Membuat Film

POV Bagas

Saat sampai di ruang kelas, aku mendapati Indhira sedang menyembunyikan wajahnya di atas meja, Aku berjalan mendekat ke arahnya. Terasa aneh saja menurutku. Karena tadi sempat melihatnya di antara kerumunan para siswa yang menonton penampilanku, kini dia malah menyendiri di dalam kelas.tanpa ada murid lain yang menemani.

Aku duduk di tepi meja lalu mengusap kepalanya dengan lembut dan bertanya, " Kok, kamu malah di sini? Bukannya melihat pacar kamu tampil tadi di panggung!?"

Indhira tersentak hingga mendongakkan kepalanya menatap ke arahku.

" Bagas? Kamu sudah selesai menyanyinya?" tanya wanita itu.

" Aku tidak semangat bernyanyi, karena kau tidak melihat kamu di sana," ucapku beralasan mendramatisir.

Rona merah terlihat membias di wajahnya saat aku memberi alasan seperti itu.

" Gombal ...!" sahutnya menahan senyuman.

" Kenapa kamu di sini? tanyaku kemudian, menuntut jawaban darinya.

" Di sana penuh sekali. Banyak yang berteriak manggil-manggil nama kamu. Aku tidak nyaman saja terlalu lama di sana." Dengan mengedikkan bahunya, Indhira memberikan alasannya meninggalkanku, membuatku terkekeh.

" Kamu cemburu karena banyak yang memanggilku? Itulah resikonya punya pacar beken seperti aku." Aku justru menanggapi ketidaknyamanan Indhira dengan berseloroh.

Namun, jawaban penuh candaku justru dibalas dengan sorot mata tajam wanita yang sudah enam bulan ini aku jadikan sebagai pacarku.

" Kamu senang, ya? Dipuji-puji banyak cewek? Jadi idola cewek-cewek sekolah ini?" tanyanya bernada serius.

" Disukai banyak cewek, siapa yang tidak suka, Ra?" Entah mengapa, melihat pertanyaan dan sorot mata yang memperlihatkan kecemburuan Indhira, membuat aku justru senang meledeknya dengan memberikan jawaban yang tidak memuaskan bagi Indhira.

Indhira terdiam, dan aku yakin dia merasa kecewa dengan jawabanku itu.

" Ikut aku, yuk!"

Indhira menolehkan pandangannya padaku kembali lalu bertanya, " Ke mana?"

" Nanti kamu akan tahu ..." Aku turun dari meja, mengambil ransel berwarna pink milik Indhira lalu menaruhnya di punggungku.

Indhira tersenyum seraya menutup mulutnya melihat tindakanku itu.

" Kenapa?" tanyaku seolah tidak mengerti arti tawanya. Padahal aku yakin dia tertawa melihat aku menjadi ranselnya yang berwarna pink.

" Tidak apa-apa. Kita mau ke mana, Bagas?" tanyanya kemudian.

" Ke rumahku." Tanganku menggenggam tangannya lalu mengajaknya melangkah bersama ke luar kelas. Namun, aku merasakan dia tak bergerak mengikuti langkahku. " Kenapa?" tanyaku heran.

" Kamu mau bawa aku ke rumahmu?" Kecemasan seketika terlihat di wajahnya.

" Iya, kenapa?" tanyaku lagi.

" Mama kamu galak tidak?" Dia bertanya sangat hati-hati.

Aku sontak tergelak mendengar pertanyaan Indhira. Ternyata penyebabnya cemas karena dia takut dengan Mamaku. Karena aku memang belum pernah membawa Indhira berkunjung ke rumahku, apalagi memperkenalkan dia kepada orang tuaku.

" Hmmm, tergantung ..." jawabanku mengambang.

" Tergantung apa?" Indhira menggigit bibirnya menandakan dia masih belum bisa lepas dari cemas.

" Aku hanya bercanda, kok. Kamu tenang saja ..." Aku terkekeh dengan tanganku mengibas ke udara seakan menegaskan tidak ada yang perlu dikhawatirkan olehnya.

" Kita jalan sekarang!" Aku kembali mengajaknya hingga akhirnya dia pun mengikuti langkahku meninggalkan kelas menuju halaman parkir untuk mengambil motorku yang terparkir di sana.

" Sudah siap?" tanyaku ketika Indhira sudah duduk di belakang motor sport milikku.

" Jangan ngebut!" pesannya.

" Kalau takut, peluk aku ..." Aku sengaja meledeknya membuat dia mencubit pinggangku.

