6

Nasya memutuskan untuk menginap di rumah sahabatnya yang bernama Hera, mereka berdua sangat dekat dan hampir 4 tahun mereka menjalankan persahabatan mereka.

"Kau seharusnya ada dirumah, bagaimana jika calon suamimu datang?" tanya Hera.

"Aku lebih nyaman disini, apakah kau sudah meminum obat?"

Hera menganggukan kepalanya, dirinya mempunyai riwayat penyakit jantung koroner, hal itu membuat Nasya harus lebih memperhatikan sahabatnya seperti makanan yang Hera komsumsi bahkan tempat tinggalnya.

"Kau harus rajin-rajin meminum obatmu, bagaimana jika aku tidak punya waktu untuk menemuimu lagi saat aku sudah menikah nanti?"

Hera terkekeh mendengar perkataan sahabatnya itu. "Kau tidak mungkin menelantarkan sahabatmu ini, oh ya aku sudah menyiapkan gaun untuk datang kepernikahanmu." kata Hera begitu semangat.

"Mana?"

Hera menunjuk kearah gantungan pakaian, disana terlihat gaun bewarna putih.

"Cantik sekali."

"Benarkan? jika aku yang memakainya pasti akan lebih cantik."

"Cihh."

Mereka berdua tertawa, Hera tidak sabar menggunakan gaun itu di acara pernikahan sahabatnya nanti.

Walaupun acaranya tidak akan dibuat secara mewah tetapi Hera ingin berpenampilan cantik di depan sahabatnya itu.

Mereka bercerita tentang kehidupan yang mereka jalani, Nasya menceritakan semua yang dia alami dimulai dari pamannya yang cabul dan juga Chandra yang selingkuh di belakangnya.

"Baguslah jika kau sudah putus dengannya, kau juga sudah keluar dari sekolah lama mu itu." ucap Hera sambil memeluk sahabatnya.

"Makan teratur, tidur yang nyenyak dan juga-"

"Sudahlah, aku tidak meninggalkan mu selamanya ya, aku pasti akan sering menjengukmu." potong Nasya

Mereka berdua pun kembali bercanda satu sama lain.

Sedangkan di tempat lain Chalandra sedang berada di ruang keluarga bersama dengan Reygan, gadis itu sedang memainkan ponsel sedang Reygan sedang bermain PS.

Mami Kala dan juga Papah Reja pergi kerumah Zidan untuk membicarakan tentang pernikahan yang tersisa satu hari lagi.

Chalandra menatap kakak laki-lakinya bosan. "Kak kita pergi jalan-jalan saja." ucapnya sambil meregangkan otot.

"Aku sedang tidak ingin."

"Kau ini, tidak bisakah membuat adiknya bahagia? bagaimana kau akan memperlakukan istrimu nanti."

"Masalah calon istriku, apakah kau pernah bertemu dengan Nasya?" tanya Reygan.

"Nama itu seperti tidak asing bagiku." lanjutnya sambil berpikir.

"Apakah kau pernah bertemu dengannya?"

Reygan menggelengkan kepalanya. "Papah pernah mengajakku untuk bertemu dengannya tetapi aku menolak, aku tidak tertarik." kata Reygan kembali fokus ke gamenya.

"Apakah kau menerima perjodohan itu karena tidak ingin Papah marah kepadamu?"

"Tidak, hanya saja aku takut jika bisnis Papah hancur, bukankah aku nanti yang akan meneruskan bisnis itu?"

"Aku tahu, tapi kau jangan pernah memperlakukan buruk calon istrimu nanti, mengerti?"

Reygan berdecih menatap adik perempuannya itu, kadang-kadang ia bersikap dewasa kadang juga bersikap seperti anak kecil.

***

Pernikahan Reygan dan juga Nasya berjalan dengan lancar, Papah Reja dan juga Zidan tidak mengadakan acara yang begitu mewah karena Reygan dan juga Nasya masih kelas 2 SMA jadinya hanya mengundang kerabat dan keluarga dekat saja.

Hera menghampiri Nasya sambil tersenyum manis, gadis itu merapihkan rambut sahabatnya yang hampir berantakan.

Januartha berdiri di sudut ruangan, laki-laki itu menatap Nasya dan juga Reygan secara bergantian.

"Nasya?" gumamnya dalam hati.

Gala, Gavin dan juga Eliaria menghampiri Januartha yang masih memperhatikan kedua pengantin itu.

"Apakah kau mengenal wanita itu? dari tadi kau terus-terusan menatapnya." tanya Eliaria

"Beberapa hari lalu aku pernah bertemu dengannya." jawab Januartha.

"Ah benar, bukankah dia wanita yang hampir tertabrak oleh Reygan dulu saat mencari kak Kirana?" tanya Gala.

"Benar, aku juga merasa tidak asing dengan wanita itu." imbuh Gavin

Gala menggelengkan kepalanya sambil bertepuk tangan. "Hebat sekali Reygan." ucapnya

"Dia harus merahasiakan pernikahannya di sekolah, apalagi kepada Zora." kata Gavin

"Kalian juga jangan ember, apalagi kau Gala." tuduh Eliaria sambil menatap tajam.

"Ada apa denganku?"

"Kau selalu berbicara sembarangan, kau harus berhati-hati dengan ucapanmu." jawab Januartha

"Baiklah."

"Tapi sepertinya perempuan itu tidak terlalu buruk, aku melihat jika dia orang yang baik dan akan sangat cocok dengan Reygan." kata Eliaria sambil tersenyum.

Januartha terkekeh mendengar perkataan Eliaria. "Kau tidak tahu bagaimana dia marah." ucapnya sambil pergi meninggalkan sahabatnya itu.

"Januartha seperti mengenal baik wanita itu saja." imbuh Gala

"Lihatlah Savian dan juga Chalandra." tunjuk Gala kepada Savian yang sedang mengikuti Chalandra kemana pun.

"Aku kasihan sekali kepada kakakku, cintanya bertepuk sebelah tangan." ucap Eliaria sambil menatap miris kakaknya tersebut.

"Untuk sementara acara ini tidak terlalu mewah, tapi jika kalian sudaj lulus sekolah Mami akan menyiapkam acara yang mewah." ucap Mami Kala.

Nasya tersenyum, gadis itu melihat sekitar mencari seseorang. "Dimana Edward?" tanya Nasya kepada Hera.

"Aku tidak tahu, aku tidak bertemu dengannya selama acara pernikahan ini dimulai." jawab Hera sambil menaikan kedua pundaknya.

Nasya hanya melihat Ibu, Ayah tiri dan juga Ayah kandungnya bahkan Lea, nenek, bibi dan juga pamannya tidak ada disana.

Reygan difotoin sama Gala, ganteng banget...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!