Nasya membersihkan roknya yang kotor dengan tisu basah yang diberikan oleh adik iparnya tadi.
Pikiran gadis itu kemana-mana setelah mendengar pengakuan dari Chalandra dan juga Eliaria.
*Flashback On*
Tangan Nasya ditarik oleh Chalandra untuk pergi ke tempat sekolah yang dirasa tidak akan ada orang disana.
Eliaria memberikan tisu basah kepada Nasya untuk membersihkan roknya yang kotor.
"Kakak ipar, lebih baik aku memberi tahumu sekarang daripada kau akan sakit hati nanti."
"Sebelum menikah dengan kamu, Kak Reygan sudah memiliki seorang kekasih bernama Zora, aku akui dia sangat cantik tapi kepribadian dia sangat buruk sekali."
"Maksudmu?" tanya Nasya mengerutkan keningnya.
"Jika kak Reygan memperlakukanmu dengan buruk segera beritahu aku." kata Chalandra sambil menepuk pundak kakak iparnya itu.
"Dia tidak mungkin putus dengan Zora karena kak Reygan sudah cinta mati kepadanya." tambah Eliaria
"Lebih baik kau rebut hati kak Reygan dari monster itu." seru Chalandra
*Flashback Off*
Nasya melipat jaket milik Januartha yang diberikannya tadi, setelah selesai membersihkan roknya Nasya hendak keluar dari toilet tetapi langkahnya berhenti saat dirinya mendengar suara wanita yang meminta tolong sambil mengetuk-ngetuk pintu.
"Tolong siapapun itu, bukalah pintunya!"
Nasya melihat kearah pintu toilet yang dikunci dari luar, gadis itu membuka kunci tersebut dan pintu pun langsung terbuka lebar, terlihat seorang gadis yang menangis dengan penampilan yang acak-acakan.
Nasya langsung mengambil selembar tisu basah dan memberikannya kepada wanita itu.
"Kau baik-baik saja?" tanya Nasya.
"Apakah kau terluka?"
"Aku baik-baik saja." jawab wanita itu dengan mata yang berkaca-kaca.
"Apakah ada yang merundungmu?"
"Aku sungguh baik-baik saja, terima kasih karena telah membantuku keluar." kata wanita itu
"Siapa namamu?" tanya Nasya.
"Sena." jawab wanita itu
"Kau mengingatkan kepadaku dulu, berhentilah menangis ayo ikut bersamaku." ucap Nasya sambil menarik tangan wanita itu.
Nasya dan Sena berjalan di lorong sekolah, tujuan mereka sekarang adalah pergi ke kantin.
Sebelumnya Nasya sudah berjanji untuk bertemu dengan Hera di kantin. ya, sahabatnya itu satu sekolah dengannya.
"Kau kelas berapa?" tanya Nasya.
"Aku kelas 11 D." jawab Sena sambil tersenyum.
"Ternyata kau sekelas dengan sahabatku."
"Sahabatmu, siapa?" tanya Sena.
"Hera, apakah kau mengenalnya?"
Sena menganggukan kepalanya, tentu saja ia kenal bahkan Hera juga sering membantunya saat dirinya sedang dibully.
"Hey, kau!" teriak seorang wanita sehingga membuat langkah Nasya dan juga Sena berhenti.
Mereka berdua berbalik badan dan bisa melihat keempat wanita yang sedang menghampiri mereka berdua, dari keempat wanita itu Nasya mengenali salah satunya.
"Aku?" tanya Nasya menunjuk dirinya sendiri.
"Aku?" ulang seorang wanita yang bernama Airin.
Airin menyelipkan kedua tangannya di saku roknya, gadis itu tertawa meremehkan Nasya.
"Cih, kau sombong sekali." ucap Airin
Sebenarnya Nasya enggan untuk meladeni mereka semua, bahkan saat ini semua orang yang ada disana sedang memperhatikannya.
Nasya melipatkan kedua tangannya, sedangkan Sena menundukan kepala.
"Kau sudah bisa keluar?" tanya Airin sambil menatap Sena.
Nasya mengangkat kedua alisnya. "Jadi kau yang mengurungnya di dalam toilet?" tanya gadis itu.
