Jadi mantan pacar Farhan adalah Calista dan Bimo adalah kakaknya Rendy, mantan pacar Keyra.
Kenapa dunia ini sempit bagai daun kelor ... Jangan-jangan Rendy disini juga, Astaga! Lengkap sudah penderitaan gue, kalo dia bener-bener disini. Batin Keyra berkecamuk.
"Eh! Senang bertemu dengan anda," ucap Keyra sambil memaksakan senyumnya.
Bimo tidak bisa berhenti menatap Keyra, di dalam lubuk hatinya yang paling dalam ia sangat merindukan gadis itu.
Begitu pun dengan Keyra, ia merasa sangat bersalah atas kebohongan yang ia lakukan dengan Rendy dimasa lalu dan sekarang, Keyra membohonginya lagi dengan berpura-pura pacaran sama Farhan, Managernya sendiri.
"Sayang, mau makan apa?" sahut Calista yang merasa geram melihat calon tunangannya tak bisa mengalihkan pandangan dari Keyra.
Bimo tersentak dari bayangan tentang Keyra dimasa lalu, ia mengambil daftar menu dan memilih lalu memesannya.
.
Mereka sudah memesan makanan, Keyra hanya mengikuti Farhan, apapun makanan yang pria itu pesan, dia juga akan memakannya.
Beberapa saat kemudian makanan datang, mereka semua fokus menyantap makanan masing-masing. Sesekali Bimo mencuri pandang kearah Keyra.
Tiba-tiba Keyra merasakan ada yang sedikit aneh dengan makanannya, ia memegang dadanya yang agak sesak nafas dan tenggorokannya gatal. Ia mencoba menahannya sebisa mungkin, keringat dingin mulai bercucuran di keningnya.
Pria yang sejak tadi menatap Keyra dan merasa ada yang aneh dengannya, ia langsung cekatan tanpa aba-aba mendekat kearah Keyra walaupun ia tau Farhan ada di sebelahnya, ia tidak peduli.
"Key, kamu kenapa?" tanya Bimo khawatir sambil menggoyahkan badan Keyra.
"Sa... Saya ... Se ... Sesak napas," ucap Keyra dengan gemetar dan wajah memucat.
Farhan bingung harus berbuat apa terhadap Keyra ia hanya mematung dan masih menunjukkan wajah datarnya tanpa ekspresi, sedangkan Bimo, ia melirik kearah Farhan dan tidak ada respon apapun darinya.
Farhan memang laki-laki yang dingin, pikirnya Bimo karena melihat pacarnya kesakitan pun ia tidak peka.
"Toh ... Tolong sa ... Ya," rintih Keyra sambil menatap Bimo setengah sadar.
Bimo khawatir jika terjadi sesuatu dengan Keyra, ia beranikan diri untuk memberikan gadis yang setengah sadar itu napas buatan, di hadapan calon tunangannya.
"Bimo!" teriak Calista geram melihat apa yang sedang dilakukan Bimo.
Bimo masih berusaha memberi napas buatan untuk Keyra, hingga akhirnya gadis itu membuka matanya, lalu Bimo menggendong Keyra untuk membawanya kerumah sakit.
Farhan hanya bisa mengepalkan tangannya, ia tidak bisa berbuat apa-apa melihat Keyra diberi napas buatan oleh Bimo.
"Keyra!" seru Farhan yang melihat Keyra dibawa pergi oleh Bimo.
"Ayo kita ikutin mereka," ajak Calista yang hanya di respon anggukan kepala oleh Farhan.
Farhan benar-benar orang yang super dingin, ia ingin Keyra pura-pura menjadi pacarnya, tapi dia sama sekali tidak peka kalau Keyra sedang tidak baik-baik saja.
Apa karena ia belum mengenal Keyra terlalu lama dan Bimo sudah mengenalnya walaupun sudah beberapa tahun yang lalu.
Entahlah.
Calista dan Farhan mengikuti mobil mereka ke rumah sakit.
.
.
.
Tiba di rumah sakit, Bimo menggendong Keyra dan membawanya keruang ICU disitu.
Untunglah saat itu sedang tidak ada antrian orang berobat, jadi Dokter bisa segera memeriksanya.
"Apa anda keluarganya?" tanya Dokter itu setelah memeriksa Keyra.
"Iya, Dok. Bagaimana keadaan dia?" jawab sekaligus tanya Bimo khawatir.
"Jika dilihat dari tanda-tandanya, dia mengalami alergi, saya akan memberikan salep untuk meringankan gatalnya ... Ini resep obatnya," jelas Dokter.
