Sebelum meninggalkan parkiran, Key melihat wajah yang tak asing, seperti pernah bertemu sebelumnya.
Pria itu melihat ke arah Key dan kemudian menghampirinya.
"Hai ... Loly," sapa pria yang memberi es krim kepada Key kemarin.
"Eh! Hai ... apa yang lo lakuin disini?" tanya Key.
"Gue mau ketemuan sama temen," jawab pria es krim.
"Apa temen lo akan melangsungkan pernikahan?" tanya Key.
"Eh! Eng ... iya," jawab pria es krim sedikit ragu.
"Kalo temen lo mau nikah, pesen aja, nih jasa Weding Organizer di perusahaan tempat Key kerja," jelas Rina temen Key.
"Nah, itu maksud gue ... gimana, temen lo mau pesen ga?" tanya Key.
"Eh, kayaknya dia udah ada perencananya sendiri, deh," jawab pria es krim.
Ponsel pria itu berdering terus-menerus hingga akhirnya dia mengangkat telepon itu dan berpamitan sama Key dan kawan-kawan.
"Eh, gue duluan ya," tukas pria es krim setelah mematikan teleponnya.
"Nama lo siapa, sih?" tanya Key.
Pria itu hanya menoleh dan tersenyum, tanpa menjawab pertanyaan yang Key lontarkan.
"Ah! Lagi-lagi gue gak tau namanya 'kan!" gerutu Key.
"Sabar Key, jodoh gak akan kemana, kok. He-he!" ucap Rina menyemangati Key.
"Emang gue seburuk itu, ya? Sampe dia ga mau kasi tau namanya?" tanya Key dengan mata berkaca-kaca.
"Aelah, baperan amat lo, Key ... udah ah, kita jadi di traktir nggak, nih?" tanya Imma.
"Besok gue traktir, sekarang kemah di belakang rumah gue aja, gimana?"
"Kuylah kalo gitu, cus ke rumah lo sekarang," ajak Rina.
"Giliran makan aja lo semangat, Rin," ledek Imma.
"Harus, dong! He-he," jawab Rina.
Kemudian mereka pergi ke rumah Keyra, tiba di rumah mereka membersihkan diri masing-masing dan ganti menggunakan pakaian tidur Keyra.
Saling pakai memakai busana yang bukan miliknya sendiri sudah menjadi hal biasa bagi mereka karena, mereka sudah berteman sejak kecil.
Matahari sudah tak terlihat lagi, kini telah digantikan oleh rembulan malam yang tersenyum diiringi oleh kelipan bintang yang menyinari bumi.
Mereka menggelar tikar di belakang rumah Key, suasana taman malam ini sangat mendukung. Tanah dihiasi oleh rumput hijau dan bunga melati yang bermekaran, udaranya sangat menyejukkan.
Situasi seperti ini membuat Key teringat kepada ibunya, biasanya Key menghabiskan sisa harinya di taman ini bersama sang ibu.
Key menatap langit malam ini, matanya berkaca-kaca, ia sangat merindukan ibunya.
"Key, lo nangis?" tanya Rina yang sejak tadi memperhatikan Key.
Key tersenyum tipis sambil menoleh ke arah Rina. "Nggak, kok, gue cuma kangen aja sama Ibu."
"Sabar, ya, Ibu lo pasti seneng lihat lo sekarang jadi anak yang mandiri," sahut Imma sambil mengelus bahu Key.
"Makasih, ya. Kalian selalu ada saat susah maupun gue seneng," ucap Key sambil menitikan air mata.
"Udah, ah! Jangan sedih-sedihan gitu ... Entar tambah jelek, loh," ledek Rina.
"Kalian cantik, tapi gue lihat dari dulu jomblo mulu, he-he," canda Key.
"Lo udah ngaca, sebelum bicara? Yang bilang aja masih jomblo sampe sekarang, hilih," tukas Imma sambil memutar bola matanya.
"He-he, gini-gini gue punya mantan, gak kayak kalian, jomblo dari lahir ... ck-ck-ck!"
"Bener juga, sih, he-he," jawab Rina sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Kemudian mereka tertawa bersama-sama sambil menikmati makanan yang mereka bawa dari kulkas Key sembari melihat bintang yang mempesona, sepanjang malam.
Jam sudah menunjukkan pukul 23.30, Key pergi tidur di kamarnya, sedangkan teman-temannya itu, tidur di kamar tamu.
.
.
.