Aku langsung mengendarai motorku dengan suara derungan yang langsung menjadi pusat perhatian para murid yang menatap kepergian kami dengan tatapan dan anggapan berbeda-beda yang ada di isi kepala mereka.

***

Bagas membawa Indhira ke rumahnya. Meskipun Indhira merasakan kecemasan akan sambutan dari keluarga Bagas nantinya, akan tetapi pria itu berusaha meyakinkan jika semua akan baik-baik saja.

" Siang, Den. Kok baru pulang, Den?"

Saat masuk ke dalam rumah orang tua Bagas, Mbok Nah menyambut dengan menatap penuh tanya ke arah Indhira yang berjalan di samping Bagas dengan tangan saling bertautan.

" Iya, ada acara pensi di sekolah, Mbok Nah. Aku perform jadi agak telat pulangnya," sahu Bagas. " Mama mana, Mbok?" tanya Bagas kemudian.

" Mama Den Bagas siang tadi keluar kota, Den."

" Menginap?"

" Kata Mama Den Bagas kalau urusannya cepat selesai paling malam ini pulang, Den."

" Oh ..." Bagas hanya mengangguk menanggapi penjelasan Mbok Nah. ART yang sudah bekerja di rumah kedua orang tuanya sebelum Bagas diproduksi oleh kedua orang tuanya.

" Ini siapa, Den?" Mbok Nah sepertinya penasaran dengan Indhira dan akhirnya menanyakan tentang wanita yang saat ini bersama Bagas.

" Namanya Indhira Indigo ..." Dengan terkekeh Bagas memplesetkan nama Indhira membuat wanita itu mencubit pinggangnya. Bagas pun tertawa kencang dengan tindakan refleks Indhira yang selalu mencubit jika dia ledek.

" Dia pacar aku, Mbok. Namanya Indhira Kusumaningrum ..." akhirnya Bagas mengenalkan Indhira pada Mbok Nah lengkap dengan statusnya saat ini.

" Oh, pacar baru Den Bagas ...." Mbok Nah tetap menatap Indhira dari ujung kepala terus turun sampai ke bawah. " Kayak boneka lho, Den. Ini beneran hidup, Den?" Sepertinya Mbok Nah terpesona dengan wajah cantik nan imut Indhira hingga mengira jika Indhira serupa dengan boneka Barbie yang banyak disimpan di kamar Kartika, adik Bagas.

" Iya, dong, Mbok Nah! Masa aku bawa patung menekin terus aku bawa ke rumah dan aku akui sebagai pacar!? Kalau Mbok Nah tidak percaya, lihat ini!" Bagas langsung memberi kecupan di pipi putih mulus Indhira, membuat gadis itu juga Mbok Nah terperanjat.

" Bagas ...!" Indhira seketika melotot dan memegang pipinya yang berhasil Bagas cium.

Sementara Mbok Nah masih tak mengedipkan matanya melihat pertunjukkan yang baru saja melintas di hadapan matanya.

" Ayo, Ra!" Bagas menarik tangan Indhira agar dia mengikuti langkahnya menaiki anak tangga menuju kamarnya di lantai atas.

Bagas bahkan tak memperdulikan tatapan mata Mbok Nah yang mulai tersadar dan melihat anak majikannya itu membawa Indhira masuk ke dalam kamar Bagas

" Kita mau ke mana, Bagas?" Indhira bertanya saat Bahas ajak dia menaiki anak tangga.

" Kamarku."

Indhira menghentikan langkahnya saat mendengar jawaban Bahas.

" Kenapa?"

" Mau apa di kamar?"

" Terserah, kamu maunya apa? Mau makan? Nonton film? Atau mau bikin film?" tanya Bagas menyeringai saat menyebut kalimat terakhirku tadi.

Kening Indhira berkerut tak memahami maksud kalimat yang membuat Bagas tersenyum nakal

" Kamu mau bikin video klip?" tanyanya polos.

Bagas tergelak mendengar pertanyaanya. Dan tak berminat menjawab pertanyaan lugunya itu, Dia justru mempercepat langkah dengan tangan masih menggenggam tangan berkulit lembut Indhira, hingga kini berhenti di depan kamarnya.

Indhira terlihat ragu saat Bagas menyuruh dia masuk ke dalam kamarnya.

" Kita di luar saja, deh! Tidak enak kalau di kamar, Bagas!" tolaknya lagi.

Namun, Bagas tidak memperdulikan penolakannya. Justru Bagas menarik tangan dia hingga kini tubuhnya terbawa masuk ke dalam kamar Bagas.