"Iya, Dok."
Bimo pergi ke apotek untuk menebus resep yang diberikan Dokter itu.
Saat itu juga, Farhan dan Calista tiba di rumah sakit, tapi mereka tidak menemukan dimana Bimo. Hingga akhirnya mereka bertemu di koridor rumah sakit.
"Lo apa-apaan, sih? Lo gak lihat ada gue, lo berani-beraninya ya cium pacar orang," celetuk Calista.
"Maaf, sayang. Aku tadi lihat Farhan gak merespon pacarnya sesak napas ... Jadi aku bantu dia, maaf, ya?" jelas Bimo sedikit berbohong. Sebenarnya dia sangat khawatir dengan keadaan Keyra.
"Ya udah, gue maafin," ketus Calista.
"Ya udah, ngapain masih disini? Kita pulang, biar Keyra dijaga sama pacarnya," sambung Calista.
Sebenarnya Bimo tidak ingin meninggalkan Keyra, tapi apalah dayanya ia tidak ingin bermasalah dengan Calista di hari menjelang pertunagannya ini.
"Kalian balik ke hotel aja dulu, maaf Bimo, sudah merepotkan anda!" ucap Farhan.
"Gak apa-apa. Saya yang harus minta maaf karena udah lancang kasih napas buatan untuk pacar anda ...." jelas Bimo.
"Tidak masalah, jaga tunangan anda baik-baik, biar saya yang tebus obatnya," tukas Farhan lalu pergi meninggalkan mereka untuk menebus obat.
Farhan menebus obat sekaligus membelikan bubur untuk Keyra, lalu ia keruang rawat gadis itu.
.
.
Farhan masuk keruang rawatnya Keyra.
"Saya belikan bubur, makan dulu dan minum obat," titah Farhan.
"Saya 'kan baru saja makan dengan Bapak, masa iya saya makan lagi, sih?" rengek Key.
"Makan atau saya pecat!" ancam Farhan.
Apa-apaan, sih, orang ini dikit-dikit pecat, dikit-dikit pecat ... Nyebelin banget!
Farhan menyuapi Keyra pelan-pelan, ia merasa bersalah dengan apa yang terjadi sama gadis itu.
Pipi Keyra merona seperti kepiting rebus, disuapi oleh managernya sendiri, ia sama sekali tidak menyangka, pria dingin yang baru ia kenal itu bisa bersifat hangat juga.
Keyra merasa kenyang, ia mengatupkan mulutnya.
Farhan memaksanya untuk membuka mulut tapi Keyra tidak mau.
"Maaf, sa ... Saya sudah kenyang, Pak," ucap Keyra gugup.
"Ya udah, minum obatnya," titah Farhan yang hanya di respon anggukan kepala oleh Keyra.
.
.
Setelah menginap semalaman di rumah sakit keadaan Keyra kini sudah membaik.
Saat bangun ia terkejut melihat Farhan tertidur pulas disamping ranjang dan menindih tangan kirinya.
Aduh! Tangan gue, kesemutan serius ... Gimana, nih? Batin Keyra bingung.
Keyra membiarkan Farhan tertidur dan menindih tangannya, Keyra menganggapnya sebagai ucapan terimakasih karena pria itu sudah menolongnya.
Ternyata pandangan Keyra kabur ketika ia membuka matanya setelah di berikan napas buatan oleh Bimo, yang Keyra ingat hanyalah seorang pria telah menggendongnya dan membawanya sampai di rumah sakit ini.
Beberapa saat kemudain, Farhan terbangun oleh sapaan Dokter yang akan memeriksa keadaan Keyra.
.
"Anda sudah boleh pulang hari ini," ucap Dokter.
"Terimakasih ya, Dok," tukas Keyra.
Kemudian ia dan Farhan segera kembali ke hotel tempat penginapan mereka.
.
.
Tiba di kamar, Keyra membaringkan tubuhnya di sofa.
Farhan yang melihat pemandangan itupun merasa tidak enak hati pada Keyra.
"Istirahat di ranjang aja," suruh Farhan.
"Tapi ... Tapi ...." Key menghentikan ucapannya karena Farhan menatapnya dengan tatapan tajam.
.
.
.
.
Bersambung....
LIKE, KOMEN, VOTE, FAVORIT, RATE 5.
Terimakasih dukungannya 😁👍
👋 T. B. C👇
🌺😌🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments
Fitrie Sa
ceritanya ngebut banget
2021-04-13
0
Fitri Rachma
kok q blm paham ya??
2021-04-01
1
Ferly Ina
10 Like meluncur 😊
2021-03-26
0