Keesokan harinya, alaram Key berbunyi terus-menerus dari jam 05.00 namun, gadis itu tak berkutik sama sekali mendengar alaramnya bunyi.
Ketika jam sudah menunjukkan pukul 07.00, barulah Key membuka matanya dan mematikan alaram.
Ia membulatkan penglihatannya pada jam yang ada di dinding kamarnya itu, ia segera pergi mandi dan bergegas untuk bekerja.
Ah! hari pertama kerja, masa gue udah telat aja, sih. Apa kata dunia! Batin Key, sambil berjalan terburu-buru menuju dapur untuk mengambil susu UHT dikulkas.
.
.
Tiba di gedung Perusahaan Dreamy, ia segera memarkirkan motor bebeknya.
Kemudian mengeluarkan ponsel untuk melihat peta ruangan tempatnya bekerja yang di kirim melalui e-mail kemarin, ia berjalan terburu-buru sambil menyedot minumannya tadi.
.
.
Ia melihat ponsel tanpa memperhatikan sekitarnya. "Dari sini, lurus lalu belok ki-."
BRUK!
Key bertabrakan dengan seorang pria tampan dan minuman yang ia bawa tadi tumpah ke pakaian Key.
"Astaga!"
Tanpa melihat maupun mengucap sepatah katapun kepada Key, pria itu langsung pergi dengan terburu-buru. Ia merasa geram pada pria itu lalu mengejar sang pria dan menghalangi jalannya.
"Stop!" seru Key sambil berdiri dan merentangkan tangan di depan pria tampan.
"Ada apa, ya? Saya sedang terburu-buru," sahut pria tampan.
"Gak usah sok formal, lo! Gak liat apa, lo tadi nabrak gue dan minuman gue tumpah kebaju ... Lo harus tanggung jawab," jelas Key dengan nada meninggi.
"Nanti saya tanggung jawab," jawab pria itu sambil berjalan meninggalkan Key.
Key yang melihat pria itu pergi langsung mengejarnya, lalu ia menginjak kaki pria tersebut.
Bug!
"Akhh ...." rintih pria tampan.
Key menjulurkan lidahnya. "Bwlekk ...."
Setelah itu, Key berlari meninggalkan pria tampan yang masih kesakitan itu.
Dasar wanita tidak tahu diri, batin pria tampan.
.
.
Keyra berlari menuju toilet untuk membersihkan bajunya, setelah selesai ia segera ke ruang kerjanya.
"Hari pertama kerja udah telat, aja?" sahut seorang wanita sambil menatap layar komputernya.
"Eh, maaf tadi ada sedikit masalah," jawab Key yang masih berdiri mematung di depan pintu.
"Ga apa, kok, gue bercanda kali ... Kenalin gue Siska. Panggil aja, Sis," ucap Siska teman barunya Key sambil mengulurkan tangan.
"Saya Keyra Angelista Mahendra, panggil aja Key," jawab Key sambil menjabat tangan Siska.
"Panjang amat nama lo, kayak rel kereta api, he-he ... panggilnya lo gue aja biar lebih akrab," tukas Siska.
"He-he, oke!"
Siska memperkenalkan Keyra kepada semua pegawai yang ada di kantor tersebut tanpa terkecuali. Hingga makan siangpun akhirnya tiba.
Di kantin, Keyra yang sudah membawa baki berisi makan siangnya itu bingung mencari-cari bangku yang tidak terlalu ramai.
"Lo mau kemana, Key?" tanya Siska.
"Ke sebelah sana Sis, yang ga terlalu rame," jawab Keyra.
"Jangan! Disana tuh tempat Manager ... Kesitu aja, yuk," ajak Siska yang hanya di respon anggukan kepala oleh Keyra.
Setelah selesai makan, mereka kembali ke ruang kerja, ketika mereka memasuki lift, Siska menyapa seseorang yang wajahnya tak asing bagi Keyra.
"Pak...." sapa Siska sambil menundukkan kepala dan memasang senyuman paling manis.
Ha! Orang ini lagi. Batin Keyra kaget.
.
.
.
Bersambung....
*
*
Like, Komen, Vote, Favorit, Rate 5.
*
*
Terimakasih 😁👍
*
*
🌺T. B. C👇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments
❄️_vioolet_❄️
terlalu banyak pria tanpa identitas yg di temui 🤔
2023-12-29
0
Mayfrida Fahrezi
wkwkwk, alur cerita yg bertele2
2021-07-25
0
Anastasia Anastasia
key bar" sekali...pasti managernya yg d injak kakinya😁
2021-07-18
0