menyeruput kopinya.
"Kopinya agak pahit, ya?" sahut Keyra lagi.
"Nggak, sih. Karena ada kamu di sini. Kopi sepahit apapun jadi terasa manis," goda Anton.
"Apa, sih?" tanya Keyra malu.
Pipi gadis itu memanas, ia langsung memalingkan mukanya ke arah jendela.
Setelah kopi mereka habis, Anton langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Perjalanan dari dari danau tadi hingga ke rumah Keyra memakan waktu tiga jam. Karena terlalu lelah, baru saja seperempat perjalanan gadis itu sudah tertidur.
Saat berhenti di lampu merah, Anton melepas jaket yang ia kenakan. Ia mengenakannya pada gadis yang tertidur pulas tanpa bergeming itu.
Deg!
Jantung Anton kembali bergetar ketika ia mendekatkan wajahnya ke arah Keyra.
Ia menahan dorongan dalam dirinya yang ingin memangut bibir mungil gadis itu.
Gadis ini terlihat lebih cantik saat tidur, batin Anton yang masih dalam posisi menyelimuti Keyra.
.
.
Sadar, Ton, apa yang mau lo lakuin sama gadis yang sedang tidur? Sadar, batin Anton menolak dorongan dalam dirinya.
Pria itu tersadar dan menggelengkan kepala. Setelah lampu hijau ia kembali melajukan mobilnya.
.
.
Beberapa saat kemudian, mereka tiba di halaman depan rumah Keyra.
Anton tidak tega membangunkan gadis itu, ia terpaksa harus tidur di dalam mobil juga. Walaupun ia tahu saat bangun nanti lehernya akan sakit, itu tidak masalah, asalkan Keyra tidur dengan nyaman.
Entah apa yang merasuki Anton, ia terlihat sangat tertarik pada Keyra, padahal ia baru mengenalnya beberapa minggu yang lalu, dan bertemu dengannya pun hanya karena suatu kebetulan, yaitu gara-gara es krim.
.
.
Keesokan harinya, Keyra terbangun akibat dari sorot cahaya matahari yang menembus kaca bagian depan mobil.
Ia membuka matanya sedikit demi sedikit. Gadis itu terkejut saat nyawanya sudah terkumpul semua, ia mendapati kepalanya bersandar pada sebuah bahu, yaitu bahu Anton.
Keyra tidak segera mengangkat kepalanya dari bahu tersebut, gadis itu malah menatap Anton lekat-lekat.
Dokter misterius yang manis, lo harus tanggung jawab ... lo udah buat gue nyaman, batin Keyra sambil tersenyum menatap Anton.
Pria itu tahu bahwa Keyra sudah bangun lebih dulu.
"Enak, ya, tidur di bahu gue?" celetuk Anton membuat gadis itu segera membangkitkan kepalanya dari bahu tersebut. Namun, Anton menahan kepala si gadis dengan tangannya.
"Ma-maaf, lo ... lo mau apa?" tanya Keyra, ia sangat gugup.
"Nggak apa-apa, gini aja dulu. Sebentar aja," pinta Anton dengan lembut.
Keyra dalam dekapan Anton saat ini, jantungnya berdegup lebih kencang dari sebelumnya, ia merasakan kehangatan dan kenyamanan yang diberikan oleh pria itu.
Lo harus tanggung jawab, udah buat jantung dag-dig-dug-ser, batin Keyra lagi sambil menikmati kehangatan itu.
"Keyra?" sahut Anton yang masih memeluk Keyra.
"Iya," gadis itu mendongak dan menatap Anton.
"Lo jaga diri baik-baik, ya?"
"Maksud lo?" tanya Keyra.
Gue gak tahu kapan kita bakal ketemu lagi mungkin ini kali terakhir kita bertemu. Makasih udah buat gue jadi diri sendiri walau itu hanya sebentar, batin Anton.
"Kok diam?"
"Eh, pokoknya lo harus jaga diri baik-baik, jangan gampang percaya sama omongan cowok manapun," celoteh Anton yang tidak menjelaskan maksud dari perkataan sebelumnya.
