Kabut Pernikahan
Tepat di meja paling ujung di sebuah kafe terdapat tiga orang sahabat yang saling bertukar pikiran mengenai pekerjaan yang sedang mereka jalani saat ini mereka berasal dari kota B.
"Gue benci anak-anak," ucap Imma sahabatnya Keyra yang bekerja menjadi pengasuh bayi.
"Lo tau nggak? Gue benci banget sama hidup, gue!" jawab Rina, sahabat Keyra yang satunya lagi.
"Kalian ini apa-apaan, sih? Berhenti mengeluh ngapa, ada yang lebih buruk dari ini 'kan?" tanggap Keyra.
Mendengar ucapan Keyra, kedua sahabatnya itu hanya memutar bola mata dan saling pandang, karena sejak SMA ia mengulang kalimat itu lebih dari sepuluh kali.
"Lo gak tau, Key ... Mengganti popok dan menginjak kotoran bayi bukan tujuan gue buat daftar itu pekerjaan," ucap Imma kesal.
"Setidaknya, lo gak berurusan sama penumpang kampungan yang selalu menilai dan sok tahu tentang keahlian lo mengemudi," balas Rina sebal.
"Kalian! Berhenti mengeluh dong. Makan cah kangkung Pak. Ayem, yuk?"
"Males gue, makan kakung bikin lemes," jawab Imma.
"Kalo gue makan kangkung ga bisa berhenti kentut, nyebelin tau!" jawab Rina sambil menggerutu.
"Yah ... Jadi kalian mau pulang, nih?"
"Yes, gue capek seharian kerja," jawab Imma.
"Gue juga mau pulang, deh," susul Rina.
"Ihhh ... Kalian ini perusak pesta, ya!" gerutu Keyra.
"Pesta kentut maksud, lo?" tanya Rina.
"Ha-ha, udah ah gue mau balik, duluan ya, Key?" jawab Imma sambil mencium pipi kanan dan pipi kiri Keyra.
"Kalian nyebelin!" seru Keyra sambil memutar bola matanya.
"Gue juga balik, he-he," sahut Rina sambil nyengir kuda.
"Serah lo, deh," ucap Keyra kesal.
Akhirnya Keyra memutuskan untuk pulang ke rumah.
Jam menunjukkan pukul 18.30, tiba di rumah ketika Keyra melangkahkan kaki memasuki rumahnya ia mendapati suguhan yang sangat asing baginya.
Pak.Mayoko Mahendra, ayahnya Keyra yang biasa di panggil Pak.Yoko itu sedang asik berciuman mesra di atas sofa dengan seorang wanita yang belum pernah di temui oleh Keyra sebelumnya.
"Ayah!" teriak Keyra sambil meneteskan air mata.
Karena terkejut dengan kedatangan Keyra yang tiba-tiba mereka langsung berdiri dan merapikan pakaian yang berantakan dan terlihat lusuh itu.
"Kamu sudah datang?" sapa Yoko.
"Siapa wanita ini?" tanya Keyra.
"Amira Wanarta," jawab wanita itu.
"Aku tanya sama ayah, bukan sama kamu!" celetuk Keyra.
"Sopanlah sedikit, dia calon ibumu!" seru Yoko.
"Calon ibuku, apakah begitu mudah dan cepatnya ... Ayah melupakan Ibu," tukas Keyra menangis tersedu-sedu sambil berlari ke kamarnya.
Keyra Angelista Mahendra usia dua puluh satu tahun, lulusan kuliah dari jurusan Mangemant Bisnis, ingin mencoba hal baru sebelum memutuskan untuk melamar pekerjaan di sebuah perusahaan, ia anak tunggal dari Yoko yang bekerja sebagai Kepala Administrasi di sebuah Perusahaan terkenal di kota B.
Keyra tak habis pikir dengan ayahnya, bagaimana bisa ia secepat kilat melupakan ibunya yang baru saja meninggal dua bulan yang lalu.
Meskipun Keyra anak orang yang cukup kaya namun, dia terbilang anak yang cukup sederhana dan mandiri.
Saat ini, Keyra bekerja di Sekolah Menengah Atas sebagai pelayan ketika jam makan siang di mulai.
.
.
Ayahnya mengetuk pintu berulang kali dan berusaha menjelaskan semua kejadian yang baru saja Keyra lihat, tetapi gadis cantik itu sama sekali tidak membuka pintu, ia menguncinya dan tidak menjawab ucapan ayahnya, ia lebih memilih diam dan pura-pura tertidur.
Gadis itu menangis tersedu-sedu dan meringkuk di balik selimut tebal sampai akhirnya ia tertidur.
.
.
Keesokan harinya, Keyra pergi ke kantin tempatnya bekerja, ia tidak melihat tanda-tanda keberadaan ayahnya maupun wanita itu di rumahnya, ia pergi dengan menaiki kendaraan umum. Mengenakan kaos lengan panjang berwana hitam dan rok jeans yang panjangnya hanya selutut. Sangat sederhana bukan?
Hari ini, suasana hati Keyra sedang tidak baik. Namun, ia tetap berusaha bekerja dengan fokus.
Tiba-tiba seorang anak lelaki berbadan gendut dan berkacamata menghampiri Keyra dan bertanya.
"Apa menu hari ini, kak?" tanya anak lelaki tersebut.
"Kue sus isi labu, sup kepiting sama otak katak," jawab Key yang sibuk memotong buncis tanpa memperhatikan anak lelaki yang bertanya itu.
"Apa kamu bercanda?" tanya anak lelaki itu dengan tidak percaya dan membulatkan matanya.
Sebelum menjawab, Keyra menghela nafas panjang terlebih dulu, kemudian ia memandang anak lelaki tersebut.
"Sayangnya ... Iya," jawab Key sambil mengangkat alisnya.
Anak lelaki itu sebal dengan candaan Key, kemudian ia pergi dari kantin tanpa membeli dan berkata apapun dengan wajah masam.
Setelah anak itu pergi, datanglah seorang pengawas kantin yang sedari tadi memelototi perbuatan yang Key lakukan.
"Bukankah sudah aku katakan sebelumnya, untuk selalu tersenyum dan bersikap ramah pada setiap pembeli, terutama anak-anak!" seru pengawas kantin sambil berkecak pinggang.
.
.
.
.
Bersambung....
Ini dari cerita yang pernah saya buat yang berjudul WO *before marriage* , saya buat versi novelnya dengan karakter yang sama, semoga suka dengan ceritanya.
LIKE, KOMEN, VOTE, FAVORIT jika berkenan 🙂
Terimakasih sudah membaca 😁👍
👇 T. B. C 🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments
Bram Saputra
aq orang ketapang
2022-12-08
1
Sweet Girl
nyimak
2022-04-08
0
Anak Agung Antarini
nyimak dulu thor..
smg tdk membosankan
2021-12-15
0