05

Pernikahan Nasya dan juga Reygan tersisa satu hari lagi, kini Nasya sedang menjalankan hidup seperti biasanya.

Gadis itu menghembuskan nafasnya setelah selesai mengantar makanan, karena harus hidup mandiri gadis itu mengharuskan bekerja paruh waktu untuk membiayai semua kebutuhan hidupnya.

Nasya mengirimkan pesan kepada pacarnya, ia hampir lupa jika sudah mempunyai pacar.

Nasya:

Apakah kau sibuk hari ini?

Chandra:

Maaf sayang, aku sibuk.

Lagi-lagi Nasya menghembuskan nafasnya, membuang semua rasa lelahnya karena telah bekerja seharian ini.

Nasya mematung saat melihat seorang laki-laki yang tidak asing dimatanya, laki-laki itu bersama dengan seorang wanita.

"Chandra?" gumam Nasya.

Nasya pun langsung membuntuti mereka berdua, sungguh kesialan apa lagi yang datang kepadanya, tidakkah dengan keluarganya yang berantakan itu sudah cukup?

"Sayang kau sedang apa?" tanya wanita yang bersama dengan Chandra itu.

"Apakah wanita itu mengirimu pesan? sini aku lihat!" kata wanita itu sambil mengambil ponsel Chandra.

"Aileen, sudah biarkan saja."

"Oh jadi nama wanita itu adalah Aileen? kau benar-benar brengsek Chandra." gumam Nasya

"Wanita ini selalu saja menganggu kita saat berkencan, kenapa kau tidak memutuskan hubungan dengannya saja?"

"Aku sedang mencari waktu yang tepat untuk itu."

"Apakah karena dia cantik? maka dari itu kau mempertahankannya?"

"Hei tidak seperti itu, aku ingin mengakhiri ini dan memulainya dari awal bersamamu, sepertinya aku akan lebih nyaman jika aku mengencani wanita yang lebih cantik sepertimu."

"Aku mengerti, tapi kenapa dia begitu bekerja keras sekali untuk bekerja paruh waktu? apakah dia semiskin itu?"

"Aku tidak tahu, kau tidak usah menghiraukannya."

Mata Nasya mulai berkaca-kaca, saat mereka kembali berjalan, Nasya pun kembali mengikutinya.

Sampai saat dirinya menghentikan langkah karena melihat pacar dan juga selingkuhannya memasuki mobil.

Nasya kembali mengingat perkataan pacarnya itu, hatinya hancur saat mendengarnya, laki-laki yang dianggapnya baik dan paling mengerti dirinya ternyata melakukan ini semua di belakangnya.

Nasya mengambil tongkat di samping tong sampah yang ada disana, gadis itu melangkahkan kakinya dengan cepat untuk menghampiri mobil milik pacarnya itu.

Tanpa berfikir panjang gadis itu langsung melayangkan tongkat tersebut kearah mobil milik sang pacar.

Nasya memukul mobil tersebut sampai rusak, dia menangis sambil berteriak.

"Nasya!" teriak Chandra keluar dari mobil.

Nasya tidak henti-hentinya memukul mobil Chandra sambil menangis dan juga berteriak.

Seseorang yang kebetulan melewati gang itu langsung menghentikan perbuatannya.

"Kau mencari waktu yang tepat, itu tidak perlu. sekarang kita putus!" kata Nasya melempar tongkat itu ke mobil mantan pacarnya lalu pergi meninggalkan mereka.

"Nasya!" teriak Chandra.

"Tunggu sebentar." orang yang tadi menghentikannya ternyata mengikutinya.

"Aku tahu perasaanmu, tapi kau seorang wanita, tidak seharusnya seperti itu." kata laki-laki itu

"Lalu kenapa jika aku seorang wanita? aku harus diam saja saat melihat mereka melakukan itu semua dibelakangku?"

"Aku pernah diam saja, tapi mereka semua malah tidak henti-hentinya mengangguku." kata Nasya

Laki-laki itu menatap Nasya, ia mengerti dengan perasaan wanita itu. akhirnya dia mengajaknya untuk pergi ke supermarket yang dekat di sekitaran situ.

"Apakah kau sudah merasa lebih baik?" tanya laki-laki itu sambil membukakan tutup kaleng minuman dan langsung memberikannya kepada Nasya.

Nasya menganggukan kepala dan langsung meneguk minuman itu, ia sampai kehabisan tenaga.

Laki-laki itu tersenyum menatap Nasya. "Aku belum pernah melihat seorang gadis yang berani berbuat seperti itu." kata laki-laki itu.

"Aku merasa jauh lebih baik setelah melakukan itu."

"Apakah dia pacarmu?" tanya laki-laki itu.

Nasya mengangguk membenarkan pertanyaan yang dilontarkan laki-laki itu.

"Cinta memang menyakitkan, maka dari itu aku tidak berani mencobanya"

Nasya terkekeh ia menatap langit yang diselimuti oleh bintang-bintang.

"Aku juga menyesalinya, aku tidak tahu dia berbuat seperti itu dibelakangku."

"Apa yang dikatakan sahabatku memang benar."

"Apa itu?" tanya laki-laki itu.

"Jika hanya satu pihak yang berkorban atas nama cinta, itu awal penderitaan. satu orang menderita karena dia harus berkorban dan yang lainnya menderita karena merasa bersalah." kata Nasya sambil menatap kosong kaleng minuman.

"Aku mengerti, aku juga pernah dikhianati orang yang kupercayai sepenuh hati dan itu menghancurkanku, jika diingat-ingat itu masih menyakitkan."

"Tapi tidak apa-apa, semua luka pasti akan sembuh." lanjut laki-laki itu tersenyum menatap Nasya.

Nasya tertawa mendengarnya, ia menatap laki-laki itu. "Aku lupa harus membeli sesuatu, seneng bertemu denganmu, namaku Januartha." ucap laki-laki itu sambil mengulurkan tangannya.

Nasya menganggukan kepalanya lalu menerima uluran tangan dari laki-laki itu. "Aku Nasya."

"Tapi sepertinya aku pernah melihatnya, taoi dimana?" gumam Januartha dalam hati.

Terpopuler

Comments

Wirda Wati

Wirda Wati

kasihan Nasya..
korban dari orang tua yg selingkuh

2023-06-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!