*

*

*

Bersambung ...

Happy Reading ❤️

Terpopuler

Comments

Jong Nyuk Tjen

Jong Nyuk Tjen

kyny indhira bakal d jadiin kuda2 an am bagas secara bagas itu kyny playboy deh

2024-03-23

0

Yoyok Yoyok

Yoyok Yoyok

wah mau apa itu bagas , bawa permpuan masuk kamar

2023-10-18

0

🍭ͪ ͩFajar¹

🍭ͪ ͩFajar¹

wah udah main bawa aja masuk kamar laki²...

2023-01-25

0

lihat semua
Episodes
1 Menghilang Dari Pandangan
2 Membuat Film
3 Film Dewasa
4 Terengutnya Mahkota
5 Merasa Takut Dan Berdosa
6 Seperti Pembantu
7 Anak Pemalas
8 Hutang Bank
9 Ya Tuhan, Apa Yang Sudah Aku lakukan?
10 Putus
11 Rekaman CCTV
12 Patah Hati
13 Menghindari Gosip
14 Terancam DO
15 Syok Berat
16 Beban Berat
17 Nasib Indhira
18 Kemarahan Tante Marta
19 Ancaman Adibrata
20 Hanya Menyesal?
21 Tempat Berkeluh Kesah
22 Ganti Rugi
23 Sudah Berapa Banyak Wanita Yang Kamu Ajak Tidur?
24 Rencana Licik Om Ferry
25 Bodyguard
26 Tindakan Pemerasan
27 Menjual Indhira
28 Tolong Selamatkan Saya
29 Terselamatkan Dari Bahaya
30 Membantu Indhira
31 Terasa Pilu
32 Rahasiakan Dari Bagas
33 Mengawasi Rissa
34 Menjalani Kehidupan Masing-Masing
35 Bertemu Bos Baru
36 Menjadi Korban Bagas
37 Memilih Resign
38 She's Gone
39 Bukan Wanita Nakal
40 Mendapatkan Tawaran Pekerjaan
41 La Grande Caffe
42 Wedding Party
43 Berkunjung Ke Rumah Rissa
44 Menyembunyikan Indhira
45 Bertemu Kembali Dengan Sang Penolong
46 Kejutan
47 Pencemaran Nama Baik
48 Apa Indhira Akan Dipecat?
49 Menemukan Indhira
50 Asisten Pribadi
51 Seandainya Bertemu Kembali
52 Ya Tuhan, Dia Memang Indhira
53 Mencari Si Pemilik Mobil
54 Jika Tidak Ingin Kehilangan Anak
55 Untuk Apa Mencari Indhira?
56 Patah Hati
57 Menginap Di Luar
58 Melepaskan Kerinduan
59 Rencana Pernikahan
60 Jodoh Tidak Akan Kemana
61 Menurutmu, Aku Ingin Apa?
62 Percayakan Padaku, Semua Akan Baik-Baik Saja
63 Hanya Petugas Asuransi
64 Jangan Mengusik Wanita Yang Bersama Saya
65 Bersama Dengan Bagas
66 Dengan Kepala Dingin
67 Kedatangan Bidadari Cantik
68 Mementingkan Diri Sendiri
69 Tebak-Tebakan
70 Makan Siang
71 Tetap Orang Lain
72 Tanpa Campur Tangan Papa Dan Mama
73 Perdebatan
74 Sedikit Berempati
75 Office Boy
76 Seratus Juta
77 Tempat Persembunyian Untuk Indira
78 Aspri Sementara
79 Mengingkari Kesepakatan