Airin mengibaskan rambutnya, menyombongkan diri. "Kau tidak mengenaliku?" tanya Airin.
Nasya menatap gadis itu dari atas sampai bawah lalu setelah itu membuang muka.
"Ternyata kau benar-benar gila, apakah kau yang membuat pakaian temanku kotor?" tanya Airin sambil memegang name tag yang ada di seragam Nasya.
Nasya menatap Gianna yang ada disamping Airin menggunakan mata tajamnya. "Aku melakukannya karena anak buahmu yang mulai duluan." jawab Nasya dengan malas.
"Anak buahku?"
"Apakah kau bosan hidup? dasar ******!"
Reygan, Gala, Gavin dan juga Savian yang melihat keributan pun mulai penasaran, mereka berempat menghampirinya dan begitu terkejut saat melihat ternyata itu adalah istri sahabatnya lah yang sedang membuat keributan.
"Bukankah dia istrimu?" bisik Gala di telinga Reygan.
"Wah dia berani sekali, hari pertama sekolahnya sudah menghadapi geng Airin." seru Gavin
"Dia berani sekali."
"Bukankah dia anak baru? kenapa dia bisa seberani itu menghadapi Airin dan juga teman-temannya."
"Mereka kasar sekali."
Bisikan-bisikan itu bisa terdengar oleh Reygan dan juga ketiga sahabatnya itu.
"Katakan yang sejujurnya, selagi aku bersikap baik." ucap Airin
"Aku harus mengatakan apalagi? aku sudah jujur."
"Sialan, tunjukan rasa hormatmu dasar anak baru!"
"Dia akan memukul Nasya." seru Gala
"Kenapa kau tidak menghentikannya?" tanya Gavin kepada Reygan.
Saat Airin hendak memukul wajahnya, dengan cepat Nasya memegang pergelangan tangan gadis yang ada dihadapannya itu.
"Apakah kau selalu bersikap seperti ini kepada murid-murid yang ada disini?" tanya Nasya.
"Kau wanita populer disekolah ini tapi sikapmu membuatku muak."
"Apa-apaan ini, lepaskan sialan!" kata Airin mencoba melepaskan tangannya yang digenggam erat oleh Nasya.
Airin hendak menampar wajah Nasya menggunakan tangan satunya lagi, tetapi Nasya langsung menarik tangan Airin kebelakang dengan kuat sehingga membuat gadis itu jatuh kelantai.
Reygan ingin sekali membantu Nasya tetapi hatinya berkata lain, bagaimana jika semua orang curiga kepada mereka berdua nanti.
Airin kembali berdiri dengan nafas yang terengah-engah, gadis itu menatap tajam Nasya.
"Hey, pegangi dia!" titahnya kepada teman-temannya yang bernama Gianna, Nara dan juga Valeryn.
Tetapi mereka diam saja menatap satu sama lain. "Kalian masih tidak mengerti? apakah kalian ingin aku perlakukan sepertinya?" tanya Nasya.
Gianna, Nara dan juga Valeryn langsung kabur dari sana meninggalkan Airin sendirian.
"Dasar bodoh, kau mau mat-"
Kepalan tangan hampir mendarat diwajah Airin, gadis itu memejamkan matanya.
Nasya menghembuskan nafasnya lalu menarik kembali tangannya, ia melangkah maju mendekati Airin.
"Kau bilang kau wanita populer disekolah ini, jadi aku akan membiarkanmu kali ini." ucap Nasya.
Sebelum pergi dari sana Nasya melirik kearah Reygan, gadis itu menyadari kehadiran suaminya dan juga teman-temannya lalu ia kembali melirik kearah Airin dan langsung menarik tangan Sena untuk pergi dari sana.
Semua orang bertepuk tangan kepada Nasya karena telah berani melawan Airin, selama ini tidak ada yang berani melawannya sehingga membuatnya merasa paling berkuasa di sekolah itu.
Tetapi dengan kedatangan Nasya, anak baru yang masih satu hari berada di sekolah terfavorit ini mereka bisa melihat keberanian yang dimiliki gadis itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
budak jambi
bagus jgn mau di tindas apapun alasan ny dan siapa pun itu termasuk suami mu nasya si reygan t
2023-09-30
0