"Termasuk lo, ya? Ngapain coba lo peluk-peluk gue?" tanya Keyra dengan ketus sambil melepaskan pelukan dari Anton.
"Ya maaf, gue udah peluk lo. Gue 'kan gak tau, kapan bisa ketemu lagi sama lo, he-he!"
"Emang, iya, gue bentar lagi ada kerjaan di lota P, di sana seminggu kalo gak salah," jelas Keyra.
Deg!
Mendengar perkataan dari Keyra hati pria itu merasa tersayat, ia tak bergeming sedikit pun.
"Lo jangan sering-sering bengong ngapa? Kerasukan baru tau rasa. Gue turun, ya, leher gue pegel. Pengen cepet-cepet mandi juga," tukas Keyra sambil membuka pintu mobil.
"Eh! Iya, Key. Sampai ketemu lagi, ya?" ucap Anton sambil melambaikan tangan dan di balas lambaian kembali oleh Keyra.
Gadis itu segera masuk ke dalam rumah dan membersihkan dirinya dari debu dan kotoran (macam iklan aja 😑), karena setelah seharian jalan-jalan ia belum mandi, lengket rasanya badan Keyra.
Setelah selesai mandi, gadis itu menghubungi teman-temanya.
Keyra mengajak mereka untuk mengambil pekerjaan paruh waktu yang ditawarkan oleh perusahaan Dreamy tempat Keyra bekerja saat ini.
Gadis itu menjelaskan kepada teman-temannya, untuk sementara waktu Imma dan Rina harus meminta cuti beberapa hari dari pekerjaan asli mereka dan memilih pekerjaan paruh waktu yang menawarkan gaji lebih besar itu.
Akhirnya Rina dan Imma menyetujui tawaran dari Keyra, karena bisa ke kota P bersama-sama, walaupun itu urusan pekerjaan mereka sangat senang.
Keyra segera mengemasi barang-barangnya dan memasukkannya ke dalam koper.
Paspor, ponsel dan surat-surat lainnya Keyra letakkan dalam tas slempangnya.
.
.
Keesokan harinya.
Tit-tit-tit!
Suara melengking dari alaram yang berada di samping tempat tidur Keyra, ini adalah bunyinya yang ke tiga.
Gadis itu membuka matanya perlahan, lalu mempertajam penglihatannya pada alaram yang baru saja ia matikan.
Gadis itu terkejut karena jam sudah menunjukkan pukul, tujuh lebih lima belas menit. Sedangkan penerbangannya ke kota S adalah jam tujuh lebih empat puluh lima menit.
Perjalanan Keyra untuk menuju kota P tempat pernikahan di laksanakan, menggunakan kapal pesiar mewah itu memakan waktu tiga hari untuk tiba di sana.
Sebelum menuju Pelabuhan, Keyra harus naik pesawat terlebih dulu ke kota S, karena pelabuhan terdekat dari kotanya adalah pelabuhan di kota S.
.
.
Gadis itu memesan taksi untuk pergi ke Bandara.
Setibanya di Bandara ia mendapati ponselnya yang ada di dalam tas berbunyi terus menerus.
Keyra segera mengambil ponsel tersebut dan mengangkatnya.
Imma in call.
Key, buruan! Sepuluh menit lagi penerbangan kita.
"Iya, gue udah sampe Bandara, kok."
End call.
Beberapa saat kemudian, Keyra menemukan kedua sahabatnya sudah menunggu.
Saat ingin menyerahkan paspor untuk di periksa oleh petugas imigrasi, Keyra terkejut karena paspornya tidak berada di dalam tasnya lagi.
.
.
.
Bersambung....
LIKE, KOMEN, VOTE, FAVORIT, RATE 5.
TERIMAKASIH.
👋T. B. C👇
🐾😩🐾
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments
trie
duh kya nya ngurus pernikahan anton deh
2021-06-15
0
kuswati 0784
antaon Nikah....
2021-05-24
0
chairi
màsh bingung 😉😂😂😂
2021-04-13
0