80 Penolakan Raffasya
81 Jangan Sampai Terendus Orang Suruhan Papa!
82 Orang-Orang Kuat Di Belakang Raffasya
83 Ke Salon
84 Fitting Baju Pengantin
85 Masih Dalam Pantauan
86 Hanya Pegawai
87 Kedatangan Adibrata
88 Mengusir Adibrata
89 Keluar Dari Rumah
90 Sudah Menyerah
91 Didepak Dari Perusahaan
92 Uang Simpanan
93 Orang Tua Macam Apa Adibrata Itu!?
94 Seperti Anak Sendiri
95 Saksi Pernikahan
96 KUA
97 Kembali Ke Sekolah
98 Selalu Berdoa Untuk Papa
99 Ingin Tetap Bekerja
100 Mantan Kekasih
101 Tidak Ada Kata Ampun
102 Menjemput Makan Siang
103 Memandangmu Bikin Hidup Lebih Tenang
104 Memanfaatkan Elma
105 Rencana Memutasi Elma
106 Cinta Luar Biasa
107 Hanya Ingin Melindungi Indhira
108 Adik Ipar
109 Mana Mungkin Lupa
110 Kunjungan Elma
111 Salah Langkah
112 Hanya Ingin Melindungi
113 Apa Ada Keterlibatan Papa?
114 Hanya Satu Di Dunia
115 Pernah Lihat
116 Sengsara Banget Hidupmu
117 Orang Suruhan Papa
118 Berubah Menjadi Kebencian
119 Aku Boss Di Sini
120 Wanita Berwajah Sendu
121 Tabrakan
122 Jangan Bikin Malu Anak Saya!
123 Olah Raga Malam
124 Pewaris Dinasti Adibrata Mahesa
125 Menolak Pergi
126 Perhatian Angel
127 Hunian Yang Layak
128 Ngidam Lumpia
129 Punya Mertua Orang Kaya
130 One Night Stand
131 Parabotan Rumah Tangga
132 Selingkuh
133 Apa Akan Berpaling?
134 Bertemu Kyle
135 Ketakutan Adibrata
136 Ingin Cerai
137 Pentingnya Keutuhan Dalam Keluarga
138 Makin Akrab
139 Memberi Kesempatan Pada Papa
140 Takut Dibenci
141 Akan Menjaga Mama
142 Uang Lima Ratus Juta
143 Hang Out
144 Bukan Demi Papa
145 Membuat Orang Menderita
146 Ajakan Pulang
147 Ngamar, Yuk!
148 Orang Tua Yang Tidak Bersyukur
149 Karyawan Terbaik
150 Menjalankan Hidup Sebaik-Baiknya
151 Kamu Yang Bernama Dahlia?
152 Perdebatan Tante Marta Dan Om Ferry
153 Jangan Berbuat Macam-Macam
154 Rasa Rindu
155 Sembilan Puluh Sembilan Persen
156 Ancaman Angel
157 Keluarga Lebih Berharga
158 Pisah Kamar
159 Ingin Masak
160 Ancaman Bagas
161 Lapar Tengah Malam
162 Mie Instan
163 Pengaruh Indhira
164 Membangun Sekolah Gratis
165 Aku Bahagia
166 Wanita Yang Baik
167 Kangen La Grande
168 Kelakuan Adibrata
169 Tanda Merah Di Leher
170 Jangan Mendadak Kontraksi
171 Kamu Mau Lahiran, Yank?
172 Generasi Termuda Keluarga Adibrata Mahesa ( TAMAT )
Episodes

Updated 172 Episodes

1
Menghilang Dari Pandangan
2
Membuat Film
3
Film Dewasa
4
Terengutnya Mahkota
5
Merasa Takut Dan Berdosa
6
Seperti Pembantu
7
Anak Pemalas
8
Hutang Bank
9
Ya Tuhan, Apa Yang Sudah Aku lakukan?
10
Putus
11
Rekaman CCTV
12
Patah Hati
13
Menghindari Gosip
14
Terancam DO
15
Syok Berat
16
Beban Berat
17
Nasib Indhira
18
Kemarahan Tante Marta
19
Ancaman Adibrata
20
Hanya Menyesal?
21
Tempat Berkeluh Kesah
22
Ganti Rugi
23
Sudah Berapa Banyak Wanita Yang Kamu Ajak Tidur?
24
Rencana Licik Om Ferry
25
Bodyguard
26
Tindakan Pemerasan
27
Menjual Indhira
28
Tolong Selamatkan Saya
29
Terselamatkan Dari Bahaya
30
Membantu Indhira
31
Terasa Pilu
32
Rahasiakan Dari Bagas
33
Mengawasi Rissa
34
Menjalani Kehidupan Masing-Masing
35
Bertemu Bos Baru
36
Menjadi Korban Bagas
37
Memilih Resign
38
She's Gone
39
Bukan Wanita Nakal
40
Mendapatkan Tawaran Pekerjaan
41
La Grande Caffe
42
Wedding Party
43
Berkunjung Ke Rumah Rissa
44
Menyembunyikan Indhira
45
Bertemu Kembali Dengan Sang Penolong
46
Kejutan
47
Pencemaran Nama Baik
48
Apa Indhira Akan Dipecat?
49
Menemukan Indhira
50
Asisten Pribadi
51
Seandainya Bertemu Kembali
52
Ya Tuhan, Dia Memang Indhira
53
Mencari Si Pemilik Mobil
54
Jika Tidak Ingin Kehilangan Anak
55
Untuk Apa Mencari Indhira?
56
Patah Hati
57
Menginap Di Luar
58
Melepaskan Kerinduan
59
Rencana Pernikahan
60
Jodoh Tidak Akan Kemana
61
Menurutmu, Aku Ingin Apa?
62
Percayakan Padaku, Semua Akan Baik-Baik Saja
63
Hanya Petugas Asuransi
64
Jangan Mengusik Wanita Yang Bersama Saya
65
Bersama Dengan Bagas
66
Dengan Kepala Dingin
67
Kedatangan Bidadari Cantik
68
Mementingkan Diri Sendiri
69
Tebak-Tebakan
70
Makan Siang
71
Tetap Orang Lain
72
Tanpa Campur Tangan Papa Dan Mama
73
Perdebatan
74
Sedikit Berempati
75
Office Boy
76
Seratus Juta
77
Tempat Persembunyian Untuk Indira
78
Aspri Sementara
79
Mengingkari Kesepakatan
80
Penolakan Raffasya
81
Jangan Sampai Terendus Orang Suruhan Papa!
82
Orang-Orang Kuat Di Belakang Raffasya
83
Ke Salon
84
Fitting Baju Pengantin
85
Masih Dalam Pantauan
86
Hanya Pegawai
87
Kedatangan Adibrata
88
Mengusir Adibrata
89
Keluar Dari Rumah
90
Sudah Menyerah
91
Didepak Dari Perusahaan
92
Uang Simpanan
93
Orang Tua Macam Apa Adibrata Itu!?
94
Seperti Anak Sendiri
95
Saksi Pernikahan
96
KUA
97
Kembali Ke Sekolah
98
Selalu Berdoa Untuk Papa
99
Ingin Tetap Bekerja
100
Mantan Kekasih
101
Tidak Ada Kata Ampun
102
Menjemput Makan Siang
103
Memandangmu Bikin Hidup Lebih Tenang
104
Memanfaatkan Elma
105
Rencana Memutasi Elma
106
Cinta Luar Biasa
107
Hanya Ingin Melindungi Indhira
108
Adik Ipar
109
Mana Mungkin Lupa
110
Kunjungan Elma
111
Salah Langkah
112
Hanya Ingin Melindungi
113
Apa Ada Keterlibatan Papa?
114
Hanya Satu Di Dunia
115
Pernah Lihat
116
Sengsara Banget Hidupmu
117
Orang Suruhan Papa
118
Berubah Menjadi Kebencian
119
Aku Boss Di Sini
120
Wanita Berwajah Sendu
121
Tabrakan
122
Jangan Bikin Malu Anak Saya!
123
Olah Raga Malam
124
Pewaris Dinasti Adibrata Mahesa
125
Menolak Pergi
126
Perhatian Angel
127
Hunian Yang Layak
128
Ngidam Lumpia
129
Punya Mertua Orang Kaya
130
One Night Stand
131
Parabotan Rumah Tangga
132
Selingkuh
133
Apa Akan Berpaling?
134
Bertemu Kyle
135
Ketakutan Adibrata
136
Ingin Cerai
137
Pentingnya Keutuhan Dalam Keluarga
138
Makin Akrab
139
Memberi Kesempatan Pada Papa
140
Takut Dibenci
141
Akan Menjaga Mama
142
Uang Lima Ratus Juta
143
Hang Out
144
Bukan Demi Papa
145
Membuat Orang Menderita
146
Ajakan Pulang
147
Ngamar, Yuk!
148
Orang Tua Yang Tidak Bersyukur
149
Karyawan Terbaik
150
Menjalankan Hidup Sebaik-Baiknya
151
Kamu Yang Bernama Dahlia?
152
Perdebatan Tante Marta Dan Om Ferry
153
Jangan Berbuat Macam-Macam
154
Rasa Rindu
155
Sembilan Puluh Sembilan Persen
156
Ancaman Angel
157
Keluarga Lebih Berharga
158
Pisah Kamar
159
Ingin Masak
160
Ancaman Bagas
161
Lapar Tengah Malam
162
Mie Instan
163
Pengaruh Indhira
164
Membangun Sekolah Gratis
165
Aku Bahagia
166
Wanita Yang Baik
167
Kangen La Grande
168
Kelakuan Adibrata
169
Tanda Merah Di Leher
170
Jangan Mendadak Kontraksi
171
Kamu Mau Lahiran, Yank?
172
Generasi Termuda Keluarga Adibrata Mahesa ( TAMAT )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!